Dengan tatapan dingin dan hati yang kosong, Shin Yu mulai menapaki jalan Kultivator. Bukan demi balas dendam atas kematian orang tuanya, tetapi penasaran dengan arti dari sebuah kehidupan.
Dengan memegang pedang, Shin Yu menghadapi dunia tanpa rasa takut, menjadi bayangan yang tak terkalahkan. Dia menebas musuh-musuhnya tanpa perasaan, tanpa belas kasihan, dan tanpa beban di hatinya.
Shin Yu berjuang di bawah langit yang gelap, melawan siapa saja yang berani menghadangnya. Tidak ada alasan mulia dibaliknya, hanya karena itu yang dia tahu.
Namaku adalah Shin Yu, seorang jenius tak terkalahkan yang akan menjadi puncak dunia.
Baca terus novel ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertandingan Antar Pembunuh V
Shin Yu sendiri maju ke tengah lapangan, dan tiba-tiba saja Fang Wei menangkap tangan kanannya dan membuatnya berhenti.
"Ada apa?" tanya Shin Yu penasaran.
"Dia terlalu kuat untukmu, lebih baik menyerah saja." Fang Wei berkata, raut wajahnya terlihat serius.
Fang Lin juga membetulkan perkataan adiknya, Mo Hyeng adalah lawan yang terlalu kuat untuk Shin Yu sekarang.
"Tidak masalah, aku ikut duel ini untuk menambah pengalaman bertarungku." Shin Yu menjawab.
Fang Wei terdiam sejenak sebelum menghela nafas panjang melalui mulutnya dan melepas tangan Shin Yu, "Baiklah, terserahmu."
Setelah tangannya dilepas, Shin Yu kembali melangkah maju dan menatap pria berusia 25-an yang tersenyum tipis ke arahnya.
"Tidak ada niatan menyerah? Terkadang aku sulit mengendalikan diri, loh." tanya Mo Hyeng, nadanya terdengar santai tetapi seperti sedang marah.
"Terima kasih atas perhatianmu, Senior. aku mohon bimbinganmu." Shin Yu membalas, dan pedang panjang muncul di tangan kanannya.
Mo Hyeng menggaruk kepalanya yang tidak gatal, aura Golden Core bintang 9 merembes keluar dari tubuhnya, "Sebenarnya aku kesal karena kau berani maju dan tidak menyerah, tapi sepertinya aku harus memberikanmu sebuah pelajaran yang berharga."
Shin Yu tidak menjawab dan bersikap waspada, ia yakin kalau pemuda berambut panjang itu tidak akan bermain-main seperti lawan sebelumnya.
"Dilarang membunuh, apa kau ingat itu, Mo Hyeng?" pembawa acara bertanya, tatapannya terlihat tajam.
"Aku tau itu, senior Kang Yu. Tidak mungkin aku membunuh dia, bisa-bisa aku mati di tangan para Tetua." Mo Hyeng menjawab dengan santai, lalu melirik ke satu arah sembari tersenyum tipis, "Yah, bahkan aku tidak yakin Tetua akan lebih dulu melakukannya sebelum senior Fang."
"Intinya kendalikan dirimu, aku mengawasi." Kang Yu memperingatkan, lalu menyuruh kedua peserta untuk bersiap.
Mo Hyeng juga bersiap, dia menggunakan tangan kosong supaya tidak berlebihan dalam melukai pemula super itu.
"Baiklah, mulai!" Kang Yu berseru dan duel akhirnya dimulai.
Pertama-tama, Shin Yu langsung maju dan menyerangnya dengan kekuatan penuh tetapi matanya melebar ketika pedangnya ditangkap, ia mencoba untuk menarik atau memberikan tendangan supaya pria itu mundur namun usahanya gagal.
Tes...
Darah keluar dari telapak tangan Mo Hyeng, dan itu jelas membuatnya terkejut, "Padahal aku sudah melapisi tanganku dengan Qi, tapi dia masih bisa melukaiku?" gumam Mo Hyeng sebelum tawa lantangnya menggema di lapangan itu, "Dantian emas yang sudah bisa memaksimalkan efesiensi Qi-nya memang mengerikan, aku sungguh terkejut."
Crack!
Trangggg!
Shin Yu langsung menarik pedangnya ketika sebagiannya dipatahkan oleh Mo Hyeng, ia lompat menjauh untuk memperlebar jarak tetapi tiba-tiba saja pemuda itu muncul di hadapannya dan mencekik lehernya.
Bugggh!
Mo Hyeng langsung menendang perut Shin Yu dengan lutut kanannya dan membuat anak kecil itu mengeluarkan darah segar dari mulutnya, ia kemudian melemparnya ke atas lalu menghajarnya secara membabi buta di udara sampai membuatnya terluka cukup parah.
Bugh!
Duaaar!
Shin Yu ditendang ke bawah dan menabrak lantai sampai hancur, sementara itu Mo Hyeng turun dengan santai melihat anak kecil itu tidak lagi bergerak sedikitpun.
"Mo Hyeng pemenangnya!" Kang Yu berseru, namun tidak ada suara sorakan dari penonton karena cara Mo Hyeng mengalahkan Shin Yu seperti sedang menindasnya.
Mo Hyeng kembali ke tempatnya, sedangkan Shin Yu langsung diangkut oleh salah satu pekerja organisasi untuk dirawat lukanya.
"Si brengsek itu... Dia bermain-main dengan Shin Yu!" Fang Wei merapatkan giginya, Niat Membunuh merembes keluar dari tubuhnya.
Fang Lin sendiri hanya diam, namun diam-diam menghalangi Niat Membunuh adiknya supaya tidak terjadi masalah. Meskipun ia juga kesal tetapi mengikuti pertandingan ini sama saja dengan siap menerima luka jadi tindakan Mo Hyeng tidak bisa disalahkan karena memang sudah begitu resikonya.
Setelah itu, pertandingan lainnya dimulai dan semakin banyak orang yang tereliminasi termasuk Fang Wei. Malam tiba begitu cepat, pertandingan kini sudah memasuki ronde ke-9 dan merupakan babak terakhir yang menentukan juara pertamanya.
"Tidak perlu diragukan lagi, senior Fang Lin akan terus menjadi juara bertahan di pertandingan ini."
"Tapi lawannya kali ini berbeda dari tahun lalu, kupikir Zu Shi yang akan menempati juara dua tetapi dia dikalahkan olehnya, Quan Shu."
"Quan Shu, ya? Padahal baru tiga tahun yang lalu dia diangkat menjadi tingkat Spesial, tapi sampai bisa di posisi ini dia pasti jauh lebih berbakat dari kebanyakan tingkat Spesial lainnya."
"Namun, lihatlah dia. Dia memulihkan dirinya di setiap ronde, memalukan sekali."
"Sebenarnya tidak ada salahnya juga, lawannya juga senior Fang Lin pasti dia tidak mau kalah."
Semua orang saling membicarakan kedua peserta itu sambil melihat mereka berjalan ke tengah lapangan.
"Jujur saja, aku terkejut kau bisa berada di sini dan melawanku. Zu Shi bukanlah orang yang mudah dikalahkan, tapi ternyata kau mampu melakukannya." Fang Lin memberikan pujian, memunculkan pedang di tangan kanannya, "Rasanya aku akan kalah jika tidak bertarung serius di awal, kuharap kau mengerti."
"Kau sungguh melebih-lebihkanku, Senior. Aku hanyalah seseorang yang berbakat menggunakan pedang." Quan Shu juga memunculkan pedang di tangan kanannya, dan di detik selanjutnya kobaran api melapisi pedangnya, "Bertarung melawanmu adalah sebuah pengalaman berharga untukku. Mohon bantuannya, Senior."
"Duel terakhir di pertandingan antar pembunuh, dimulai!" Kang Yu berseru, diikuti dengan sorakan antusias para penonton.
***
"Hm...?"
Shin Yu perlahan membuka matanya, dan mendapati langit-langit ruangan yang sudah jelas merupakan kamar pribadinya.
"Itu terlalu singkat, dia tidak meremehkanku." gumam Shin Yu sembari bangun dari tidurnya, ia memeriksa tubuhnya dan tidak menemukan satupun luka.
Shin Yu hanya diam, lalu mengedarkan pandangannya ke sekitar. Ia kemudian mengenakan pakaian baru, lalu keluar dari kamarnya dan menuju lapangan yang menjadi tempat latihannya.
Selama di perjalanan, Shin Yu cukup sering berpapasan dengan para anggota dan dia sempat mendengar percakapan mereka kalau senior Fang Lin menjadi pemenang di pertandingan tetapi menerima luka yang cukup parah dari lawannya.
"Kudengar senior Fang Lin adalah pembunuh terbaik di tingkat Spesial, tapi ada orang lain yang mampu melukainya sampai cukup parah?" Shin Yu penasaran mengenai identitas orang itu, "Hm, dia mengarah ke aku?"
Shin Yu menyadari kalau ada seorang pria tua yang datang kepadanya. Kedatangan dia untuk memanggilnya ke tempat latihan biasa karena Tetua Hong Jin sedang menunggunya.
"Terima kasih, Senior." ucap Shin Yu sebelum orang tua itu menghilang dalam sekejap mata, "Apa aku hanya pingsan dalam semalam?"
Setelah itu, Shin Yu tidak lagi memikirkan hal lain dan memasuki ruang lapangan yang menjadi tempat latihannya. Di sana, guru Hong Jin sedang menunggunya sambil duduk bersila.
"Salam, murid menghadap Guru." Shin Yu menangkupkan tangannya sebagai tanda hormat.
"Mengalahkan seorang pembunuh tingkat Dua adalah pencapaian yang luar biasa." Hong Jin bangkit berdiri, lalu tersenyum ke arah muridnya itu, "Bagaimana setelah berhasil memaksimalkan penggunaan Qi-mu, apa kau merasakan hal yang berbeda di pertarunganmu?"
"Ya, Guru. Semuanya meningkat ketika aku menggunakan Qi-ku untuk meningkatkan kekuatan, kecepatan dan ketahanan." ucap Shin Yu menjelaskan, "Dan, aku bahkan bisa menembus pertahanan Qi dari seorang pembunuh tingkat Satu dengan Qi milikku."
"Hahaha... Akan aneh jika Qi-mu tidak mampu menembusnya." Hong Jin tertawa pelan, "Lalu, bagaimana dengan lukamu? Apa semuanya telah pulih?"
"Ya, Guru."
"Baguslah, kalau begitu kita akan mulai latihan selanjutnya."
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.