Istri Muda Tentara Tampan

ini sudah 2 Minggu berlalu, setelah pemakan orang tuanya, Clarisa sementara tinggal di rumah orang tua arka, karna ibu arka tidak membiarkan menantunya tinggal sendiri setelah kematian orang tua clarisa.

Clarisa hanya mengurung dirinya di kamar arka, ia tidak mau melakukan apapun, ia tidak mau pergi ke sekolah, jarang makan, badanya sangat kurus dan tak terurus, persis seperti orang depresi.

Clarisa duduk di tempat tidur, menekukan kaki nya, ia mengingat kembali malam pembunuhan orang tuanya, saat itu ia tidak sadar ibu nya menelpon pada saat saat terakhir, ibu nya mengingat kan dia untuk selalu bahagia, tapi sepertinya ia tidak sanggup mewujudkan keinginan orang tuanya.

ia bahkan tidak sempat bilang pada orang tuanya, bahwa ia sangat menyayangi nya, dan ia juga tidak sempat meminta maap atas segala perbuatanya, yang selalu menyusahkan orang tuanya. ia meneteskan air mata nya lagi, entah sudah kesekian kalinya, ia bahkan tidak mengingat kapan ia tidak menangis, kecuali tertidur.

ia bahkan melanggar janjin nya pada arka untuk tidak menangis, tapi ia tidak bisa, ia bahkan sangat kecewa pada arka, di saat seperti ini ia kemana? , di saat ia membutuhkan topangan untuk masalah nya ia ke mana?.

ia membenci semuanya, ia membenci arka sekarang, kemana dia, kenapa semua orang meninggalkannya.

clarisa tidak henti hentinya menangis, ibu arka selalu menguatkan clarisa bahkan setiap hari, tapi Clarisa seperti patung yang tak bernyawa, ia hanya diam, semua keluarga arka sangat sedih melihat kondisi clarisa yang seperti ini.

clarisa lagi lagi tidak menyentuh makananya yang di berikan ibu arka, ia hanya termenung dan menatap keluar jendela, seakan ruh nya sudah pergi meninggalkan raga nya, sangking tidak ada nya semangat untuk hidup lagi.

pagi ini clarisa meminta ijin untuk kembali ke rumah lamanya, ibu dan ayah arka sebenarnya tidak memberikan ijin, untuk Clarisa, karna Clarisa seperti belum sepenuhnya pulih dari depresinya, mereka takut clarisa melakukan hal bodoh pada dirinya sendiri.

clarisa bersikeras bahwa ia baik baik saja, dan ia akan menguatkan dirinya, ada yang mau dilihatnya di rumah lamanya, semenjak pembunuhan orang tuanya itu ia tidak pernah datang lagi ke rumah lamanya itu, ia hanya datang untuk melihat lihat.

akhirnya ibu dan ayah arka memberikan ijin untuk clarisa, Clarisa mengucapkan trimakasih dan pergi melajukan motornya ke rumah lama nya, ia penasaran siapa orang yang tega membunuh orang tuanya, ia sadar sekarang kenapa ada sebuket mawar berdarah di depan pintu nya dulu, ternyata itu untuk kematian orang tuanya, yang paling berharga untuknya.

ia lagi lagi menangis, ia kecewa pada arka, arka bahkan tidak sekalipun mengangkat ponselnya padahal ia sangat ingin seseorang untuk memberikan sandaran untuk saat ini.

sekarang ia tidak akan peduli lagi pada siapapun, ia membenci arka, padahal ia tentara tapi kenapa ia tidak bisa melindungi keluarga nya?, ia benci sangat benci sekarang pada arka, di saat ia membutuhkannya kenapa arka tidak ada untuk nya?

ia berjanji pada dirinya sendiri setelah arka pulang dari tugas nya, ia akan meminta arka untuk bercerai. dan ia akan pergi jauh dari kota ini, meninggalkan semua kenangan yang ada disini, dan meninggalkan arka, ia sudah terlanjur kecewa sekarang.

Clarisa sampai di rumah orang tuanya, tapi rumah nya sudah di beri garis polisi, ia melangkahi garis itu dan masuk ke rumahnya, saat menginjakan kaki nya di depan pintu rumah nya , ia meneteskan air mata nya.

" iiibuuuu ayah aku pulaangg" kata clarisa padahal ia tau tidak akan ada seorangpun yang akan menjawabnya. ia ingat sekarang setiap pulang kerumah ibunya selalu memeluk nya, dan marah marah kepadanya saat ia membuat masalah dan pulang telat.

rumah ini menjadi sepi, dan berdepu karna tidak ada lagi yang mengurusnya, pembantu nya ada yang dibunuh juga bersama orang tuanya. ada beberapa yang selamat, tapi sudah pergi dan kembali ke rumah masing masing.

saat di rumah sakit ia melihat, luka tembakan tepat di jantung orang tuanya, ia tidak tau apa motip orang yang membunuh orang tuanya, apa salah nya? sehingga ia sangat tega pada nya.

kasus ini masih diselidiki tapi belum ada titik terang nya, seakan semua jejak bukti hilang seketika yang tinggal hanya mawar berdarah itu. kasus ini masih menjadi bulan bulanan masyarakat, karna mereka takut juga suatu saat mereka yang akan menjadi korban nya.