NovelToon NovelToon
Pengantin Palsu Sang Mafia

Pengantin Palsu Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:246.8k
Nilai: 4.5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Dia adalah suamiku!!"

Tanpa banyak berpikir, Nara mengakui Zian sebagai suaminya di depan mantan kekasihnya. Tujuannya adalah supaya pemuda itu tak lagi mengganggunya.

"Dia adalah, Nara. Istriku!!"

Zian juga melakukan hal serupa ketika seorang wanita yang mengaku sebagai tunangannya tiba-tiba datang dan mengusik hidupnya. Zian ingin wanita itu tak lagi mengganggunya dan pergi sejauh mungkin dari hidupnya. Bukannya pergi, dia malah bertekad untuk memisahkan Zian dari perempuan yang dia sebut sebagai istrinya tersebut.

Demi kesempurnaan sandiwaranya. Akhirnya Zian dan Nara sama-sama sepakat untuk menjadi suami-istri, namun hanya pura-pura. Dan mereka berdua menjadi Pengantin palsu yang hatinya saling terikat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Ungkapan Hati Zian

Derap langkah kaki seseorang yang datang segera menarik perhatiannya. Sebuah suara dari arah pintu berkaur di telinganya. "Aku yang ingin bertemu denganmu...Papa!!"

Sontak tuan Lu menoleh, matanya membelalak sempurna melihat siapa yang datang.

"Zian?!"

"Apa kabar ayahku tercinta, lama tidak bertemu!!" Zian menyeringai sinis.

"Sedang apa kau disini? Memangnya siapa yang mengijinkanmu untuk menginjakkan kaki di rumah ini?! Apa kau lupa dengan yang aku katakan hari itu, sekali kau keluar melewati pintu itu tanpa ijin dariku, maka dirimu tidak berhak untuk kembali dan menginjakkan kaki disini!!"

Zian duduk di sofa, dia mengangkat kedua kakinya keatas meja. Pandangannya bergulir pada Tuan Lu. "Sama sekali tidak, aku masih ingat betul ketika kau mengusirku keluar dari rumah ini sambil memakiku dan menyebutku anak tidak berguna. Aku ingat semua yang kau katakan padaku hari itu!!" Ujar Zian menimpali.

"Lalu kenapa kau masih berani datang lagi kemari?! Asal kau tau saja, aku malu memiliki putra sepertimu!! Kau selalu membuat onar dan keributan dimana-mana, berkali-kali kau mencoreng nama baik keluarga ini yang sama saja melemparkan kotoran ke wajahku. Keluar masuk penjara, terlibat tawuran sampai membunuh orang. Kau sudah tidak tertolong, Zian. Dan itulah yang membuatku tidak Sudi mengakuimu sebagai anak lagi!!"

Zian menatap sinis pada pria setengah baya itu. Dia berkata seolah-olah dialah yang paling benar. "Itu semua juga karena didikan kalian berdua!! Jika saja sejak awal kalian memperlakukanku dengan adil dan tidak pilih kasih, mungkin aku tidak akan seperti ini!!" Ucap Zian menimpali.

"Tuan Lu yang terhormat, apa pernah sekali saja kau dan istrimu itu pernah menganggapku sebagai putra kalian? Apa pernah sekali saja kalian memikirkan bagaimana perasaanku ketika kalian lebih menyayangi Devan dibandingkan diriku. Aku juga putra kalian, aku darah daging kalian, tapi kalian tidak pernah menganggapku sama sekali, apakah itu yang kalian bilang adil?!"

"Saat aku meraih juara pertama di kelasku, apa pernah kau mengatakan jika kau bangga atas prestasi yang aku dapatkan. Kau dan dia selalu membanggakan Devan meskipun dia meraih juara ketiga. Saat aku naik kelas ataupun lulus sekolah, apa pernah kalian datang untukku? Kalian hanya datang untuk Devan. Lalu, saat aku terjatuh dan terluka, apa pernah kau menanyakan apakah aku baik-baik saja?!"

"Ketika aku sakit dan membutuhkan kalian, apa pernah kau dan dia melihatku untuk memastikan aku baik-baik saja atau tidak. Tapi ketika Devan yang sakit, kalian begitu panik dan ketakutan. Sebenarnya kalian anggap apa aku ini, hah?! Aku tidak ingat apa-apa dari kalian, aku hanya ingin kasih sayang dan pengakuan kalian berdua. Tapi apa nyatanya, aku tidak pernah mendapatkannya!!"

Zian mencoba menghalau air matanya yang hampir saja menetes. Dia mencoba mengeluarkan semua uneg-uneg yang selama ini dia pendam di dalam hatinya. Antara marah, sedih dan kecewa. Padahal selama ini dia tidak meminta apa-apa dari mereka, Zian hanya ingin diakui dan disayangi seperti Devan, tapi dia tidak pernah mendapatkannya.

"Tuan Lu yang terhormat, apa sebenci itu kau pada darah dagingmu sendiri sampai-sampai kau mengirim orang untuk membunuhku? Sekarang aku sudah berdiri di hadapanmu, kau menginginkan kematianku kan? Maka lakukan, ambil senjatamu dan bunuh aku!!" Pinta Zian sambil mengunci manik mata milik ayahnya.

Tuan Lu membuang muka kearah lain."Jangan mengatakan omong kosong lagi, aku memang ingin kau mati, akan tetapi aku tidak sudi jika harus mengotori tanganku sendiri!!" Jawab Tuan Lu menimpali.

Zian melewati sang ayah begitu saja. Dia mengambil p!sau buah yang ada di atas meja makan lalu membawanya ke hadapan Tuan Lu. Zian memberikan p*sau itu padanya. "Kau boleh membunuhku, tusuk aku sekarang, tusuk aku supaya kau merasa puas." Pinta Zian lagi.

"Jangan memaksaku menjadi penjahat!!" Banyak Tuan Lu sambil berjalan mundur.

Zian mendekati sang ayah sambil membawa pisau itu. Max dan Felix langsung berdiri, perasaan mereka mulai tidak enak. Mereka mengenal Zian dengan sangat baik, dia bisa melakukan sesuatu yang berbahaya jika tidak segera di hentikan.

"Lakukan, Papa. Kau ingin melenyapkanku, bukan? Kau ... sangat ingin melakukannya, bukan? Kalau begitu, wujudkan keinginanmu. Aku tak akan melawan." Zian tersenyum. "Asal itu membuatmu senang dan puas, Papa ..."

Deg!

"A-apa yang kau katakan?" Tubuh Tuan Lu mulai gemetar.

Zian melangkah mendekati Tuan Lu yang masih tampak tercengang dengan kata-kata putra bungsunya. "A—apa yang kau katakan? Jangan mendekat!" Pinta Tuan Lu terbata-bata.

Setelah sampai tepat di hadapan sang ayah, Zian meraih tangan ayahnya, menuntun tangan itu untuk menusukkan p*sau pada perutnya sendiri dengan gerakan cepat.

"—ukh!"

"ZIAN!!"

"BOS!"

Disaat bersamaan Devan muncul dan terkejut melihat apa yang Zian lakukan. Darah mulai menetes pada bagian perutnya, dan Tuan Lu tak bergeming. Pria paruh baya itu terlalu syok dengan apa yang dilakukan oleh putranya. Begitu pula dengan Devan, Max dan Felix.

Papa, lihatlah ini. Aku sudah bisa menulis nama Papa.

Papa aku juara satu, apakah Papa bangga padaku?

Papa, kau adalah Papa yang hebat, saat dewasa nanti aku ingin menjadi sepertimu!!

Perkataan-perkataan Zian ketika kecil terngiang di kepala Tuan Lu. Tangan pria paruh baya itu menghangat akibat darah yang berasal dari perut Zian. Sang Putra kembali menuntun tangan itu, mengarahkan pisau tersebut tepat ke arah j*ntungnya.

"Jika aku hanya menjadi beban untukmu, aku tak masalah tak berada di dunia ini lagi." Mata Zian semakin sayu. Pemuda itu kini benar-benar kehilangan kesadarannya. "Tusuk aku sekarang, maka kebencian dan kekecewaanmu pada putra sepertiku akan pergi bersamaan dengan kepergianku." Bisik Zian lirih.

Tuan Lu terdiam dengan benak yang penuh dengan masa lalu mereka berdua. Pertanyaannya adalah, apakah dia benar-benar membenci putranya ini? Memangnya apa yang telah dilakukan Zian padanya?

Tidak ada.

Dia tak pernah membebaninya. Zian tak pernah melakukan apapun padanya. Zian hanya ingin mendapatkan pengakuan dan kasih sayang darinya.

Lalu, kenapa? Apa yang dia lakukan selama ini?

Apa ... yang telah dia lakukan?

"AAARRRGGGHHH!" tuan Lu membuang pisau itu dengan air mata yang keluar dari kedua mata hitamnya. "Apa ... yang telah aku lakukan?!" Pria itu jatuh terduduk di tanah dengan penyesalannya.

Dua detik setelahnya, Zian benar-benar mulai kehilangan kesadarannya. Hal yang terakhir ia lihat adalah Devan yang berlari mendekatinya sambil berteriak, juga Max dan Felix yang juga berteriak memanggilnya. Zian tidak tau apapun lagi, karena semuanya menjadi gelap.

Dalam hatinya dia berbisik lirih. "Nara, maafkan aku."

-

-

Bersambung.

1
kalea rizuky
klo Zian tukang celup males deh
Faalih Robbani
thor,visualnya kok gk cocok bnget ya? thor buat visualnya yg kebih keren gitu.ini wajahnya kaya cewek thor.maaf ya thor.
Faalih Robbani
kayaknya seru ni ceritanya.lanjut ahh....
Jumini Pekalongan
Kecewa
Elisabet Linarosy
cowok tanpan yg sadis
Rahma Hakim
Luar biasa
Anonymous
keren
Nur Aidi Athi
Buruk
Nur Aidi Athi
Kecewa
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Maizuki Bintang
bgs
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!