Tulisan ini di buat dengan hasil pemikiran othor, jika ada kesamaan dari nama, jalan cerita, atau tempat kejadian, itu tidak ada niat untuk menyamai satu karya.
Plak!! "
Tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi seseorang .
" KAMU..!! " tunjuk Kala geram dengan gadis berhijab di depannya.
"Kenapa,, kamu tuh..laki-laki brengs*k !! Seenaknya kamu cium-cium,, dasar gendeng..!! umpat Senja sang gadis berhijab itu
Dari peristiwa di masa SMA membuat seot seorang Senja Utami membenci Kalandra Satya Bahtiar kakak seniornya yang Senja anggap sudah merendahkan harga dirinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Ikuti kisah nya,, jika tak suka langsung skip saja.Tak perlu tinggalkan kata-kata yang tak berguna di kolom Komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Intimate Party
Acara sederhana yang di hadiri kedua keluarga saja terasa meriah,dan santai. Kini mereka menikmati acara dengan bahagia, Senja bersama Sita bergabung dengan para anggota keluarga nya yang wanita. Senja selama acarapun terlihat bahagia senyuman manisnya pun selalu menghiasi bibirnya.
Pernikahan dadakan Kala- Senja terlihat epik, karena terkesan mereka sebagai pasangan yang lebih terlihat natural menikah dengan atas dasar cinta bukan keterpaksaan.
Senja Utami resmi menjadi bagian keluarga Bahtiar.
Kini Senja dengan menggunakan pakaian berwarna pink dengan hiasan henna di tangan terlihat cantik dengan riasan terlihat natural.
Kala yang duduk di antara para sahabatnya dan juga keluarga nya, mencuri pandang ke arah Senja yang sekarang menjadi istrinya.
" Senja,lihat deh.. suami mu selalu lihatin kamu tahu." goda Indah.
" Apaan sih mba, dia lihat kearah sini kan banyak orang, bukan berarti dia lihatin aku juga." ucap Senja yang diam-diam juga memperhatikan sosok suaminya sekarang.
" Senja, kamu makan dulu nak..dari tadi mama nggak lihat kamu makan, Kala juga kayaknya belum makan." ucap Mama Diana.
" Sudah sana, panggil Kala buat makan sama kamu." timpal Umi Salamah.
" Baik Umi, mama, Senja makan sebentar." ucap Senja dan menatap suaminya memberikan kode untuk ikut dengannya.
Kala yang melihat Senja memberikan kode padanya pun meninggalkan mejanya, mendekat pada sang istri yang sudah berdiri di stand makanan.
" Ka.. mau makan apa? " tanya Senja saat melihat suaminya berdiri di sampingnya.
" Hemmm.. nasi biasa saja, pake sop, perkedel, sayur krecek, kerupuk sama sambel itu sudah cukup." ucap Kala.
" Kamu doyan makanan sederhana begitu, padahal setahu aku kamu lebih banyak tinggal di eropa." ucap Senja sambil menyendokkan nasi dan lauk ke piring Kala.
" Lidah ku masih rasa Indonesia, kamu bisa masak? " tanya Kala pada Senja.
Senja yang mendapat pertanyaan itu pun menatap suaminya dan menyerahkan piring yang sudah terisi dengan menu yang suaminya inginkan.
" Bisa.. masak air sih.. hehehe." ucap Senja dengan cengengesan.
" Aku serius, setelah ini kita akan tinggal di rumah pribadi ku." ucap Kala.
Senja dengan cepat mengalihkan pandangannya ke suaminya.
" Hahhh.. kamu nggak bercanda kan, secepat itu? " tanya Senja.
" Kan aku pernah bilang sama kamu,aku punya rumah dan waktu itu memabg kita belum sempat kesana buat beli segala perabotan, soalnya semuanya masih kosong.Sengaja aku kosongin, karena memang aku ingin istriku sendiri yang mengatur semuanya." ucap Kala sembari menikmati makanannya.
" Istri mu? " tanya Senja.
" Iya.. istriku, karena memang rumah itu aku beli tanpa sengaja dan kebetulan uang hasil kerjaku yang perma aku beliin rumah itu,tapi..karena sudah lama rumah itu aku renovasi sedikit sebab sudah delapan tahun lebih aku beli sama sekali belum renovasi." ucap Kala.
" De-lapan tahun berarti..
" Yah.. waktu SMA aku sudah punya rumah itu hasil kerja keras ku sama 3cecunguk, usaha bengkel dan showroom ,kita beli rumah dalam satu kompleks, nanti kamu lihat sendiri rumahnya." ucap Kala
" Kalian dari sekolah sudah kerja? " tanya Senja.
" Iya, kenapa.. kaget?" tanya Kala
" Nggak nyangka aja." jawab Senja dengan santai.
" Hemmm.. " ucap Kala singkat.
.
.
Hari ini tak ada Kala si usil yang selalu buat Senja naik darah. Mereka berbicara dengan cara baik-baik.
Di hati Senja banyak rahasia yang tersimpan rapi dari suaminya. Senja berharap semoga keputusan yang dia buat adalah keputusan terbaik untuknya.
" Senja selamat yaa.. Umi bahagia karena kamu sudah ada yang jaga, Umi rasa memang Kala yang tepat buat jaga kamu, maafin umi selama ini nggak bisa bahagia kan kamu." ucap Umi Salamah saat mereka akan meninggalkan kediaman Bahtiar.
" Umi, jangan ngomong gitu.. justru Senja yang banyak salah sama Umi, selalu buat umi khawatir.. sedih, juga pasti Umi juga pernah marah atau sakit hati sama Senja,maafin Senja umi..Senja belum bisa jadi ana km yang membanggakan umi juga abah. Terima kasih sudah merawat Senja dari kecil sampe kemarin Senja belum menjadi istri. Maaf jika ada kata dan tingkah Senja buat hati Umi sedih atau marah, Senja beruntung bisa jadi anak Umi sama Abah walaupun buka. dari rahim Umi, Senja sangat menyayangi Umi." ungkap Senja dengan mata yang suda basa dengan tangisannya.
Umi Salamah dan Senja saling berpelukan, umi tak menyangka putri kecilnya dulu kini milik suaminya. Umi hanya bisa mendoakan dan memantau dari jauh kebahagiaan anaknya.
" Selamat dek, semoga pernikahan kalian sakinah mawadah warohmah, maafin mba yang belum jadi kakak yang baik buat kamu, dan mba percaya Kala laki-laki yang tepat di jodohkan Allah.Maafin mba yang selama ini ngrepotin kamu,selamat yaa... semoga dilancarkan semua urusan kamu, dan cepat apet momongan yaa. " ucap Indah memeluk sang adik.
" Mba Indah,kakak yang terbaik buat Senja. Terima kasih selama ini melindungiku, aku titip Umi yaa mba. " ucap Senja
Indah menanggapinya dengan anggukan.
" Selamat ya dek.. ternyata jodoh kamu itu kucing.. hahaha,sorry becanda. Kamu harus bahagia jika dia macem-macem bilang abang, gibas abis nanti sama abang." ucap Yudi dengan nada becandanya
" Makasih abangku, titip mba Indah sama umi ya bang, soal..suami ku biar urusanku, Senja juga yakin abang nggak berani gibas dia, secara big boss.." sindir Senja.
" Hahahaha.. tahu aja kamu." Yudi tertawa lepas ternyata adik iparnya tahu dia tak dengan Kala.
" Boss, titip adek ku.. dia wanita yang terlihat kuat, tapi.. dia adalah wanita yang rapuh." ucap Yudi
" Iya aku pasti menjaganya." ucap Kala.
" Nak Kala, Umi titip anak umi.. didiklah dia dengan baik, jika marah padanya.. sebaiknya kamu harus bicara baik-baik padanya, jangan pernah membentaknya.Umi serahkan kebahagiaan putri umi padamu." uca Umi Salamah pada Kala.
" Insyaallah Kala akan menjadi imam yang baik buat Senja Umi,Kala akan jaga Senja dengan nyawa Kala,umi jangan khawatir." ucap Kala dan memeluk sang mertua.
" Boss.. jaga adikku, kalau kamu sudah nggak sanggup didik dia, menjaganya, kamu balikin dengan baik-baik pada kami." ucap Indah.
" Iya, itu tak akan teejadi.Pernikahan ku sekali seumur hidup."bisik Kala pada Indah.
" Aku pegang janjimu adik ipar." ucap Indah menatap Senja sekilas.
Rombongan Umi Salamah kini meninggalkan kediaman Bahtiar.
"Selamat Bro, Senja kita bertiga nggak nyangka kalian berjodoh, Tom & Jerry berdamai. Tapi, gw saranin.. kalau nanti perang jangan ada kata damai.. " ucap Marvin dengan wajah meledeknya.
" Bacot..!! " Umpat Kala pada ketiga sahabatnya.
" Senja dan Abang, semoga pernikahan kalian sakinah mawadah warohmah, cepet kasih aku ponakan yang lucu-lucu, Abang jangan pernah sakitin sahabat aku, kalau sampe abang sakitin dia Sita tak akan tinggal diam, dan akan membawa Senja pergi dari abang" ancam Sita pada abang sepupunya.
" Iya bawell...!! " ucap Kala yang langsung memeluk sepupunya dan bergantian dengan Senja yang memeluk sahabatnya itu.
Acara sederhana itu terlihat meriah karena mereka seperti mengadakan acara biasa dan tak ada panggung buat kedua mempelai berdiri, kedua pengantin berbaur dengan keluarga mereka.
Bersambung
