ISTRI TAK DI INGINKAN

Happy Reading😘😘

Budayakan like vote dan Mawar nya dears😘😘Biar othor makin semangat up💪💪

''Baiklah, aku akan jawab! Kenapa aku gak terlalu suka belanja.''

Mama Dan Lian melipat kedua tangan nya di meja, mereka seakan mau nendengarkan penjelasan seorang dosen saja.

'' Tania bukan nya tak suka belanja? Semua wanita pasti suka belanja! Dan itu adalah sebuah fakta yg tak bisa di hindari oleh siapapun? Hanya saja, Tania akan belanja sesuai kebutuhan.

Tania, tak mau membelanjakan uang buang membeli barang barang yg tak Tania butuhkan! Tania, takut. Takut, jika nanti di akhirat Tania akan di minta pertanggung jawaban, kemana rezeki yg allah titipkan buat Tania? Tania lebih suka, membelanjakan uang buat membeli sembako dan di bagi ke fakir miskin dan anak anak jalanan.'' terang Tania

Mama dan Lian terpaku mendengar penjelasan Tania. Wajah mereka bagaikan di tampar 100 kali, saat mendengar penuturan Tania.

Apalagi Mama Rena. Dia merasa malu di hadapan calon menantunya itu. Bagaimana tidak, Mama Rena seling membelanjakan uang nya untuk hal yg tak penting.

'' Sungguh mulia, hati kamu nak!'' puji Mama Rena sambil memeluk Tania.

'' Tania hanya kasihan saja, sama mereka Ma? Karena Tania pernah ada di posisi mereka.'' ujar Tania

Lian melihat Tania dengan penuh kagum.

' Beruntung nya aku, mendapatkan wanita sebaik Tania? Bodoh sekali, Niko. Membuang sebuah mutiara demi batu kerikil.' batin Lian penuh kagum.

Setelah mengantarkan Mama Rena pulang, Lian pun pamit untuk mengantar Tania pulang ke rumah nya.

Tapi, bukan nya mengantar Tania pulang. Lian malah membawa mobil nya kesuatu tempat.

'' Loh, sayang! Kita mau kemana?'' tanya Tania, saat melihat Lian melajukan mobil nya bukan ke arah dimana rumah Tania berada.

'' Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat!'' jawab Lian dengan senyum tipis di bibir nya.

'' Kemana?'' tanya Tania lagi, dia masih penasaran kemana Lian akan membawa nya.

'' Nanti juga kamu akan tahu?'' ucap singkat Lian.

' Duh, Kak Lian mau bawa aku kemana ya? Kok aku jadi deg degan gini? Apalagi, tadi saat makan siang, Kak Lian bilang akan menghukumku?' batin Tania

Tania duduk dengan gelisah, ingin segera sampai kemana Lian akan membawa nya. Tapi, setelah 30 menit berkendara mobil tak juga berhenti.

Hingga Tania beberapa kali menguap, apalagi semalam memang ia kurang tidur. Dan tanpa bisa di cegah, Tania memejamkan mata nya dan menyelami alam mimpi.

Lian tersenyum saat melihat Calon istrinya tertidur.

' Segitu takut nya kah, kamu dengan hukuman ku sayang? Sampai sampai, kamu begitu gelisah?' batin Lian sambil mengusap rambut Tania.

Lian memang sedari tadi memperhatikan Tania, yg duduk dengan tak tenang. Dia bisa melihat nya, dari sudut ekor mata nya.

Setelah 1 jam mobil pun sampai di sebuah rumah Mewah dan megah. Lian membuka steatbelt nya, lalu keluar dari mobil.

Dia berjalan mengitari mobil, dan membuka pintu mobil Tania. Kemudian Lian menggendong Tania, dan masuk kedalan rumah itu.

Beberapa pengawal dan pelayan menundukan kepala nya, saat Lian melewati mereka.

Lian membawa Tania ke sebuah kamar tidur yg megah, lalu membaringkan tubuh sintal itu dengan perlahan seperti kertas yg mudah sobek.

Dia menatap wajah Tania sejenak, lalu keluar dari kamar.

'' Siapkan makan malam ya!'' titah Lian pada salah satu pelayan di sana.

'' Baik Tuan muda.'' jawab pelayan itu.

Kemudian Lian mengayunkan langkah nya menuju satu ruangan. Dimana terkadang ia suka lupa waktu, jika sudah berada di dalam sana.

Lian membuka laptop nya, dan mengecek beberapa pekerjaan nya, sebelum Tania bangun.

🌸

🌸

🌸

Eeeuughhhhh

Hoooaaam

Tania melenguh dan menguap, dia mengerjapkan mata nya kemudian meregangkan semua otot tubuh nya.

'' Aku dimana?'' ucap Tania saat menyadari jika dia ada di sebuah kamar.

Tapi kamar itu bukanlah kamar milik nya. Tania turun dari ranjang dengan kaki polos, lalu menjelajahi setiap sudut kamar mewah itu.

'' Ini kamar siapa? Kenapa aku di sini? Bukan nya aku berada di mobil? Apa ini kamar Kak Lian?'' gumam Tania.

Berbagai pertanyaan muncul di benak nya, dan dia pun memutuskan untuk keluar dari kamar.

Tapi, saat dia keluar kamar. Tania melihat seorang pelayan tengah berdiri di depan pintu kamar nya. Terlihat jelas dari pakaian yg di pakai nya.

'' Kamu siapa?'' tanya Tania pada pelayan itu, dengan dahi mengeryit.

Pelayan itu menunduk, saat Tania keluar dari kamar.

'' Saya Marni, Nona! Apa Nona muda butuh sesuatu?'' tanya nya pada Tania.

Tania heran kenapa pelayan itu memanggil nya Nona muda.

' Apa ini rumah Kak Lian?' batin nya mulai menerka

'' Dimana Kak Lian?'' tanya Tania

Dia pikir jika ini rumah kekasih nya, maka tentu pelayan itu tahu dimana Lian berada.

'' Tuan muda, sedang berada di ruang kerja nya Nona!'' jawab pelayan itu.

'' Hm, baiklah. Bisa antarkan aku kesana?'' pinta Tania

Pelayan itu mengangguk, lalu membawa Tania menuju ruang kerja Lian di lantai bawah.

Selama turun dari tangga, mata Tania terus menelisik setiap sudut rumah itu. Rumah Mewah berlantai 2 dengan dekorasi klasik di padu gaya modern.

' Waaaw, rumah ini mewah sekali? Tapi, aku baru tahu kalau Kak Lian punya rumah, selain kediaman Arganendra?' batin Tania penuh kagum

Mereka pun sampai di lantai satu, dan pelayan itu membawa Tania ke depan pintu ruangan yg ada papan nama di depan nya.

RK Lian

Dahi Tania mengkerut saat melihat tulisan itu. Lalu pelayan di sebelah nya mempersilahkan Tania masuk kedalam.

Kriieeet

Pintu ruangan terbuka, Tania memasukan kepala nya sedikit demi sedikit, hingga ia di kejutkan dengan suara bariton di dalam nya.

'' Masuk saja! Gak usah ngintip. Nanti bintitan!'' ucap Lian.

Tania masuk setelah mendengar suara Lian. Tentu saja Tania sangat mengenali suara itu, suara Bass yg begitu cool.

Saat Tania masuk, hal pertama yg di lihat nya adalah 3 rak buku yg menjulang tinggi, dengan semua tumpukan buku buku.

Kaki nya melangakah menatap semua buku buku itu, dan setelah Tania lihat. Ternyata semua buku buku itu tentang bisnis semua.

'' Sayang, apa gak ada novel apa komik?'' tanya Tania sambil memegang salah 1 buku di tangan nya.

'' Tidak! Aku tidak suka novel.'' jawab Lian tanpa mengalihkan mata nya dari depan laptop.

Tania berdecak kecewa.

' Banyak buku, tapi bisnis semua? Emang nya otak Kak Lian gak mumet apa?' heran Tania

Dia pun melangkah mendekat ke arah Lian.

'' Jadi ini rumah Kak Lian?'' tanya Tania di jawab anggukan oleh Lian.

'' Kenapa membawaku kesini?'' tanya Tania lagi.

Lian menghentikan gerakan tangan nya, lalu menatap ke arah wanita cantik yg sedang berdiri di samping nya.

Kemudian tangan Lian menarik pinggang Tania, hingga wanita itu jatuh kedalam pangkuan Lian.

'' Kak...'' kaget Tania

'' Aku membawa kamu kesini, sebab rumah ini akan menjadi milik kamu, saat kita SAH menjadi suami istri nanti.'' ucap Lian.

Tania terperangah kaget, saat mendengar ucapan Lian. Dia tak menyangka jika rumah semewah itu akan menjadi milik nya.

'' Tapi, apa ini gak berlebihan sayang?'' tanya Tania

'' Tidak! Untuk kamu, semua akan ku berikan.'' tutur Lian.

Tania terharu mendengar ucapan calon suaminya tersebut. Dia benar benar beruntung, sebab Allah mempertemukan dia dengan pria sebaik Lian.

Tania berharap jika Lian laki laki terakhir yg singgah di hati nya.

'' Ya sudah, lepasin! Nanti kalau ada yg masuk gimana?'' ucap Tania sambil mencoba melepas pelukan tangan Lian di pinggang nya.

Lian menggeleng cepat, membuat Tania mengeryit heran.

'' Gak akan! Kamu gak inget, hem? Kalau aku akan menghukumu?'' bisik Lian di telinga Tania, dengan sengaja meniup daun telinga Tania.

Tania memejamkan mata nya, saat deru napas Lian menerpa daun telinga nya. Dia merasakan geli, dan juga desiran darah nya saat Lian sengaja meniup telinga nya.

'' Kamu mau apa?'' tanya Tania sedikit terkejut saat melihat wajah Lian semakin mendekat ke arah nya.

'' Mau menghukum kamu!'' ucap Lian, lalu...

Bersambung......