Follow me di intagram: @Queennapariwara.
Nanti aku follback😘😊
Hai semua, silahkan mampir di novel ke tiga aku ini "Gadis muda yang tangguh milik tuan arogan" Ambil baiknya, buang buruknya. Baca terus ya cerita aku dan jangan lupa tinggalkan beberapa jejak kalian supaya author lebih semangat buat ceritanya.
Menceritakan gadis muda yang bernama Ailin seminath mole. Gadis tangguh dan pemberani, harus menjalani kehidupan yang keras di tengah kota terpencil di Amerika.
Hidupnya yang keras mengajarkan tak boleh menyerah pada segala rintangan dan juga permasalahan.
Hidup dalam keluarga yang tak pernah adil, mengajarkan arti sebuah keluarga. Hidup yang bahkan jauh dari kata baik. Kehadiran dirinya dalam keluarganya seolah tak di inginkan keluarganya.
Bagaimana kelanjutannya, silahkan mampir di cerita ku yang berjudul "Gadis muda yang tangguh milik tuan arogan" jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah baca ya
thank you😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenapariwara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melepas rindu dengan ayah
"apa ayah tak ingin bertemu denganku?"
Deg
Seorang gadis cantik berdiri di depan pintu dengan pandangan binar bahagia meliputi raut wajahnya yang cantik.
Tuan Revan menoleh pada seseorang yang memanggilnya dengan suara yang lembut. Bahkan tuan Revan spontan menjatuhkan foto masa kecil gadis cantiknya dan berdiri menatap siapa yang datang.
"Ailin" suaranya tercekat menahan gejolak rindu yang menggebu dan memastikan apa penglihatannya itu salah. Baru beberapa detik iya menangis saat tak ada informasi mengenai putri semata wayangnya, kini putrinya hadir di depan mata yang hadir dengan sendirinya.
Tuan Revan melangkah pelan masih dengan tatapan sendu namun berbinar bahagia itu mengarah pada putri cantiknya yang sudah sekian lamanya menghilang.
"Ailin Alexa dianos" panggilnya membuat Ailin tersentak, ternyata nama aslinya adalah Ailin Alexa dianos bukan Ailin smeinath mole. Dan iya baru tahu, dia hanya menumpang nama saja dari keluarga mole sebab ibunya yang menikah dengan keturunan mole.
"ayah"
grep
Pelukan serta tangisan pecah dari manik berwarna biru itu tak tahan akan kerinduan yang sudah sekian lama ini iya rasakan. Bertahun hidup dalam derita, bahkan ibunya seolah menyesal tak memilikinya, dirinya yang tak memiliki semangat untuk melanjutkan hidupnya seketika sekarang pikiran itu sudah lenyap saat pertemuannya dengan seseorang yang sebagai cinta pertamanya hingga sekarang.
Begitu juga dengan manik mata biru milik pria paruh baya itu yang berhasil meloloskan kristal bening dan tak berhenti menetes menyampaikan rasa bahagianya setelah bertemu dengan putri kesayangannya.
"ayah aku rindu ayah" Isak tangis Ailin dengan suara bergetar saat merasakan hangatnya pelukan seorang ayah.
"ayah juga sangat merindukan mu sayang" tuan Revan begitu erat memeluk putrinya dan menangis bersama.
"ayah jangan tinggalkan aku lagi ayah" ucap Ailin dalam Isak tangisnya.
Ailin menangis ketika kebahagiaan yang di tunggu-tunggu kini hadir kembali. Seketika jiwanya kembali, bahagianya pun sudah kembali.
"ayah tidak akan meninggalkanmu lagi sayang, ayah minta maaf karna ayah terlambat mencarimu" tutur tuan Revan dan mengelus lembut punggung putrinya.
Namun seketika tuan Revan tersadar akan sesuatu.
"bagaimana kamu bisa tau aku adalah ayahmu nak, sedangkan waktu itu kau masih kecil" tanya tuan Revan.
"aku sangat mengenalmu ayah, aku menyimpan ini sampai sekarang" Ailin memperlihatkan sebuah foto tuan Revan yang tengah menggendongnya ketika masih kecil.
"rasanya ayah sangat terharu, kamu menyimpan foto ayah, syukurlah ada foto itu, kita bisa bersama nak" tuan Revan tak hentinya mengecup kening putrinya berkali-kali.
Akhirnya suasana saling melepas rindu antara ayah dan anaknya berlangsung sampai mereka puas dan mereka saling bercanda bersama.
****
"bagaiman, apa kau sudah menemukan gadis ku?" tanya barra pada Jason.
"saya tidak menemukannya di kosan dan juga di kampusnya, saya sempat bertanya tadi tapi tak ada satupun orang yang melihatnya" tutur Jason.
"kemana kamu sayang, " ucap barra.
Iya menghubungi seseorang untuk mencari kekasihnya, dan Jason di suruh kembali ke kantor, karna banyak pekerjaan yang belum selsai.
Barra merasa tak bersemangat karena gadisnya belum di temukan, bahkan dia mondar-mandir bak setrika panas itu di tempat yang sama di ruangnnya.
"aku harus mencarinya, aku tidak bisa diam begini" gumamnya dan kemudian meraih jas dan kunci mobilnya meninggalkan setumpuk berkas yang tak berguna itu.
Namun beberapa langkah lagi barra akan keluar, suara deringan ponselnya berbunyi dan segeralah iya melihat siapa yang memanggilnya. Tertera nama gadis yang ingin iya cari sedang menelponnya. Barra langsung mengangkatnya tanpa menunggu lama.
"sayang, kamu dimana, aku sangat mencemaskan mu" ucap barra.
"aku baik saja, aku akan segera menemui mu" jawaban gadis itu lalu mematikan panggilannya sepihak tanpa menunggu jawaban sang pria.
"shiit..." umpatnya kesal, bukankah tadi dia merindukan gadisnya, tapi apa, sekarang dirinya di buat kesal oleh gadis itu.
"lihat saja, aku akan menghukum mu setelah kau kembali" ucapnya namun tersenyum tipis karna ternyata gadisnya tak menghilang, ternyata gadisnya memberitahukan dimana dia sekarang. Oh sungguh barra yang besar kepala karna menurutnya Ailin begitu perhatian padanya.
****
Setalah menempuh perjalanan yang tak terlalu jauh, Ailin memasuki perusahanna besar milik Cristiano group. Melewati loby dan berjalan menuju lift khusus CEO.
Entah mengapa banyak yang melihat wajah cantiknya tengah berbahagia. Tentu hal itu membuat salah satu stap wanita yang beberpa hari ini turun jabatan itu menjadi tak menyukai kebahagiaan Ailin yang saat ini berjalan melewati para karyawan dan menuju lift khusus.
"dasar rubah, bisa-bisanya keluar masuk kantor semaunya saja, rasain kamu, sebentar lagi tuan barra pasti akan mengamuk dan memarahi mu sama seperti aku waktu masih bekerja sebagi sekertaris waktu itu" ucapnya sinis dan percaya diri.
Ailin memperhatikan wanita itu memakinya, namun iya tak peduli dan tak ingin peduli pada wanita itu dan terus melangkah hingga sampailah di sebuah ruangan khusus sang pemilik perusahaan.
Tok tok tok
Ailin mengetuk pintu dan tak lama suara dari dalam menyuruhnya masuk. Saat Ailin masuk, nampak ruangan itu sepi dan gelap seperti tak berpenghuni. Karena cuaca yang sedikit mendung membuat di dalam ruangan itu terlihat gelap.
"kau dimana tuan?" tanya Ailin namun tak ada sahutan dari sang pemilik ruangan.
"tuan" panggil Ailin lagi.
Saat Ailin akan menekan saklar lampu
Tak
Seorang pria berdiri depannya tengah menatapnya tajam dan siap akan menerkamnya, wajah tampannya serta jambang tipisnya terlihat saling menautkan. Sungguh membuat jantung Ailin berdegup kencang, dan gugup saat pandangannya bertemu dengan manik hitam pekat milik pria itu.
"darimana?" suara dingin itu terdengar sangat mengerikan bahkan saat ini Ailin gugup dan sulit untuk bernafas. Dirinya yang terkenal pemberani, sekarang dia bak kucing lucu yang menggemaskan.
"a-aku, ada se-suatu yang ku selesaikan tadi" ucapnya terbata-bata.
Grep
Pinggang ramping Ailin di tarik dengan satu tarikan dan tubuh depannya menempel di dada bidang sang pria.
"kau sudah berani pergi tanpa memberitahu ku" hembusan nafas dan bau mint yang menyaruak di Indra penciuman Ailin. Sungguh pria ini tengah marah.
"maafka saya tuan, saya hanya bertemu dengan seseorang tadi" jelasnya jujur.
" siapa, apa itu seorang laki-laki" pertanyaan itu membuat Ailin mengernyit ada apa dengan bosnya ini.
"iya" jawab Ailin tentu membuat barra kesal setengah mati mendengar jawaban Ailin.
cup
Kecupan manis menempel di bibir kenyal milik Ailin dan tentu Ailin membelalakkan matanya dan membeku. Barra sedikit mengigit bibir Ailin sehingga gadis itu membuka mulutnya dan masih syok dengan apa yang terjadi.
Menyesap dan sedikit ******* bibir ranum bak ceri itu tanpa perlawanan membuatnya semakin menggila saat bibir tipis itu menjadi lawannya.
Ailin mencoba untuk mengimbangi gerakan pria itu, namun karna dirinya belum terbiasa, tentu gerakannya sangatlah amatir. Dan barra menyukai itu.
Setelah lama berpagutan, barulah barra melepaskan perbuatannya dan mengusap pelan bibir gadisnya yang masih terlihat basah itu akibat perbuatannya.
"ini hukuman mu karena sudah membuatku cemas dan khawatir, jika sampai ini terjadi kembali, aku bisa melakukannya lebih dari ini" ucap barra menekan ucapannya dan kemudian tersenyum tipis.
Apa ini? kenapa Ailin hanya diam saja saat bibirnya di sambar oleh pria itu, bahkan dia sedikit membalasnya. sungguh membuatnya bingung dan tak bisa berpikir jernih atas apa yang terjadi. Kenapa dia tak melawan saat pria itu dengan mudahnya menciumnya.
"shiit !!!,,,kenapa aku membalas nya dan kenapa aku menikmatinya, sungguh aku sudah gila dengan pria ini" batinnya berteriak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC 😘
saling dukung yuk...
Cinta yang dulu, datang kembali
Clara's Love Fidelity
perbedaan kita menuju akad
jangan sungkan vote, like dan favorit 😍🙏