NovelToon NovelToon
Stuck With You

Stuck With You

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Tamat
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: RizkiTa

Resta adalah seorang pemimpin sekaligus pemilik salah satu perusahaan percetakan terbesar di kota Jakarta. Memiliki seorang kekasih yang sangat posesif, membuat Resta harus mengganti sekretarisnya sesuai kriteria yang diinginkan sang kekasih. Tidak terlihat menarik, dan tidak berpenampilan menggoda, serta berpakaian serba longgar, itu adalah kriteria sekretaris yang diinginkan kekasihnya dalam mendampingi pekerjaan Resta.

Seorang gadis berpenampilan culun bernama Widi Naraya hadir, Resta menganggapnya cocok dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan kekasihnya. Hari-hari yang mereka lalui berjalan dengan aman dan profesional, sebagai bos dan sekretaris. Sampai ada satu hal yang baru Resta ketahui tentang Aya, dan hal itu berhasil membuat Resta merasa terjebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hanya untuknya seorang

Aya mengambil napas dalam, dia bingung dan dia tidak tahu harus mulai darimana. Bahkan, entah di mana peralatan make upnya kini. Setelah pindahan ke kontrakan baru, dia belum menatanya di atas meja karena merasa tidak membutuhkannya.

Ting.

Ponselnya kembali berbunyi, notifikasi WA. Aya mencoba santai dan tak ingin tergesa-gesa. Dia kembali melihat ponselnya, dan nama Bos Resta tertera di sana.

“Ya ampun, apalagi?”

Ay, ini foto rumah saya. Saya khawatir kamu nyasar. Oh iya, naik taksi aja jangan bawa motor. Nanti pulangnya saya yang antar.

“Naik taksi? dia nggak tau apa, aku harus berhemat.” Aya tidak bisa jika tidak menggerutu. “Antar? katanya sakit? benar-benar aneh dan membingungkan.”

Sudahlah… Aya mengalah turuti saja bos punya mau. Daripada dipecat?

Butuh waktu sekitar setengah jam bagi Aya untuk bersiap-siap dan benar-benar siap. Dia memesan taksi online, tak lupa membawa laptop, dan beberapa berkas yang dibutuhkan. Sebelum keluar dari kontrakan sederhananya, Aya bercermin sekali lagi.

Menor nggak ya?

Sebenarnya, masih tersisa rasa trauma dalam dirinya. Aya pernah berpenampilan maksimal seperti ini, dan akhirnya membuatnya terjerumus dalam jeratan lelaki paruh baya hidung belang. Aya berharap, Resta tidak seperti itu.

Aya menapaki lorong sempit, di lingkungan kontrakannya. Untuk menuju ke jalan utama dan menunggu taksi, dia harus berjalan sekitar dua puluh meter melewati deretan kontrakan yang sama seperti tempat tinggalnya.

Di depan sana, ada tiga orang pemuda yang sedang duduk di warung kecil. Membuatnya enggan melewati, mau tidak mau, dia terpaksa.

“Ada bule!” seru salah satu dari mereka.

“Sejak kapan di lingkungan kita ada cewek secantik itu?”

Aya bukan tidak mendengar omongan-omongan para pemuda yang dia yakini pengangguran itu. Dia hanya menebalkan telinga dan pura-pura tuli saja. Mengambil langkah secepat kilat saat melewati mereka yang menatapnya seperti tatapan lapar. Persis seperti kucing yang baru saja melihat ikan segar. Padahal, Aya tidak berpenampilan seksi. Bajunya sopan tidak mencetak bentuk tubuhnya.

“Mau ke mana cantik?” tanya salah satu dari mereka, sembari menghadangnya.

“Permisi. Tolong, saya buru-buru.” ketus Aya.

“Cantik tapi galak bro.”

“Nggak apa-apa, seksi makin menantang.”

“Kita tunggu ntar malam ya cantik.”

Mereka bersahut-sahutan menggoda Aya. Setelah diberi celah untuk lewat, Aya langsung mengambil kesempatan dan melewati mereka, berjalan dengan sangat cepat. Aya tidak tahu kalau lingkungannya akan seperti ini. Tidak ada preman penagih utang, tapi ada preman kampung yang benar-benar membuatnya terganggu.

Tak lama menunggu, taksi online yang Aya pesan tiba. Dia langsung naik, merasa aman saat ini. Tapi tidak tahu bagaimana nasibnya nanti malam.

Sekitar empat puluh lima menit, Aya tiba di kediaman Resta. Dia tidak menyangka alamat lelaki itu ternyata jauh dari kontrakannya. Tak hanya itu, Aya harus merogoh dompet lebih dalam untuk membayar ongkos taksi. Lihat saja nanti kalau dia tidak memberikan bonus di awal bulan.

“Mbak, nyari siapa?” Satpam menyapa Aya, setelah dia turun dari taksi, Aya berdiri di depan gerbang, sambil melihat layar ponselnya untuk memastikan dia tidak salah alamat.

“Apa benar ini rumahnya Pak Resta?” tanya Aya sopan.

“Benar Mbak, mau ketemu? udah membuat janji?” tanya satpam itu dengan ramah.

Aya mengangguk. “Saya sekretarisnya, Pak Resta yang minta saya datang ke sini.”

“Baiklah Mbak, silakan masuk. Mari saya antar.”

Aya dipersilakan masuk, dan satpam mengantarnya sampai ke pintu utama. Rumah ini besar, halamannya lumayan luas. Namun, terasa sangat sepi.

Gadis itu memencet bel, tidak terlalu lama dia menunggu, seorang wanita paruh baya yang mengenakan kerudung rumahan berbahan kaos, membuka pintu.

“Assalamualaikum.” Aya tidak lupa memberi salam, sambil tersenyum ramah.

“Waalaikumsalam.” jawab wanita itu tidak kalah ramah.

“Permisi Tante, saya mau ketemu Pak Resta,” jelas Aya hati-hati. Karena dia menduga, yang sedang berdiri di hadapannya ini adalah mamanya Resta. Bisa saja, meski dia belum terlalu yakin.

“Oh ya, silakan masuk. Kamu…”

“Saya Aya, sekretarisnya Tante,” jawab Aya sopan, memperkenalkan diri. Dia mengikuti langkah wanita itu ke dalam rumah.

“Silakan duduk, Restanya ada di ruang kerja.”

Aya berkerut kening. “Ruang kerja? bukannya Pak Resta sedang sakit?”

“Sakit?” gantian Bu Miftah yang terlihat bingung, karena menurutnya putra satu-satunya itu terlihat baik-baik saja sejak pagi.

“Iya Pak Resta suruh saya datang ke sini, karena beliau nggak bisa ke kantor, katanya sakit,” jelas Aya lagi.

Bu Miftah mengulas senyum, dia tak lagi bingung. Kini mengerti pasti ini hanya akal-akalan Resta saja. Punya sekretaris secantik ini, pasti membuatnya ingin mencari perhatian. Apalagi, baru putus dari kekasihnya.

“Sebentar ya, Tante tinggal dulu.”

Tak lama, wanita itu menghilang karena telah naik ke lantai dua.

“Kamu itu, lain kali ajak mama kerja sama, biar mama nggak bingung,” ucap Bu Miftah sambil membuka pintu ruangan kerja anaknya. “Itu sekretaris kamu yang cantik, udah nyampe.”

“Apa?! Aya udah nyampe, Ma?” Resta saat itu sedang menatap layar yang cukup lebar di hadapannya. Bukan laptop, dia bukan sedang bekerja, melainkan sedang bermain PS. Seketika stick PS yang sedang dipegangnya dicampakkan begitu saja.

“Mama nggak bilang dari tadi, sih?” keluh lelaki itu. Menyalahkan sang mama yang tidak tahu apa-apa.

Setelah mengirimkan pesan terakhirnya pada Aya, lelaki itu langsung menyalakan TV Led dan PS di ruang kerjanya, bermain sampai lupa waktu. Bahkan melupakan janjinya dengan Aya.

“Dia baru nyampe, mama nggak tau apa-apa. Kok kamu nyalahin mama. Lain kali kalau pura-pura sakit itu kabarin dulu sama mama.” sindir Bu Miftah, lalu menutu pintu. Turun ke bawah, menuju dapur memberitahu pada asisten rumah tangga mereka untuk menyiapkan minuman dan camilan.

“Nah ini dia orang sakitnya,” sindir Bu Miftah ketika melihat Resta berjalan tergesa menuju ruang tamu.

Matanya langsung tertuju pada Aya yang tengah fokus menatap layar laptop. Sekali lagi dia memastikan, kalau itu benar-benar Aya. Wanita itu terlihat serius. Resta mengerjapkan matanya beberapa kali. Entah terpesona, heran, dan tidak menyangka kalau Aya akan berpenampilan secantik itu.

“Pak.” Aya menyadari kehadiran Resta, langsung menoleh dan tersenyum tipis. Saat itu Aya mengenakan kemeja longgar berwarna hijau, rambut ikal cokelatnya dia biarkan tergerai. Aya benar-benar berdandan seperti yang diminta Resta.

“Pak Resta?” sekali lagi Aya memanggilnya.

“Oh ya, Aya kamu udah nyampe. Maaf saya lama turun, saya ketiduran.” Resta beralasan, tanpa ragu, dia duduk di sebelah Aya.

“Ini Pak laporan keuangan yang udah saya siapkan.” Aya menghadapkan layar laptop ke arah Resta.

Namun, bukan layar laptop yang menarik perhatian Resta. Melainkan wajah cantik Aya. membuatnya sulit mengerti dan menyesal menyuruh wanita itu berdandan kalau akhirnya membuatnya kesulitan berkonsentrasi seperti ini. Rasa penasaran hilang sudah, berganti dengan rasa kagum dan rasa ingin menikmati, memiliki wajah cantik Aya, hanya untuknya seorang, tidak mau berbagi dengan siapapun.

***

Udah lihat belum video Aya dandan? ada di igku😛

@rizki.taaaa

@rizki.taaaa

1
meimei
mampir thor
Widya Febrina
cerita nya menarik dgn alur yang rapi dan sistematis..
⋆.˚mytha🦋
otline ceritanya buaguuuss bgt tapi sayang dikit bgt bab nya... aku blm rela udahan dari aya resta 🥹
sehat selalu yaa thor, selalu ciptain karya² yg luar biasa ❤️
⋆.˚mytha🦋
iyaa pak... saya yg wakilin aya buat kawab/Facepalm/
Surati
Bagus ceritanya 👍🙏🏻 semangat thor 💪🙏🏻
Esih Mulyasih
cakep ceritanya, happy ending dan tidak berbelit-belit alur ceritanya 👍🏼🥰
Fina Fitriani
bagus ceritanyaa......
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
aduh dri, kok sama bekas temen sendiri 😨
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣🤣🤣🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
promo bu😂
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣🤣🤪
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
baca ulang tapi tetep ngikik🤣🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
ngeles aja terus 🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣🤣🤣🤣😘
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
dasar kadal😏😏
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
gueendenge 🤣🤣😭
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
😂🤣
Kurnaesih
mampir'
Alma Zhienot
ngu gebrakan MLM pertama thor 🤣💕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!