Warning terdapat beberapa part area 21+ Harap bijak.
*Sekuel dari cerita MENIKAHI IBU SUSU BABY ZAFA.
Velia Agatha Hartanto (23) Putri seorang konglomerat. Hidupnya sejak kecil bergelimang harta. Semua keinginannya selalu dituruti oleh orang tuanya. Ia begitu dimanja. Namun bukan berarti dia gadis yang sangat manja. Justru gadis itu ratunya pembuat onar.
Rian Al Fares (33) seorang duda beranak satu yang selalu tampil menawan. Diusianya yang sudah berkepala tiga tak membuat dia ingin melepas status duda yang di sandangnya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Velia si gadis aneh versi pengamatan Rian.
Akankah bisa tumbuh benih-benih cinta di hati keduanya. Simak terus kisahnya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30. Istanaku
*********
Velia berjalan mengapit lengan Rian. dia kembali melewati ruangan David, alisnya berkerut menatap bingung kearah pria-pria tegap yang tampak siaga menjaga pintu kamar rawat David.
"Siapa mereka?" tunjuk Veli, Rian hanya melirik sekilas lalu tersenyum tipis.
"Orangku .. "
Velia mengangguk, ia membiarkan suaminya berbuat apapun pada David. Toh dia sudah terlanjur kecewa dengan sikap David yang tidak bertanggung jawab kepada darah dagingnya sendiri.
Ponsel Veli berdering ada nama Sahabatnya melakukan Video call. Rian membukakan pintu mobil untuk Velia, saat di dalam mobil Veli mengangkat panggilan dari Dina.
"Halo Din .."
"Besok diminta pak Juna buat dateng. Proposal kita diterima." --- Dina.
"Serius, setelah selama ini akhirnya." Ujar Veli tegas. Meskipun Velia telah lulus kuliah ia beberapa kali sering ikut mengajukan proposal di berbagai perusahaan. Velia sangat suka berpetualang mencari pengalaman meskipun kelak dirinya lah yang akan mewarisi kerajaan sang ayah.
"Serius gue. Hangout yuk ..!! dah lama kita ga keluar bareng." Kata Dina.
Rian menggeleng tanda tak setuju, Velia memasang wajah cemberutnya.
"Ga boleh sama satpam gue." Ucap Velia, Rian mendelik kesal pada Velia dikatai satpam.
Wajah Velia seketika ditekuk. Rian hanya melipat bibirnya kedalam untuk menahan tawa.
"Ah suami Lo ga asik. Nyesel gue pernah puji dia."
"Ntar deh gampang. Nanti gue kabarin lagi." Velia langsung menutup sambungan telepon dan membuang wajahnya menatap keluar kaca mobil. Rian menarik nafas panjang, sepertinya istrinya merajuk.
"Zafrina 2 hari lagi masuk. Dia belum ada perlengkapan baru untuk sekolahnya." Ujar Rian memecah keheningan. Veli masih belum mau memandang kearah suaminya.
"Kalau kamu mau mengajaknya jalan-jalan sekalian mencari perlengkapan Ina, aku akan ijinkan. Tapi nanti harus ajak Bi Yuni. Biar kamu ga repot dan capek."
Veli menoleh kearah Rian, dan ia melihat senyum Rian yang begitu menawan dan membuat rasa marahnya seketika menguap begitu saja.
"Beneran boleh?" tanya Velia tak percaya. Rian mengangguk dan mengacak rambut istrinya. Bagaimanapun rentang perbedaan usia yang jauh membuat Rian sedikit memberi kelonggaran pada Velia. Ia tak ingin jiwa muda Velia yang menggebu akhirnya malah akan membawa gadis itu menjadi istri yang pembangkang.
"Asal kamu janji, jangan sampai lupa makan dan jangan terlalu lelah." Ujar Rian. Tiba-tiba dia pun ingin menanyakan sesuatu pada Velia mengenai apa yang tadi di dengarnya.
"Kamu tadi ngomong soal proposal, proposal apa memangnya?" Tanya Rian tanpa mengalihkan pandangannya ke depan. Karena hari ini dia mengemudikan mobilnya sendiri.
"Oh itu, proposal design iklan untuk produk kecantikan." Ujar Velia.
"Kamu bikin kaya gitu. Kenapa ga coba kamu kasih ke perusahaan aku?" tanya Rian.
"Ishh .. dulu kan aku benci banget sama kamu." Celetuk velia tanpa sadar namun seketika ia membungkam mulutnya sendiri. Rian hanya tersenyum miring.
"Tapi sekarang cinta mati kan?" goda Rian, wajah Veli seketika memerah. Ia langsung membuang muka karena malu.
Velia menatap bingung, jalan yang di lalui Rian berbeda dari yang sebelumnya.
"Ini bukan jalan ke rumah mama Santika kan? kita mau kemana?" Velia semakin mengernyitkan dahi saat Mobil Rian memasuki perumahan mewah.
"Ke istanaku yang sebenarnya." Ujar Rian santai. Ia membelokkan mobilnya dan berhenti di depan sebuah gerbang yang menjulang tinggi berwarna hitam dengan ukiran emas di sekelilingnya.
Velia dibuat terbengong melihat saat gerbang itu terbuka. Mansion 3 lantai lengkap dengan basemen. Dan mansion itu luasnya hampir 2x lipat dari mansion Santika.
"Selamat datang di istana ratuku." Bisik Rian tepat di telinga Veli, sambil sesekali menghembuskan nafasnya perlahan di sekitaran tengkuk Velia. Hingga membuat Veli bergidik kegelian.
"Tapi Zafrina masih dirumah mama." Velia mengendikkan bahu agar Rian sedikit menjauh.
"Ya tentu saja. Dia akan disana sampai kita bisa menghasilkan Velia junior dan Rian junior." Bisik Rian lagi. Velia mendelik mendengar kata kata Rian. Reflek tangannya mencubit lengan Rian dengan keras hingga pria itu mengaduh.
⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅
Dikit dulu ya. Buat ngobatin rasa penasaran kalian. Jempol jangan lupa di tekan