Terjebak Gairah Sang Mantan

Naya membalas menatap Arsen dengan wajah tenang dia berusaha bersikap setenang mungkin, agar Arsen percaya dengan apa yang Naya katakan.

“maksud kamu apa ya? aku nggak paham” balas Naya

“Apa perlu aku yang menjelaskan pada kamu Naya?” tegas Arsen lalu menarik tangan Naya menjauh dari lobby Apartemen menuju ke mobil Arsen yang parkir tidak jauh dari sana.

“Lepas Arsen, kamu mau ngapain? jangan sampai aku teriak ya” ancam Naya dengan raut wajah cemas.

“Teriak aja, aku nggak takut, malah bagus kamu berteriak biar nanti kalau aku bicara orang pada tahu semua apa yang akan aku katakan mengenai anak laki laki yang ada dalam foto ini” balas Arsen

“Kamu mau mengancamku Arsen” sahut Naya

“Aku tidak pernah mengancam kamu Naya, aku kan tadi hanya ingin mengajak kamu bicara, dan menanyakan baik baik mengenai foto itu, aku rasa nggak susahkan menjawab hal ini” ucap Arsen.

Lalu membuka pintu mobilnya dan menyuruh Naya masuk kedalam mobil Arsen, karena dia akan mengajak Naya bicara, agar nggak terganggu dengan orang lain, dan pilihan untuk saat ini ya dalam mobil Arsen.

“Aku nggak mau Arsen” sahut Naya

“Jangan sampai aku paksa Naya” tegas Arsen

“kamu sebenarnya mau ngapain sih Arsen, dari masalah foto terus mengajak aku masuk ke dalam mobil kamu, kamu ada rencana apa Arsen?” tanya Naya dan berusaha melepaskan tangannya yang masih di pegang dengan erat oleh Arsen.

“Aku nggak punya rencana apa apa, aku hanya ingin tahu siap anak laki laki yang ada dalam foto itu, dan wajahnya sangat mirip dengan wajahku saat masih kecil” ulang Arsen lagi dengan gemes, karena Naya sengaja mengulur ulur waktu.

“Aku nggak tahu kenapa anak laki laki itu mirip dengan wajah kamu, kebetulan aja kali Arsen jangan terlalu di pikirkan dan juga nggak usah bikin drama kayak gini” sindir Naya.

Arsen mendorong tubuh Naya masuk kedalam mobil dan langsung menguncinya tanpa menghiraukan teriakan Naya dari dalam, Arsen bergegas berlari ke pintu satunya lagi dan segera membuka pintu dan duduk disana, lalu menutup pintunya segera.

“Arsen kamu mau ngapain? buka pintunya aku mau pergi” ucap Naya

“Kalau kamu nggak mau menjelaskan tentang anak laki laki itu, biar aku yang menjelaskan, kamu cukup mendengarkan saja, nggak perlu menjawab jug kalau perlu” balas Arsen

“masalah nya aku nggak mau denger penjelasan kamu itu, aku nggak ada urusan soalnya dengan kamu Arsen” tegas Naya

“Tapi aku ingin menjelaskan pada kamu Naya, dan setelah itu aku yakin kita akan punya urusan yang sangat penting” balas Arsen

“Jangan main paksa orang Arsen, cukup saat itu kamu paksa aku, please aku nggak mau mendengar penjelasan apapun dari kamu Arsen” mohon Naya dengan wajah makin cemas.

Karena Naya sudah bisa menebak apa yang akan Arsen jelaskan padanya, makanya dari tadi dia berusaha mencari alasan agar bisa pergi dari depan Arsen.

“Aku hanya bicara sebentar Naya nggak lama, kamu tenang dulu jangan panik kayak gini” ucap Arsen dengan suara lembut, dia tahu saat ini Naya sangat takut dan cemas.

“Aku nggak mau denger…” ucap Naya sambil menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya, tidak lama terdengar tangis dari Naya membuat Arsen kaget dengan reflek Arsen langsung memeluk Naya yang sedang menangis.

“Maafkan aku Naya, yang sudah membuat hidup kamu sulit, maaf…” ucap Arsen yang dijawab dengan tangisan pilu dar Naya, suara tangis naya makin keras, membuat hati Arsen ikut sedih.

“Kamu jangan siksa aku terus Arsen, aku mohon pergilah dari hidupku aku nggak mau berurusan lagi dengan kamu Arsen. Please jangan menambah masalah baru dalam hidupku lagi” ucap Naya sambil terus menangis.

“Aku nggak akan menyiksa kamu naya, dan aku juga nggak akan memberi kamu masalah baru, ini masalah putra kita Nolan, dia harus punya status Naya, kamu nggak mau kan putra kita nanti besarnya di permalukan oleh teman temannya”

“apa kamu mau jika sudah besar Nolan mempersalahkan kamu dan aku yang tidak memberikan kehidupan yang layak padanya, coba kamu pikirkan lagi masalah ini Naya”

“Aku memang laki laki jahat yang telah menyebabkan semua ini terjadi, tapi aku mencintai kamu Naya, sejak pertama melihat kamu, kesalahan ku sangat besar, harusnya aku mengikuti kehidupan kamu selama ini, tapi aku tidak melakukan hal itu”

“Karena pikiran egoisku mengatakan kalau kamu baik baik aja, dan nggak ada masalah, aku hanya menunggu kabar darimu tanpa mau menghubungi kamu Naya, aku yang salah…aku minta maaf dan aku akan bertanggung jawab pada kamu dan Nolan” jelas Arsen

Mendengar apa yang Arsen jelaskan barusan membuat tubuh Naya menegang. dia sangat terkejut dengan apa yang Arsen katakan tadi.

[Arsen sudah tahu semuanya, aku tidak bisa mengelak dan berpura pura tidak tahu lagi akan masalah Nolan, huff Arsen anak orang kaya dan dia mampu mencari informasi dalam waktu singkat] gumam Naya dalam hati.

“Kamu sudah tahu semuanya Arsen?” tanya Naya sambil mengusap air matanya yang mengalir deras membasahi pipi mulusnya.

“sudah Naya aku sudah tahu semuanya, aku sangat menyesal terlambat mengetahui nya, aku salah telah membiarkan kalian berdua menderita, kalau aku nggak bertemu dengan kamu dan aku nggak di datangi oleh Nolan dalam mimpi, mungkin saat ini aku nggak tahu akan kehadiran Nolan” jelas Arsen

Arsen mengusap air matanya yang tiba tiba jatuh membasahi pipinya. dia tidak sanggup menahan rasa haru dan rasa bersalah nya pada Naya dan Nolan.

“kenapa kamu tidak menghubungi aku Naya, aku sudah mengatakan kalau aku akan bertanggung jawab Naya” ucap Arsen sambil mengusap mata Naya yang masih basah.

“Aku tidak mau menimbulkan masalah baru Arsen, dan lagi kamu dari keluarga kaya raya, apa yang akan terjadi pada aku dan Nolan kalau aku meminta pertanggung jawaban dari kamu Arsen?”

“Pasti semua orang akan menyalahkan aku Arsen, dan aku tidak mau menghadapi situasi seperti itu, biarlah aku dan Nolan hidup seperti ini” jelas Naya.

“aku akan segera mengajak kalian untuk pindah dari apartemen ini Naya, aku akan memberikan kehidupan yang layak untuk putra kita” ucap Arsen

“Terima kasih Arsen, tapi aku sudah nyaman tinggal disini dengan Nolan, aku harap ini pertemuan terakhir kita” sahut Naya

“Aku nggak bisa membiarkan kalian berdua tinggal di tempat ini, dan aku juga cemas dengan keselamatan kalian berdua, aku tidak mau terjadi apa apa dengan kalian berdua” jelas Arsen

“Makanya aku bilang ini terakhir kita bertemu Arsen, kita jangan berhubungan lagi agar tidak menimbulkan masalah baru untuk kamu dan kami berdua” balas Naya

“Aku nggak bisa dan aku nggak mau Naya, aku ada masalah dengan seorang wanita dan aku tidak mau dia akan membuat masalah dengan kamu” jelas Arsen

“Apa dia kekasih kamu Arsen?” tanya Naya

“mantan kekasih aku Naya, kami dijodohkan tapi aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini karena aku tidak mencintai nya, karena aku mencintai kamu Naya” jelas Arsen.