NovelToon NovelToon
Istri Kecil Om Pedofil

Istri Kecil Om Pedofil

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan
Popularitas:391.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eyha

~Sequel POROS JODOH~




"Moony, menikahlah denganku!"

"Tidak!!!"

Hah! Mimpi yang sama! Aku tidak akan membiarkan mimpi itu menjadi nyata!

Namaku Dania Riady. Seumur hidupku, tak pernah terbersit sedikitpun dalam benakku akan hidup seorang diri di negara asing tanpa kedua kakakku.

Dan parahnya, semua ini terjadi karena Om Pedofil itu!

Pria tua yang bahkan usianya hampir sama dengan ibu kandungku, dan dia bermimpi untuk menikahiku?

Aku harap Om Pedofil segera bangun dari mimpinya karena setelah aku kembali, aku hanya akan menikahi pria yang aku cintai. Bukan dirinya!!!

Akankah aku berakhir dengan om pedofil atau akankah ada yang datang menyelamatkan hidupku???

Dan inilah kisah manisku yang tidak semudah menghabiskan gula-gula kapas ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eyha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NODA MERAH

"Arrrrrrggggghhhhh ...."

Jeritan Dania hampir saja meruntuhkan bangunan apartemen yang sudah bertahun-tahun di huni oleh Nino.

Nino membuka matanya karena suara Dania, tapi sekejap kemudian ia justru kembali membenamkan wajahnya di bawah bantal.

"Bangun kau, Om pedofil mesum! Apa yang sudah kau lakukan padaku?" desak Dania seraya menarik bantal yang menutupi wajah Nino.

Sementara, Nino tersenyum penuh kemenangan di bawah bantal ketika mendapati reaksi Dania yang berlebihan seperti itu.

"Bangun atau aku akan berteriak lebih keras lagi!" ancam Dania.

Nino akhirnya menunjukkan wajahnya dan menatap Dania dengan penuh arti. "Kau tidak lelah setelah berteriak sepanjang malam?"

Wajah Dania memucat. "Apa maksudmu?"

Keusilan Nino semakin menjadi saat melihat ketakutan di wajah Dania. Ia pun melemparkan tatapan menggoda ke seluruh tubuh Dania yang membuat wanita itu seketika panik dan membuka selimut yang membungkus tubuhnya serta memeriksa seprai yang masih terpasang dengan rapih.

Tak tahan melihat kepanikan Dania, Nino akhirnya tak bisa lagi menahan tawanya hingga perutnya kesakitan akibat lelah tertawa. Sementara, Dania lebih kebingungan melihat tingkah Nino.

'Apakah dia menjadi tidak waras setelah merebut kesucianku?' Batin Dania.

Walaupun merasa ada yang janggal, tapi Dania enggan bertanya pada Nino. Namun, entah mengapa matanya terasa panas hingga satu persatu bulir-bulir air jatuh membasahi pipinya.

Melihat Dania menangis, Nino lantas menghentikan tawanya dan merubah posisi tubuhnya agar sejajar dengan Dania.

"Maafkan aku, Moony! Aku tidak bermaksud -"

Dania langsung menyela ucapan Nino. "Kau tidak bersalah. Seharusnya aku memang tidak datang kesini semalam."

Rasa bersalah langsung menyergap hati Nino bersamaan dengan datangnya rasa hancur di hatinya kala mengetahui begitu tidak inginnya Dania menjadi miliknya.

Tangan besar Nino menangkup wajah Dania dan menghapus air matanya. "Lihat mataku, Moony!"

Dania mendongakkan kepalanya yang langsung bertemu dengan mata Nino yang di penuhi kehangatan.

"Moony, aku memang mencintaimu." Nino membelai anak rambut Dania yang jatuh ke dahinya. "Tapi aku tidak akan pernah memaksamu untuk melakukan hal itu."

Mata sipit Dania terlihat membesar seiringan dengan tatapannya yang terpaku pada setitik noda merah di seprai.

"Itu ...."

Flashback on ...

"Berikan aku satu alasan yang bisa membuatku menahan hasratku terhadap istriku sendiri, selain karena dia tidak mencintaiku!" tanya Nino lembut, tapi begitu menelusup.

Dania berpikir keras mencari jawaban atas pertanyaan Nino yang tidak masuk akal baginya. Ia memutar bola matanya ke kiri dan ke kanan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan Nino. Namun, ia tak bisa menemukan apapun di kepalanya.

'Apakah seorang wanita tidak memiliki kebebasan memilih? Kenapa kami sebagai wanita harus memiliki alasan yang tepat hanya untuk menolak kebutuhan para pria? Ini sungguh menjengkelkan!' Umpat Dania dalam hati.

Melihat kebungkaman Dania membuat Nino semakin tidak sabaran dan sulit mengendalikan dirinya sendiri. Rasanya saat ini seluruh dunia, bahkan waktu sedang mendukungnya untuk menghilangkan jarak di antara dirinya dan Dania.

Awalnya Nino ragu untuk melangkah, tapi sikap Dania yang tidak terganggu dengan gerakannya tanpa sadar telah mengundang Nino bergerak lebih jauh.

Tangan Nino perlahan melingkari pinggang Dania hingga wanita itu memekik karena begitu terkejut.

"Ahh!!!" pekik Dania, di iringi dengan pupil matanya yang membesar.

Wajah Nino sudah memerah karena hawa panas yang tiba-tiba menguar di seluruh tubuhnya. Ia tak tahan lagi dan akhirnya menyergap kembali bibir Dania yang terus menggodanya.

"Umm ...."

Sayang sekali, penolakan Dania kali ini tidak di hiraukan oleh Nino. Dan tanpa di ketahui Dania, perlawanannya itu justru membuat Nino semakin sulit mengendalikan dirinya.

Tiba-tiba saja Nino teringat ucapan Ricky di tengah gelora asmara yang menguasai dirinya sehingga ia terpikir untuk melakukan hal yang sama pada Dania seperti yang biasa Ricky lakukan pada Deta, memaksanya.

Cinta memang buta dan nafsu membutakan. Itu yang terjadi saat ini kepada Nino yang melupakan janjinya pada Dania. Ia mengangkat tubuh Dania dan menjatuhkannya di atas tempat tidur, tanpa bertanya terlebih dahulu pada sang pemilik tubuh. Sementara, Dania masih terkejut dengan sikap Nino sehingga ia hanya bisa terdiam dan menatap hampa pria tampan yang wajahnya kini sangat dekat dengannya.

"Aku tahu aku akan menyesali ini, tapi hatiku ingin menyatu dengan dirimu." bisik Nino, dengan nafas terengah-engah.

Dania mencengkram kaus Nino dengan kuat. Namun, bibirnya tak mampu bicara akibat Nino yang tak memberinya kesempatan untuk membuka mulutnya.

Sebenarnya, Dania sudah hampir pasrah dengan semua ini mengingat memang sudah sepantasnya Nino melakukan semua itu padanya, tapi tiba-tiba saja Dania merasakan sesuatu yang tidak beres dengan perutnya.

Sekuat tenaga Dania mendorong tubuh Nino hingga wajahnya memucat dan tangannya berkeringat dingin.

Tubuh Nino terdorong ke belakang dan ia pun sangat terkejut melihat keadaan Dania.

"Astaga, Moony! Maafkan aku! Aku tidak menyangka kau akan sangat takut seperti ini." Nino beranjak dari tempat tidur dan mengambil air serta sekotak tissue untuk Dania.

Tangan Dania gemetar ketika hendak menerima gelas yang di berikan oleh Nino.

"Biar aku saja!" ucap Nino seraya menarik kembali gelasnya dan langsung menempelkan gelasnya ke bibir Dania.

Dengan hati-hati Nino mengelap setiap tetes keringat yang membasahi kening Dania. Ia bahkan menurunkan suhu ruangan karena udara yang tiba-tiba terasa pengap dan panas.

"Moony, maafkan a-"

Dania memotong ucapan Nino. "Kau lupa ucapanmu padaku bahwa kau tidak akan meminta maaf apapun yang telah kau lakukan padaku, tapi sejak tadi kau terus meminta maaf."

Wajah Nino seketika muram. "Aku merasa jika aku perlu meminta maaf darimu karena aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku."

"Jangan meminta maaf! Kau sudah memperingatkan aku, tapi aku yang terlalu keras kepa ... Sakit!!!" rintih Dania tiba-tiba.

Nino seketika menjadi panik, terlebih saat melihat wajah Dania yang semakin memucat dan ia terlihat begitu kesakitan.

"Ayo, kita pergi ke rumah sakit!" ucap Nino, kemudian hendak mengangkat tubuh Dania.

"Tidak, Om!" tolak Dania, tangannya bahkan menahan tangan Nino. "Tidak ada gunanya pergi ke rumah sakit."

Nino mengernyitkan dahinya. "Kenapa seperti itu?"

Tanpa di duga, Dania tersenyum hambar di tengah rintihannya. "Karena aku hanya sedang datang bulan!"

Flashback off ...

"Semalaman kau kesakitan karena kedatangan bulanmu. Kau memintaku untuk mengompres perutmu dengan air hangat dan membuatkan air jahe." Nino menunjuk ke arah dapurnya yang sedikit berantakan. "Karena aku tidak tahu caranya membuat air jahe dan aku juga tidak tahu bagaimana bentuk jahe ... Jadi, aku hanya memberikan kau air hangat." jelasnya.

Bola mata Dania bergerak ke atas, mencoba untuk menyusun ingatannya seperti yang di katakan oleh Nino.

"Apa kau tidak ingat?" tanya Nino penuh harap.

Rona merah di pipi Dania sudah cukup memberi jawaban bahwa wanita itu tidak melupakan apapun.

Dania memalingkan wajahnya ketika Nino duduk bersandar di tempat tidur. "Lalu, apa hubungannya semua itu dengan kau yang tidak memakai pakaian?"

Tatapan Nino turun dan melihat dadanya yang terbuka. "Ah, ini? Ini juga karena ulahmu, Moony."

"Aku?" tanya Dania, tak merasa jika ia terlibat untuk hal yang satu itu.

Nino mengangguk penuh semangat. "Kau mengatakan bahwa kau kedinginan dan ingin agar pendingin udaranya di matikan. Sayangnya, aku tidak terbiasa dengan ruangan tanpa pendingin sehingga aku kepanasan dan terpaksa harus tidur seperti ini."

"Alasan! Kau bisa saja menyalakan kembali pendinginnya." sergah Dania.

"Memang bisa, tapi aku tidak ingin membuatmu kedinginan sementara aku tidak bisa menghangatkanmu." Nino tersenyum penuh arti.

SYUUUTTT ...

Satu panah melesat ke hati Dania yang memang sedang sangat sensitif.

'Dia begitu lembut dan perhatian. Sepertinya aku sudah merepotkan dia sepanjang malam.' Batin Dania.

Dania merasakan tangan Nino yang menyentuh dahinya. "Kau sudah tidak berkeringat."

Kepala Dania tertunduk. "Terima kasih!"

"Tidak perlu berterima kasih, Moony! Itu sudah kewajibanku." Nino membelai rambut Dania dengan lembut.

Entah mengapa, Dania mulai bisa menerima setiap perlakuan Nino padanya walaupun tidak semuanya.

"Jadi, noda ini ...," Dania ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

"Noda yang menghalangiku untuk membuat replika diriku ...."

Hallo semuanya🤗

Jangan lupa di tap jempolnya 👍 dan tinggalkan jejak 👣👣 kalian di kolom komentar 👇sertakan votenya juga 'ya 👈sebagai mood booster untuk author amburadul kesayangan kalian ini 😘

I ❤ U readers kesayangan kuhh

1
Aurora
strategi Nino sangat bagus
martina melati
hahaha
Salsaini Aini
Luar biasa
Juna Dong
luar biasa
Rafa Eljuliansyah
yeeee unboxing
WaDoow
wah Nino tu
WaDoow
akhirnya wkwkw
Ruk Mini
tq karya t Thorr sgt menghibur ..d tgg karya yg lain y
Eyha: terima kasih kakak 😍
total 1 replies
Ani Yuningsih
gak jelas banget si dania
Ani Yuningsih
pergilh Nino yg jauh
Ani Yuningsih
muter" teruusss, gaje
Ani Yuningsih
aku sebel banget ya sm Dania
Jeiny Lahe
malam pertama nggak asik thor.....🤭🤭🤭
Jeiny Lahe
thor tolong di perjelas ceritanya......
kalonggak salah dania mau menanyakan sesuatu kepda tuan rumahnya di kediaman sanjaya....
tapi kok ngk.....
🙏🙏🙏 maaf thor makin kesini ceritanya kayaknya aku ngk ngerti......
dan sepertinya ricky, deta, dito sama nino menyembunyikan sesuatu... mau disampaikan tapi ngk kelar2....maaf yah klo aku sedikit bingung....🙉🙉🙉
Jeiny Lahe
kayaknya kamu nyadar deh dania.....
Jeiny Lahe
bodohnya dania ngk tahu apa yg dia mau.... nino beneran cinta mati sama dia, danianya hanya fokus ama kebenciannya.... apa author membuat dania nggak peka yah.....?😁😁😁😁
Jeiny Lahe
aduh thor kapan luluhnya hati moony....
hampir bosan aku....
Jeiny Lahe
tunggu thor...aku mau membayangkan dulu🤣🤣🤣🤣
Eyha: gimana? udah kebayang belum kak 😂
total 1 replies
Jeiny Lahe
janganlah pak toto.... nanti kamu nggak dapat gaji sama sekali...atau nyawamu melayang🤣🤣🤣🤣
Jeiny Lahe
dania.....😁😁😁 memang itu yg akan terjadi🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!