Sinopsis;
Kehidupan Seorang gadis dan kakak laki-lakinya berubah menjadi Queen dan King Mafia yang kejam, karena mempunyai ambisi untuk membalaskan dendam terhadap keluarga Ayahnya dan juga terhadap ibu tirinya, yang telah merebut kebahagiaan keluarganya. Zia dan Zayn menjadi anak yang terabaikan oleh sang ayah
dari keegoisan nya, bahkan sang atuh tak meu mengajak salah satu dariereka sebagai anaknya.
Zia telah di fitnah oleh Ibu tirinya karena melenyapkan sang nenek. Hingga harus terusir dari rumahnya sendiri bersama dengan kakaknya, karena telah membelanya.
Hingga mereka berdua di juluki sepasang kakak beradik Mafia yang kejam.
Namun kisah mereka berlanjut hingga berakhir dengan sebuah cinta dan kasih sayang.
Akankah mereka dapat membalaskan dendamnya? dan akankah cinta dan kasih sayang menghampiri mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razia Athar Mirzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag-27
Enam bulan kemudian.....
Setelah satu tahun lebih Alvaro pergi dari kota P, dan hari ini dia akan kembali ke kota P bersama sepupunya Nancy.Varo datang untuk menemui sahabatnya Zia, Hari sudah sangat merindukan Zia dan dia memutuskan akan pindah sekolah dan bersekolah bersama Zia lagi.Mereka sampai di kota P sekitar jam sepuluh malam.Mereka sudah di jemput oleh supir mommy yang ada di kota P.
"Akhirnya sampai juga, gue udah rindu sama dia." ucapnya semangat.
"Kepedean emang dia masih inget sama lo paling udah ada yang punya." ucap Nancy karena tau kalo Varo bukan hanya cinta karena persahabatan tapi cinta karena perasaan lelaki kepada perempuan.
"Apaan sih ganggu mood gue yang lagi bahagia, Zia itu tetep sahabat gue dan gue yakin Zia gak akan lupa." ucap Varo yakin.
"Emang lo gak mau ketemu sama Zayn abangnya Zia, nanti kalau gue kesana pasti ketemu sama Zayn." goda -Nancy karena Varo tau kalau sepupunya menyukai Zayn.
Nancy hanya diam karena Varo menggodanya dan membuat itu malu, tanpa mau membalas ucapan Varo karena Nancy sudah lelah dia pun pergi meninggalkan Varo.
"Terserah lo dah gue cape mau masuk mau istirahat." ucap Nancy dan pergi masuk ke dalam rumah.
Varo hanya terkekeh melihat Nancy malupun masuk menyusul Nancy karena dia juga sudah lelah dan hari juga sudah malam.Besoknya Varo akan ke rumah Zia, dan akan memberikan hadiah untuk Zia. Mommy dan Daddy Varo akan kembali ke kota P minggu depan karena masih banyak urusan di perusaan jadi Varo pergi bersama Nancy ke kota P duluan.
Keesokan harinya Varo pergi ke rumah Zia dan tiba-tiba Nancy ikut dan langsung masuk ke dalam mobil Varo.
"Eeh... ehh apa apaan lo mau kemana."
"Mau ikut."
"Giliran sekarang lo pengin ikut, tadi malem lo nolak mentah mentah." ucapnya.
"Udah cepetan kita berangkat." ucap Nancy karena tak sabar ingin bertemu Zayn.
"Iya bawel, bilang aja udah gak sabar pengin ketemu Zayn ya."
Nancy tak menghiraukan ocehan Varo karena itu tak penting, melihat Nancy tak merespon Varo pun ikut diam.Sesampainya di rumah Zia dan Zayn, rumah terlihat sepi,Varo pun turun dari mobilnya dan di susul Nancy. Varo memencet bel rumah, dan pintu pun terbuka namun buka Zia ataupun Zayn yang membuka pintu namun itu Art rumah Zia.
"Eh Den Varo ada perlu apa datang kemari.?" tanya Art itu karena sudah lama Varo tak datang ke rumah Zia.
"Saya datang kemari mau ketemu sama Zia dan Zayn." ucapnya karena ingin cepat bisa bertemu dengan Zia.
"Maaf den non Zia sama den azan udah pindah beberapa bulan yang lalu ke kota A katanya ada urusan di sana." jelasnya.
"Apa Zia dan Zayn pergi ke kota A, kalau begitu makasih ya bi kalau begitu kami permisi." ucap Varo dan berlalu dari rumah Zia.
"Iya den sama sama."ucap Art dan masuk ke dalam rumah.
Akhirnya Varo dan Nancy balik ke rumah, karena tak menemukan Zia dan Zayn di rumahnya.Di mobil Varo hanya diam, Nancy yang melihat mood Varo sedang tak baik, dia memilih tak mengganggunya.
"*K*enapa Zia pergi ke kota A tanpa memberitahu kan gue, apa Zia benar-benar melupakannya, ahh tidak mungkin Zia tak mungkin melupakan ku." gumam Varo kenapa Zia tak memberikantahu kan kalau dia pindah ke kota A.
Sesampainya di rumah Varo langsung masuk ke kamarnya tanpa menghiraukan Nancy. Varo frustasi karena Zia tak mengabari nya, apa dia marah karena Varo pergi itulah mu yang selalu di pikirkan nya. Varo mengacak rambutnya kasar.Nancy tak tega melihat Varo seperti itu dan dia masuk ke kamar Varo untuk menenangkan Varo.
"Varo, gue masuk ya." izin Nancy, karena Varo sedang dalam mode datarnya.
"Masuk aja." ucap Varo datar.
"Gue baru inget kalau Zia dan Zayn kan punya rumah di kota A iya kan?." tebak Nancy.
"Iya lo bener Zia pernah bilang dia kesini hanya pindah dan rumah asalnya ada di kota A." ucap Varo.
"Nah berarti memang dia pergi karena ada urusan gimana kalau kita nyusul kesana, kita buat kejutan pasti Zia seneng." usul Nancy.
"Ide bagus, kita akan berangkat besok. mungkin aku akan sekolah di sana, aku gak mau jauh lagi darinya Nan,aku takut Zia sudah memiliki yang lain.Dan nanti malam aku akan bicara dengan Daddy." ucap Varo yakin dengan keputusannya, karena Varo sangat mencintai Zia dan tak mau kehilangan Zia.
"Gue ikut ya Ro, gue juga mau bareng sekolah sama lo di sana." pinta Nancy yang juga ingin ikut karena pasti dia bisa bertemu Zayn.
"Bilang aja mau sekolah bareng sama Zayn kan." goda Varo dan membuat Nancy.
"Gak kok gue cuma mau liat Zia dia kan dulu pernah nolong gue, jadi gue pengin berteman sama dia." jelas Nancy karena sudah lama sejak Zia dan Zayn menolongnya Nancy jadi ingin bisa dekat dengan Zia dan Zayn.
"Oh jadi mau temenan sama Zia, biar bisa deketin Zayn." godanya lagi karena senang melihat sepupunya itu malu.
"Tau ah cape gue mau ke kamar dulu, jangan lupa ya nanti hubungin daddy sama mommy sama izinin gue juga." pinta Nancy.
"Iya sepupuku yang manja." ucap Varo dan mengacak rambut Varo.
"Iih Varo tu kan berantakan rambut gue." kesal Nancy karena Varo mengacak rambut Nancy.
"Iya maaf, nanti gue bilangin kalau lo mau sekolah sama gue." ucap Varo
Setelah Nancy keluar dari kamar Varo, Varo pun mempersiapkan semuanya untuk tinggal di kota A.
"*T*unggu gue Zi gue akan berikan kejutan buat lo dan lo pasti akan seneng.Gue kangen banget sama lo, udah gak sabar pengin kaya dulu lagi, belajar bersama, main bareng dan jalan jalan bareng." batin Varo karena sudah tak sabar ingin bertemu Zian sahabat yang dulu pernah di tinggalkan karena keadaan yang memaksa.
Malamnya Varo menghubungi Daddy nya, karena Varo akaberangkat ke kota A besok.
"Halo, ada apa kamu telepon daddy, apa ada masalah?." tanya Raka karena Varo menelponnya malam.
"Dad, Varo mau sekolah di kota A aja." ucapnya langsung
"Katanya kamu mau sekolah di kota P kenapa mendadak pindah ke kota A, memang Zia tak sekolah disana."ucap Raka karena Raka tau kalau putranya itu mencintai Zia.
"Iya dad Zia sudah tidak tinggal di kota P karena ada urusan di kota A.Tapi Daddy gak usah khawatir Varo akan sekolah bersama Nancy." ucap Varo agar daddy nya menyetujuinya.
"Ya sudah tapi kalian harus sering hubungi kami jika di kota A, dan nanti jika ada waktu daddy dan mommy akan kesana menemuimu dan juga Nancy.Dan satu lagi kamu harus rajin belajar jangan sering bolos." jelas Raka karena dia sangat tau sifat Varo.
"Asyiiyap, Varo akan menjalankan amanah daddy, makasih ya daddy kalau begitu Varo mau istirahat cape."
"Ya sudah kalian hati hati di sana.Kalau begitu daddy tu tp teleponan nya."
"Iya dad."
Setelah Raka menutup telepon, Varo pun memberitahu Nancy dan menyuruh Art mengemasi barang yang akan di bawanya besok.
*Di rumah Zia dan Zayn.
"Ro gue kangen lo kapan mau dateng nemuin gue, lo udah gak mau apa jadi sahabat gue lagi." batin Zia merindukan Varo sahabat nya dulu karena sudah satu tahun mereka tak bertemu.
Zia sedang ada di taman belakang, karena malam ini suasana sangat indah langit bertaburan bintang dan cahaya bulan purnama yang sangat menyinari.
Zayn sedang mengambil cemilan dan minuman dingin di dalam rumah, mareka berdua ingin menghabiskan malam di taman rumah mereka. Zayn yang melihat Zia melamun pun tak tega dan mendekati Zia untuk menghibur adiknya, sepertinya Zia memang sangat merindukan Varo.
"Jangan ngelamun nanti kesurupan." ucap kakaknya sambil menepuk pundak Zia.
"Eh lo kak, gue gak melamun lagi mikirin seseorang."
"Varo ya, pasti dia dateng kok, udah gak usah terlalu di pikirkan."
"Gue juga percaya kok dia pasti dateng cari gue."
"Ya udah kalau lo masih percaya sama dia, emang lo suka sama Varo."
"Gak kak, gue tu suka dan cinta karena dia adalah sahabat gue gak lebih." jelas Zia. karena memang Zia tak pernah punya perasaan seperti halnya perasaan perempuan terhadap laki-laki, dia hanya memiliki perasaan karena sahabat dan tidak lebih.
"Oh jadi gitu gue kira lo bener cinta sama Varo."
"Gak kak dia adalah sahabat yang gue sayang, bukan lelaki yang ku cinta sepenuh hati." jelas Zia.
"Ya yaa kakak percaya kok." ucap Zayn karena tak mau berdebat dengan adiknya.Mereka pun menghabiskan waktu bersama di taman dan sesekali Zayn bercanda agar Zia tak terus memikirkan Varo.
padahal mereka garda terdepannya..