Zia And Zayn Pair Of Mafia
Seorang gadis sedang berlari dan bermain bersama Pengasuhnya.Iya dia adalah anak kecil yang masih berusia enam tahun,namun karena kejeniusan otaknya dia terlihat sedikit dewasa di banding dengan anak lainnya yang usianya sama dengannya.
"Bi ayo kejar aku." kata anak itu. ya dia adalah putri bungsu keluarga Alfian, Nida Ziana Alfian.Dia biasa dipanggil dengan Zia.
"Iya bibi kejar, awas kalau tertangkap." katanya sambil berlari.Setelah lama bermain akhirnya Zia dan pengasuhnya yang bernama Sarah pun berhenti karena hari semakin siang.
"Non.....kita pulang ya ini udah siang,kita makan dulu." kata Sarah sambil menggendong nonanya itu dan memasuki rumah.
"Iya bi ayo pulang Zia udah laper nih."Keluh Zia karena perutnya merasakan lapar.Sesampainya di rumah Zia mencari keberadaan sang kakak.Karena tadi dia pergi tanpa Zayn.
"Kak,kakak.... kak Zayn." panggil Zia sambil berteriak membuat Zayn gemas dengan kelakuan adik kecilnya itu.
"Iya ini Kakak datang,Zi kamu dari mana?kok mainnya gak ajak Kakak sih?kan kakak mau main sama kamu." Tanya Zayn bertubi-tubi membuat Zia sedikit kesal.
"Aduhh kakak bertanya banyak sekali.....maaf kak, abisnya kakak tadi pagi belum bangun,jadi Zia ajaknya bi Sarah." kata Zia sambil memohon maaf dengan wajah yang polosnya.
"Iya....iya ya sudah lebih baik kita makan siang dulu.... ayo."ajak Zayn dia tahu jika sang adik sudah kelaparan.
Setelah selesai makan Zia dan Zayn pun masuk kamu masing-masing,Zia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena sehabis bermain. Setalah mandi Zia pun pergi ke ruang baca.Ayahnya sengaja membangun perpustakaan agar keluarganya bisa menikmati weekend di rumah.
Cukup lama Zia berada di sana dia hanya diam dan melamun melupakan bukunya begitu saja, Zayn memasuki perpustakaan karena mencari Zia,dan dugaannya ternyata benar Zia ada di dalam.Zayn melihat Zia melamun dan tak lama air matanya menetes di pipi mungilnya.
"Hei.... kenapa menangis hem? Zia ada apa?." tanya Zayn khawatir dan mendekat lalu duduk di sebelah Zia.
"hiks..... hiks... hiks.... kakak." Zia menangis lalu memeluk Zayn.
"Ada apa?jangan membuatku khawatir?." tambah Zayn.
"Kak.... Zia rindu Bunda,besok adalah hari ulang tahunku dan juga hari memperingati meninggalnya Bunda, Zia sangat merindukan Bunda....Zia sangat ingin memeluk Bunda hiks... hiks... hiks." Tangis Zia pecah di pelukan sang kaka sudah lama dia merindukan bunda nya namun dia tak di izinkan melihatnya karena Tuhan lebih menyayangi sang Bunda.
"Udah kamu jangan Nangis lagi ya.... besok kita akan mengunjungi makam Bunda jadi sekarang kamu gak boleh sedih lagi." Jelas Zayn dia memeluk erat adiknya dia tahu apa yang di rasakan Zia. Tanpa sengaja air matanya ikut mengalir Zayn menyeka air matanya agar Zia tak melihat dirinya menangis dia melepas pelukannya dan mengusap pipi Zia lembut.
Bunda Zayn dan Zia itu sudah meninggal tepat setelah kelahiran Zia dia bernama Rahil Athar Mirzha, jadi setiap kalang tahunnya pasti Zia akan menangis karena bersamaan dengan itu adalah hari di mana sang Bunda menghembuskan nafas terakhirnya.Sepeninggal Rahil ayahnya menjadi dingin dan seperti tidak peduli dengan anak-anaknya,namun Hiashi tetap menyayangi putra putrinya,walau dia sengaja berlama lama di kantor untuk melupakan kenangan bersama Rahil Istrinya.
Namun itu membuat anak anaknya semakin hari semakin membenci ayahnya karena mereka merasa bahwa sudah tak di pedulikan lagi oleh ayahnya.Dan yang paling membenci Ayahnya adalah Zia,karena dirinya selalu di acuhkan oleh ayahnya dan Zia sangat merasakannya,apalagi ayahnya yang selalu mengatakan bahwa Zia adalah anak pembawa sial.Dan sebab semua itu sifatnya berubah dingin dan lebih suka diam dan melamun.
Zia akan terlihat ceria hanya di hadapan Zayn kakaknya dan juga pengasuhnya yang sudah mengasuh Zia sedari bayi.
Zia dan Zayn akan tetap menjadi anak yang baik meski sering di acuhkan oleh ayahnya, dan itulah yang membuat Zia dan Zayn selalu kuat agar tak menyerah hanya karena ayahnya, karena Zayn juga berjanji kepada bundanya akan selalu menjaga adiknya.Hari hari mereka jalani dengan kesedihan Zia dan Zayn selalu melakukan semuanya sendiri, ayahnya selalu pulang malam seperti tak ingin melihat kedua anaknya,itu terjadi setelah kematian ibunya.
"Kak kenapa ayah tak pernah menyayangi kita? ayah selalu sibuk akan pekerjaannya sehingga sekarang melupakan kita." ucap Zia karena setiap hari ayahnya tak selalu bersama mereka.
"Zi ayah itu sangat menyayangi kita ayah juga bekerja keras untuk kita agar kita bahagia." jelas Zayn yang memberikan pengertian pada Zia agar Zia tak salah paham kepada ayahnya.
"Iya kak sekarang aku mengerti." ucapnya pura-pura polos tapi nyatanya Zia sangat paham kenapa ayah nya akhir akhir ini tak memperdulikan Dia dan kakaknya, namun Zia tak mau membuat kakaknya khawatir. Itulah pemikiran anak jenius.
"Bagus kalau kau mengerti, sekarang ayo kita main lagi kita akan main di taman." ajak Zayn agar Zia tak terlalu memikirkan masalah yang mereka alami.
"Aku tahu kak kau tak mau membuat ku bersedih jadi kau melakukan semua ini." batin Zia karena mengetahui kalau kakaknya seperti itu karena tak ingin membuat Zia sedih.
Zayn pun mengajak Zia bermain agar Zia melupakan masalah mereka. Zia sangat bahagia seakan masalahnya hilang dan bebannya telah pergi. Zayn yang melihat Zia bahagia juga ikut bahagia, karena Zayn hanya ingin melihat kebahagiaan yang terukir di wajah adiknya, karena sejak lahir dia tak mendapatkan kasih sayang Bundanya dan juga ayahnya. Jadi Zayn ingin menghibur adiknya yang bersedih itu.
Zayn pun bermain bersama Zia hingga tak terasa hari sudah sore, akhirnya Zayn mengajak Zia untuk masuk ke rumah karena hari sudah sore. Tepat Zia dan Zayn masuk ayahnya juga pulang dari kantor dan langsung pergi ke kamarnya tanpa mau menyapa anak anaknya.
"Ayah sebenci kah kau pada kami berdua hingga kau tak menyapa kami?aku harap nantinya kau tak akan menyesal di kemudian hari karena keegoisan mu pada anak anakmu." batin Zia kesal dengan keegoisan ayahnya.
Sungguh di abaikan sangat menyakitkan terlebih lagi seorang ayah kandung sendiri yang mengabaikan maka rasanya akan lebih menyakitkan.
Zayn hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan ayahnya itu, karena Zayn sudah terbiasa dengan kelakuan ayahnya semoga ayahnya tak mendapat karma buruk karena kebenciannya pada anaknya sendiri. Zia dan Zayn pun tak memperdulikan hal itu mereka kembali ke kamar mereka masing-masing dan membersihkan diri untuk makan malam bersama.
Di meja makan ternyata ayahnya sudah selesai makan tanpa mau menunggu Zia dan Zayn.Mereka pun duduk untuk makan ayahnya sudah masuk ke kamar seperti biasa ayah nya memang tak pernah mau makan bersama dengan Zia dan Zayn.
"kenapa ayah selalu seperti itu?." ucap Zia kecewa karena lagi lagi ayahnya tak mau makan bersama.
"Sudahkah adik mungkin ayah sekarang sedang lelah, yang sudah sekarang ayo makan." jelas Zayn mereka pun melanjutkan makan tanpa suara hanya ada suara sendilok yang beradu.
Tanpa menjawab Zia pun langsung makan dengan lahap karena kesal dengan ayahnya, Zayn pun ikut makan karena memang sudah lapar. Mereka pun hanya makan berdua tanpa seorang ayah bahkan hari-hari terasa hampa, namun mereka tetap menjalaninya dengan kesabaran dan keikhlasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Tiana
wah seru ternyata
2024-01-01
0
Mella Soplantila Tentua Mella
lnjut
2022-09-04
0
IG: _anipri
bgs kk ceritanya
2022-07-27
0