NovelToon NovelToon
Transmigrasi Menuju Kemanusiaan

Transmigrasi Menuju Kemanusiaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Psikopat / Cinta pada Pandangan Pertama / Reinkarnasi / Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Seorang psikopat yang ber transmigrasi ke tubuh seorang gadis, dan apesnya dia merasakan jatuh cinta pada seorang wanita. Ketika dia merasakan cemburu, dia harus mengalami kecelakaan dan merenggut nyawanya. Bagaimana kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Alice merasa bahwa dirinya saat ini tidak seperti dirinya yang sebenarnya. "Apa yang akan Avi pikir jika dia tahu bahwa aku sebenarnya...?" pikir Alice, merasa bahwa keraguan ini membuatnya merasa tidak berani untuk mengungkapkan perasaannya. Dia tidak tahu bagaimana Avi akan bereaksi jika dia mengetahui kebenaran tentang dirinya.

Keraguan ini membuat Alice merasa sedikit sedih dan tidak yakin tentang masa depan. "Mungkin aku harus menunggu dan melihat bagaimana situasi ini berkembang," pikir Alice, merasa bahwa dia perlu waktu untuk memikirkan langkah selanjutnya. Dengan pikiran yang penuh keraguan, Alice menyelesaikan makanannya dan memutuskan untuk fokus pada hal-hal lain untuk sementara waktu.

**

Alice, Sisil, Cindi, Luna, dan Amel duduk bergerombol di perpustakaan, dikelilingi oleh tumpukan buku dan kertas yang rapi. Suasana di sekitar mereka sunyi dan tenang, hanya terdengar suara ketikan keyboard dan gelegak halaman buku yang dibolak-balik. Kelima gadis ini bekerja sama dengan baik, saling membantu dan memberikan saran satu sama lain untuk menyelesaikan proyek keamanan sistem perusahaan dengan baik.

Alice memandang teman-temannya yang terlihat begitu fokus. "Sudah sejauh mana pekerjaan kalian?" tanyanya, sambil menutup laptopnya dan memandang teman-temannya dengan penuh perhatian.

Sisil tersenyum dan mengangguk. "Aku sudah selesai dengan analisis kerentanan sistem, tapi masih perlu revisi beberapa bagian," jawabnya dengan percaya diri.

Cindi mengangguk setuju. "Aku juga sudah selesai dengan identifikasi ancaman, tapi masih perlu cari referensi tambahan untuk memperkuat analisis kita," katanya dengan mata yang bersinar.

Luna tersenyum lembut. "Aku masih mengerjakan desain sistem keamanan, tapi sudah ada kemajuan yang signifikan," jawabnya dengan suara yang lembut.

Amel menghela napas. "Aku masih terjebak di tahap pengumpulan data, masih perlu cari sumber yang lebih akurat," katanya dengan sedikit frustrasi.

Alice mengangguk memahami. "Jangan khawatir, kita semua masih dalam proses yang sama. Kita bisa saling membantu dan memberikan saran satu sama lain," katanya dengan penuh semangat.

Dengan semangat dan kerja sama yang tinggi, kelima gadis ini terus bekerja sama untuk menyelesaikan proyek keamanan sistem perusahaan dengan baik. Mereka semua yakin bahwa dengan kerja sama dan bantuan satu sama lain, mereka bisa mencapai tujuan mereka.

"Untuk yang sudah selesai dengan bagian masing-masing, silakan bantu yang lain," kata Alice, memandang teman-temannya dengan penuh semangat. "Kita bisa bekerja sama untuk memastikan bahwa proyek ini selesai dengan baik."

Sisil dan Cindi mengangguk setuju, dan mereka berdua langsung menawarkan bantuan kepada Luna dan Amel. "Aku bisa bantu kamu dengan analisis data, Luna," kata Sisil dengan senyum.

"Dan aku bisa bantu kamu dengan mencari referensi, Amel," tambah Cindi dengan mata yang bersinar.

Luna dan Amel tersenyum berterima kasih. "Terima kasih, guys. Aku sangat menghargai bantuan kalian," kata Luna dengan suara yang lembut.

Di sisi lain, Bagas terlihat murung karena sejak tadi mencari Alice tidak ketemu. Dia memutuskan untuk mencari makan di restoran dekat kampus sebelum pulang.

Bagas memasuki restoran dengan langkah lesu, mencari tempat untuk duduk dan menikmati makanannya setelah pencarian Alice yang gagal. Saat matanya menyapu ruangan, dia terkejut melihat sosok Marina duduk bersama pria lain di sudut restoran. Mereka tampak sangat akrab, tertawa dan berbagi cerita dengan mata yang berbinar. Bagas merasa seperti tersengat listrik, "Marina! Dengan siapa dia?" pikirnya dalam hati.

Bagas mengamati mereka dengan seksama, mencoba memahami dinamika hubungan mereka. "Apa-apaan dia? Kenapa mereka seolah-olah memiliki hubungan lebih?" Bagas bertanya-tanya, rasa penasaran dan sedikit iri mulai mengusik hatinya.

Marina dan pria itu terus mengobrol dengan gembira, tidak menyadari kehadiran Bagas yang berdiri membeku di seberang meja, menatap mereka dengan campuran emosi di dalam hatinya. Mereka berdua terlihat sangat nyaman dan akrab, bahkan saling berpegangan tangan sambil tertawa dan berbicara dengan nada yang lembut. Pemandangan itu membuat Bagas merasa tidak nyaman dan kesal, seolah-olah dia sedang menyaksikan sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.

"Se-asik itukah mereka hingga tidak menyadari keberadaan ku disini?" pikir Bagas sambil menatap Marina dan pria itu dengan mata yang tajam, rasa cemburu dan kesal mulai muncul di dalam hatinya. Dia tidak bisa tidak merasa bahwa Marina sudah melupakannya dan beralih ke orang lain, padahal mereka masih bertunangan.

Sepertinya Bagas ini tipe laki-laki maruk ya?

Dengan wajah yang murung, Bagas mendekati meja Marina. "Oh, jadi seperti ini kelakuanmu?" katanya dengan nada yang keras.

Marina terkejut dan gugup. "Bagas, apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya dengan sedikit ketakutan.

Pria yang bersamanya juga terlihat tidak nyaman. "Siapa orang ini?" tanyanya kepada Marina.

Marina tidak menjawab, dia hanya memandang Bagas dengan mata yang lebar dan penuh ketakutan.  "Bagas, tolong jangan membuat masalah di sini," katanya dengan suara yang lembut.

Bagas tidak peduli, dia terus memandang Marina dengan mata yang marah. "Kamu yang membuat masalah, Marina! Kamu sudah berselingkuh dengan pria lain!"

Marina menggeleng pelan. "Bagas, tolong pergilah, nanti akan aku jelaskan."

Bagas menggeleng dan tidak mau pergi. "Kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa kepadaku, aku sudah tahu apa yang terjadi di sini," katanya dengan nada yang keras.

Pria yang sedang makan siang dengan Marina juga terlihat semakin kesal. "Marina, siapa dia?" tanyanya lagi dengan nada yang lebih keras.

Marina semakin bingung sekarang. Dia bingung harus menjelaskan bagaimana. Dia merasa seperti terjebak dalam situasi yang sangat sulit. Di satu sisi, Bagas sebentar lagi akan menjadi calon suaminya yang berhasil dia rebut dari Alice. Tapi di sisi lainnya, pria yang bersamanya adalah kekasihnya, orang yang dia cintai dan percayai secara diam-diam.

Situasi menjadi semakin tegang. Bagas memandang Marina dengan mata yang marah. "Aku tidak percaya kamu bisa melakukan ini kepadaku. Aku kira kamu ini setia, tapi ternyata murah, lebih murah dari barang obralan. Aku rasa hubungan kita cukup sampai disini saja, Rina. Dan aku sudah memutuskan bahwa aku akan melanjutkan pernikahan dengan Alice, karena dia adalah orang yang benar-benar mencintai aku, tidak sepertimu," katanya, lalu Bagas beralih menatap pria yang bersama Marina, "Hati-hati, Bro. Dia wanita ular, siapa tahu dia mau sama kamu karena mau hartamu saja," katanya sambil menepuk bahu pria tersebut lalu berlalu pergi meninggalkan Marina dan pria yang entah dia tidak tahu namanya.

Marina merasa seperti dihantam oleh kata-kata Bagas. Dia tidak tahu bagaimana cara membela dirinya, karena dia tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan.

Pria itu memandang Marina dengan mata yang penuh pertanyaan. "Jadi kamu akan menikah dengannya?"

1
Apis
knp aku ngebayanginya peran alex/alice kaya lucinta Luna ya thor 🤣🤣🤣🤣
LOLLIPOP: Hihi...iyakah?🤭
total 1 replies
Apis
jd critanya alex transgender trs transmigrasi ke tubuh alice yg beneran cewe, baru x ini nemu novel peran utamanya lain dari yg lain 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!