NovelToon NovelToon
Lelaki Yang Kutemui Di Koridor Takdir

Lelaki Yang Kutemui Di Koridor Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Dijodohkan Orang Tua / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir / Keluarga / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:254
Nilai: 5
Nama Author: chayra

zaira Kalya , gadis bercadar yang bernasib malang, seolah cobaan terus mendatanginya. Setelah Tantenya-tika Sofia-meninggal, ia terpaksa menerima perjodohan dengan albian Kalvin Rahardian-badboy kampus-yang begitu membencinya.

Kedua orang tua ziara telah meninggal dunia saat ia masih duduk dibangku sekolah menengah pertama, hingga ia pun harus hidup bersama tika selama ini. Tapi, tika, satu-satunya keluarga yang dimilikinya juga pergi meninggalkannya. tika tertabrak oleh salah satu motor yang tengah kebut-kebutan di jalan raya, dan yang menjadi terduga tersangkanya adalah albian.

Sebelum tika meninggal, ia sempat menitipkan ziara pada keluarga albian sehingga mereka berdua pun terpaksa dinikahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29

"Penjelasan apa maksud lo? Gue sama zia gak ada apa-apa kok," ucap albian.

Pemuda itu menunjuk ziara yang berdiri beberapa langkah darinya. "Dia ke sini karena mau kerja. Udah gue bilang kalo asisten rumah tangga di rumah ini udah banyak, tapi dia malah ngeyel, akhirnya Mama gue terpaksa terima dia kerja," sambung albian membuat ziara membeku di tempatnya. Mata gadis itu bergetar mendengar ucapan albian barusan.

Rifki menyenggol lengan Agra pelan. "Lo gimana sih? Kata lo mereka udah fix jadian. Kok sekarang malah gini jadinya?"

"Mana gue tau kalo ternyata zia mau ngelamar kerja di sini. Gue kira mereka deket karena albian kena karma jadi jatuh cinta sama ziara," balas Agra sambil berbisik.

Dada ziara mendadak sesak. Wajar saja kalau albian ingin menyembunyikan pernikahan mereka, tapi kebohongannya dengan cara mengatakan ziara bekerja di sana sebagai salah satu asisten rumah tangga membuat hatinya terasa ngilu.

"Emang bener, zia? Lo kerja jadi ART di sini? Setahu gue lo ikut lembaga les privat waktu itu," sahut rifki yang tak ingin percaya begitu saja.

Ziara hanya menundukkan kepalanya sambil memeluk erat buku-buku tebal yang dibawanya. Matanya sudah berkaca-kaca menahan sesak di dada.

"Udah gue bilang juga kalo dia kerja jadi ART di sini, kok lo masih nanya lagi sama dia? Susah amat lo percaya sama gue, rif," sahut albian buru-buru angkat bicara sebelum ziara menjawab pertanyaan dari rifki.

"Bukannya gitu, bian. Tapi, kayak aneh aja kalo ziara mendadak ngelamar kerja jadi ART di rumah lo. Padahal di luar sana masih banyak rumah lain yang butuh ART. Terutama rumah gue yang lagi tambahan ART sekarang," ucap Rafka yang masih menolak percaya. "Padahal ziara aja tau banget kalo lo gak pernah suka sama dia. Lo benci setengah mati sama dia."

"Betul itu. Ngapain dia ngelamar kerja di rumah cowok yang benci banget sama dia. Bukannya orang kerja itu selain nyari uang juga nyari kenyamanan ya? Kalo kerjanya gak nyaman, mana bisa betah?" timpal Arfa.

Wajah albian terlihat panik sendiri. Ia terlalu takut pernikahannya dengan ziara terbongkar. Apalagi kalau Arfa yang tahu soal rahasia itu, jangankan satu jam, lima belas menit saja rahasia itu sudah sampai di telinga dekan. Ia tahu betul se-ember apa Agra yang paling jago kalau bergosip. Di kelas, tuh cowok biang gosip paling handal.

"Ya udah kalo lo berdua gak percaya. Sekalian aja biar gue pecat ziaara hari ini juga di depan lo berdua," ucap albian, lalu menunjuk ziara. "Lo gue pecat sekarang. Gak usah kerja lagi di rumah gue. Pergi sana lo sekarang!" usirnya dengan kejam.

Wajah ziara mendongak, menatap albian yang baru saja berakting mengusirnya. Tapi, meski hanya sebatas akting, hal itu begitu menyakitkan bagi ziara. Air mata gadis bercadar itu menetes tanpa bisa tertahan tepat di hadapan albian. Butiran bening itu terus berjatuhan hingga membuat cadarnya ikutan basah.

Begitu sadar kalau sang istri tengah menangis karena ulahnya, rasa sesal menghampiri albian. Tapi, semuanya sudah terlambat. Ia sudah terlanjur membuat luka di hati ziara.

"Aku pergi," ucap ziara lirih.

Gadis bercadar itu bergegas berbalik badan dan berlari keluar sambil menangis.

Albian hanya bisa mematung di tempatnya berdiri tanpa bisa mencegah ziara pergi.

Dua sahabatnya masih setia mengawasi, dan satu langkah saja ia mengejar ziara, maka dua pemuda itu akan kembali mencurigai.

Pandangan Alzian masih tertuju pada punggung Zivana yang semakin menjauh dan menghilang dari pintu gerbang rumahnya. Tubuhnya seketika lemas, terlebih mendadak langit menggelap dan terlihat akan turun hujan.

"Maaf, zia," gumamnya lirih.

Rifki bangkit berdiri dan berjalan ke arah pintu. Dilihatnya ziara yang sudah tak lagi terlihat di pelataran rumah. Lantas pandangannya berpindah pada albian yang masih mematung.

"Harusnya lo gak usah usir ziara kayak gitu, bian. Kasihan dia. Kayaknya dia gak ada tempat tinggal deh sekarang. Denger-denger setelah Tantenya meninggal, dia diusir sama pemilik kontrakan," ucap rifki.

Mata albian terbelalak mendengarnya. Pemuda itu tak pernah tahu ingin tahu banyak hal soal ziaara, terlebih soal istrinya yang diusir dari kontrakan sebelum dibawa pulang oleh diana dan dinikahkan dengannya. Yang albian tahu, ia hanya perlu menikahi ziara untuk menebus dosanya pada Tante ziara yang meninggal karena ditabraknya.

"Lo tau di mana soal ini?" tanya albian. Tatapannya penuh dengan rasa cemas dan sesal.

Rifki menunjuk arfa dengan dagunya. "Lo lupa kalo temen kita satu itu punya channel gosip yang luas," jawabnya.

Di tempat duduknya, arfa menaik turunkan kedua alisnya bangga. "Siapa dulu dong? Gue gitu loh. Apapun informasi yang lo butuhin, lo bisa langsung tanya sama gue.

Mudah buat gue," ucapnya.

Albian semakin tak tenang. Ia dipenuhi rasa bersalah pada ziara. Terlebih saat ia mulai ingat kalau Hp milik ziara yang kehabisan baterai sejak di kampus tadi. Ia makin panik.

Diambilnya benda pipih yang ada di saku celananya, lalu dengan tergesa-gesa albian mencari kontak milik ziara dan mencoba menghubunginya. Pegangannya pada Hp itu semakin mengerat begitu terdengar suara operator yang menyapanya di sambungan telepon.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

Cobalah beberapa saat lagi."

Mata albian memejam kuat. Ditaruhnya kembali benda pipih tadi ke dalam saku celana. Lantas kedua tangannya mengacak rambutnya hingga berantakan saking frustasinya.

"Sialan!" umpatnya kesal pada kebodohan yang sudah ia perbuat.

Arfa dan rifki hanya bisa menatap sahabatnya itu heran. Dua pemuda itu mulai merasa tak tenang berlama-lama di sana. Kelihatannya albian akan meledak tak lama lagi.

"Lo lagi sibuk ya? Kalo lagi sibuk, kita berdua pamit aja deh. Mainnya lain kali aja ke sini kalo lo udah senggang," ucap rifki sambil berjalan mundur ke sofa. Lalu mengambil tas ranselnya di samping arfa. "Ayo balik," bisiknya pada arfa yang masih sibuk ngemil.

"Kenapa? Katanya mau nunggu sampe Bi Asih selesai masak?" tanya arfa dengan polosan.

"Lo gak liat tuh!" Rifki menunjuk albian dengan dagunya. Wajah pemuda itu sudah memerah, tak lama lagi akan segera murka.

Buru-buru arfa meraih tas ranselnya setelah memasukkan paksa satu potong brownies ke dalam mulutnya. "Ayo balik sekarang deh," balasnya bangkit berdiri.

Rifki dan Agra mengendap mendekati albian yang sudah menatap mereka garang.

"Kita berdua balik dulu ya, bian," ucap Agra cengengesan. Padahal tengah menahan takut melihat wajah albian.

"Lain kali aja kita ke sini lagi kalo lo lagi gak sibuk. Titip salam buat Tante diana," timpal rifki sembari menarik lengan Arfaa agar segera pergi dari sana.

Sepatah kata pun tak keluar dari albian. Pemuda itu mendadak bungkam.

Pandangannya masih tertuju ke arah gerbang, hingga mobil yang dikendarai rifki keluar dari gerbang, tetap tak ada tanda-tanda kembali ziara ke rumah itu.

"Gue harus cari lo ke mana, zia?" ucap albian penuh sesal.

1
shora_ryuuka shoyo
Wow, luar biasa!
Raquel Leal Sánchez
Membuat saya terharu
y0urdr3amb0y
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!