NovelToon NovelToon
Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Idola sekolah
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Alluna seorang gadis yang ceria, bertubuh kecil imut, memasuki sekolah SMU-nya, tanpa di sadarinya dia menjadi sorotan seluruh sekolah akibat dirinya telah di tolong dengan posisi di peluk oleh KETOS yang sangat populer bahkan di idamkan oleh seluruh wanita di sekolah itu.

KETOS yang dingin dan sulit tersentuh itu, tidak pernah berdekatan dengan seorang wanita, bahkan sampai ada yang menggosipkan jika pria ganteng itu adalah seorang Gay.

Bagaimana tidak ... KETOS yang bernama Alaska itu masih mencintai sahabat kecilnya, dan dalam pikirannya selalu terisi oleh sahabatnya itu yang bernama Alluna.

Namun sayang ... Alluna hilang ingatan di kala Alluna telah pergi dari kota yang sama dengan sahabatnya Alaska.

siapa sangka saat kembalinya Alluna ke kota itu, dua orang tuanya yang telah bertemu kembali yang lama telah bersahabat itu. Membuat keputusan tanpa sepengetahuan anaknya yaitu menjodohkan Alluna dan Alaska secara diam-diam.

Bagaimana kisah cintanya? yu saksikan ceitanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Althaf ayahnya Alaska, tengah bekerja serius di atas mejanya di depan komputernya, kesibukannya itu membuatnya melupakan apapun.

Tiba-tiba seseorang itu mengetuk pintu dengan begitu kasar. Membuat Althaf yang asik bekerja pun terlonjak kaget.

Siapa sih? kenapa ada orang mengetuk seperti itu di kantor? sungguh tidak sopan. geram Althaf.

Namun dengan posisi Althaf yang tinggi itu, dia mencoba mengendalikan emosinya, dan bersikap professional.

"Masuk," ucap Althaf kepada seseorang di balik pintu itu.

Lalu orang itu membuka pintu itu, dan bergegas masuk tanpa sepatah kata dan ucapan sopan santunnya, membuat Althaf membulatkan kedua bola matanya.

"Maaf tuan, beliau memaksa masuk, padahal saya sudah mencegahnya," Ratih sekretaris Althaf segera mendahului pria yang ada di depannya itu dengan tergesa-gesa karena merasa tidak becus dan takut kena amarah bosnya.

Althaf menganggukkan kepalanya, dan menyuruhnya keluar, dia paham akan kondisi ini, dan kedatangan Bayu dengan sikap seperti ini pastinya ada sesuatu terjadi yang membuatnya marah.

"Duduklah Bayu," ujar Althaf sopan saat menerima tamu sebagaimana mestinya.

Bayu pun duduk, dan memandang Althaf penuh amarah, dia sudah tidak ada lagi cara untuk membela anaknya selain dengan cara berbicara dengan Althaf.

Ya Bayu adalah pria yang tadi pagi tengah menarik, juga mengancam Alluna yang hendak melukai pipi Alluna.

Kini dia berada di ruangan Althaf, Ayah dari Alaska.

"Tumben kau datang tanpa memberikan janji denganku, ada apa Bayu?" ucap Althaf masih merasa tenang.

"Saya kecewa dengan anakmu Althaf, perilaku dia telah membuat anak saya di skors selama 3 hari,"

Althaf mengerutkan keningnya, kabar ini baru sampai di telinganya, dan dia heran apa yang membuat Alaska berbuat seperti itu.

"Saya meminta maaf kepadamu jika anak saya telah merugikan kamu juga anakmu, lantas apa yang harus saya lakukan kepadamu atas kelakuan anakku itu?" tanya Althaf karena dia paham Bayu ke kantornya itu pasti ada tujuan lain tidak hanya sekedar melaporkan anaknya, karena jika sekedar itu mungkin dia bisa mengabarinya lewat telepon.

"Saya ingin mengganti kekecewaan ini dengan menjodohkan anak kita, jika tidak maka saya akan memberhentikan kerjasama kita, di mana posisi saya di kantor anda sebagai investor dan itu pasti akan sangat merugikan anda," ujar Bayu dengan tersenyum smirk.

Althaf mengerutkan keningnya, dan menggelengkan kepalanya. "Hanya karena anak kita kamu mengambil keputusan sepihak, dan mengancam saya?" ucap Althaf dengan nada tinggi kini Althaf sudah mulai tersulut emosi.

"Iya, karena saya sudah di rugikan oleh anakmu Althaf, dan kamu juga harus merasakan kerugian, jangan cuma untuk keluarga saya saja, enak di kamu tidak di saya dan keluarga, dan jika tidak ingin terjadi kamu harus menerima perjodohan ini, bagaimana?" Ucap Bayu dengan kembali menyeringai.

"Saya akan mengambil keputusan dalam seminggu, dan akan saya bahas dengan keluarga saya, saya tidak akan mengambil keputusan ini untuk sekarang," ujar Althaf mencoba bersabar akan sifat Bayu ini.

"Sebenarnya ini terlalu lama untuk saya, tapi baiklah melihat kita sudah menjalin pertemanan lama bahkan kerjasama ini, maka saya akan terima waktu dalam seminggu, saya tunggu kabarnya dalam satu Minggu ini, terhitung 1 hari dari sekarang!" seru Bayu.

"Baik ... apakah ada yang ingin kamu bicarakan lagi?, karena saya ada pertemuan dengan klien," kilah Althaf yang ingin segera mengakhiri pertemuan mendadak ini yang membuat moodnya hancur seketika.

"Tidak ada, hanya itu, dan jangan lupakan tindak lanjut jika kamu menolak perjodohan ini, saya tekankan saya berhenti maka perusahaanmu akan goyah," ancam Bayu dengan tersenyum lalu berdiri dari kursi itu, dan itu hanya membuat Althaf menatapnya dengan gelengan kepala.

Bertepatan dengan berjalannya Bayu, Ratih memasuki ruangan itu dengan membawa air dalam sebuah cangkir untuk Bayu.

Ratih pun menatap Bayu, dan mencoba menawarinya.

Namun Bayu terlanjur emosi melampiaskan kepada Ratih.

"Minggir, saya tidak perlu air ini," ujar Bayu dengan menggeser tubuh Ratih dengan kasar, dan membuat air itu bergerak cepat hingga menciprati pakaian Ratih dan sedikit membasahi lantai.

"Ah ...," teriak Ratih kepanasan, untung saja cangkir itu masih berada di atas tangannya.

Althaf pun membulatkan matanya melihat apa yang telah di lakukan Bayu, dengan bergegas menghampiri anak buahnya itu.

"Kamu tidak apa-apa Ratih?" tanya Althaf khawatir jika ada tubuh gadis itu yang terkena air panas.

"Tidak Pak, maafkan saya karena ruangan Bapak jadi kotor," ucap Ratih merasa bersalah.

"Bukan salahmu," timpal Althaf dengan mengambil nampan dari tangan Ratih.

"Apakah kamu membawa ganti?" tanya Althaf peduli.

Ratih teringat jika dirinya membawa jaket, "Saya bisa menggunakan jaket sebagai gantinya Pak," ujar Ratih.

"Gunakan itu sementara, dan ini ada sedikit uang untuk membeli pakaian di toko terdekat dari kantor, belilah sebentar dan cek tubuhmu apakah ada luka karena air panas itu? jika ada cepatlah beli salep dan obati lukamu," ujar Althaf dengan memberikan beberapa lembar uang kepada Ratih.

"Tidak perlu Pak, terimakasih cukup saya gunakan jaket ini," tolak Ratih.

"Ratih ..., jangan tolak, cepatlah nak, anggaplah aku sebagai Bapakmu untuk saat ini, terimalah agar saya tidak merasakan bersalah atas kelakuan tamu saya tadi," pinta Althaf dan tidak ingin mengakui Bayu sebagai temannya lagi dengan sikap yang benar-benar sudah membahayakan sekretarisnya itu.

"Baik Pak, terimakasih," ujar Ratih dengan mengambil uang itu dan bergegas keluar.

Lalu Althaf menghubungi OB untuk membersihkan ruangannya.

Setelah itu Althaf terduduk lemas dengan memijat keningnya, kini Althaf sama-sama di buat pusing oleh Bayu seperti halnya Alaska.

Althaf yang sudah tidak bisa lagi bekerja dengan baik, akhirnya memutuskan pulang lebih awal, dan memberikan pesan kepada Ratih untuk mengcancel seluruh jadwal pertemuan dengan klien, dan menyuruh menghandle pekerjaan dia untuk hari ini kepada Ratih.

Bersambung ...

1
dira rahmi
Terimakasih 😍💋
🌸 Yowu-Kim 🌸
Fighting ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!