NovelToon NovelToon
Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: sriiwidiana

ketika kita ingin melupakan masa lalu namun itu sulit, padahal itu semua yang membuatnya sakit hati setelah 5 tahun dia menghindar dari segala urusannya dengan masa lalu apa jadinya jika takdir justru menuntunnya bertemu dengan org yang selama ini ingin dia hindari.

apa dia akan menemukan kebahagiaan atau akan terluka untuk yg kedua kalinya?

ini karya pertama ku mohon dukungannya teman-teman

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sriiwidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29

  Semenjak pembicaraan di rumah Ziah yang tidak menemukan jawaban atas permintaan Andreas, hingga saat ini keduanya malah terkesan menghindar untuk membicarakan perihal lamaran ataupun pernikahan. Namun semenjak itu menurut Ziah Andreas jadi sedikit menjauhi dirinya.

 Sudah sebulan ini biasanya Andreas akan menjemput ketika berangkat ke sekolah, sekarang paling seminggu 3-4 kali dia di jemput Andreas. Ziah sadar Andreas mungkin tersinggung dengan ucapannya.

  Ternyata benar kata ayah, sifat kekanak-kanakan nya harus hilang, karena hidupnya sekarang bukan tentang dirinya sendiri, sudah ada Andreas yang meminta hubungan mereka melangkah lebih lanjut. Begitupun dengan Arkana anak kecil yang sudah memenuhi harinya.

 Ziah termenung di ruang perpus seorang diri, biasanya Andreas akan menghampiri nya terlebih dahulu. Ziah tidak pernah masuk ruangan Andreas selama mereka pacaran agaknya untuk sekarang dia harus inisiatif sendiri. Ziah melirik sebentar lagi jam istirahat, dia membawa ponsel dan dompetnya sementara tasnya di biarkan di ruang perpus. Dia berjalan menuju ruangan Andreas masa bodoh tanggapan guru lain karena mereka sudah tahu perihal hubungan mereka.

Tok..tokk.tokk.

 Ziah mengetuk pintu,tidak langsung nyelonong masuk.

"Masuk." seru Andreas dari dalam ruangan. Dia tidak menyadari bahwa yang datang Ziah. Karena begitu Ziah masuk Andreas sedang sibuk dengan pekerjaan nya.

"Mas." panggil Ziah begitu sudah duduk di kursi depan meja kerja Andreas.

"loh kirain saya tadi murid yang mau ngambil buku paket." kaget Andreas mendapati Ziah ada di hadapannya.

 Ziah tahu Andreas sedang marah karena Andreas tidak akan bicara formal seperti itu. Ziah merutuki dirinya sendiri karena jawaban waktu itu.

"Zi rasa kita harus bicara." ucap Ziah to the point.

"prihal apa?" tanya Andreas. Ziah memutar bola mata jengah, Andreas benar tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti.

"Ayolah Mas udah sebulan ini loh cuekin Zi, sekarang Zi tanya aja deh Mas mau nya hubungan kita seperti apa?" tanya Ziah malah dia yang terlihat sedikit emosi.

"Emang selama ini kayak gimana? Kan gak ada masalah apa-apa." Ungkap Andreas.

"Kalo emang Mas udah gak mau lanjutin hubungan ini ya tinggal bilang aja,Jangan kayak gini." Kesal Ziah.

"kok jadi ngomong gitu? Kata siapa mas udah gak mau lanjutin hubungan ini lagi?." tanya Andreas mulai terbawa emosi juga.

"Tahu gak dari semenjak obrolan di rumah Aku sebulan yang lalu,Mas jadi berubah tahu gak. Awalnya Aku biarin mungkin karena Mas sibuk juga cape tapi setelah di perhatikan kayak nya bukan karena itu. Di sekolah aja Mas kayak gini sama aku." jelas Ziah panjang lebar. Sepertinya obrolan ini bukannya menemukan titik permasalahan dan mencoba memperbaiki tapi malah membuat tambah rumit.

"Ya Allah yank, Sumpah Mas gak ada niatan buat mengakhiri hubungan sama kamu." Andreas mencoba meyakinkan Ziah. Dia seperti itu hanya untuk menahan diri, dia juga laki-laki normal apalagi sudah pernah menikah. Bukan dia melihat Ziah hanya karna nafsu semata jika karena itu mungkin dia sudah menyentuh nya dari dulu. Justru Andreas ingin menjaga Ziah makanya itu Andreas sedikit menghindar agar dia tidak lepas kendali untuk menyentuh Ziah.

"Terus apa coba?" tanya Ziah penasaran, alasan apa yang membuat Andreas seperti ini.

"Kamu tau mas laki-laki yang sudah pernah menikah, mas juga laki-laki normal Zi. Apalagi Mas begitu mencintai mu, ada saat-saat dimana mas ingin menyentuh Kamu tapi mas selalu mengingatkan bahwa Mas harus menjaganya bukan merusak nya. Mas harus sabar karena Mas ingin melakukan itu saat kamu sudah halal untuk Mas sentuh. Tapi Mas sadar Mas harus nunggu sampai kamu siap, Mungkin kemarin Mas yang terburu-buru buat ngajak kamu nikah. Harusnya Mas juga sadar kamu pasti banyak pertimbangan jika harus menikah dengan Mas." jelas Andreas membuat Ziah terdiam, Namun mata gadis itu sudah berkaca-kaca.

  Ziah menahan diri untuk tidak menangis, tapi percuma juga air matanya tak bisa dia tahan lagi.

Dia merutuki dirinya sendiri, dia merasa egois dan hanya mementingkan perasaannya sendiri.

"Dek kok malah nangis?" Tanya Andreas. Dia berdiri dari duduknya dan melangkah ke arah Ziah. Di putarnya kursi itu agar Ziah menghadap nya. Di tangkup kedua pipi kekasihnya itu di usap dengan jempol tangannya lembut untuk menghapus air mata di pipi wanita yang selama ini selalu berhasil membuat dirinya tak bisa berpaling.

"Ada apa? Maaf kalo misalnya ada ucapan Mas yang bikin kamu sakit hati atau ucapan Mas yang terlalu kasar." ucap Andreas dengan lembut. lihat kan laki-laki ini bahkan mau meminta maaf terlebih dahulu kepada nya, padahal dia tidak salah apapun. Ziah malah memeluk Andreas, Andreas tentu saja terkejut tapi dia juga membalas pelukan Ziah sambil mengelus punggungnya.

 Ziah masih terdiam sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Andreas. Tangis sudah terhenti tapi dia sedang mencari kenyamanan di sana.

"Sudah merasa lebih baik?" tanya Andreas. Ziah hanya mengangguk tidak menjawab.

"Bajunya basah." ucapnya, terdengar lirih. Andreas tertawa di saat seperti ini Ziah malah mempermasalahkan bajunya yang basah.

"Laper enggak? Tapi jam istirahat udah selesai." tanya Andreas.

"Enggak, Zi mau balik lagi ke perpus. Takut di cariin lama di sini." ucapnya.

"cuci muka gih biar gak keliatan sembab banget." titah Andreas. Ziah hanya mengangguk dan berjalan ke arah tempat dimana cuci tangan di ruangan Andreas.

 Karena merasa sudah membaik Ziah kembali ke perpus setelah tadi pamit pada Andreas. Obrolan tadi tidak di bahas lagi, baik Ziah maupun Andreas seolah-olah paham akan seperti apa hubungan mereka selanjutnya.

1
ndah_rmdhani0510
Gak espek banget Pak Andreas manggil Dek ke Ziah... Malah jadi ikutan senyum sendiri 😅
Aiko
Jleb banget emosinya!
Rukawasfound
Siapa bilang baca novel cuma buang-buang waktu? Ini me-time ku yang selalu bikin happy.
Sriiwidiana: terimakasih sudah memberikan komentar. jangan bosan ikuti kelanjutan ceritanya 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!