Dea Kanita putri gadis remaja berusia 18tahun dia adalah putri bungsu dari keluarga Wijaya yaitu Adison Wijaya dan Rianti Wijaya
Dea menyukai Abang dari sahabatnya yaitu Rion jovian tapi karna tak pernah mendapat respon dari Rion akhir nya dia berusaha untuk tak peduli lagi dengan perasaan nya,,
lalu bagaimana dengan Rion setelah Dea tak lagi mengganggu dan mengusili nya,yuk ikuti kisah ini agar tau kelanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beibe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Season2. 33
jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Anak laki-laki yang sudah berusia delapan belas tahun jalan mengendap-endap masuk ke dalam rumah dalam keadaan remang-remang. sesampainya di ruang tamu tiba-tiba ruangan menjadi terang benderang membuat sosok itu berdiri kaku. Dia menoleh ternyata sang mama sudah berkacak pinggang siap untuk mengeluarkan jurus Omelan nya, yang membuat siapapun orang yang mendengar nya, akan pusing tujuh keliling.
"ehehe...mamah kok belum tidur..."dia nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal...
"dari mana kamu jam segini baru pulang Hem.. Mau jadi anak bandel kamu keluyuran sampai tengah malam kaya gini.."semprot nya, pada sang putra...
"ma'af mah tadi lupa nggak pake jam tangan jadi nggak tau kalau udah tengah malam..."alasan nya, yang justru semakin membuat mamah nya, semakin meradang...
"alasan..emang kamu nggak punya hp apa hah..kamu udah mamah bilangin berkali kali tetep aja di ulangi ya..."jewer nya, di telinga Darel...
"ampun mah ampun janji besok nggak di ulang lagi Aw... sakit mah nanti telinga Abang putus.!"jerit nya, karena telinga nya, terasa panas akibat di jewer mamah nya...
Dea, menyeret anak sulungnya ke taman belakang rumah Dea, mengguyur anaknya dengan air selang yang untuk menyiram tanaman...
Darel gelagapan di buat nya, tapi dia sudah biasa menerima ini sebagai hukuman dari mamah nya..
"cepat ganti baju kamu..."ucap mamah Dea, lalu melangkah masuk kembali ke kamar nya...
Darel bergegas masuk ke kamar nya, yang ada di lantai dua bersebelahan dengan kamar adiknya sedangkan orang tua nya, menempati kamar utama yang berada di lantai bawah...
°°°°°
Di kamar Darel bergegas mengguyur tubuh nya, dengan air hangat. Dia cukup menggigil gara-gara air dingin yang di semprot kan mamah nya. Tapi gitu juga nggak kapok kapok bandel nya. Bikin mamah Dea, koyoan tiap hari...
Selesai mandi dan berganti pakaian Darel melompat ke ranjang karena dia sudah sangat mengantuk..
Tok..tok...tok....
pagi-pagi pintu nya, sudah di gedor-gedor. Siapa lagi pelakunya. Kalau bukan sang mamah tercinta...
"Darel bangun...atau mamah siram lagi kamu ya..."ancam nya...
Ceklek...
Yang terbuka malah pintu sebelah nya, yaitu kamar putri nya,...
"Abang pulang malam lagi mah..?"tanya Dianara anak bungsu Rion dan Dea...
"iya,jam satu Abang kamu baru pulang..."jawab Dea,lalu turun ke lantai bawah dengan putri nya, meninggalkan Darel yang sedang bersiap-siap. setelah di ancam tadi dia langsung bangun.
"pagi papah... emuachh..."kecup nya, di pipi sang papa..
"pagi juga sayang..."Rion balas mengecup kening putri nya...
"mana Darel mah..?"tanya Rion..
"lagi bersih-bersih dia..."jawab Dea. Lalu duduk di samping suaminya..
Tak lama Darel turun lalu duduk di sebelah adiknya...
"pagi mah,pah,dek..."sapa Darel...
"pagi..."jawab mereka serempak....
Mereka sarapan sebelum melakukan aktivitas hari-hari....
Di tengah-tengah waktu sarapan mereka berbincang ringan...
"tadi malam kamu kemana bang...?"tanya papa Rion...
Darel terdiam sejenak lalu dia menjawab....."nongkrong di warung om Toing,pah..."Darel menundukkan kepalanya, sambil melahap makanan nya.
"pulang jam, berapa?"tanya nya lagi setelah mereka selesai sarapan...
"jam satu"cicit nya...
Rion mengangguk kan kepala nya, Rion tak memarahi anak nya, karena tau anak nya, sudah mendapatkan hukuman dari istrinya tadi malam...."sayang Abang berangkat dulu ya,..."pamit Rion pada istri nya...
"iya, bang hati-hati Dea, juga mau nganterin bungsu ke sekolah..."Dea, Salim takzim ke suami nya...
"Dianara berangkat bareng Abang aja mah..."sahut Darel.. yang sudah beranjak dari duduknya..
"nara mau bareng Abang?"tanya Dea...
Nara mengangguk..."nggak papa mah nara bareng Abang aja, kasian mama bolak balik nganter jemput Nara..."jawab Nara...
"anak-anak kalau gitu papa berangkat kerja dulu ya..."pamit Rion pada anak anak nya....
"iya,pah hati-hati "jawab Darel dan Dianara serempak lalu mencium tangan papa dan mamanya. Karena mereka juga hendak berangkat ke sekolah...
°°°°°
"para laki-laki kenapa sih suka banget pake motor model nungging gini..."omel Nara, sa'at kesusahan mau naik ke atas motor Abang nya,...
Darel hanya tertawa mendengar gerutuan adik nya..
"udah buruan naik nanti telat......"ucap Darel. Membantu Nara naik ke atas motor.
Darel melajukan motornya dia mengantarkan adiknya dulu. Setelah memastikan Nara masuk ke kelas barulah Darel tancap gas menuju sekolah nya...
Di parkiran sekolah tempat Darel sekolah teman-teman tongkrongan Darel sudah menunggu nya, mereka tos ala-ala anak gaul...
"gimana bro aman dari hukuman mamah Dea...?"tanya sandi..
"mana ada lolos. pasti di guyur lagi tuh bocah di taman belakang..."sahut Erik...
"yo'i gue mah anak penurut. mau di apain aja sama mamah pasti nurut...."jawab Darel. Melangkah kan kaki nya, ke kelas di ikuti dua teman nya....
"kalea, tuh,buset bening bener..."ucap Erik...
sandi meraup wajah Erik.."yang naksir do'i ada disini.."ucap nya..
Erik cengengesan melihat Darel melirik sinis ke arah nya. Sandi hanya terkekeh...
