Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.
Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.
Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.
Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?
Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Keesokan paginya,Stella jogging di sekitar rumah Ririn. Stella membangunkan Ririn buat jogging tetapi Ririn tidak mau. Dia justru membuat tidurnya nyaman. Ririn mengeratkan selimutnya dan memejamkan matanya kembali.
Hari ini hari weekend. Walaupun di cafe tidak ada weekend justru hari libur cafe maupun restoran ramai dan banyak pengunjungnya.
Tetapi Ririn di hari weekend tidak masuk kantor. Sesekali saja dia mengawasi cafe di lantai bawah. Itu pun hanya satu atau dua jam setelah itu di kembali jalan-jalan.
Stella jogging sendirian di kompleks perumahan Ririn. Sekitar lima belas menit jogging,Stella pulang ke rumah Ririn. Walaupun hanya sebentar tetapi cukup capek untuknya berlari keliling kompleks perumahan Ririn.
Setelah masuk ke dalam kamar,dia melihat Ririn masih tidur.
"CK..CK..masih tidur dia. Padahal ini sudah terang."
Ya,walaupun baru jam tujuh pagi tetapi langit sudah mulai terang.
Stella menuju ke kamar mandi karena dia sudah merasa gerah. Selesai mandi,Stella memesan sarapan buat dia dan Ririn melalui grab.
Baru selesai memesan makanan,tiba-tiba handphone nya berbunyi.
Maureen
Hallo Tante
Stella
Ya Maureen,ada apa?
Maureen
Nanti siang Tante sibuk nggak
Stella
Nggak. Paling ke cafe bentar buat ngecek cafe.
Maureen
Nanti jemput Maureen ya. Maureen juga ingin lihat cafe Tante.
Stella
Baiklah kalo begitu,nanti Tante ke hotel buat jemput kamu. Gimana dengan papa kamu?
Maureen
Dia juga ikut. Katanya mau makan siang.
Stella
Ya sudah. Sekalian kita makan di cafe Tante saja ya.
Maureen
Baiklah Tante. Bye Tante. Ku tunggu nanti siang ya.
Stella
Ok. Bye juga Maureen.
Telepon terputus. Stella ingat akan anaknya. Sudah beberapa hari dia tidak menelepon Celia.
Tut...tut...
Telepon tersambung dan diangkat maminya.
Lucy
Hallo
Stella
Hallo mami. Celia tinggal di mana,di rumah atau nginep di tempat Soni?
Lucy
ada di rumah. Masih tidur dia. Semalem diajak Soni jalan-jalan sampai jam sepuluh malam.
Stella
Tumben nggak nginep sana?
Lucy
Iya,harusnya menginap. Katanya semalam besok adik dan istrinya mau ke Jakarta. Istrinya sakit. Mau periksa di Jakarta. Makanya besok siang dia jemput ke bandara.
Stella
Gimana sekolah Celia,mi?
Lucy
Kamu tenang saja. Urus perceraian mu sampai selesai. Celia di sini baik-baik saja dan dia sekarang sudah banyak berinteraksi dengan teman sekolahnya kok. Dan gurunya bilang Celia termasuk murid yang pintar. Mudah mengikuti apa yang guru ajarkan.
Stella
Baguslah mi. Senang mendengarnya. Ya sudah mi. Aku bentar lagi mau ke cafe. Aku siap-siap dulu ya mi. Bye
Lucy
Ok sayang. Mami juga mau bangunin Celia. Sudah siang juga. Bye sayang.
Panggilan terputus. Stella mematikan teleponnya.
Baru selesai menelepon maminya,tiba-tiba pesanan datang. Stella mengambil makanan tersebut dan menuju ke dapur sambil membawa pesanannya.
Stella memesan bakmie ayam di rumah makan terkenal. Tadinya dia mau pesan mie yang non halal. Tetapi karena Ririn muslim,akhirnya Stella memesan mie ayam saja. Biarlah pikirnya nanti sore dia ajak Maureen aja makan bakmi yang non halal.
Stella meletakkan mie tersebut ke dalam mangkok. Lalu dia ke kamar dan membangunkan Ririn.
"Rin,bangun. Ayo makan dulu."
"Iya..iya.."
Ririn langsung bangun dan masih duduk di kasur sebentar. Dia merenggangkan ototnya yang agak kaku akibat kelamaan tidur.
"Ayo sikat gigi dan cuci muka. Lalu makan. Gue udah pesen mie ayam."
Ririn pergi ke kamar mandi lalu cuci muka dan sikat gigi.
Setelah selesai,Ririn menuju ke dapur. Dia mencium wangi mie tersebut langsung duduk dan memakannya.
"Ya ampun Rin,loe kelaparan ya. Makan segitu cepatnya",ucap Stella sambil menggelengkan kepalanya.
"Habis enak Sel. Loe pesan di mana ini mie",tanya Ririn.
"Pesan melalui gofood di restoran xx. Yang terkenal itu. Tenang aja itu bakmi ayam kok. Bukan non halal."
"pantesan enak. Iya,gue tahu. Keliatan kok itu ayam."
Tidak terasa sambil makan dan berbincang ringan,makanan mereka sudah habis. Ririn menaruh mangkuknya ke tempat cuci piring dan mencucinya.