NovelToon NovelToon
Selir Alam Gaib

Selir Alam Gaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis:
Liora, seorang gadis muda, dipaksa menjadi pengantin pengganti tanpa mengetahui siapa calon suaminya. Namun saat tirai pernikahan terbuka, ia terseret ke dalam Azzarkh, alam baka yang dikuasai kegelapan. Di sana, ia dinikahkan dengan Azrakel, Raja Azzarkh yang menakutkan, dingin, dan tanpa belas kasih.

Di dunia tempat roh jahat dihukum dengan api abadi, setiap kata dan langkah bisa membawa kematian. Bahkan sekadar menyebut kata terlarang tentang sang Raja dapat membuat kepala manusia dipenggal dan digantung di gerbang neraka.

Tertawan dalam pernikahan paksa, Liora harus menjalani Upacara Pengangkatan untuk sah menjadi selir Raja. Namun semakin lama ia berada di Azzarkh, semakin jelas bahwa takdirnya jauh lebih kelam daripada sekadar menjadi istri seorang penguasa neraka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 29

Bus melaju dengan kecepatan sedang di bawah langit sore yang mulai temaram. Para Mahasiswa dan Mahasiswi tampak riang, bernyanyi bersama, menertawakan hal-hal kecil sambil menatap jendela yang berembun. Liora pun ikut tersenyum, meski hatinya terasa aneh. Ada hawa dingin yang menelusup dari sela-sela kursi, sesuatu yang membuat bulu kuduknya berdiri.

Di luar, pepohonan berbaris rapat. Jalanan yang seharusnya menuju tempat wisata terasa seperti menelan mereka lebih dalam ke arah yang tak dikenal. Tanpa mereka sadari, di belakang bus itu, sekelebat bayangan hitam mengikuti. Bergerak cepat, seperti asap yang hidup, menempel di kaca belakang dan menyebar ke seluruh bodi bus.

Tiba-tiba, gelap.

Lampu-lampu di dalam bus padam bersamaan dengan hentakan keras dari mesin yang mati mendadak. Semua Mahasiswa menjerit pelan, menatap satu sama lain dengan panik.

"Apa yang terjadi?" Dinda bersuara, matanya bergetar menatap ke arah depan bus.

Liora menelan ludah. Ia menatap keluar jendela, gelap gulita. Tak ada cahaya lampu jalan. Tak ada kendaraan lain. Hanya kegelapan yang tebal.

Di bangku lain, Dreya dan Vaelis saling berpandangan. Aura keduanya berubah tegang. Dreya bisa merasakan hawa dari dunia lain, dan Vaelis sudah menggenggam jemarinya kuat-kuat.

“Putri,” bisik Vaelis lirih sambil berdiri dari kursinya. “Firasatku buruk. Ada sesuatu yang mengikuti kita.”

Dreya segera berdiri, menghampiri Liora yang duduk di barisan tengah. “Kau harus dekat denganku, Putri,” ucapnya pelan tapi mantap.

Dinda menatap heran. “Putri? Kalian ngomong apa sih?” Ia mencoba tertawa, tapi suaranya gemetar.

“Kami cuma... kebiasaan,” jawab Liora cepat, berusaha menenangkan situasi. Namun dalam dadanya, ia bisa merasakan sesuatu, seperti mata tak kasatmata yang sedang mengawasinya.

Dari depan, pemandu wisata berdiri dan menepuk tangan. “Anak-anak, harap tenang ya. Jangan panik. Mungkin hanya gangguan mesin.”

Sopir bus pun turun memeriksa, menyalakan senter dari ponselnya. Semua menunggu dengan cemas. Detik berlalu. Lalu sopir itu kembali... dengan wajah pucat dan keringat dingin di pelipisnya.

“Bu... kita bukan di jalan raya,” katanya terbata. “Kita... ada di tengah-tengah hutan.”

Sontak semua mata membesar.

“Apa maksud bapak? Ini jelas jalan utama!” bantah pemandu.

“Tidak, Bu. Lihat sendiri kalau tak percaya.”

Guru-guru turun, membawa ponsel dengan senter menyala. Teriakan lirih terdengar. Mereka benar-benar berada di hutan tua, pepohonan tinggi menutup langit, kabut tebal berputar di sekeliling bus. Tak ada jalan. Tak ada suara mobil lain. Hanya bisikan angin dan... aroma tanah basah bercampur darah.

Beberapa Mahasiswa mulai menangis.

Dinda menggenggam lengan Liora. “Li... aku takut.”

Liora menahan napas. “Tenang. Kita bakal baik-baik saja.”

Namun kata-katanya sendiri terasa hampa.

“Putri, jangan jauh dariku,” ucap Vaelis, matanya menatap ke luar jendela. “Ada sesuatu yang bergerak di antara pepohonan itu.”

Dan benar, dari balik kabut, bayangan hitam melintas cepat. Suara seretan panjang, seperti kuku mencakar logam, menggema di seluruh sisi bus. Lalu terdengar suara tawa, berat, bergema, dan tidak manusiawi.

“Kalian semua... akan menjadi makananku.”

Seketika jeritan pecah. Para Mahasiswa menunduk, menutup telinga, beberapa berdoa dengan terbata. Dinda bergetar hebat dan menatap ke luar. “Itu apa... Li? Apa itu orang?”

“Bukan,” gumam Dreya. “Itu bukan manusia.”

Kabut semakin tebal, menyelimuti bus seperti tangan-tangan dingin. Udara di dalam bus berubah menggigit, dan pandangan mulai berputar.

Lalu... sesuatu terjadi.

Bus berguncang hebat. Dari arah bawah, terdengar suara logam yang patah, dan ketika Liora mengintip dari jendela, ia melihat tanah menghilang.

Bus itu... melayang.

Satu teriakan memecah keheningan. “Kita jatuh!”

Bus terhempas ke udara seperti ditarik oleh kekuatan tak terlihat. Anak-anak berteriak, tubuh mereka terlempar ke dinding bus. Liora menjerit, Dinda memeluknya erat, dan Dreya berusaha menahan mereka agar tak terbanting.

Namun tiba-tiba....

bruakkk!

Bus itu jatuh menghantam tanah keras. Semua benda beterbangan. Tubuh-tubuh terguling. Suara tangis berubah jadi hening.

Ketika Liora membuka matanya, dunia terasa berputar. Ia mencium bau darah dan bensin. Dreya menarik tubuhnya, menyeretnya keluar dari bus yang ringsek.

“Putri, cepat!”

Di luar, pemandangan mengerikan menunggu. Jiwa-jiwa para Mahasiswa terbang keluar dari tubuh mereka, melayang ke udara, berwarna putih kebiruan. Dan di atas bus, sesuatu sedang menghisap mereka.

Makhluk itu tinggi, hitam, tubuhnya seperti kabut padat. Wajahnya melepuh, matanya berlubang, dan dari mulutnya keluar asap pekat bercampur darah. Setiap kali ia tertawa, giginya yang runcing meneteskan cairan hitam ke tanah.

“Ahh... begitu manis... daging manusia muda,” desisnya. “Tapi ada aroma lain di sini. Lebih kuat... lebih lezat.”

Ia menatap lurus ke arah Liora.

“Kau.”

“Lari!” teriak Vaelis sambil menarik Liora. Mereka berlari secepat mungkin, tapi suara langkah makhluk itu terdengar dari belakang, berat, tapi cepat, seperti kabut yang hidup.

“Langkahi aku dulu kalau ingin memakan tuanku!” teriak Vaelis, berdiri menghadang.

Makhluk itu tertawa keras, suaranya bergetar di udara. “Kau pikir bisa menghentikanku, penjaga kecil?”

Dalam sekejap, ia mengayunkan tangan panjangnya. Udara bergetar. Vaelis terpental keras ke pohon, menabrak batang besar hingga darah mengalir dari sudut bibirnya.

“Vaelis!” teriak Liora.

Dreya menubruk ke depan, membentuk penghalang bercahaya tipis dari tangannya. “Jangan sentuh Tuan Putriku!”

Namun makhluk itu hanya mengibaskan tangan, dan Dreya ikut terlempar, tubuhnya menghantam tanah, tak sadarkan diri.

“Sekarang kau sendirian, anak manis.”

Suara makhluk itu bergetar seperti dua orang berbicara bersamaan, satu parau, satu mendesis. Ia mendekat perlahan, kuku-kukunya berkilat hitam, meneteskan cairan yang membuat tanah berasap.

“Dengan jiwamu... aku akan hidup lagi. Aku akan menjadi abadi.”

Liora meronta, tapi tubuhnya terasa lemas. Ketika tangan dingin itu mencengkeram lehernya, dunia seolah berhenti. Ia tersedak, udara tak bisa masuk, matanya berair.

“Aku... pernah... mengalami ini,” bisiknya parau. “Tidak... lagi...”

Tiba-tiba, cahaya terang menerobos kabut.

“Lepaskan dia, makhluk busuk!”

Yudha muncul dari balik reruntuhan bus, tangan kanannya memancarkan sinar keemasan. Mulutnya bergerak cepat membaca mantra, dan simbol-simbol bercahaya muncul di udara.

Makhluk itu mendengus. “Ah... penyihir kecil rupanya. Masih ada yang berani menghalangiku?”

Cahaya mantra Yudha semakin terang, memaksa makhluk itu mundur beberapa langkah. Untuk pertama kalinya, Liora melihat jelas wujudnya, kulit terbakar, mata hitam tanpa bola, taring berlumur darah, dan rambut yang bergerak seperti ular hidup.

“Jangan meremehkanku, hantu jelek!” teriak Yudha sambil mengayunkan tangannya. Sinar keemasan menyambar, membakar sebagian tubuh makhluk itu. Ia meraung, namun kemudian berbalik menyerang.

Satu kibasan tangannya membuat Yudha terpental keras ke tanah, darah mengalir dari bibirnya.

“Yudha!” Liora berteriak histeris.

Makhluk itu tertawa nyaring. “Lihat? Mereka semua akan mati karenamu! Serahkan jiwamu, dan mereka akan kubiarkan hidup.”

Liora menangis, menggenggam lehernya yang memar. “Kau... monster.”

Makhluk itu mendekat, tawa bergema hingga langit. “Monster? Kau belum tahu arti kata itu.”

Ia mencengkeram leher Liora, mengangkatnya tinggi. Kuku-kukunya menembus kulit, darah menetes di ujung jarinya. Liora berjuang, tapi pandangannya mulai kabur. Ia melihat sekilas Dreya dan Vaelis terbaring tak bergerak, Yudha berusaha bangkit dengan sisa tenaga, dan hantu itu... semakin dekat ke wajahnya.

Dari mulutnya keluar bisikan:

“Aku lapar.”

Liora menjerit tanpa suara, dunia seolah membeku. Udara beku. Suara lenyap. Pandangannya menghitam.

Dan sebelum kesadarannya hilang, ia mendengar bisikan dari jauh...

“Liora... jangan takut... aku datang...”

Sinar putih kembali memancar, menembus kegelapan hutan. Suara teriakan hantu itu berubah menjadi raungan kesakitan, panjang, menusuk, dan... menghilang.

Namun sebelum Liora pingsan, satu hal terlintas di pikirannya, “Siapa yang memanggilku tadi?”

1
Cucu Doank
liora dah mulai berubah , 😄
Cucu Doank
bagus, akhirnya keadilan di tegakkn..
Kustri
☕teman u/menulis thor
Kustri
☕💪💪💪
Lyza Yessy
bs gak ya sang raja jd bucin😁
Lyza Yessy
semangat up ya kak author 💪💪💪😊😊
Irsyad layla
tolong diperiksa lagi typonga ya thor
Lyza Yessy
aku tunggu up nya thor, semangat up nya ya thor💪💪😊
Kustri
☕semangat UP yaa
Kustri
👍👉👉👉
Kustri
hehee... kirain pengen balik ke dunia nyata, ealah malah betah

krn di dunia nyata kamu g diperhatikan, g disayang
Kustri
kira" yg diperjuangkan apa yaa🤔

apa mungkin bgmn cara'a spy kembali ke dunia sebenar'a, bgtukah thor🤭💪
Kustri
apa liora dijadikan tumbal🤔😩
Lyza Yessy
d tunggu up nya thor
Maria Mariati
hellehhhh 🤣🤣🤣
Ririn Wati
great
Ben Aben
goodddddddd......
Syifa Nabila
suka semua novel karya author
Nanda
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
M.S Inisial
menarik Thor, genre baru y thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!