seorang gadis muda yg tidak sengaja bertemu dengan tuan muda yg seorang mafia. pertemuan yg tidak sengaja, lalu di pertemukan kembali dengan ada nya perjodohan di antara ke dua nya. nikah paksa pun terjadi, namun di antara kalian hanya terjadi seperti sebuah kontrak. bagaimana cerita nya??? ikuti terus cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 (Laura mendiamkan Vino)
Laura pun langsung membuka masker dan topi jaket nya "nona muda... " ucap Albert begitu melihat Laura
Laura pun tersenyum "Hai.... aah... " Laura pun meringis memegang perut nya
"Laura... " Vino pun memegangi nya "ada apa!?? "
"hemm, tidak apa-apa. aku hanya... " ucapan Laura berhenti melihat di sana banyak anak buah Vino "tidak apa-apa, ayo aku akan membantumu membalut luka mu. " Laura berjalan masuk ke dalam gedung
"kalian semua, saling membantu mengobati luka" Vino melihat anak buah nya dan berjalan mengikuti Laura. saat Laura akan duduk, Vino pun meraih tangan dan membawa nya naik ke atas.
Laura hanya mengikuti langkah Vino sembari memegangi perut nya karena dia sedang datang bulan.
Vino mengambil kotak p3k dan duduk di kursi nya "kau disini, bukan kah kau pergi ke London?? " tanya Vino mengambil kapas akan membersihkan luka nya
Laura pun mengambil kapas itu dari tangan Vino, lalu membersihkan luka yg ada di tangan dan wajah Vino. tanpa menjawab pertanyaan dari Vino, Laura membantu mengoleskan obat. setelah selesai "sudah selesai, aku akan pulang" ucap Laura akan beranjak pergi
namun Vino menghentikannya, "apa kau masih marah?? " Vino memegang tangan Laura
"lepaskan aku, aku harus kembali sekarang" ucap Laura mencoba melepaskan tangan Vino, keadaan Laura yg mendesak karena sedang datang bulan mencoba menghindari kontak mata dengan Vino.
Vino pun melepaskan tangan Laura. Laura pun langsung bergegas pergi sembari melepaskan jaket yg dipakai nya, dan mengikatnya ke pinggang nya. ternyata Vino melihat itu "ooh apakah dia sedang datang bulan" ucap Vino mulai mengikuti langkah mu
Laura pun masuk ke dalam mobil, namun Vino membuka pintu mobil dan mengangkat Laura "hei apa yg kau lakukan, turun kan aku" protes Laura
Luca yg berdiri tak jauh dari mobil Laura pun hanya tersenyum "Luca, suruh Albert mengantarkan mobil ku besok" ucap Vino sembari memasukkan Laura ke dalam mobil di sebelah kemudi.
"baik bos... " ucap Luca
Vino pun duduk di kursi kemudi mobil Laura, dan mulai melajukan mobil arah pulang. Laura pun hanya diam melihat sikap Vino.
setelah sampai di rumah, Laura langsung turun dan berlari masuk ke dalam rumah. setelah Laura selesai berganti pakaian, dia langsung merebah kan tubuh nya di atas ranjang. saat itu, Vino pun masuk dan mengambil baju di lemari. bergegas untuk mandi. Laura hanya terdiam tidak melihat nya sama sekali, saat itu Laura pun ketiduran.
saat Vino keluar dari kamar mandi. melihat Laura yg berbaring sembarangan di atas ranjang, dia pun mendekat. melihat di bagian kaki Laura terdapat memar, dan juga di bagaian pipi dekat mata juga terdapat memar. Vino pun langsung mengambil salep, dan mengoleskan nya secara perlahan di bagian yg memar. melihat Laura tidak bergerak sama sekali, Vino pun membelai wajah nya yg lembut itu "bagaimana wajah selembut ini, memiliki banyak bakat yg tidak semua orang tau. " ucap Vino
******
"aaahk.... " amuk Nico saat sudah sampai di markas "gadis itu, Lagi-lagi menghalangi rencana ku"
"maaf bos, kehadiran nya tidak kami ketahui." ucap anak buah Nico menunduk
Nico hanya diam dan masih membayang kan bagaimana Laura melepaskan seluruh rangkaian pistol itu. Nico merasa kalau dia sedang di lucuti saat Laura melemparkan rangkaian pistol di hadapan nya.
"bos, nyonya Via tadi menelfon. beliau juga mengirim pesan suara" ucap anak buah Nico
"dimana ponsel ku?? "
"ini bos... " sembari memberikan ponsel ke tangan Nico
Nico pun membuka pesan suara dari istri nya itu "sayang, jangan lupa. minggu depan kau harus pulang" isi pesan suara itu. Nico pun langsung menghela nafas panjang
"hubungi kartu nama yg ada di belakang ponsel ku itu, katakan besok aku akan datang ke perusahaan nya untuk melihat contoh perhiasan dan berlian milik nya" ucap Nico akan berlalu pergi
"baik bos. eeem, bos lalu bagaimana wanita itu!!? "
Nico pun berhenti sejenak mendengar pertanyaan anak buah nya itu "biarkan saja dulu untuk saat ini, aku harus mempersiapkan ulang tahun istri ku. nanti aku akan beritahu" ucap Nico sembari berlalu pergi
******
pagi itu, ponsel Laura berbunyi. tapi seperti nya Laura tidak mendengar nya, jadi Vino pun bangun melihat jam sudah pukul 10.00 pagi tapi tumben Laura belum bangun. Vino pun mengangkat telfon itu "Halo.... "
"ouh, apakah aku salah telfon nya" ucap suara di ujung telfon
"tidak, ini benar ponsel Laura. siapa ini?? " tanya Vino sembari turun dari ranjang
"ouh, aku Elif tuan. bisakah aku bicara pada nona Laura!!? " tanya Elif dengan sopan
"Laura masih tidur, katakan saja. aku akan menyampaikan nya nanti!!" ucap Vino lagi
saat itu ternyata Laura pun bangun mendengar suara Vino "siapa itu??! " tanya Laura mencoba duduk
"ouh... " Vino langsung memberikan ponsel nya pada Laura, dan berlalu keluar kamar
Laura pun meraih ponsel itu dan melihat siapa yg menelfon nya "ouh Elif... " Laura mencoba mengusap mata nya agar terbuka
"ooh Laura, tadi pagi ada yg menelfon. kata nya teman Martin yg ingin melihat contoh perhiasan dan berlian milik kita. dia akan datang sore ini" ucap Elif memberitahu
"lalu, kau menyetujui nya!?? " ucap Laura dengan suara serak nya itu
"tidak, aku bilang akan menghubungi nya lagi jika bisa. karena aku fikir kau baru kembali dari London kan tadi malam, jadi aku memberitahu mu lebih dulu. " ucap Elif
"hemm, katakan pada tuan siapa nama nya!? "
"aah tuan Nicole. "
"ooh katakan pada nya untuk datang besok siang jam 14.00, aku akan menemui nya besok" ucap Laura lagi
"baiklah... " Elif pun menutup telfon nya
Laura pun kembali merebahkan tubuh nya ke atas kasur. saat itu, masuk lah Vino membawa segelas air hangat di tangan nya "ambil ini, dan minum lah. mungkin ini akan membantu menghangatkan perut mu" ucap Vino menyodorkan gelas itu ke arah Laura.
Laura pun bangun dan mengambil gelas itu, dia meniup nya terlebih dulu baru mulai meminum nya sedikit demi sedikit "apa ini!?? " tanya Laura melihat Vino
"air hangat di campur madu. enak kan!?? " Vino tersenyum ke arah Laura
Laura tidak menjawab nya, dia kembali meminum air hangat itu sampai habis. memberikan gelas kosong pada Vino "terimakasih... " ucap Laura kembali merebah kan diri dan melihat ponsel nya
Vino pun hanya bisa terdiam melihat sikap Laura. Vino berjalan keluar kamar dan meletakkan gelas kotor itu di wastafel.
Laura pun bangun, dia beranjak ke kamar mandi. setelah mandi, Laura pergi ke taman belakang. duduk termenung di sana, menikmati siang yg mendung. "aaah, seperti nya akan turun hujan malam ini" ucap Laura sendiri