NovelToon NovelToon
Sweet Revenge

Sweet Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:149.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Nareshpati Sadewa Adibrata akhirnya bertemu lagi dengan.gadis yang sudah menolaknya delapan tahun yang lalu, Nathalia Riana.

Nareshpati Sadewa Adibrata
"Sekarang kamu bukan prioritasku lagi, Nathal."

Nathalia.Riana
"Baguslah. Jangan pernah lupa dengan kata katamu."

Semoga suka♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak sesuai Rencana

"Nathalia?" Bu Lilis mengulang nama yang terasa familiar.

"Nathalia Airlangga Wisesa?" tanyanya lagi dengan degup keras di jantungnya. Dia hanya menebak asal. Nama Nathalia sangat banyak. Tapi ngga tau kenapa, nama itu yang dia sebutkan.

Naresh mengangguk.

"Iya, bu."

Bu Lilis terdiam. Kaget. Delapan tahun tidak bertemu. Naresh malah mengejutkannya.

"Yang punya kembaran?" Yang satu angkatan dengan Naresh, memang cukup rame pewaris Airlangga Wisesa yang bersekolah di sana.

Ada banyak yang kembar. Dia lupa nama mereka satu persatu. Tapi dia pernah bertemu Luna salah satu yang punya kembaran juga, menjadi dokter di rumah sakit ini.

"Iya, bu."

Bu Lilis merasa tenggorokannya tercekat. Dia sangat tau bagaimana Naresh. Dari dulu dia sudah menyayanginya dan selalu membantunya. Sempat berpikir untuk menjodohkan putrinya dengan Naresh waktu itu. Sulit mencari laki laki sebaik Naresh.

Diam diam Ratna menatap Naresh. Dia ngga menduga Naresh akan berubah sekeren ini. Dulu seingatnya Naresh yang dia panggil Kak, terlihat cupu dengan kacamata bulatnya.

Jantungnya langsung berdebar kencang. Ibunya memang selalu berusaha mencari keberadaan Naresh, terutama saat mulai terkena kanker. Tapi sama sekali ngga ada kabar beritanya. Naresh benar benar menghilang.

Saat ibunya menyebutkan nama Naresh, dia mulai menaruh harapan tinggi. Selama ini dia selalu menolak laki laki yang ingin mendekatinya karena ingin memenuhi keinginan ibunya.

Tapi sekarang harapannya jadi patah karena Naresh sudah akan menikah.

"Oooh...." Bu Lilis ngga tau harus berkata apa lagi.

"Tentang Ratna...." Naresh menatap putri Bu Lilis yang sedang menatapnya. Dia ngga mungkin melupakan kebaikan Bu Lilis. Gurunya pernah sangat berjasa pada dirinya dan neneknya dulu.

"Dia aman bersama keluarga saya. Dia bisa jadi adik angkat saya," sambungnya lagi. Hanya ini cara membalas kebaikan Bu Lilis.

Bu Lilis mengangguk walaupun setengah hatinya kecewa. Tapi ngga mungkin menolak kebaikan Naresh. Juga dia belum mau berakhir menyedihkan jika mengganggu salah satu pewaris keluarga Airlangga Wisesa.

"Kalian sudah berhubungan lama?" tanyanya ingin tau.

Naresh menggeleng membuat Bu Lilis dan Ratna menatapnya semakin ingin tau dan penasaran.

"Kami baru saja bertemu dan.... dijodohkan." Naresh ngga mungkin cerita secara detil kenapa mereka akan dinikahkan begitu cepat.

"Pernikahan bisnis, ya," tebak Bu Lilis. Dia sudah sering mendengar keluarga keluarga setajir itu melakukan pernikahan demi perkembangan perusahaan dan mengekalkan kekayaan.

Yang ngga dia sangka, ternyata Papa Naresh setara dengan Papa Nathalia. Yang jadi pertanyaan, kenapa Naresh berpisah dengan papanya?

Naresh tersenyum.

"Tidak juga, bu. Kami sudah saling suka sejak dulu."

"Oooh...." Kali ini Bu Lilis merasa kerongkongannya makin kering.

"Ibu masih kerja di sekolah?"

Bu Lilis menggeleng.

"Ibu sudah mengajukan pensiun dini sejak setahun yang lalu. Tapi ibu mendapat dana pensiunan dan jaminan hidup yang layak."

Naresh mengeluarkan kartu namanya.

"Ibu masih tinggal di rumah yang dulu?"

"Iya."

Naresh mengulurkan kartu namanya pada Bu Lilis.

"Hubungi saya, bu, kalo ibu butuh sesuatu."

Bu Lilis menerima dan terkejut setelah membacanya. Pantas saja Naresh ringan sekali berkata untuk membawanya berobat ke luar negeri. Dia juga setara dengan keluarga Airlangga Wisesa rupanya.

"Maaf, bu. Saya mau menemui Nathalia," ucapnya sambil melirik jam tangannya. Sebentar lagi calon istrinya akan selesai terapinya.

"Nathalia sakit?"

"Kakinya sedang dalam fase pemulihan."

"Oooh..." Bu Lilis berusaha agar senyumnya ngga terlihat hambar.

"Saya pergi dulu, Bu."

*

*

*

"Anaknya Bu Lilis," ucap Naresh sambil menatap Nathalia yang ada di gendongannya.

"Masih ingat, kan?" tanyanya lagi.

Nathalia mengangguk.

"Tadi aku ketemu. Bu Lilis sedang melakukan kemoterapi."

"Penyakit kanker?" tanya Nathalia pelan.

"Ya."

Naresh mengalihkan tatapnya pada Ratna.

"Kamu meninggalkan ibumu sendiri?"

"Aku menebus obat ibu, Kak Naresh."

Kak Naresh, batin Nathalia merasa tercubit.

Dia berusaha mengendalikan tatapannya yang biasanya sinis terhadap perempuan perempuan muda yang berniat menggoda laki laki kaya. Mungkin gadis ini pengecualian karena anak gurunya dulu.

"Oooh..... Bu Lilis masih dirawat di sini, ya?"

"Iya, kak."

Naresh mengalihkan tatapnya pada Nathalia yang hanya dian saja, ngga ikut menimbrung.

"Namanya Ratna," ucapnya mengenalkan pada Nathalia yang hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Ratna, ini Nathalia. Calon istri Kak Naresh."

Nathalia dapat melihat riak aneh di mata gadis yang dia yakini lebih muda darinya beberapa tahun.

"Oh iya, kak." Ratna balas menatap wajah Nathalia yang dia akui sangat cantik dan memancarkan aura keangkuhan.

"Kak Naresh ngga mau jenguk Ibu? Ibu di ruang vip anggrek tiga." Ratna masih berharap untuk lebih lama bersama Naresh, walaupun ada calon istrinya.

"Nanti saja. Aku mau antar Nathalia pulang dulu." Sebelum pulang mereka juga akan mampir ke butik.

"Oh iya. Kak."

"Salam buat ibu." Setelah melihat anggukan Ratna, Naresh melangkah pergi.

Nathalia merasa semakin aneh melihat tatapan Ratna padanya dan Naresh. Jelas berbeda. Dia yang selalu curiga pada orang orang yang baru dia kenal, sangat jelas merasakannya.

Naresh tanpa sungkan terus menggendongnya di bawah tatapan Ratna.

Dia iri melihat seorang perempuan yang begitu diratukan laki laki. Dia yang sudah mengenal Naresh dulu, cukup kaget.

Seingatnya dulu Naresh sangat pendiam dan kalem. Sekarang penampilan dan semuanya jauh berubah.

Ratna iri dengan gadis yang digendong Naresh. Calon istrinya, pasti dia sangat istimewa.

"Kenapa kita ngga menjenguk Bu Lilis?"

"Kamu lagi sakit."

"Aku ngga apa apa."

"Oke, kita pergi sekarang."

"Tapi turunkan aku," protes Nathalia. Ngga mungkin dia menemui gurunya dalam keadaan digendong begini. Apa nanti yang dipikirkan gurunya itu.

"Nggak. Kamu harus kurangi aktivitas berjalan agar di hari pernikahan kita kamu sudah sembuh."

Nathalia mendengus kesal.

"Ngapain kamu terlihat khawatir. Aku bukan prioritas kamu, kan," omelnya dengan nada datar.

Naresh tersenyum samar.

"Aku ingin acara pernikahan kita lancar," ngelesnya.

Nathalia mendengus pelan lagi.

Dasar egois.

"Kamu tau, kan, di acara pernikahan kita akan banyak orang penting yang datang. Kita jangan sampai merusak acara itu," ucap Naresh lagi.

"Hemm...." Jadi karena itu. Bukan karena dia khawatir. Nathalia merasa hatinya mendadak sedih. Seperti ada yang meni kam tepat di jantungnya.

"Tadi Bu Lilis sempat ingin menjodohkan putrinya denganku," ucap Naresh terus terang.

Oooh.... Pantas saja dia merasa Ratna menatapnya ngga suka. Nathalia mengerti kini kenapa dia merasa ada riak aneh di mata gadis itu saat melihatnya.

"Bu Lilis ngga tau kalo kita akan menikah. Tapi beliau maklum saat aku mengatakan kalo aku akan menikah denganmu."

Nathalia masih diam dengan perasaan ngga enak yang masih mengganggunya.

Kebenaran yang diucapkan Naresh sangat mengejutkannya. Bagaimana nanti saat dia bertemu dengan gurunya itu? Pasti akan terasa sangat canggung.

1
anggita
bunga🌹untuk author.
Rahma AR: makasih yaa...
total 1 replies
anggita
like👍, 2☝☝iklan.
🟡 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Suruh aja Ratna nikah ama Hasan
Herman Lim
sok kasian tapi Ratna punya rencana licik secara diam² sok lugu asli mah setan
Herman Lim
seorang abiyan BS galau juga di gantung cew 🤪🤪
Herman Lim
dari perut naik ke hati ne abiyan 🤣
Rahmawati
banyak yg empati sm Ratna, kl emg di bebasin harus di pastikan di kirim jauh agar gk bisa dekatin naresh lagi
Bunda Keisha
kalo ceritanya kak Rahma selalu menarik ya..
gaskeun kak.. jgn kasih kendor si Ratna tetap dipenjara.. biar kapok.. 😡
sleepyhead
🤣🤣🤣🤣
sleepyhead
Ciiih, empati empati wadul 🤭 paling tujuanya agar aracel bs Colab dgn Ratna mentutaskan dendamnya pd Nathan dan Naresh..
Zea Rahmat
saravvvvv kali.. nathal sm naresh udhh punya semuanya di tambah di belakang mereka ada artha mahendra
sleepyhead
Disogok apa sampai ngoyo nge bantuan Recel...
pasti Hasan juga ada tujuan, ga mungkin membantu tanpa pamrih 😤
Yana Phung
belum ketebak siapa yg bakal jd villain?
biasanya si cewek villain nya 🤭🤭🤭
entah.. mungkin si hasan mau jd villain
Elizabeth Zulfa
konflik lagi...
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Tri Handayani
Jangan heran abiyan kalau nathal cemburuan,dia udah cinta berat bahkan mungkin udah bucin k naresh.
Tri Handayani
nathal mending syaratnya ratna d kirim k pulau terpencil aja atau sekalian k kutub utara biar g mengganggu hubungan kalian berdua.
Tri Handayani
Mungkin mereka kasian sama ratna yg sekarang sebatang kara jg anak mantan guru mereka'tanps tau kalau ratna berbahaya buat 2mntan muridnya.
Lusi Hariyani
oo...ternyata alumni yg pd demo ratna dibebaskan
Rahayu Ayu
Kasihan sama Ratna sih, anak Guru mereka, apalagi Ratna sebatang kara, tapi jangan jadikan alasan itu untuk menormalisasikan kejahatan Ratna, coba deh kalau mereka ada di posisi Naresh atau Nathalia.
Di di obatin sakitnya, di kasih kerjaan , malah nginjek kepala, SONGONG itu namanya.
udah ga usah di tolongin, kecuali di bebasin tapi di tempati juga di pulau terpencil, kali aja Ratna bisa jadi guru juga buat anak" di pedalaman, kan Bagus, dapet pahala, tapi yg tulus yah, bisa meringankan dosa dia & emaknya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!