NovelToon NovelToon
Jalan Menuju Balas Dendam

Jalan Menuju Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Matabatin / Iblis / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: A.J Roby

Aldi remaja yang masih menyimpan kepedihan atas meninggalnya sang bapak beberapa tahun lalu. Dirinya merasa bapaknya meninggal dengan cara yang janggal.
Kepingan memori saat bapaknya masih hidup menguatkan tekadnya, mengorek kepedihannya semakin dalam. Mimpi-mimpi aneh yang melibatkan bapaknya terus mengganggu pikirannya hingga dirinya memutuskan untuk mendalami hal ghaib untuk mencari tahu kebenarannya.
Dari mimpi itu dirinya yakin bahwa bapaknya telah dibunuh, ia bertekad mencari siapapun yang menjadi dalang pembunuhan bapaknya.
Apakah benar bapaknya dibunuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A.J Roby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Sadar

Untuk Tika, istriku.

Aku percaya bayiku itu bukanlah benihku, mau apa dikata orang aku sudah tak peduli. Yang jelas kita tidak pernah berhubungan sebelum menikah, dan akupun percaya dirimu tak pernah sekalipun selingkuh dariku. Saat aku melihat betapa sayangnya dirimu kepada bayi itu, hatiku ikut terbuka untuk menyayanginya selayaknya seorang ayah. Itu semua aku lakukan demi membahagiakan dirimu, demi cinta kita. Aku menikahimu juga karena rasa sayangku padamu, bukan hanya sekedar kasihan ataupun tekanan dari warga.

Dirimu sudah tahu betapa besar pengorbanan yang sudah kita lakukan, mulai dari hinaan, cacian dan makian warga sudah kita terima. Kita dipandang buruk pun aku terima dengan ikhlas. Tapi aku lelah dengan tuduhan orang tuamu. Mereka memandangku bukan sebagai manusia, tapi sebagai budak. Padahal aku sudah mencukupi kebutuhanmu sejak kita menikah hingga sekarang. Bahkan aku sudah mengajakmu pindah ke rumah yang sudah aku beli agar kita bisa hidup tenang, tapi orang tuamu sepertinya sengaja ingin mengurungku di sini.

Kehadiranku tidak pernah dihargai layaknya seorang manusia, ibumu selalu menyalahkanku atas semua yang aku lakukan, padahal aku melakukannya dengan benar. Bayangkan jika aku salah? Mungkin sudah habis diriku oleh mulut tajam milik ibumu.

Tapi itu semua masih dapat aku tahan demi dirimu, ada satu hal yang harus kamu tahu dan ini benar-benar membunuhku. Ayahku adalah dalang dibalik terror pocong yang menghantui desa selama bertahun-tahun, memang dari kecil aku tidak pernah merasa dekat dengan ayahku. Aku hanya diberi harta tapi tidak dengan kasih sayang.

Pocong-pocong itu membutuhkan tumbal, orang-orang yang meninggal di desa banyak yang sudah dijadikan tumbal. Ayahku selama melakukan pesugihan juga harus menyetubuhi gadis perawan, jadi ada kemungkinan dirimu telah diperkosa ayahku sendiri. Bayi yang kamu kandung dan dengan susah payah kamu lahirkan tak lain adalah benih milik ayahku sendiri.

Ini sangat menyakitkan bagiku, aku tidak pernah terpikirkan bahwa ayahku akan memperkosa istriku sendiri. Dadaku sesak bukan main mengetahui fakta ini, bahkan bukan dirimu saja yang menjadi korban. Di luar sana banyak gadis yang telah dirampas kehormatannya karena ayahku dalam beberapa waktu harus menyetubuhi gadis perawan. Bayangkan berapa gadis yang telah diperkosa selama beberapa tahun.

Aku sudah memantapkan diriku untuk membunuhnya, dia bukan lagi ayahku, melainkan seorang iblis yang merenggut kebahagiaan banyak orang. Aku akan membunuhnya malam ini. Maafkan aku yang pergi tanpa pamit, sampaikan salamku untuk si kecil dan orang tuamu.

Aku minta maaf jika selama kamu menjadi istriku aku belum bisa menjadi suami yang baik. Semoga kamu baik-baik di sana. Aku sangat menyayangimu Tika.

Kurang lebih seperti itulah isi dari surat yang ditulis Roni untuk Tika sebelum dirinya memutuskan untuk bunuh diri.

***

“Tubuh tuan sudah pulih sepenuhnya, tuan sudah boleh pulang” Seru Kirana

Ucapan Kirana mengejutkan Aldi yang kini sedang merendam kakinya di pinggir sungai. Ia tak tahu sudah berapa lama berada di rumah Tika, karena langit tidak pernah menunjukkan perbedaan siang dan malam. Meskipun begitu, Aldi merasakan ketenangan saat berada di sini.

“Apakah aku boleh tinggal di sini Kirana?” Tanya Aldi yang tak ingin pulang

“Jangan tuan, tempat asal tuan bukan di sini. Ini alam ghaib” BalasKirana

“Bentar lagi deh, masih mager”

“Sebaiknya tuan cepat kembali, karena perbedaan waktu di sini dan di alam tuan berbeda jauh” Tika mengingatkan

“Baiklah, bagaimana caraku kembali?”

Kirana menuntun Aldi kembali ke dalam rumah, ia lalu duduk di kursi sederhana. Kirana lalu menyuruhnya untuk berkonsentrasi dan memejamkan matanya.

“Tunggu, nanti aku bisa kembali ke sini lagi?” Tanya Aldi penuh harap

“Silahkan berkunjung kapan saja tuan, pintu ini akan selalu terbuka untuk tuan” Balas Kirana sambil tersenyum manis

Aldi dengan semangat mendengarnya, ternyata ada kesempatan lain agar dapat bertemu dengan Kirana di lain waktu. Ia berusaha berkonsentrasi lalu memejamkan matanya. Sejenak pandangannya gelap.

Aldi kembali membuka matanya, kini posisinya ia berbaring di sebuah ranjang. Tangannya menempel jarum infus serta wajahnya terdapat masker oksigen yang membantunya untuk mendapat oksigen. Ia merasa amat lemas tubuhnya, namun luka-lukanya sudah sembuh. Hanya tubuhnya yang masih terasa sakit akibat benturan sebelumnya.

Suro berdiri di ujung ruangan memandanginya penuh cemas meskipun wajahnya masih terlihat menyeramkan.

“MASSSS”

Melati langsung melesat begitu melihat Aldi sadar, ia langsung menindih tubuh Aldi yang terbaring di ranjang. Bagi orang yang bukan indigo tentu ini tidaklah masalah. Tapi berbeda dengan Aldi, Melati menindih tubuhnya serta berguling-guling seraya memeluknya, beban tubuh Melati amat terasa bagi Aldi.

Tubuh Aldi layaknya permainan jungkat-jungkit bagi Melati. Ia menggeliat saking senangnya melihat Aldi sudah sadar.

“Mas kemana ajasih aku kangen, kok ndak sadar-sadar” Ujar Melati manja

“M-mel”

“Iya mas? Aku cantik ya?”

“Aku ndak bisa napas”

“Eh maaf mas”

Melati langsung turun dari ranjang Aldi membiarkan remaja ini untuk menghirup udara dengan serakah. Suro seperti biasa hanya bisa memandang kelakuan random mereka sambil menghela napas berat. Untung saja sekarang tengah malam. Dimas dan Riki tertidur di lantai bawah sambil menjaga Aldi. Sedangkan mbah Wo tidak tahu kemana.

Tak lama datang suster mendekati ranjangnya. Saat melihat Aldi sudah sadar suster itu tersenyum lalu menyapanya. Ada yang aneh dari suster satu ini, wajahnya penuh keringat. Senyumnya nampak sedikit dipaksakan. Terlihat saat sedang mengganti infus tangannya bergetar seperti sedang dilanda ketakutan.

“Kenapa mbak?” Tanya Aldi

“Ndakpapa kok mas. Jangan banyak bergerak dulu ya soalnya masnya baru sadar”

“Emang berapa lama saya ndak sadar mbak?”

“Tiga hari”

Deghhh

Aldi terdiam, ternyata perbedaan waktu di rumah Kirana sangatlah jauh. Padahal Aldi merasa seperti hanya beberapa jam di rumah Kirana. Tak lama suster itu keluar. Aldi memberi isyarat kepada Melati untuk mengikutinya.

Melati mengikutinya, saat perawat itu menuruni tangga ternyata ada sosok yang sedari tadi diam disitu. Ada perawat lain yang ternyata sudah menunggunya, bedanya perawat yang sedang menunggu di bawah bukanlah manusia.

Setelah turun dari tangga dan berjalan menuju ke ruangan lain, suster itu dikagetkan oleh sesosok hantu suster tersebut. Pakaiannya sama seperti suster di rumah sakit ini, namun dengan darah mengalir di pahanya. Serta seragamnya yang sudah compang-camping dengan noda darah di bajunya, Wajahnya penuh luka koreng. Siapapun yang melihatnya pasti akan lari. Melati melihat kejadian tersebut dari kejauhan.

Otak iseng Melati mulai muncul, Melati melesat menghampiri sosok tersebut lalu meraih kepala hantu suster tersebut dengan satu tangan lalu membawanya terbang ke ruangan tempat Aldi dirawat.

Aldi yang melamun sontak lompat dari ranjangnya saat Melati muncul di depannya sambil membawa hantu suster.

“Ini siapa lagi yang kamu bawa?” Tanya Aldi kesal sambil memegang dadanya yang hampir jantungan

“Hihihi nemu di bawah mas, dia iseng soalnya”

“Kamu apain anak orang Mel?”

“Ndak aku apa-apain kok mas” Balas Melati

Hiks…Hiks

Terdengar sosok tersebut menangis di depan Aldi, ia panik tak tahu harus berbuat apa.

“Hayolooo Melati bikin nangis anak orang” Ucap Aldi kompor

Karena kebingungan akhirnya ia menumbalkan Melati.

“Cup…cup jangan nangis ya anak manis” Pinta Melati sambil menepuk-nepuk kepala hantu suster tersebut.

Metode ngawur Melati ternyata ampuh menenangkan sosok tersebut. Karena malam ini ia tak bisa tidur akhirnya ia berkomunikasi dengan hantu tersebut sebagai bahan gabut.

“Mbak bentuknya bisa dirubah yang normal aja ndak?” Tanya Aldi yang bergidik ngeri melihat wujud sosok di depannya

Akhirnya sosok tersebut mengubah wujudnya, pakaiannya tetap menggunakan seragam suster namun tidak ada lagi luka-luka di tubuhnya. Wajahnya manis namun kulitnya putih pucat.

“Siapa nama mbak?” Tanya Aldi pelan-pelan

Tubuh Aldi sebenarnya sudah mampu untuk bergerak, namun untuk menghindari kecelakaan ia memilih kembali berbaring karena alat-alat medis masih dipasang di tubuhnya

“Maya”

“Udah berapa lama di sini mbak?”

“Ndak inget, dulu aku meninggal tahun 1989”

“Bjir udah lama ternyata”

“Belum lama itu mas” Sahut Melati

Aldi memutar bola matanya malas, kekuatan Melati yang satu ini kadang dikeluarkan di waktu yang tepat.

“Apa yang belum lama?” Tanya Maya

“Oh ndak” Balas Aldi yang sedikit canggung

“Mbaknya kok bisa tahu meninggal di tahun itu?” Lanjut Aldi

“Aku ingat karena aku meninggal tepat satu hari setelah ulang tahunku yang ke 25” Ujar Maya yang kini ekspresinya sedih

“Kalau boleh tahu kenapa mbak meninggal?” Tanya Aldi penasaran

“Saat aku pulang kerja masih menggunakan seragam ini, aku ingin membeli makan malam untuk aku makan di kosanku. Tapi saat menyebrang tiba-tiba ada mobil yang sedang melaju cepat hingga menabrakku. Aku terpental jauh lalu kepalaku membentur aspal lalu aku meninggal”

Aldi menelan salivannya, ia membayangkan betapa tragisnya nasib Maya. Semakin jauh mengobrol Aldi menjadi semakin kepo terhadap Maya. Melati yang berdiri di samping Maya sampai tak ia hiraukan karena saking fokusnya Aldi mendengar Maya berbicara.

1
Marss256
Banyakin aksi Melati thor
Was pray
lah isi suratnya apaan? para pembaca disuruh mengira Ira sendiri kah?
A.J. Roby: Seperti biasa, jawabannya kita cari tahu di bab selanjutnya😁
total 1 replies
Venaaaaa
Keren
A.J. Roby
Haloo para readers, semoga novel ini dapat dinikmati bersama. Pengalaman horor yang pernah author alami juga dituangkan di dalam novel ini. Semoga para readers suka


Kritik, saran dan masukan dari para readers sekalian sangat berarti bagi author, mengingat ini adalah karya pertama dari author. Happy reading😁
Was pray
suro dan melati gak mengawal Aldi ke balai desa kah? sehingga kemunculan pocong tengkorak gak terdeteksi
A.J. Roby: Mari kita cari tahu jawabannya di bab berikutnya😁
total 1 replies
Yudha Sukma
ditunggu updateannya thor
Tsumugi Kotobuki
Kapan ni thor? Seperti sudah lama sekali gak ada updatenya, rindu aksi si tokoh utama!
A.J. Roby: Haloo kak, terimakasih telah membaca cerita author yaa. InsyaAllah author akan udpate setiap hari kalau ga ada urusan mendadak. Tunggu terus update selanjutnya yaa
total 1 replies
Mưa buồn
Penulis luar biasa.
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga suka dan terhibur yaa
total 1 replies
LOLA SANCHEZ
Ngakak sampai sakit perut 😂
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga selalu terhibur dan tunggu update selanjutnya yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!