NovelToon NovelToon
Kisah Asmara Gadis Desa

Kisah Asmara Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir / Healing
Popularitas:740
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Di kenal seorang pendiam dan tidak banyak bergaul membuatnya minder , sejak di usia belia seorang gadis desa sangat aktif dan sudah mengenal yang namanya jatuh cinta , apakah sekedar jatuh cinta saja atau sudah mengenal lebih dari sekedar cinta monyet ?

Dibalik kisah asmara ada sekelumit masalah pada sikap saudaranya yang membuatnya risih dan menjadi tertutup . lambat laun ia tahu siapa dirinya yang sebenarnya .


Mampukah ia menjalani kehidupan di luar sana tanpa ia sadari sudah terjebak dalam arus kehidupan dunia luar yang penuh dengan drama dan masalah ?

Apakah gadis yang dulu pendiam akan menjadi pendiam atau akan menjadi sosok yang lain ?

Yuk baca pelan-pelan dan berurutan agar tidak salah paham .jangan lupa dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Cemburu

Waktu cepat berlalu Ira sekarang duduk di kelas dua , ia duduk di depan seperti waktu kelas satu . Yang membedakan hanya ruang kelasnya saja pindah .

Tidak banyak yang berubah di kelas dua semua terlihat lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran . Ira tidak lagi duduk sendirian ia ditemani oleh Ana .

"Boleh aku duduk denganmu ?" tanya Ana suatu hari . “Boleh silahkan !" jawab Ira dengan senyum ramah . Ana memasukkan tas di laci lalu kembali bergabung dengan teman di belakang bercanda ria .sedangkan Ira tidak ikutan karena sudah malas bercanda .

Saat bel berbunyi semua siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing . Ira melihat ada seorang siswa pria tinggi hitam manis namun kesan cuek . "Sepertinya pendiam tapi kalau sudah bicara sangat cerewet , manis juga ," batin Ira .

Tak ada perkenalan tak ada basa basi semua berjalan seperti biasa , dan tak ada candaan seperti waktu kelas satu . Danang sekarang berpacaran dengan Kia yang masih satu kelas keduanya duduk satu meja .

“Danang sekarang jadi anak pendiam ,“ celetuk Temon sambil melirik Ira . Danang hanya tersenyum saja tanpa membalas candaan Temon .

“Danang ada pawangnya takut dia ," sahut Agus diselingi tawa teman satu kelas .

" Diam anak-anak , kita mulai pelajaran ya ," kata Danang mengalihkan topik pembicaraan .

Sorak riuh siswa satu ruangan , Ira yang sedari tadi mendengarkan cuek tidak ikut tertawa atau bercanda . "Ira , di panggil Danang ," teriak Agus kemudian di sambut suara tawa teman satu kelas .

Ira tidak menoleh apalagi membalas dia diam seribu bahasa , karena ia tahu diri dan Danang sudah punya pacar tidak mau jadi perusahaan hubungan teman sendiri .

"Ira sekarang jadi pendiam , Danang juga berarti mereka berjodoh ," celetuk Temon . Kia yang mendengar wajahnya terlihat marah namun ia tidak berbuat apapun karena ia sudah tahu kalau Ira orangnya cuek dan tidak suka ikut campur urusan orang lain .

"Ira , jangan di ambil pusing cukup ambil hati saja ," kata Agus . Suasana kelas semakin kacau dengan candaan teman-temannya .

"Diiam dong , kasihan Ira jadi nangis tuh ," kata Ana melihat wajah Ira padahal tidak sama sekali . Ira hanya diam sambil mencoret bukunya .

Temon berjalan mendekati Ira menunduk melihat wajah Ira lalu berbalik ke tempat duduknya . "Kenapa ,Mon ?' tanya Seno teman sebangku .

Temon menggelengkan kepalanya."Tidak apa-apa kok," jawabnya santai . Temon melihat mata Ira basah dan merah merasa kasihan .

Sejak saat itu Temon selalu menenangkan hati Ira ketika sedang di buly meskipun tidak sampai main tangan namun kata-kata teman-temannya membuat Ira down .

Sejak masuk kelas dua Ira semakin tertutup dan menutup diri . Ia enggan berbicara banyak apalagi bercanda sudah cukup ia menanggapi candaan teman-temannya. Lelah sudah pasti semua akan ada masanya .

Waktu istirahat Ira pergi ke perpustakaan melihat buku di perpustakaan . Ketika melihat sebuah buku cerita ia merasa tertarik dan membacanya .

Seseorang melihat Ira sedang membaca buku di perpustakaan sengaja mendekati dan duduk di seberang sambil menatap wajah Ira yang serius membaca .

“Serius sekali baca buku ," kata Widya duduk di seberang Ira . Ira menoleh melihat siapa yang datang lalu tersenyum ramah . “ Enggak kok biasa saja ," sahut Ira .

"Kenapa tidak ke kantin ?" tanya Widya melihat buku yang di baca Ira . "Sedang malas saja lagi pula tidak nafsu makan ," jawab Ira apa adanya .

"Nanti kalau kamu sakit gimana perutmu pasti lapar nih aku bawakan cemilan ,jangan lupa di makan ," kata Widya kemudian meninggalkan perpustakaan .

Hari itu Ira melihat kakak kelas mirip aktor telenovela yang pernah ia lihat di salah satu stasiun televisi. “Wajah itu mirip sekali ," gumam Ira sambil memperhatikan pria kakak kelas sedang berbicara dengan salah satu teman Ira yang beda kelas .

Tiba-tiba perasaannya menjadi galau ketika melihat keduanya terlihat begitu akrab . “Apakah mereka pacaran ?' batin Ira . Baru juga melihat tapi kok ada sakit yang tiba-tiba menyentuh hati .

Ira kembali merasakan jatuh cinta lagi dan lagi kecewa , entah apa yang dipikirkannya sehingga membuatnya semakin terpuruk dengan keadaan hatinya .

Ira selalu mengutamakan hati daripada logikanya , cinta memang membuat seseorang bersemangat juga sakit meskipun belum dekat kalau yang namanya naksir tidak bisa diprediksi kapan dan dimana terjadinya dua insan saling memberi kesempatan berdua ya berdua saja .

"Bengong aja ," kata Widya menepuk bahu Ira . "Kamu ngagetin aja ," Ira sampai berjingkat saking terkejutnya .

“Kamu sering melamun kenapa sih ?" tanya Widya duduk di depan kelas bersama Tyas . "Enggaklah , aku cuma lihat suasana saja ," jawab Ira duduk di sampingnya .

"Iya , nanti kalau melamun kesambet setan sekolah ," sahut Tyas menakuti namun tersenyum . "Kamu ada-ada saja memangnya ada setan sekolah ?" tanya Ira , ketiganya tertawa bersama lepas .

"Ikutan ah ," tiba-tiba ada Temon duduk di samping Ira dengan santai sambil melipat tangan di dada.

"Kamu kan cowok sana pergi , gabung sama teman cowok lainnya ," usir Ira sedikit menggeser .

"Sedikit saja masa tidak boleh ..." Temon pura-pura ngambek .

"Ini urusan cewek masa cowok kepo ," sahut Tyas . “Oke , aku pergi ,“ Temon akhirnya meninggalkan mereka bertiga .

Waktu pulang sekolah Ira bareng sama Widya dan Tyas . waktu dalam perjalanan ia teringat dengan teman semasa kelas satu bernama Nina . Dia teman perempuan yang peduli padanya dan selalu membela dari teman-teman yang membuly.

Nina teman sekelas semasa kelas satu , ia meninggal dunia karena sakit yang di derita sejak lama . Semua teman-teman satu sekolah terkejut mendengar kabar dukanya . Yang paling syok adalah Ira , ia tidak pernah menyangka sebelumnya padahal selama dekat dengannya Nina tidak pernah bercerita tentang penyakit yang dideritanya .

Nina sangat tertutup ,Ali sebagai kekasihnya sangat terpukul , pertama kali di beritahu kalau kekasihnya meninggal ia langsung ke rumah Nina ikut mengantar sampai ke liang lahat .

Sakit dan berat rasanya ditinggalkan oleh orang yang dicintai , hidup seakan tidak berarti namun harus terus berjuang dan bertahan .

Ira mengenang masa-masa bersama Nina , namun sekarang semua seakan tidak ada artinya rasanya sangat jauh berbeda dengan teman lainnya meskipun dekat . Seandainya saja masih ada pasti aku akan punya teman sebaik kamu saat ini batin Ira .

Ketiganya berpisah di ujung jalan , Widya naik angkutan umum jurusan ke kampungnya sedangkan Ira dan Tyas satu jurusan namun beda desa . keduanya masuk ke dalam angkutan umum yang sudah menunggunya .

Lagi-lagi bareng satu mobil sama Kokoh , kalau ada Kokoh pasti selalu ramai dari awal naik sampai turun .

Ira turun tidak lupa membayar ongkos karena angkutan umum sudah sampai di pertigaan desanya .

1
🌀 SãñõõR 💞
siapa ya... rulli kayaknya😄
Anyue: mungkin saja tapi entahlah besok gimana baiknya
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
ayok belajarrr👍... jadi inget masa sekolah sih🤭
Anyue: anggap saja masih sekolah hhe
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
salfok sama nama Erlan heheh
Anyue: duh kena deh ,🤭
total 3 replies
Mericy Setyaningrum
mengagumi sosok laki2 di kampung
Anyue: pekerja keras
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
aku boleh komen ya... ini terlalu ke narasi ya... kalo bisa di seimbangkan antara narasi deskripsi dan juga dialog... juga dialognya dipisah sm dialog lain jangan disatukan jd gak terlihat dialognya ... trima kasih
Anyue: q tanya editor satu paragraf narasi setidaknya dua dialog
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!