Malam itu Rifanza baru saja menutup bagasi mobilnya sehabis berbelanja di sebuah minimarket. Dia dikejutlan oleh seseorang yang masuk ke dalam mobilnya.
Bersamaan dengan itu tampak banyak laki laki kekar yang berlari ke arahnya. Yang membuat Rifanza kaget mereka membawa pistol.
"Dia tidak ada di sini!" ucap salah seorang diantaranya dengan bahasa asing yang cukup Rifanza pahami. Dia memang aedang berada di negara orang.
Dengan tubuh gemetar, Rifanza memasuki mobil. Di sampingnya, seorang laki laki yang wajahnya tertutup rambut berbaring di jok kursinya. Tangannya memegang perutnya yang mengeluarkan darah.
"Antar aku ke apartemen xxx. Cepat!" perintahnya sambil menahan sakit.
Dia bukan orang asing? batin Rifanza kaget.
"Kenapa kita ngga ke rumah sakit aja?" Rifanza panik, takut laki laki itu mati di dalam mobilnya. Akan panjang urusannya.
"Ikuti saja apa kata kataku," ucapnya sambil berpaling pada Rifanza. Mereka saling bertatapan. Wajahnya sangat tampan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Otewe nikah
Semua pekerjaannya dicancel Shaka hari ini. Mereka malah menjenguk Mama Rifanza di rumah sakit bersama sama setelah penggerebekan tadi.
Papa Rifanza-Ardana juga mengosongkan semua jadwal kerjanya hari ini setelah Eriel memberi kabar maha penting padanya via telpon.
"Aku akan datang sebentar lagi bareng anak anak kita."
"Rifanza juga ikut?"
"Ya. Kami tadi sudah menjemputnya," bohong Eriel.
Maksudnya menggerebek, tapi takut calon besannya sakit jantung.
Eriel ngga ingin anaknya mendapat rating buruk kalo Ardana tau.yang sebenarnya.
"Oke, oke."
"Orang orangku sudah mengurus keperluan pernikahan anak anak kita. Kamu ngga keberatan, kan, kalo mereka kita nikahkan lusa. Semua kerabatku mungkin baru bisa tiba nanti malam."
"Haah...?! Kamu serius?" Ardan merasa jantungnya terlalu kaget menerima berita yang membahagiakan sekaligus mendadak ini.
"Kapan aku pernah maen maen soal anak anakku," kekeh Eriel.
Ardana tergelak gelak.
"Anakku itu udah cukup tua untuk anakmu. Makin ditunda, makin bertambah tua dia."
"Dia bukan tua, tapi matang," timpal Ardana dalam kekehannya. Tetap membela calon mantunya.
"Aku dan istriku malah merasa tersanjung, laki laki seperti Shaka yang sudah matang memilih Rifa yang baru lulus kuliah magister," lanjutnya lagi di sela derai tawanya.
Matang dan sangat mapan, juga tampan, batin Ardana melanjutkan dengan bangga. Pasti akan banyak relasinya yang iri dengan keberuntungan putrinya.
Eriel mendengus lagi walau dalam hatinya senang karena besannya menyukai putranya.
Kamu masih tetap suka Shaka, kalo tau dia sudah kelonan dengan putrimu, heh, batinnya mengejek.
"Keluargamu siapa saja yang akan datang?" tanya Eriel mengganti topik.
"Aku nanti akan menghubungi mereka." Ardana mulai membuat daftar keluarga yang diundangnya secara mendadak.
"Oke. Kita adakan acara keluarga dekat dulu. Nanti baru resepsi besar besaran." Edna yang mengusulkannya. Anak anak mereka harus segera dinikahkan. Terutama putra mereka yang sudah kebelet nikah sampai nginap di unit Rifanza.
"Oke. Aku dan istriku setuju."
*
*
*
"Besok deal, ya. Ada WO gila yang mau mengerjakan konsep nikah satu hari. Katanya akan tetap spektakuler. Pokoknya beres semua," ujar Eriel membuat Rifanza kaget.
Dia mengira mereka akan diberi jeda waktu satu minggu. Rifanza menatap Shaka yang tampaknya oke saja.
Lebih baik cepat sah, Rifa, hati putihnya menasehatinya.
'Bayarannya juga gila gilaan, ya," kekeh Ardana menebak. Istrinya tersenyum bersama Edna.
"Malah gratis. WO nya langganan keluarga besar. Dari jaman dulu."
"Oh ya?" Ardana kaget juga mendengarnya. Dia tau kalo relasi keluarga Eriel ngga sembarangan. Apalagi mereka seperti satu ikatan turun temurun dengan keluarga keluarga konglomerat yang lain.
Karena itu dapat bermenantukan salah satu dari keluarga mereka adalah impian fantastis banyak orang. Dan keluarga mereka menjadi salah satu yang beruntung itu .
Edna tersenyum. Mereka beruntung karena ketemu salah satu cucu pemilik WO tadi di pesawat.
Eriel langsung mengutarakan niatnya yang langsung diapresiasikan dengan baik.
Cucu yang masih belia itu hanya meminta nama WO mereka selalu dipromosikan saja.
Tentu saja Eriel langsung setuju. Tanpa dipromosikan pun WO itu sudah punya nama mentereng, bahkan dari jaman kakek nenek mereka.
"Cepatlah sembuh, Kalista. Kita akan menimang cucu, omanya harus udah sehat," ucap Edna membesarkan hati Kalista.
"Ya... Aku akan segera sembuh, Edna. Demi cucu cucu kita. Semoga bisa kembar, ya," harapnya.
Keempat orang tua itu tertawa berderai. Dalam senyum lebarnya Shaka menatap.wajah panik Rifanza.
Tenang, Rifa, aku sudah tau tekniknya biar dapat anak kembar, batinnya dan ketika netra mereka saling bertatapan, Shaka mengedipkan sebelah matanya dengan mimik jahil.
Rifanza malah menghela nafas panjang.
Kenapa dia beda sekali dari setelan awal saat mereka pertama bertemu.
"Rifa sayang, jangan khawatir. Mama akan cepat sembuh." Mamanya salah paham dengan wajah cemas putrinya.
"Iya, mam." Rifanza tersenyum lembut pada mamanya yang mengeratkan genggamannya.
Edna merangkul bahu calon mantunya penuh kasih. Kalista bahagia melihatnya, karena Rafinza disayang oleh calon besannya.
*
*
*
"Kalian udah di bandara?" telpon Eriel pada Fazza saat dia sedang berjalan keluar dari kamar rawat inap calon besannya. Dia harus memastikan kehadiran keluarga besarnya
Terdengar suara kekehan Fazza.
"Sudah, kami sekarang di dalam pesawat. Pesawat betar lagi mau terbang."
"Oke, oke. Safe flight, ya."
Fazza masih tertawa saat menyimpan ponselnya. Dia menoffkannya.
"Udah ngga sabar banget, yah, dia," timbrung Kaysar mengejek.
"Kita tau siapa dan bagaimana Eriel," kekeh Zayn.
"Shaka akhirnya bisa menikah juga dengan bantuan Malik," tawa Jeff berderai.
Nathan juga berderai tawanya.
"Ngga nyangka aja Shaka bakal seperti Eriel waktu muda. Aku kirain Sean yang bakal parah kelakuannya. Ternyata malah Shaka yang nampak anteng di luaran," ucap Nathan di sela tawanya.
Setaunya Shaka tenang, walau agak tengil. Bahkan sampai umurnya tiga puluh tahun, belum ada perempuan yang dekat dengannya.
Karena itu Nathan kaget ketika mendapat kabar tak terduga dari daddy mereka-Eriel.
"Anak lo, Fazz, kenapa ngga ngasih tau sebelum diinterogasi Eriel," sergah Jeff kemudian ngakak lagi. Ngga terbayang bagaimana proses interogasi itu berlangsung.
"Kata Malik hanya ingin membantu Shaka agar cepat dapat jodoh," jelas Fazza di sela kekehannya.
"Pasti Shaka ngga nyangka, dia sudah bertemu dengan calon yang akan dijodohkan dengannya,' tukas Zayn.
"Sudah dikelonin pula, sampai daddynya minta segera dinikahkan," timpal Kaysar terbahak.
"Dari pada kebablasan," sambung Jeff, dan mereka pun tergelak bersama.
"Kasus Eriel bisa terulang lagi," cicit Nathan.
*
*
*.
Sementara di pesawat jet yang ditempati nyonya nyonya sosialita juga terjadi percakapan yang ngga kalah hebohnya
"Edna pasti pusing sekarang," ucap Zoya dengan senyum tipisnya.
"Sudah pasti. Tapi untunglah baru sekadar nemenin tidur aja," tawa Sandra. Dia beneran ngga habis pikir dengan kelakuan keponakannya yang bisa seperti ini.
Mungkin karena terlalu lama tinggal di luar negeri, batin Sandra lagi.
"Tapi tetap aja bahaya. Untung cepat ketahuan," sambung Cleora sambil menggelengkan kepalanya.
Yang lainnya pun tertawa berderai.
"Malik, sih, hampir telat ngasih taunya," kerling Gista di sela tawanya.
Vanda-mamanya Malik juga tertawa.
"Anakku kalo ngga ditanya, ngga bakal dia cerita."
'Dia mewarisi gen Fazza dan Om Kendra delapan puluh persen," analisa Zoya becanda, setengah serius.
"Ya, ya, kamu benar, Zoya," tanggap Cleora setuju dengan pendapat Zoya.
"Yang penting sebentar lagi keduanya akan dinikahkan," timpal Gista tambah membuat durasi tawa mereka kian panjang.
"Dunia Edna baru bisa tenang, setelah penghulu bilang sah," sambung Sandra dalam tawa yang sudah sulit dia kontrol. Yang lainnya pun tambah tergelak lepas.
jangan terlalu larut dgn masalah Shella..
1 hari untuk meratapi Sheila, 1 hari merenung dan 1 hari ambil keputusan yg tepat.. jadi cukup 3 hari saja..
hempaskan istri toxic.. istri dijalan banyak berjejer tp keluarga saudara , orangtua hanya itu yg kita punya.. semangat Shakti _ Abigai/Heart/l..
Dan sheila terlalu percaya diri kalau masih d harapkan shakti..mungkin dia lupa kalau selama bersama hanya memberi luka pda suaminya.
penyok deh tu pipinya 🤣🤣
moga 3 tamparan itu bs bkin otaknya rada bener