NovelToon NovelToon
Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem / Romansa
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: bee aja

"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

lagi lagi sama mathias

kepalanya terasa pusing ia juga tidak bisa masuk ke dalam apartemen, lea merogoh ponsel di dalam tasnya mencoba untuk menghubungi seseorang.

***

"hallo..?" ucap lea sembari memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"iya halo? Tumben jam segini nelfon?" jawabnya.

"aku ga bisa masuk" rengek lea dengan nada yang agak manja.

"ga bisa masuk? Emang kamu dimana?" tanyanya dengan nada khawatir.

"aku di depan pintu apartemen, ga bisa masuk.. Kamu ganti pinnya ya!?" tanya lea dengan nada yang terasa aneh.

"enggak kok, kan kamu yang ganti?" jawabnya dengan bingung.

"terus... Gimana.. Aku ga bisa masuk" ucap lea lesu sambil bersandar di depan pintu.

"ya udah aku kesana, tunggu aku" ucapnya lalu menutup telfon.

***

"yahhh.. Di matiin, trus ini gimana?" tanya lea bingung sambil menghentak hentakan kakinya merasa kesal.

sembari menunggu, lea mulai terasa mengantuk, ia mencoba untuk terjaga namun matanya terasa sangat berat, hingga akhirnya lea tertidur di depan pintu apartemennya bersama tumpukan belanjaannya.

Beberapa saat kemudian.

"lea?!" ucap mathias terkejut saat tiba di lorong menuju tempat tinggal lea, ia melihat lea tengah tertidur di depan pintu apartemennya, dengan pakaian yang sangat sexy.

"nghhh...kamu Lama banget" suara lea terdengar lirih mencoba untuk sadar karena seseorang yang tengah ia tunggu sudah datang.

"lea kamu habis dari mana?" tanya mathias heran sambil berjongkok untuk bicara dengan lea.

"aku abis jalan sama gisel dan vilia" jawab lea dengan enteng.

"kamu abis minum?" tanya mathias karena ia mencium bau alkohol pada lea.

"dikit, hehe" ucap lea sambil tertawa pelan.

Mathias hanya menghela nafas saat mendengar pengakuan dari lea.

"emang pinnya kamu ganti apa?" tanya mathias serius.

"emmm... Apa ya..?" ucap lea dengan ekpresi berfikir.

Mathias mengerutkan keningnya heran, kenapa lea bisa sampai lupa dengan kode pin yang ia ganti.

"ohh iya! Tanggal lahir kamu" ucap lea sembari mengangkat jari telunjuknya sambil tersenyum.

"tanggal lahir aku?" tanya mathias terkejut.

"iya tanggal lahir kamu" jawab lea dengan nada ngelantur.

lalu ia buru buru menekan nomor sesuai tangal lahirnya, dan benar saja pintunya berhasil terbuka.

mathias mengangkat tubuh lea untuk membawanya masuk.

"ehhh barang barangku?" ucap lea teringat ia mengeluarkan banyak uang untuk belanja hari ini.

"bisa bisanya kau melupakan tanggal lahirku, tapi tidak lupa dengan barang belanjaanmu" gerutu mathias.

"aku bukan sengaja, angka angka itu membuatku bingung" rengek lea sambil mencubit pipi mathias dengan pelan.

Mathias mengambil barang barang lea sambil menggendongnya hingga ketempat tidur.

Sampai di kamar, mathias menjatuhkan barang barang lea ke karpet samping tempat tidur dan menaruh lea di kasur dengan perlahan.

"arghhhh kenapa kepalaku pusing sekali" rengek lea sambil memegangi kepalanya.

"makanya ga usah minum minum lagi" sahut mathias.

"kamu juga kemarin minum, kenapa aku ga boleh?" tanya lea seketika bangun dari tidurnya.

"aku khawatir aja sama kamu, masa sampek ga bisa masuk rumah?" jawab mathias.

"aku cuman minum dikit kok, berapa ya..? cuman 9 gelas kayanya.. Atau.. Lebih sih" jawab lea sambil mencoba mengingat ingat berapa gelas yang ia minum.

"cuman 9 katamu?" tanya mathias dengan tatapan yang tajam.

"ayolah... Aku hanya bercanda" ucap lea sambil terkekeh.

"kamu tidur gih, udah malem" suruh mathias.

"aku mau ganti baju dulu, bajunya ga nyaman banget ketat" sahut lea sambil cemberut.

"ya udah ganti baju sana?" suruh mathias lagi.

"iyaaa" jawab lea lalu berjalan ke kamar mandi untuk ganti baju.

Sesampainya di kamar mandi, lea membasuh wajahnya dan menatap ke arah cermin.

"wahhh gila! Kenapa item begini mata gue..? Gara gara vilia nihh dandanin gue begini.. Gimana ngapusnya ini?" gerutu lea mencoba mencuci wajahnya kembali.

lea mencoba menghapus make upnya sampai bersih dengan menggosok gosok kelopak matannya dengan pembersih muka.

Beberapa saat kemudian, lea melihat wajahnya di cermin sudah bersih, kini ia tinggal mengganti bajunya.

"gila sexy banget gue pake baju ini" ucap lea sambil tertawa melihat dirinya sendiri.

lea mencoba membuka resleting belakang dress yang ia kenakan, namun sangat susah untuk menggapainya.

"aduhhh gimana sih ini?" ucap lea kesusahan namun tetap berusaha agar dressnya lepas dari tubuhnya.

Lama lama tangannya mulai pegal karena terus mencoba menggapai resleting dressnya di belakang.

"mathias?" teriak lea dari dalam kamar mandi.

"ada apa lea?" sahut mathias yang masih di kamar lea tengah memainkan ponselnya.

"bisa bantu aku ga?" tanya lea dari dalam kamar mandi.

"bantu apa?" tanya mathias berjalan ke kamar mandi dan berhenti di depan pintu.

"masuk aja ga ku kunci kok" suruh lea.

dengan ragu mathias membuka pintu kamar mandi.

Cklakk!

Terlihat lea tengah berdiri di depan wastafel.

"baju aku ga bisa di buka.. Bisa tolong bantu bukain ga?" tanya lea dengan wajah memohon.

"ohhh.. kirain kenapa" jawab mathias berjalan ke arah lea.

Mathias berdiri di belakang lea, memalingkan rambut lea ke samping agar ia bisa melihat resleting belakang dress yang lea kenakan.

Perlahan mathias mulai menarik resletingnya hinga kebawah, terlihat punggung lea yang begitu mulus.

Seketika mathias berhenti di tengah karena gagal fokus melihat punggung lea tanpa bra.

"kenapa? Kok.. Berhenti?" tanya lea heran.

"resletingnya macet" ucap mathias berbohong.

"hah? Terus gimana dong? Masa harus di gunting?" tanya lea hawatir karena ia ingin cepat cepat melepas dress yang ia kenakan saat ini.

"biar aku coba akalin sebentar" sahut mathias mencoba membujuk lea.

tercium bau harum dari punggung lea, membuat mathias ingin segera mencium punggungnya.

terasa hembusan nafas mathias mengenai kulit bagian belakang tubuh lea, membuatnya sedikit merasa aneh.

hembusan nafasnya terasa semakin dekat dan hangat membuat lea merasa geli.

Cup!

Sebuah kecupan terasa di punggungnya, membuat lea sontak terkejut membulatkan kedua matanya.

Lea hanya menatap mathias dari cermin, saat ini lea belum sepenuhnya sadar dari mabuk, kepalanya masih terasa sedikit pusing, anehnya lagi tubuhnya terasa panas dan ingin sekali merobek baju yang ia kenakan sekarang karena terasa tidak nyaman.

mathias mengecup punggung lea lagi, tubuhnya terasa aneh saat bibir mathias menyentuh kulit punggungnya.

"lepaskan bajuku? Jangan main main? Aku merasa tidak nyaman dengan baju ini?" rengek lea.

"jadi kau mau aku melepasnya sekarang?" tanya mathias menatap lea ke cermin di depannya.

"iyaaa, ayo lepaskan?" jawab lea dengan wajah kesal karena bajunya sulit sekali di lepas.

Mathias menarik resleting dress lea hingga kebawah dengan satu tarikan, membuat sontak dressnya langsung jatuh ke bawah.

lea membulatkan matanya terkejut saat dressnya jatuh ke lantai, terlihat dengan jelas tubuh polosnya tanpa bra karena dressnya langsung dengan bra tempel.

"udah lepas kan sekarang?" tanya mathias lalu memeluk lea dari belakang.

Rasanya lega saat dress yang ketat itu berhasil terlepas dari tubuhnya, kini lea hanya memakai cd sambil berdiri di depan wastafel dengan mathias tengah memeluknya dari belakang.

Mathias menatap tubuh polos lea dari cermin, ia mengendus endus leher lea membutnya geli.

"jangan main main, kepalaku masih pusing?" rengek lea kepada mathias.

tangan mathias yang tadinya di pinggang kini naik ke atas menekan dadanya.

"nghhhh!" lenguh lea saat tangan mathias bermain main di dadanya.

terlihat dari cermin mathias tengah tersenyum melihat ekpresi lea yang terlihat begitu sexy.

Entah kenapa lea merasa sakit kepalanya sedikit mereda saat mathias menyentuh dadanya, malahan kepalanya terasa kosong.

Lea bersandar pada mathias sambil mendongakkan kepalanya ke atas saat mathias memainkan dadanya.

"apa kau sengaja memanggilku kesini?" bisik mathias tepat di telinga lea namun itu membuat lea semakin merasa aneh dengan respon tubuhnya.

"mathias.. Tubuhku rasanya aneh, aku ga mau minum lagi" ucap lea dengan wajah frustasi.

"jadi begitu ya? Tidak mau minum lagi?" tanya mathias dengan senyum yang aneh.

samar samar lea melihat mathias tersenyum ke arahnya, lea membalikkan tubuhnya agar bisa melihat wajah mathias.

"kau sengaja menggodaku ya?" tanya mathias dengan senyumnya yang begitu menawan.

Belum sempat lea menjawab, mathias meraup bibir lea dengan bibirnya lalu memeluknya.

lea merasa lebih baik saat mathias mencium bibirnya, ia merasa dirinya seolah melayang saat mathias meremas dadanya dengan bibir yang masih saling terpaut.

"kau itu nakal sekali" bisik mathias tepat di telinga lea.

1
Hazel Nolasco
Jalan ceritanya keren abis.
bee saja: trimksi kk🥰
total 1 replies
Luke fon Fabre
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
bee saja: baik kk😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!