Nayura, gadis SMA yang belum pernah mengenal cinta, tiba-tiba terikat janji pernikahan di usia yang penuh gejolak. Gavin juga remaja, sosok laki-laki dingin dan cuek di depan semua orang, namun menyimpan rasa yang tumbuh sejak pandangan pertama. Di balik senja yang merona, ada cinta yang tersembunyi sekaligus posesif—janji yang mengikat hati dan rasa yang sulit diungkapkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadin Alina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 : His Touch
Di balik pintu apartemen itu Nayura bersandar. Ia terpojok sebab Gavian semakin memangkas jarak di antara mereka. Detak jantungnya memacu saat mata ketemu mata.
Tangannya mengepal kuat di bawah sana, menahan sensasi tubuh yang tak bisa ia jelaskan. Matanya terpejam saat hembusan nafas Gavian menerpa kulit wajahnya.
Gavian, cowok itu terus maju meskipun jarak mereka sudah setipis tisu. Cuma satu yang ada di benaknya, ingin dekat dengan gadis itu.
Hidung mereka nyaris bergesekan, membuat tubuh Nayura tersentak kecil. Nayura tidak bisa kabur, Gavian menahan bahunya. Membuat pergerakannya kian terbatas.
Gavian memperhatikan pahatan wajah Nayura yang nyaris sempurna. Wajah putih bersih, alis tebal rapi, hidung mancung dan...bibir mungil yang begitu menggoda di mata Gavian.
Jakunnya naik turun, seirama dengan debaran jantung yang kian menggila. Tidak bisa Gavian pungkiri, ia sangat ingin. Ingin sekali melakukan hal-hal yang ada di benaknya.
"Ya Allah! Dia mau ngapain lagi, sih!" gelisah batin Nayura.
Otaknya tidak dapat berpikir jernih saat ini. Ia di kepung antara perasaan dan logika.
"Cantik..." gumam Gavian pelan, suaranya rendah namun terdengar jelas di telinga Nayura.
Nayura merinding, bulu kuduknya meremang mendengarkan suara rendah nan...sexy itu.
Oh Gosh!
Tubuhnya kian terbakar, rasa panas dan dingin menjalar tidak tentu arah menyerang tubuhnya. Perasaan dan sensasi...yang sangat sulit Nayura jelaskan.
Tiba-tiba...
Deg!
Gavian menarik Nayura dalam pelukannya. Membuat kaget sampai matanya membulat lebar.
Gavian mendekapnya erat, seolah tidak memberi ruang untuk Nayura pergi. Dapat Nayura rasakan debaran di dada bidang cowok itu.
Hening
Tidak ada yang bersuara, keduanya saling diam. Lagi-lagi Gavian tidak mengerti dengan tubuhnya. Ia reflek ingin memeluk Nayura. Dorongan itu begitu kuat, membuatnya hampir frustasi.
"First time gue begini." batin Gavian.
Beberapa menit berlalu Nayura mulai lelah berdiri. Ia mendorong tubuh Gavian pelan, mengurai pelukan di antara mereka.
Pandangannya naik menatap Gavian. Lagi, matanya bertemu tatap dengan mata elang tajam itu.
"Kaki gue pegel." kata Nayura pelan, ada sedikit rasa takut saat mengutarakannya. Buru-buru ia mengalihkan pandangan.
Sumpah, rasanya Nayura nggak kuat lama-lama natap mata itu. Apalagi, di tengah situasi yang seperti ini.
Tangan Gavian naik, mengusap pucuk kepala Nayura. "Gue mau mandi, bebas lo mau ngapain, aja!"
Kemudian, ia berlalu menuju salah satu pintu yang Nayura yakini itu adalah kamar Gavian.
Nayura menghela nafas panjang, ia berjalan menuju sofa dan langsung menjatuhkan tubuh di sana.
"Dasar! Habis bikin anak orang melting, salting, dia malah pergi!" gerutu Nayura. Meskipun, bersyukur Gavian tidak melanjutkannya.
Bisa sesak napas Nayura, ntar! 😂
Nayura diam, memperhatikan setiap sudut ruangan. Apartemen ini lumayan luas, terdapat dua kamar, satu ruang tamu, pantry dan dapur. Sangat cocok untuk Gavian yang masih sekolah.
"Ngapain gue di ajak ke sini, ya?" gumam Nayura heran.
Nayura mendesah panjang, tubuhnya masih terasa panas karena kejadian beberapa menit tadi. Tangannya terangkat menutupi wajah, yang tiba-tiba malu.
"Astagaa...gue di peluk sama cowok! Dan itu...Gavian...." jerit Nayura tertahan.
"Duh...kenapa deg-degan kagak hilang-hilang, sih!"
Ayolah Nayura, please jangan gampang melotot gini, dong!
Tidak berselang lama setelah itu Gavian keluar dari kamar. Rambutnya basah dan acak-acakan. Namun sayangnya, ia semakin terlihat tampan dan cool.
"Baju lo udah gue taruh di atas kasur, tuh!" kata Gavian santai.
Nayura kaget "Baju apaan?" tanyanya heran.
"Tenang, baju aman kok!" sahut Gavian setengah menggoda.
Nayura menyipitkan matanya, menatapi cowok misterius bin aneh namun, selalu membuat jantungnya kerja lembur.
...----------------...
Maaf pendek yaa🙏
Semoga besok bisa nulis lebih panjang lagii...
Happy reading 🤗
mampir di ceritaku juga ya ..
makasih 😊
always always bagus!!
hebat!!! Udah cocok itu open comision
kondangan kita! Semur daging ada gak?