Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari ketiga
Setelah menyelesaikan urusannya, Tristan pun kembali ke dalam kamar billa, dan melihat billa duduk bersandar dengan bantal yang di Tumpuk-tumpuk.
" Mau mandi sekarang. " Tanya Tristan
" Iya mas keburu pagi nanti shalat nya bagaimana. " Ucap billa lalu berusaha bangkit.
" Arrrggg mas sakit. " Ucapnya manja
" Sebentar mas ambilkan baju kamu dulu, nanti mas gendong ke kamar mandi. "
" Gaun tidur itu saja mas. " Tunjuk billa dimana gaunnya yang ada di lantai.
Tristan pun mengambil nya dan menyerah kan kepada billa, setelah selesei Tristan menggendong billa dan membawanya ke kamar mandi.
" Kamu berendam dulu agar lebih enak rasanya, mas ambilkan baju ganti kekamar. "
" Tidak usah mas, biar nanti billa ganti di kamar saja. Mas mau kemana sekarang. "
" Oh mas mau olah raga, apakah kamu butuh sesuatu biar mas ambilkan."
" Tidak mas, mas olah raga saja biar nanti billa melakukan nya sendiri. "
" Baiklah mas tinggal ya kalau begitu. "
" Iya mas hati-hati ya mas. "
" Ya sudah mas berangkat dulu. Nanti mas akan cepat kembali setelah olah raga. "
" Iya mas. "
Tristan pun segera keluar dari kamar mandi, dan kebetulan mama mayang baru keluar dari kamar.
" Mau kemana nak. " Tanya mama mayang yang melihat Tristan memakai sepatu running nya.
" Mau olah raga ma, dan mama tidak perlu masak, Tristan sudah buatkan nasi goreng untuk sarapan, dinikmati ya ma. Tristan mau olah raga pagi dulu. "
" Oh baiklah, seharusnya tidak perlu repot masak segala. Kalau billa dimana apakah belum bangun. "
" Sudah ma, dia di kamar mandi tadi habis Tristan gendong. Eh... "
" Hahhah tidak apa-apa mama tahu, kalian adalah suami istri jadi itu juga sudah halal kalian lakukan. "
" Maaf ma, gara-gara Tristan jadinya billa kesakitan ma."
" Ya tidak apa-apa, namanya juga baru pertama kali. "
" Baiklah ma, Tristan mau olah raga dulu ya ma, assalamu'alaikum. "
" Waalaikum salam hati-hati dijalan nak. "
" Iya ma."
Setelah itu Tristan pergi dan melakukan olah raga paginya, lari menuju kampus UNS karena disana kalau pagi ramai yang berolahraga pagi.
" Ma mas Tristan sudah berangkat. " Tanya billa setelah keluar dari kamar mandi.
" Sudah baru saja. Kamu habis mandi, sudah shalat belum. "
" Ini billa mau shalat ma, karena bangun dan mandi ma." Ucap billa dan berjalan menuju kamar.
" Kenapa jalannya seperti itu. "
" Ah billa malu ma. "
" Ya tidak apa-apa itu berati kamu sudah melakukan kewajibanmu sebagai istri, dan selalu patuhi suamimu, jangan pernah melawannya. Karena sekarang kamu jadi seorang istri, jangn lagi seenaknya melakukan apapun sesuka hatimu. "
" Iya ma, billa tahu kok ma, billa mau shalat dulu kalau begitu ma. "
" Baiklah kalau begitu mama mau bangunin dino dulu. "
Mereka pun segera berpisah dan melakukan kegiatan masing-masing. Dan setelah beberapa saat mereka pun kembali keluar dari kamar, dan menikmati nasi goreng buatan Tristan.
" Hemt, masakan mas Tristan memang tidak pernah gagal, selalu enak jika di nikmati pagi hari begini. " Ucap billa.
" Kebaikan apa yang kamu lakukan dulu, bisa memiliki suami yang sempurna menurut mama. Tidak hanya bisa memanjakan mu, tapi juga tanggung jawab dengan semuanya. "
" Memang itu adalah keberuntungan billa ma, bisa menikah dengan mas Tristan. Billa sangat bahagia bisa memiliki mas Tristan dalam hidup billa ma. " Ucap billa.
" Iya dia memang pria yang sangat baik dan soleh, mama juga beruntung bisa memilii menantu seperti nya.Mama juga bisa tenang jika melepaskan kamu bersama Tristan nantinya. Karena suami kamu sangat baik dan sangat pengertian kepada kamu. "
" Memang billa sama mas Tristan mau kemana ma, kok mama tenang melepaskan billa kepada mas Tristan. "
" Ya maksud mama jika nanti mama sudah menyusul papa. "
" Ih mama kok ngomong nya begitu sih, billa tidak mau mama pergi kemana pun, billa mau mama terus menemani billa di rumah ini. Jangan bicara seperti itu lagi ma, billa nggak mau mama bilang seperti tadi lagi. "
" Lho kita itu kan hanya menunggu kembali pulang kerumah Allah billa, kenapa harus takut nak, jika waktunya kita akan kembali kepada-Nya. Jadi jangan takut, yang perlu kita persiapkan adalah amal dan ibadah kita untuk nanti di pertanggung jawabkan di akhirat kelak. "
" Iya ma billa tahu, tapi jangan katakan itu lagi billa trauma ma, billa belum bisa lupakan papa. Jangan mama bicara lagi seperti itu. " Ucap billa sambil sesegukan.
Tidak lama Tristan pun kembali, dan masuk kedalam rumah, setelah mengucapkan salam. Ketika mau masuk ke dalam rumah, dia melihat billa yang menangis sesegukan.
" Loh sayang kenapa menangis. " Ucap Tristan mendekati billa.
" Maaassss. " Ucap billa lalu memeluk Tristan yang berdiri di samping nya.
" Kenapa menangis, apakah masih sakit sayang. " Ucap Tristan, billa pun hanya menggelengkan kepala.
" Kenapa ma. Kok billa bisa nangis kayak gini ma. "
" Biasa itu mau manja sama kamu. Mama kekamar dulu mau siap kan dino untuk berangkat ke PAUD. "
" Ya ma, biarkan billa yang tenangin Tristan. "
Tristan membawa billa ke dalam kamar untuk menenangkan billa. Setelah sampai di kamar billa duduk di ranjangnya. Tristan pun memperhatikan billa yang kelihatan nya sedih.
" Kenapa sayang, bilang sama mas. Apakah ada yang sakit, atau ada yang buat kamu sedih. "
" Tidak mas, billa tidak apa-apa kok mas. Mas mandi dulu saja ya biar billa siapkan baju mas. Mas hari ini mau kemana. " Ucao billa.
" Mas mau ke kampus buat ambil undangan dan toga sama lainnya 2 hari lagi mas kan mau wisuda. "
" Oh baiklah mas mandi saja biar billa siapkan pakaian mas, nanti habis antar billa mas ke kampus. "
" Ya sudah mas mandi dulu, kamu tenangkan dulu dirimu, nanti cerita sama mas apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kamu sampai nangis kayak gitu tadi. "
" Iya mas, maafkan billa yang cengeng dan lemah. "
" Kamu tidak lemah sayang, memang hati kamu yang lembut saja. Baiklah mas mandi dulu kalau begitu. "
Tristan pun segera keluar dari kamar dan menuju kamar mandi untuk melakukan mandi paginya. Dan billa pun segera menyiapkan pakaian yang akan Tristan pakai.
" Huh kenapa billa bisa nangis. Apakah dia merasakan sakit di perut nya itu. Apakah dia sedih karena hal lain. " Ucap Tristan dalam hatinya.
Setelah itu dia mandi dan tidak lama dia pun kembali ke dalam kamar, dan melihat billa yang sudah rapi dengan pakaian nya yang untuk pergi ke kampus.
" Itu mas Pakaiannya ada di atas tempat tidur. "
" Iya tarima kasih sayang. " Ucap Tristan dan segera memakai pakaian yang billa siapkan.
" Apakah kamu mau cerita sama mas, apa yang sebenarnya terjadi. " Ucap Tristan.
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu