Tema cerita: Fantasi, Petualangan, Pedang dan Sihir
Update 1-2 Bab/hari, setiap jam 20:00 WIB.
Caelum Aurelius adalah seorang penyihir dan peneliti dari sebuah organisasi bernama Arcana, sebuah organisasi sihir yang telah berdiri sejak abad pertengahan di bumi dan merupakan salah satu organisasi sihir tertua.
Pada suatu malam Caelum mencoba melakukan penelitian untuk "melintasi dinding realitas". Namun percobaan tersebut mengalami kegagalan yang mengakibatkan Caelum terlempar dalam dimensi hampa.
Saat Caelum tersadar dia melihat pemandangan asing disekitarnya.
"Berdasarkan pengamatan awal, lokasi ini tidak identik dengan satupun wilayah yang ada di bumi, terutama bulannya" sambil menatap ke arah langit, Caelum melihat 2 Bulan yang bersinar berdampingan.
Dan semuanya dimulai dari sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilhamkn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29: Latihan Neraka III
Hari telah sore ketika Caelum akhirnya menyelesaikan latihannya, setelah berlatih kepekaan, Elvarin memberikan beberapa latihan tambahan seperti push up, angkat beban, memanjat pohon dan berbagai latihan fisik lainnya.
Dengan badan yang seakan bisa runtuh kapan saja, Caelum akhirnya tiba di rumah dengan menggunakan sisa tenaga terakhirnya.
"Cael, apakah kamu baik-baik saja" tanya Lin yang kebetulan melihat Caelum terbaring di lantai.
"Seharusnya kamu bertanya apakah aku masih hidup" balas Caelum dengan suara kemas.
"Kamu terlalu memaksakan diri Cael, bukankah Nyonya Maerin telah mengundangmu, kamu tidak perlu berlatih dengan Tuan Elvarin lagi" Lin membantu Caelum untuk berjalan menuju kamarnya.
Setelah mengucapkan terimakasih pada Lin, Caelum segera membenamkan dirinya di tempat tidur, saat ini yang ada dalam pikirannya hanyalah tidur dan mengistirahatkan tubuhnya. Namun, kegigihan yang melekat pada dirinya tidak membiarkannya beristirahat, jadi dia segera memaksakan diri untuk bangkit dan menuju meja belajarnya.
Di mengambil buku catatan dan mencoba untuk melanjutkan pekerjaannya dalam menerapkan rune pada tubuh manusia, percobaan ini dapat dilakukan setelah sebelumnya dia berhasil mengaktifkan rune dengan menggunakan darah.
Setelah membuat beberapa penyesuaian dengan pola sigil dalam ingatannya, Caelum segera menggambar pola rune di tangan kirinya, pola yang lebih sederhana namun kompleks. Setelah memenangkan diri, Caelum segera mengaktifkan rune yang ada di tangannya.
Wushhhh......
Api keluar dari tangannya, meskipun kecil namun ini menandakan bahwa penelitiannya memiliki kemajuan, namun saat dia masih hanyut dalam kesenangannya, api yang menyala di tangan kirinya tiba-tiba membakar telapak tangannya, geraman teredam terdengar saat Caelum mencoba menahan rasa sakit yang menusuk dan mencoba untuk fokus membatalkan mantranya.
Setelah beberapa saat, mantra tersebut berhasil di hentikan namun luka bakar di tangan kiri Caelum membuat kulitnya melepuh, meskipun tidak menimbulkan tingkat keparahan yang tinggi, tetapi rasa sakit dan kemungkinan infeksi membuatnya bangkit dari tempat tidur dan segera berjalan menemui Lira untuk memintanya merapalkan mantra penyembuhan.
Berjalan dengan santai sambil memegang tangan kirinya, Caelum tiba di depan pintu ruang penelitian Lira.
Tok... tok... tok..
Suara ketukan yang bergema di dalam ruangan seketika dibalas dengan suara lembut.
"Masuklah" jawab Lira dari balik pintu.
Dengan bunyi klik... pintu terbuka memperlihatkan Lira yang sedang terbenam dalam tumpukan dokumen, sejak keputusan ekspedisi telah disepakati, Lira telah membenamkan dirinya untuk mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan penjelajahan reruntuhan, dedikasinya membuat Caelum kagum dan menghormatinya.
"Cael, ada apa?" Lira mengangkat kepalanya dan membetulkan kacamata yang sedang dia kenakan, entah mengapa melihat itu membuat pipi Caelum memanas
"Elf berkacamata" gumam Caelum dalam hati.
"Aku ingin meminta sesuatu" tanya Caelum sambil menggaruk kepalanya.
"Ohhh katakan saja, tidak perlu sungkan"
"Bisakah kamu merapal mantra penyembuhan untukku?"
"Apakah kamu terluka saat berlatih dengan tuan Elvarin?" Lira mengerutkan alisnya mendengar permintaan Caelum.
"Tidak.. memang latihannya gila tapi tidak sampai membuatku membutuhkan mantra penyembuhan, hanya saja.. " Caelum mengulurkan tangan kirinya dan memperlihatkan kepada Lira luka bakar di tangannya.
"Apa yang kamu lakukan hingga melukai tanganmu seperti ini?" Lira segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju Caelum, dia mengambil tangannya dan mulai merapalkan mantra penyembuhan, perlahan luka dan rasa sakit yang Caelum rasakan mereda.
"Aku menyalakan lilin aromatik saat menulis dan tanpa sadar tanganku terkena apinya" Caelum mencoba mencari alasan yang masuk akal, namun saat melihat penampilan Lira, otaknya seakan kehilangan fokus terus menerus.
"Ini luka yang disebabkan oleh sihir Cael, ada jejak mana yang tertinggal" Lira menatap Caelum dengan tajam.
"Katakan apa yang terjadi"
"Jadi, aku mencoba menggambar rune di tanganku dan karena beberapa kesalahan mantranya lepas kendali" Caelum menceritakan beberapa detail penelitiannya dan menjelaskan kemungkinan dari hipotesis yang dia buat. Mendengar penjelasan Caelum, Lira membuat beberapa ekspresi yang berbeda.
"Itu terlalu berbahaya Cael, menggunakan tubuh sebagai katalis berbahaya, meskipun menurut teorimu hal itu dapat lebih mempersingkat waktu perapalan namun jika terdapat kesalahan sekecil apapun dapat membahayakan tubuh secara langsung, luka di tanganmu adalah salah satu contoh, bagaimana jika kamu menggunakan mantra yang lebih kuat? kamu bisa saja mati Cael"
"Baiklah, aku akan memikirkannya" ia merasa bimbang mendengarkan penjelasan Lira, bagaimanapun kemungkinan yang Lira jelaskan memang menjadi salah satu masalah yang belum bisa Caelum pecahkan saat ini, namun tidak ada keberhasilan tanpa risiko.
Setelah berbincang dengan Lira selama beberapa saat, Caelum hendak keluar dari ruangan saat Lira tiba-tiba menghentikannya dan menyerahkan sebuah buku.
"Ini buku yang Nyonya Maerin berikan padaku, dia memintaku untuk memberikannya padamu, kemarin setelah dia pergi terburu-buru, dia sebenarnya mengambil buku ini" Lira menyerahkan sebuah buku bersampul kulit dengan warna abu dan beberapa ukuran rune yang tergambar di sepanjang sisinya.
"Terimakasih Lira, dan tolong sampaikan ucapan yang sama untuk Nyonya Maerin" Caelum kemudian berjalan keluar dan segera menuju kamarnya.
Setelah dia memasuki kamar dan duduk di kursinya, dia segera membuka buku yang Lira berikan, beberapa halaman awal menjelaskan fungsi berbagai rune, hal ini sesuai dengan pemahamannya.
"Seandainya aku memiliki buku ini lebih awal, mungkin aku bisa menghemat lebih banyak waktu"
Dia segera membalik halaman lain di buku itu, penjelasan mengenai tiap rune yang lebih spesifik, namun setelah beberapa halaman, Caelum segera menutup buku tersebut.
"Metode yang dijelaskan dalam buku ini terlalu rumit, namun pola mantra dalam buku ini lebih praktis, mungkin telah melalui berbagai perbaikan"
Caelum kemudian membuat catatan baru, mengenai mantra-mantra dasar yang dapat si sederhanakan, tanpa terasa waktu telah larut, ia kemudian bangkit dari kursi dan menuju tempat tidurnya untuk berbaring.
"Sebaiknya aku tidur, besok aku memerlukan tenaga untuk bertahan hidup dari latihan gila-gilaan"
Ia perlahan menutup matanya, dan terlelap.
Di ruangan penelitian, Lira yang masih membaca beberapa dokumen di temani Nina mendesah sembari bersandar pada kursinya.
"Nina.. bukankah kamu yang menyarankan Cael untuk berlatih dengan Tuan Elvarin, apakah kamu punya alasan lain, selain agar dia bisa mendapatkan surat rekomendasi untuk bertemu Nyonya Maerin"
"Dia tidak punya bakat sihir Tuan Putri" jawab Nina pelan. Lira hanya bisa mengangguk mendengar penjelasan Nina, bagaimanapun dia adalah penyihir tingkat enam.
"Kau tahu kan, jika penelitian yang dilakukan oleh Cael berhasil, maka itu akan menjadi penemuan yang besar" Lira melirik sekilas sebuah kertas dengan tulisan.
"Penerapan rune dalam pengaktifan mantra dengan sistem arus bolak balik yang di sebut Magic Circle"
Nina hanya terdiam mendengar pertanyaan Lira...
...----------------...
Setelah menyelesaikan pekerjaannya di tempat Aylin, Caelum segera bergegas menuju kediaman Elvarin.
Setelah dibersihkan (di tenggelamkan) dengan sihir air, Elvarin memerintahkan Caelum untuk mengulangi rangkaian latihan seperti sebelumnya, dan begitulah latihan yang di warnai dengan air mata berlangsung seharian....
Semangat Thorr
tapi ada beberapa bahasa yang baru denger aku tuh 🤭
tetep semangat ya kakak othor