NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pengantin Pengganti / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Nayla mendapatkan kabar dari Tante Ida agar pulang ke Indonesia dimana ia harus menghadiri pernikahan Anita.
Tepat sebelum acara pernikahan berlangsung ia mendapatkan kabar kalau Anita meninggal dunia karena kecelakaan.
Setelah kepergian Anita, orang tua Anita meminta Nayla untuk menikah dengan calon suami Anita yang bernama Rangga.
Apakah pernikahan Rangga dan Nayla akan langgeng atau mereka memutuskan untuk berpisah?
Dan masih banyak lagi kejutan yang disembunyikan oleh Anita dan keluarganya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Sesampainya di rumah, suasana tampak gelap dan sunyi.

Lampu-lampu yang biasanya menyala hangat dan menyambutnya kini padam, membuat suasana terasa berbeda.

Rangga yang baru saja lelah setelah seharian penuh merawat pasien, merasa ada sesuatu yang tidak biasa.

Hatinya pun sedikit berdebar, takut sesuatu yang buruk terjadi pada Nayla.

Ia segera membuka pintu mobil dan melangkah keluar dengan cepat.

Langkahnya terdengar mantap namun hati penuh kecemasan.

Begitu pintu rumah terbuka perlahan, aroma harum dan suasana hangat menyambutnya.

Tiba-tiba, terdengar suara lembut yang memecah keheningan, “Selamat ulang tahun, suamiku.”

Rangga menoleh dan melihat Nayla berdiri di depan pintu, membawa sebuah brownies yang dihias dengan lilin kecil menyala.

Wajah Nayla yang sedikit merah karena malu dan senyum manisnya langsung menghapus lelah yang menumpuk di dada Rangga.

“Hari ini aku ingin membuatmu bahagia, Mas. Meskipun sederhana, ini dari aku,” kata Nayla dengan suara penuh kasih.

Rangga melangkah mendekat, mengambil brownies itu perlahan, dan matanya berkaca-kaca.

“Terima kasih, Nay. Ini hadiah terindah yang bisa aku dapatkan setelah hari yang melelahkan,” ucapnya sambil memeluk Nayla erat.

Mereka berdiri di ruang tamu yang remang, diterangi hanya oleh cahaya lilin kecil di atas brownies dan beberapa lilin lain yang sudah disiapkan Nayla.

Waktu seolah berhenti untuk sejenak, hanya ada mereka berdua, menghangatkan hati satu sama lain dengan kehadiran yang tulus dan penuh cinta.

Rangga meniup lilin itu perlahan, berharap setiap harinya bisa terus berbagi momen seperti ini bersama Nayla.

“Mari kita rayakan hari ini dengan penuh syukur,” katanya sambil tersenyum hangat.

Nayla mengangguk, bahagia melihat suaminya kembali cerah dan penuh harapan.

Di tengah malam yang tenang, dengan aroma roti bakar masih tersisa dan kehangatan pelukan, rumah itu menjadi saksi dari awal baru yang penuh cinta dan harapan.

Setelah tiupan lilin dan kehangatan pelukan, Rangga dan Nayla duduk bersama di meja makan yang sudah rapi tertata.

Bi Ina telah menyiapkan hidangan spesial ulang tahun Rangga, gulai kepala ikan kakap yang kaya rempah dan segelas es Manado segar yang menggoda selera.

Suasana hangat terasa di ruangan itu, dengan cahaya lampu redup yang membuat momen makan malam jadi lebih intim dan penuh kehangatan.

Mereka saling bertukar cerita ringan, tertawa, dan sesekali menatap mata satu sama lain dengan penuh cinta yang tak perlu diungkapkan dengan kata-kata.

Rangga mengangkat gelas, “Untuk hari ini, dan semua hari-hari yang akan kita jalani bersama.”

Nayla membalas dengan senyum manis, “Untuk kita, dan cinta yang tak pernah pudar.”

Setiap suapan terasa lebih lezat karena dinikmati bersama orang yang dicintai.

Malam itu bukan hanya tentang perayaan ulang tahun, tapi tentang kebersamaan yang menguatkan hati dan harapan mereka akan masa depan.

Ketika makan malam selesai, Rangga menggenggam tangan Nayla erat, berterima kasih atas kehadirannya yang membawa warna baru dalam hidupnya.

Di tengah sederhana tapi penuh makna itu, cinta mereka tumbuh semakin dalam, menyiapkan hari-hari penuh kebahagiaan yang akan datang.

Setelah menyantap hidangan utama, Rangga berdiri dan memanggil Bi Ina dengan suara lembut,

“Bi Ina, ayo makan malam bersama kami.”

Bi Ina yang sedang membereskan piring di dapur menoleh dan tersenyum hangat,

“Terima kasih, Den Rangga. Saya akan segera ke meja makan.”

Beberapa saat kemudian, Bi Ina duduk bersama Rangga dan Nayla di meja makan.

Suasana menjadi lebih hangat dengan kehadiran Bi Ina, yang sudah seperti bagian dari keluarga mereka.

Mereka berbincang ringan sambil menikmati sisa hidangan, dan Bi Ina juga menyisipkan cerita lucu yang membuat suasana penuh tawa.

Rangga merasa bersyukur memiliki sosok seperti Bi Ina di samping mereka, yang selalu setia dan penuh perhatian.

Nayla pun merasa lebih nyaman dan bahagia, mengetahui bahwa mereka bukan hanya suami istri tapi juga sebuah keluarga yang saling mendukung.

Malam itu, kehangatan cinta dan kebersamaan memenuhi setiap sudut rumah mereka.

Setelah makan malam yang hangat dan penuh tawa bersama Bi Ina, suasana menjadi lebih tenang dan lembut.

Nayla mulai merasa lelah, matanya yang semula berbinar kini mulai sayu.

Rangga, yang selalu sigap memperhatikan keadaan istrinya, segera berdiri dan dengan penuh kasih sayang membopong Nayla ke kamar, mengangkatnya dengan gaya bridal style yang lembut dan penuh perhatian.

Nayla tersipu, menundukkan wajahnya sedikit sambil tersenyum malu.

"Mas, malu, ada Bi Ina," ucapnya pelan, suaranya sedikit bergetar karena campuran rasa haru dan canggung.

Rangga hanya tersenyum hangat, tanpa melepas pelukannya.

"Tidak apa-apa, Nay. Bi Ina sudah seperti keluarga kita sendiri. Aku ingin menunjukkan padanya bahwa aku akan selalu menjaga kamu dengan segenap hati."

Di sisi lain, Bi Ina berdiri di dapur, memandangi mereka dengan senyum penuh kasih.

"Ah, kalian berdua ini memang selalu membuat hati saya hangat," gumamnya pelan. Dia tahu betapa besar cinta Rangga kepada Nayla, dan betapa Nayla adalah bagian terpenting dalam hidup Rangga.

Rangga melangkah pelan menuju kamar, menutup pintu perlahan agar suasana tetap tenang.

Ia meletakkan Nayla dengan hati-hati di atas tempat tidur, menyelimuti tubuhnya dengan lembut, dan menatap wajah istrinya yang kini mulai terlelap.

"Aku akan selalu ada di sini, Nay. Jangan pernah merasa sendiri," bisik Rangga, mengusap lembut rambut Nayla.

Malam itu, kehangatan dan cinta memenuhi kamar kecil itu, menghapus segala rasa takut dan kesedihan yang pernah ada.

Momen sederhana seperti ini menjadi pengingat bahwa mereka masih memiliki satu sama lain, dan bersama-sama, mereka bisa melewati segala cobaan yang menghadang.

Sementara itu, di dapur, Bi Ina menyiapkan segelas air hangat, lalu dengan tenang masuk ke kamar untuk meletakkannya di meja samping tempat tidur Nayla.

Ia menatap sejenak pasangan itu, merasa bahagia melihat cinta yang begitu tulus dan kuat.

Hari itu berakhir dengan damai, di dalam rumah yang kini benar-benar terasa seperti rumah, tempat di mana cinta dan harapan tumbuh tanpa henti.

Suasana kamar dipenuhi dengan cahaya remang yang hangat.

Udara seolah penuh dengan keheningan, namun di balik itu ada degup-degup jantung yang saling bersahutan antara harapan dan keraguan.

Rangga menatap wajah Nayla dengan lembut, mengusap pipinya perlahan.

“Sayang, malam ini… aku ingin kita benar-benar jadi satu,” ucap Rangga pelan, nyaris berbisik.

Nayla menatapnya dengan tatapan sedikit gugup, namun ada kepercayaan yang tulus dalam matanya. Ia mengangguk pelan.

Rangga mulai mencium kening istrinya, kemudian perlahan-lahan melepas kemejanya dan membantu Nayla melepas pakaian satu per satu.

Suasana mulai dipenuhi oleh kehangatan dan getaran perasaan yang dalam.

Namun saat Rangga mulai mendekat, suara lirih meluncur dari bibirnya:

"Malam ini akan menjadi malam pertama kita… Anita…"

Kata itu menggantung di udara. Sunyi.

Waktu seolah membeku.

Mata Nayla melebar, tubuhnya menegang. Ia menatap wajah Rangga yang seketika juga menyadari kesalahannya. Bibir Rangga terbuka, ingin bicara, tapi tak ada suara yang keluar.

Nayla langsung mendorong tubuh suaminya menjauh, wajahnya memucat.

Ia menarik selimut dan segera meraih pakaian serta mengenakannya dengan tangan yang gemetar.

“Sampai kapanpun… aku cuma bayangan kamu, Mas,” ucap Nayla lirih tapi penuh luka. Ia menunduk, namun air matanya jatuh tanpa bisa dibendung.

“Nayla, tunggu. Aku, aku nggak sengaja—” Rangga mencoba mendekat, namun Nayla mengangkat tangan, meminta jarak.

“Jangan,” ujarnya tegas. “Aku kira… kita sudah melewati semua ini. Tapi ternyata, aku masih kalah dengan bayangan masa lalu.”

Tanpa menunggu lebih lama, Nayla mengambil tasnya, membuka pintu kamar, dan berjalan cepat keluar. Di ruang tamu, Bi Ina yang kaget sempat bertanya, tapi Nayla hanya berkata singkat, “Aku harus pergi, Bi.”

Ia memanggil taksi dari ponselnya, berdiri di teras rumah dengan langkah gontai dan mata basah.

Malam yang semula penuh harapan kini berubah menjadi malam penuh luka.

Dari balik jendela kamar, Rangga berdiri membisu, menatap punggung istrinya yang menjauh. Sesal perlahan-lahan menyesakkan dadanya.

Malam itu, bukan hanya tubuh yang berjarak, tapi juga hati yang mulai retak kembali.

1
Sunaryati
Kapan Nayla dan Rangga hidup tenang. Anita sudah mati saja meninggalkan luka dan orang yang bejad tak punya hati
kalea rizuky
uda cerai aja nay serangga jahat
kalea rizuky
jati emank pantas di cintai g kek lu rangg serangga bloon
kalea rizuky
kasian ampe trauma loh astaga bkin cerai aja jati trs jadiin istrimu
kalea rizuky
benci cewek menye2
kalea rizuky
wanita bloon ya gini jd di injak2
kalea rizuky
mending cerai trs nikah ma jati keliatan dia tlus meski g kaya
kalea rizuky
bodoh pergi jauh lah
kalea rizuky
urus cerai sendiri
Sunaryati
Semuanya sudah terjadi Rangga diselali sudah tidak berguna. Yang kamu lakukan sekarang perbaiki diri dan bertekat setia pada istrimu. Karena Naila sudah merasakan bagaimana sakitnya diabaikan dan dibandingkan sedangkan kamu Rangga telah merasakan sakitnya dibohongi dan dikhianati
Sunaryati
Rangga hanya shok mengetahui kebenaran tentang Anita dan penyesalan atas perilakunya padamu Nayla. Semoga segera siuman. Dia shok dia begitu mencintai Anita namun dibalas dengan pengkhianatan dan kebohongan, benar- benar tertipu
Sunaryati
Semoga segera terungkap baik keburukan Ny Ida dan Alm Anita. Dan menjadi awal kebahagiaan dan kedamaian kehidupan rumah tangga Nayla dan Rangga
isma isaroh
lanjut thor...ceritannya makin seruuuu....ku suka😘😘...
my name is pho: terima kasih kak 🥰
total 1 replies
Sunaryati
Nah gitu Naila lawan ketidakadilan yang menimpamu dari orang-orang culas, jangan hanya menangis.
Sunaryati
Bagaimana penyelidikan kamu tentang kehidupan Naila di keluarga Anita, Rangga? Sudah tahukah kehidupan bebas Anita di belakangmu, Rangga.
Sunaryati
Jangan jadi perempuan lembek Nayla. , jadilah wanita tangguh tahan banting, jangan cuma nangis dan pergi jika ada masalah. Bukankah sejak kecil tubuh dan mentalmu sudah ditempa oleh perlakuan tak manusiawi dari Anita dan keluarganya. Bangkit dan bahagiakan dirimu.
Vien Habib
Luar biasa
seftiningseh@gmail.com
hai kak semangat yaa bust update selanjutnya aku tunggu oh ya jangan lupa baca chat story aku judul nya love after marriage
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Minimal di like lah... kalau punya request kek gitu./Smug/
my name is pho: ok kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!