Projek Memikat Hati Suami

Damar bersandar didinding sebelah pintu luar , ia melihat semua apa yang Arumi lakukan . Damar tersenyum simpul ,

melihat senyum ejekan yang menghiasi bibir Damar , wajah Arumi memerah .

" sepertinya kau mulai menyukai si wajah patung lilin itu , kalau cuma pipi itu tidak akan membuatnya meleleh " Damar berkata tanpa melihat pada Arumi yang sudah berdiri didepannya ,tatapannya tetap tertuju pada mobil Galang yang sudah menghilang di ujung jalan.

" kakak mengintip ? bukankah itu tindakan yang memalukan ? " Arumi berkata dengan membulatkan kedua matanya.

" kau melakukannya di halaman ,bahkan pak Budi saja melihatnya " ekor matanya menunjuk pada pak Budi supir pribadi pak Darmawan yang sedang bersantai merokok di temani secangkir kopi hitam buatan Lala sedang duduk di rumah belakang khusus tempat tinggal pak Budi ,Lala dan ibunya.

Arumi memperhatikan dimana posisi mobil Galang tadi sejajar dengan tempat pak Budi sedang duduk menikmati pagi .

wajah Arumi memucat ,cepat berganti menjadi memerah.

Damar tergelak

" baru kamu yang berani menciumnya... di halaman lagi... ckckck , diluar dugaan ku " Damar terus menggoda Arumi .

ingin rasanya Arumi bersembunyi di dalam lubang dalam yang tak berujung dan bersembunyi selamanya karena malu .

" lain kali ...kalau mencium dibibirnya " Damar tertawa kencang masuk kedalam rumah .

Arumi berjalan dengan menunduk , diruang tengah bertemu dengan ibu Ratih dan pak Darmawan yang baru selesai sarapan.

" Arumi , kenapa wajahmu memerah ? kamu demam " tanya ibu Ratih mengukur dahi Arumi dengan dengan punggung tangannya . mening wanita itu berkerut .

suhu tubuh Arumi normal tapi kenapa wajahnya memerah .

" dia tidak apa apa ma , iya kan Rum ? " ucap Damar dengan senyum tengilnya.

" iya ma Rumi tidak apa apa ,cuma terlalu lama berjemur " Arumi memberikan alasan yang asal .

ibu Ratih melihat keluar ,matahari belum terlalu menyorotkan sinarnya. tapi ya sudahlah .

pak Darmawan dan Bu Ratih berjalan ke teras samping , kegiatan biasa yang dilakukan dihari Minggu , Bu Ratih melihat lihat tanaman anggrek nya dan pak Darmawan akan menemaninya dengan mengobrol apa saja .

Arumi tidak tahu mau melakukan apa ,akhirnya ia naik kembali ke dalam kamar dan mulai membaca baca pelajarannya sampai akhirnya ia kembali tertidur diatas tumpukan buku kuliahnya karena malam tadi ia sangat susah memicingkan kedua matanya teringat apa yang sudah Galang katakan dan lakukan padanya serta pada keluarganya.

hingga tengah hari baru Arumi terbangun dan langsung menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya tanpa melihat dulu disekitarnya.

saat ia membasuh muka di wastafel dan menatap kearah cermin seketika matanya membulat melihat pantulan bayangan di dalam cermin.

seketika ia berteriak .

" aaaarrgghh...." Galang cepat menutup mulut Arumi dengan telapak tangan.

" kenapa berteriak ? " melepaskan tangan yang menutupi mulut Arumi .

" mas kok gak bilang bilang jika berada dikamar mandi ? " tanya Arumi

" hei ....kamu yang menerobos masuk kedalam kamar mandi , makanya kalau belajar jangan tidur ? aku pulang saja kamu tidak tahu " jawab Galang santai melenggang tanpa menggunakan apapun menuju bawah shower., seketika wajah Arumi memerah .dan itu tidak luput dari perhatian Galang .

Galang menyeringai licik .

ditariknya tangan Arumi kuat sehingga hampir terjatuh dan menabrak dadanya yang basah . air tetap mengalir dari lubang kecil shower , kepala dan seluruh tubuh Arumi jadi ikut basah .

Arumi hanya berani menatap wajah Galang karena jika ia menunduk pasti ia akan semakin malu .

" bukankah kamu tadi begitu berani menciumku diluar ? di sini , cuma ada kita berdua , aku ingin kau mengulangi apa yang sudah kau lakukan tadi pagi " Galang sudah mendekatkan wajahnya dan sebelah tangannya sudah menarik pinggang Arumi untuk melempel pada tubuhnya agar Arumi tidak bisa melarikan diri.

glek

Arumi menelan salivanya dengan susah payah " mas ....lepaskan ! aku kedinginan " ujar Arumi dengan suara bergetar .

" sebentar lagi kau tidak akan kedinginan ,dan...kau ingin aku memaafkanmukan ? " Galang masih menatap Arumi secara intens tanpa berkedip .

Arumi mengangguk

" aku ingin kau yang memulai melakukannya saat ini " Galang berbisik sensual di telinga Arumi .

mata Arumi membulat tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya.

" cepatlah ! atau aku berubah pikiran jika aku yang memulainya " mata Galang tidak lagi menatap tajam tapi sudah berubah semakin sayu.

Arumi tidak punya pilihan lain selain menuruti keinginan Galang yang membuatnya malu setengah mati .

▫️

▫️

▫️

🍁🍁🍁🍁🍁