pada kehidupan pertamanya, Amira adalah seorang prajurit wanita yang kejam dan bar-bar, dia dibenci oleh para pembesar di negaranya karena tindakannya yang selalu seenaknya dalam memberantas kejahatan.
kehidupan Amira berakhir, saat pesawat yang dinaiki meledak dalam perjalan misinya.
Jiwanya, masuk dalam raga permaisuri yang lemah dan buruk rupa di jaman kuno, yang membuat dirinya bingung dan prustasi.
-Apakah dia sanggup mejalani kehidupan keduanya disana?!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nolis Tiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23.
"Dia.. ...dia tidak mungkin melakukan hal itu! Xiang adalah pelayan kepercayaan saya yang paling setia! Seseorang telah membunuhnya karena benci atau dendam terhadapnya!" ujar ibu suri memainkan drama.
BRAK...!
Tiba-tiba pintu aula rapat terbuka dengan kencang akibat tendangan Nina, dan masuklah permaisuri Lien Hua dengan langkah anggun dan elegan.
TAP.......TAP.......TAP.......
Lien Hua berjalan dengan sangat pelan, sehingga dia bisa memperhatikan dengan seksama perubahan wajah dari ibu suri Zhao Qiolin.
Lalu dia berhenti di depan ibu suri Zhao Qiolin dengan aura membunuh yang kuat, membuat ibu suri merasa badannya bergetar karena takut.
"Pelayan itu tidak mungkin berniat membunuhku, jika tidak ada orang yang menyuruhnya! Dan satu-satunya orang yang berkuasa di istana ini selain yang mulia kaisar, adalah.....anda!" ujar Lien Hua dengan tangan yang terlipat di dada.
Ibu suri Zhao Qiolin langsung membeliakkan matanya saat mendengar ucapan menantu bodohnya itu, dia sangat tidak menduga jika menantu tidak bergunanya itu bisa mempermalukan dirinya di hadapan semua orang.
Apalagi sekarang, semua orang yang ada di sana langsung bisik-bisik membenarkan ucapan Lien Hua itu.
"Benar! Tidak mungkin ada orang lain yang berani menyuruh pelayan itu melakukan sesuatu, jika bukan tuannya sendiri! Apalagi semua orang tahu, jika dapur istana tidak pernah mengirimkan makanan. Ke kediaman permaisuri, sehingga selama ini permaisuri Lien Hua hanya bisa makan seadanya!" ujar salah satu pejabat istana yang mengetahui hal tersebut.
Mendengar ucapan itu, wajah ibu suri Zhao Qiolin langsung berubah masam. Dia baru menyadari, jika dia sudah melakukan sebuah kesalahan besar dengan mengirimkan makanan itu kekediaman naga perak.
Awalnya ibu suri merasa sangat senang karena berhasil menyingkirkan permaisuri bodoh itu, tapi ternyata dia malah kehilangan salah satu pelayan setianya.
"Apa anda menuduh saya, permaisuri? Apa kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan ini? Saya adalah seorang ibu suri kekaisaran, dan saya tidak mungkin melakukan hal 'kot0r' seperti itu terhadap orang lain! Semua orang sudah mengetahui, jika saya adalah orang berkuasa di istana ini setelah kaisar Zhang Liqin!" ujar ibu suri membela dirinya sendiri.
Akan tetapi, ucapan ibu suri Zhao Qiolin itu malah memperkeruh suasana di dalam Aula Rapat tersebut.
Semua orang langsung menatap sinis ke arah ibu suri Zhao Qiolin, dan langsung berpikir bahwa apa yang di katakan oleh Permaisuri Lien Hua itu adalah kebenaran.
Tidak mungkin pelayan Xiang melakukan sesuatu karena perintah orang lain, sedangkan Xiang adalah pelayan setia ibu suri
SRAK....!
Si kaisar bucin itu bangkit dari kursinya, dan berjalan ke arah permaisuri Lien Hua.
TAP.....TAP......TAP......
Dia mengulurkan tangannya ke arah Lien Hua , dan mengajak Lien Hua duduk di kursi yang berdampingan dengan singgasananya.
GREP.....!
Permaisuri Lien Hua segera menyambut uluran tangan si kaisar bucin dengan senang hati, sudut mata Lien Hua memicing ke arah ibu suri yang sedang mencebikkan bibirnya saat ini.
"*Dih, dikira imut kali pake mencebikkan bibir begitu?! Gumuz banget nih ibu suri.... Bikin gue pengen cubit ginjalnya aja! Hahahaha*....!" ujar Lien Hua dalam hati.
Sepertinya nenek sihir itu benar-benar tidak suka dengan kedekatan antara putra kesayangannya dengan Lien Hua, padahal selama ini Lien Hua tidak pernah membuat masalah dengannya .
"*kesel, kan......kesel, kan? Sudah pasti kesel dong pas lihat anaknya makin peduli sama gue? Amira gitu loh! Mana ada lelaki yang menolak pesona seorang Amira Agatha? Di zaman modern mau pun kuno, Amira Agatha selalu jadi yang terdepan! Hahaha*...." monolog Lien Hua dalam hati penuh kemenangan.
Sejak Lien kembali dari pengasingannya, entah kenapa sudah membuat ibu suri Zhao Qiolin selalu kesal, seolah-olah Lien Hua itu akan segera merebut posisi yang selama ini dia duduki selama puluhan tahun itu.
-----***-----
kaisar Zhang Liqin mulai menaruh kecurigaannya terhadap ibu kandungnya itu, matanya menelisik tajam ke arah ibu suri Zhao Qiolin.
"Apakah anda lebih mempercayai permaisuri anda di bandingkan saya kaisar? Wanita ini yang melahirkan dan mengurus anda sampai sekarang, yang mulia kaisar!" ujar ibu suri pada Kaisar Zhang Liqin dengan suara parau.
Kaisar Zhang Liqin mengerutkan keningnya, kenapa ibu suri malah mempertanyakan hal itu kepadanya?
Ibu suri sepertinya tidak puas dengan ketersediaan putra kesayangannya, lalu dia menambahkan ucapan yang tidak kalah tajam.
"Jika saya benar-benar seorang wanita jahat, kenapa sampai saat ini putra putri dari kaisar terdahulu masih hidup dengan nyaman di istana ini? Bahkan mereka di perlakukan setara tanpa ada perbedaan di istana ini!" ujar ibu suri dengan suara tegas.
Setelah ucapan itu jatuh, semua orang yang ada di dalam Aula Rapat itu kembali saling pandang.
"Itu benar! Ke tiga orang putri dari kaisar terdahulu benar - benar hidup nyaman di istana kekaisaran, walau pun kedua orang tua mereka telah tiada." ucap pejabat istana pertama.
"Lalu bagaimana dengan permaisuri Lien Hua. ! " pikir mereka.
"Dan anda, permaisuri Lien Hua! Lebih baik mulai sekarang anda pelajari kembali tata Krama seorang permaisuri, agar tidak mempermalukan kekaisaran ini di masa depan! Anda terlalu banyak mencari perhatian dari yang mulia kaisar,sehingga melupakan posisi anda sebagai wanita no satu di kekaisaran Naga Sejati ini!" ujar ibu suri Zhao Qiolin tegas.
"Jika anda menuduh saya atas sebuah kesalahan, sudah seharusnya anda mencari bukti - bukti yang layak untuk bisa menjatuhkan saya! Bukannya berlindung di belakang yang mulia kaisar, agar bisa menghukum saya untuk kesalahan yang tidak pernah saya buat...!" tambah ibu suri dengan nada berkaca-kaca.
"*Nenek sihir ini ternyata sangat baik dalam bermain drama! Jika yang tidak tahu kekejaman dirinya, akan mudah sekali masuk ke dalam permainannya. Tapi sayangnya gue bukan Lien Hua yang asli, jadi nggak ada kamusnya untuk mundur dalam hidup gue! Mau benar atau salah, tetabas aja! Untung saja Nina sudah menemukan semua buktinya! Hehehe*..!" monolog Lien Hua dalam hati.
Lien Hua masih terdiam di tempatnya, dia memang tidak berniat untuk membela dirinya dari semua tuduhan yang di layngkan oleh ibu suri Zhao Qiolin.
Akhirnya kaisar Zhang Liqin segera membuat sebuah pernyataan di depan para pejabat istana itu .
"sebelum-sebelumnya, Zhen memang masih mendiamkan semua masalah yang terjadi terhadap permaisuri Zhen. Akan tetapi, peristiwa yang terjadi kali ini tepat di hadapan mata Zhen sendiri..!" ujar kaisar tegas.
"saat pelayan Xiang mengantarkan makanan yang telah di campur racun itu ke dalam kediaman permaisuri. Zhen ada di sana, karena Zhen berniat untuk menghabiskan waktu bersama permaisuri Lien Hua di kediamannya.
"jika ibu suri mengatakan bahwa Permaisuri selalu mencari perhatian dari zhen, itu salah besar! Karena tanpa di minta pun Zhen bersedia untuk meluangkan waktu untuknya!" ujar kaisar Zhang Liqin dengan tegas .
Semua orang yang ada di dalam Aula itu langsung membeliakkan matanya karena kaget, mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja kaisar mereka katakan.
----------------Bersambung------------