“Damian, ah, jangan...”
"Itu geli, jangan seperti itu."
Arissa berdiri di depan ruangan kantor direktur Miracle group, dia mendengar suara Damian suaminya yang sedang bermesraan dengan wanita lain di dalam ruangan itu, suara manja wanita yang tengah bersama dengan suaminya itu seperti belati tajam yang menghujam jantungnya.
“Nyonya, direktur sekarang sedang sibuk, nanti akan saya sampaikan jika nyonya datang mengunjunginya...” Asisten pribadi Damian, Remi dengan wajah canggung dan penuh simpati menatap Arissa.
"Damian apa yang kamu...." Belum sempat Arissa menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah di bekap oleh bibir Damian.
Ciuman Damian kali ini lebih kasar dari sebelumnya. Seperti hendak menelan Arissa bulat-bulat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP: 29
Damian menatap tajam, entah, apakah dia harus percaya dengan apa yang di katakan oleh Arissa atau tidak. Tapi, jika Arissa berkata dengan jujur, itu artinya. Manager desain itu ingin mensabotase hasil desain Arissa.
Arissa diam dia juga sedang berpikir keras, kenapa Sissy berbohong tentang desain itu? Kenapa? Apa sebabnya? Tanya Arissa dalam hati.
"Kamu kembali saja dulu." Kata Damian sembari menghela nafas, namun ucapannya kali ini terdengar lebih lembut.
"Baik pak Damian." Arissa lalu berbalik dan pergi.
Setelah Arissa pergi, Damian tampak berpikir. Dia merenung sejenak.
Damian mengambil ponselnya lalu menghubungi Brian.
"Halo, pak Damian, ada apa?" Tanya Brian yang mengangkat panggilan dari Damian.
"Pak Brian, saya hanya ingin mengatakan jika, kemampuan desain perusahaan mu benar-benar membuatku kagum" ujar Damian.
"Apakah anda benar-benar memuji?" Tanya Brian yang merasa ragu.
"Tentu saja, bagaimana kalau kamu berikan saja Arissa padaku. Aku yakin aku bisa mengasah kemampuannya lebih baik lagi." Kata Damian.
"Sepertinya itu tidak akan terjadi." Kata Brian. Dia tidak akan pernah ingin melepaskan Arissa dari perusahaannya.
"Kalau begitu, maka lindungi dia." Ujar Damian lalu menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari Brian. Setelah Damian memutus panggilannya. Brian tampak berpikir keras dengan maksud ucapan Damian tadi.
Brian tahu, jika ucapan Damian itu pasti memiliki makna dan maksud untuknya.
......................
Arissa baru saja turun dari taksi saat ponselnya berdering.
"Halo pak Brian." Jawab Arissa, ternyata yang meneleponnya adalah Brian.
"Arissa, kamu di mana?" Tanya Brian.
"Saya sudah di bawah pak." Sahut Arissa.
"Kalau begitu, nanti langsung ke ruangan ku ya." Kata Brian meminta agar Arissa langsung ke ruangan.
"Baik pak." Sahut Arissa.
Panggilan berakhir, Arissa berasa deg-degan. Apakah Brian memanggilnya ada kaitan dengan hasil desainnya yang tadi ia bawa ke perusahaan Damian? Apakah Damian sudah menghubungi Damian? Arissa terus bertanya-tanya. Dia takut jika Brian akan memecat dirinya.
Tok! Tok! Tok!
Arissa mengetuk pintu ruangan Brian.
"Masuk." Suara Brian yang berada di dalam ruangan terdengar.
"Duduk Arissa." Brian mempersilakan Arissa untuk duduk.
Pada saat itu, Brian mengeluarkan sebuah dokumen, meletakkan di hadapan Arissa.
"Arissa, mulai hari ini kamu akan menjadi desain interior, kamu bisa memutuskan sendiri hasil desain mu tanpa harus menunjukkan dan meminta persetujuan pada Sissy." Beritahu Brian yang membuat Arissa tercengang. Tak mengerti apa sebenarnya yang terjadi.
Arissa mengambil dokumen yang di berikan oleh Brian.
Ternyata dokumen itu berisi surat kenaikan jabatan untuknya.
"Pak Brian? Apa ini tidak salah?" Tanya Arissa yang mengira mungkin saja Brian salah memberikan dokumen padanya.
"Tidak, aku tidak salah. Kamu pantas mendapatkannya, aku tahu kemampuan desain mu dari dulu. Kamu berbakat dan desain mu sangat bagus. kamu sangat layak mendapatkan kenaikan jabatan." Ujar Brian yang mengakui jika hasil desain Arissa tidak pernah mengecewakan.
"Terima kasih pak direktur. Terima kasih karena sudah mempercayaiku dan desainku." Ucap Arissa.
Dia akan mengunakan kesempatan ini agar tidak lagi di perlakukan semena-mena oleh Sissy.
Arissa tidak pernah mengira, jika orang yang bermuka baik, dan selalu memasang senyum, ternyata adalah orang jahat yang ingin menjatuhkan dirinya.
Padahal dia sempat berpikir jika Sissy adalah perempuan dan atasan yang baik dan tulus padanya.
"Arissa, sejak awal aku memberikan kesempatan padamu bekerja di sini, itu karena aku tahu kemampuan dan hasil desain mu. Jadi, jangan sungkan lagi padaku." Kata Brian.
Padahal, kalau bukan karena Damian, dia tidak akan tahu, jika Sissy mensabotase hasil desain Arissa.
Untung saja pria arogan yang dingin itu tadi menghubunginya.
...****************...
Selamat membaca untuk kalian. Jangan lupa support author dengan like, komen dan vote ya, dan tolong berikan bintang 5. Terima kasih semuanya.
kita ikuti
ceritanya thor
apakah dirimu lagi sibuk?
semoga author sehat " ya
🙏🙏🙏
di tunggu up nya...
bersatu lagi thor
bikin sebucin bucinnya
mereka ber 2
lanjut thor ceritanya
semoga iya biar terkejut