NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Vtuber

Terpikat Cinta Vtuber

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Cinta Murni / Office Romance
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Van Waku

Di era teknologi virtual yang semakin berkembang pesat, muncullah fenomena baru yang mengguncang dunia hiburan: Virtual YouTuber. Mereka bukanlah manusia sejati, melainkan karakter digital yang dihidupkan oleh teknologi canggih. Namun, pesona dan daya tarik mereka tidak kalah dengan para selebritas dunia nyata.

Aldira, seorang karyawan kantor biasa tidak pernah menyangka bahwa ambisi terhadap pekerjaan dan laki-laki pujaannya membuat dia harus terjun ke dunia maya sebagai vtuber dengan menggunakan akun youtube orang lain yang tidak pernah ia ketahui sosok asli di baliknya. Seiring berjalannya waktu, rahasia di balik pemilik akun asli tersebut satu per satu mulai terkuak sehingga menimbulkan konflik yang dapat mempertaruhkan cinta sejati sekaligus karirnya. Pada akhirnya dia tetap harus memilih antara sepak terjangnya sebagai vtuber atau merelakan semuanya demi kisah cintanya yang rumit.

Temukan jawabannya, hanya di Terpikat Cinta Vtuber.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Waku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29 - Rumor

Aldira berjalan mondar-mandir dengan tampang yang resah di taman. Matanya bergerilya mencari sosok pria yang ditunggunya dari tadi. Dari jauh, Tony tampak berjalan menghampirinya sambil memicingkan mata akibat sinar matahari yang amat terik siang itu.

“Maaf, tadi aku menyelesaikan pekerjaanku dulu.” Kata Tony sambil menundukkan kepala tanda permintaan maafnya.

“Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?” Tanya Aldira gugup.

Tony merajut kesunyian dan hanya menatap Aldira yang tampak penasaran. Emosi berkecamuk di hati pria itu. Sebisa mungkin, dia berusaha untuk meredamnya sebelum memulai perkataan.

“Al, kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu bertemu Salma?” Tanya Tony to the point.

Aldira tercekat, dia tidak menyangka hal yang berusaha disembunyikannya mati-matian telah diketahui oleh Tony. Perasaannya campur aduk, dia tidak tahu harus berkata apa. Padahal dia sudah berjanji pada Salma untuk tidak memberitahu Tony dulu mengenai pertemuannya.

Tony melayangkan pandangannya ke daun yang berjatuhan dari ranting pohon di atasnya, “Kemarin aku mengikutimu. Entah apa yang ada di pikiranmu hingga kamu tidak memberitahukan hal ini padaku. Harusnya kamu yang paling tahu seberapa keras aku mencari Salma selama ini.”

“Ton, aku…” Suara Aldira terbata-bata.

“Al,” potong Tony. “Aku tidak akan marah kepadamu.”

Desiran angin menyapu daun yang berguguran. Bagai mendengar sebuah sabda suci, hati Aldira merasakan kelegaan yang menyeluruh. Matanya mulai berkaca-kaca.

“Aku tidak akan mempermasalahkan hal tersebut lagi karena aku tahu, pasti Salma yang melarangmu untuk memberitahuku. Benar begitu?” Ucap Tony lalu diikuti oleh anggukan kecil dari Aldira.

Kebaikan Tony menyentuh relung hati Aldira. Akhirnya, dia tak mampu membendung tangis, air mata mengalir di pipinya. Teriknya matahari saat itu bahkan tidak mampu mengeringkan air mata yang menetes dengan cepat.

“Kamu kenapa menangis? Apakah aku salah berbicara?” Tanya Tony khawatir melihat reaksi Aldira.

Aldira menggelengkan kepala. “Tidak, kamu tidak salah. Aku yang salah karena telah berpikir buruk tentangmu.” Sambung Aldira sesenggukan.

“Ada apa?” Tony bertanya kembali sambil memegang pundak Aldira dengan kedua tangannya yang kokoh.

“Aku minta maaf karena telah menyangka bahwa kamu yang menghamili Salma. Aku minta maaf.” Ucap Aldira sambil berbisik.

Tony mengukir senyuman lembut. Dia menatap Aldira yang terlihat sangat rapuh. Seorang wanita kuat yang selama ini dikenalnya ternyata memiliki kelembutan hati yang selama ini disembunyikan olehnya.

“Tidak perlu meminta maaf. Aku mengerti kenapa kamu berpikir seperti itu.” Ujar Tony.

Spontan, Tony menarik tubuh Aldira jatuh ke dalam pelukannya. Pria itu memeluknya dengan erat seolah ingin menyampaikan bahwa tidak ada yang perlu disesali dan ditangisi. Tangannya yang besar mengelus rambut Aldira hingga menimbulkan debaran yang tak tertahankan.

“To…Tony.”

Aldira terkejut dengan sikap pria itu. Dia merasakan pelukan Tony yang begitu hangat. Perasaannya campur aduk. Mengapa Tony harus melakukan hal itu di saat dia akhirnya bisa bertemu dengan kekasihnya yang selama ini dia cari? Pikirannya kacau, tetapi hatinya melunak. Aldira tak bisa menolak rasa nyaman yang menjalar di sekujur tubuhnya karena pelukan pria pujaannya tersebut.

“Jangan menangis lagi! Aku ikut sedih jika melihatmu menangis.” Bisik Tony.

Bukannya berhenti menangis, Aldira malah semakin meneteskan air mata mendengar suara berat nan lembut dari Tony. Ini pertama kali di hidupnya ada seorang pria yang memeluk dirinya untuk menenangkan hatinya. Sebuah situasi yang tidak pernah ia sangka akan terjadi dalam hidupnya.

Sejenak, waktu seakan berhenti berputar. Aldira membalas pelukan tersebut dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Tony. Keduanya saling menikmati dekapan hangat yang menyelaraskan perasaan satu sama lain.

***

“Ehem!” Meimei berdeham di sebelah Aldira yang sedang duduk di depan meja.

“Kenapa, Mei?” Tanya Aldira sambil mengompres matanya yang bengkak akibat menangis dengan kain basah.

“Aku lihat, lho.” Kata Meimei.

“Lihat apa?” Aldira menatap Meimei dengan penuh curiga.

Meimei menengok ke kiri dan ke kanan, memastikan tidak ada orang yang akan mendengar obrolan tersebut. Dia lalu mendekatkan dirinya pada Aldira dengan wajah penasaran.

“Aku lihat kamu dan Tony berpelukan di taman. Uhuy!” Bisiknya bersemangat.

“Mei! Sssssttt!!!!” Aldira terlihat panik, takut ucapan temannya itu didengar oleh karyawan lain.

“Sudah sejauh mana hubungan kalian?” Bisik Meimei lebih hati-hati.

Aldira terlihat berpikir. Tampaknya kebingungan masih merajai pikirannya.

“Ah, masa sudah pelukan seperti itu masih belum ada status?” Tanya Meimei tidak puas.

“Hehehe. Entahlah, aku belum berani membicarakannya.” Jawab Aldira dengan tatapan kecewa.

Meimei menyadari kesedihan dari raut wajah temannya itu. Ia mengambil jarak dan kembali menatap komputer di depannya. Sambil menghela napas, Meimei mencuri pandang ke arah temannya tersebut.

“Karena Salma, ya?”

Aldira terdiam. Ia melihat Meimei mengubah ekspresinya, terlihat keraguan di mata wanita itu.

“Kata salah seorang karyawan di sini, ia melihat Salma sedang cek kandungan di salah satu rumah sakit di Jakarta.” Lanjut Meimei.

“Ada yang melihat?” Aldira memastikan.

“Sepintar-pintarnya seseorang menyimpan bangkai, pasti akan tercium juga baunya. Bukankah ada peribahasa seperti itu?” Kata Meimei.

Aldira menundukkan kepalanya. Padahal sebisa mungkin dia ingin menjaga rahasia Salma. Tapi apa boleh buat, tidak selamanya rahasia bisa disimpan dengan mulus.

“Rumor yang beredar, Tony yang menghamilinya. Makanya dia pergi menghilang dari kantor ini.” Sambung Meimei.

“Tidak mungkin!” Kegeraman mengisi hati Aldira. Sebagai seseorang yang tahu cerita sebenarnya, dia tidak terima gosip itu beredar.

Meimei tercengang melihat reaksi Aldira. “Kenapa kamu bisa seyakin itu?”

“Aku sudah bertemu dengan Salma dan dia sudah menceritakan semuanya. Bukan Tony yang menghamilinya.” Kata Aldira dengan suara yang sedih.

Meimei terdiam. Dia melihat ketulusan terpancar dari wajah Aldira. Ternyata, rasa kagum terhadap Tony telah berubah menjadi perasaan cinta yang tulus. Meimei tersenyum kecil, akhirnya dia bisa melihat temannya tersebut merasakan cinta yang sesungguhnya.

“Aku percaya padamu.” Kata Meimei menenangkan.

“Terima kasih, Mei.” Balas Aldira sambil menggenggam tangan sahabatnya tersebut.

Aldira menatap ke meja kerja Tony. Teman-teman sekitarnya melihat pria tersebut dengan tatapan risih. Tampaknya, rumor tersebut sudah menyebar ke seluruh sudut kantor. Kala itu, punggungnya yang lebar dan tegap tidak lagi terlihat kokoh seperti biasa.

“Jujur, sepanjang hari ini aku tidak melihat satu orang pun berbicara dengannya di kantor selain kamu,” kata Meimei membuyarkan lamunan Aldira. “Sepertinya orang-orang mulai kehilangan respect terhadap Tony.”

“Aku tidak begitu menyadarinya. Benarkah Tony dikucilkan akibat rumor tersebut?” Tanya Aldira memastikan.

“Rumor ini tidak main-main, Al. Jika berita ini tersiar hingga manajemen, reputasi Tony bisa terancam.” Sambungnya.

“Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kita hanya perlu membuat orang-orang percaya bahwa bukan Tony yang menyebabkan Salma hamil dan resign mendadak dari kantor.” Kata Aldira sambil mengepalkan tangannya.

Aldira menunjukkan keteguhan hati. Tatapan matanya yang tajam menunjukkan wanita yang penuh tekad itu siap untuk berperang. Meskipun di dasar hatinya dia tidak begitu yakin akan hasilnya, tetapi dia sudah membuat keputusan bulat untuk sebisa mungkin membantu Tony demi membalas kebaikannya selama ini kepadanya.

1
Ai
mampir, Thor
Twilight love
Tema baru yang belum pernah ada di noveltoon. Lanjutkan thor!!!
Twilight love
Jangan lama2 updatenya ya thor! Penasarannn
ian esco
Salma cantik jg y ternyata, tp pnsaran siapa yg menghamili dia! Jgn2 toni!
ian esco
Ditunggu episode selanjutnya thor!!
ian esco
Duh bikin pensaran, ga sabar next episodenya tor! Semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!