NovelToon NovelToon
Bersaing Dengan Masa Lalu

Bersaing Dengan Masa Lalu

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Susah payah Jasmine berjuang meluluhkan hati Juna, pria yang terkena kaku dan sangat sulit di dekati wanita mana pun. 2 Tahun berjuang hingga akhirnya dia dan Juna resmi menjalin hubungan. Jasmine pikir, dia telah berhasil mendapatkan hati Juna, menjadi satu-satunya wanita yang menempati hatinya.

Namun ternyata anggapannya salah besar, sebab ada seseorang di masa lalu yang mampu bertahta di hati Juna selama bertahun-tahun lama. Jauh sebelum Jasmine mengenal Juna.

Di saat Jasmine dan Juna sudah menikah, Tiba-tiba sosok wanita di masa lalu Juna muncul kembali dan mengalihkan semua perhatian Juna. Haruskah Jasmine meneruskan pernikahannya, atau melepaskan Juna begitu saja setelah melewati perjuangan yang sulit.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

'Mas Juna di mana.?'

'Aku akan menginap di rumah Mama sampai seminggu Ke depan, boleh.?'

Jasmine mengirimkan pesan itu pada Juna setelah mencari keberadaan suaminya di halaman depan dan mendapati mobil Juna tidak ada di tempatnya.

Semenit dua menit, pesannya tak kunjung di buka. Jasmine akhirnya masuk kembali ke dalam rumah. Di sana Mamanya sudah bergabung di dapur, tampak sedang membantu bibi ART menyiapkan makan siang.

Sedangkan Papanya tidak ada di rumah. Laki-laki yang usianya sudah lebih dari setengah abad itu tengah bermain golf bersama rekan bisnisnya. Jasmine sengaja datang ke rumah di saat Papanya sedang berada di luar. Kondisi kesehatan Papanya akhir-akhir ini sedang buruk, baru seminggu terakhir kondisinya mulai fit. Jasmine khawatir kondisi Papanya drop lagi jika harus mendengar pengakuan Juan. Jadi Jasmine perlu mendiskusikannya lebih dulu dengan sang Mama untuk mencari waktu yang tepat saat akan memberi tau Papanya.

...******...

Juna baru saja memarkirkan mobilnya di halaman rumah mertuanya. Dia sudah kembali setelah hampir 1 jam berada di luar. Pria itu membawa paper bag ketika turun dari mobil. Juna membelikan minuman dan dessert kesukaan Jasmine dari kafe yang baru dia datangi tadi.

Saat akan masuk ke dalam rumah, ponsel di saku celananya bergetar. Seketika Juna ingat kalau ponselnya sempat bergetar beberapa kali saat masih dalam perjalanan. Karna posisinya sedang menyetir dan pikirannya tidak fokus, Juna mengabaikan pesan itu karna tidak mau mengambil resiko dengan membaca pesan sambil menyetir. Sebenarnya Juna sudah bisa kalau hanya membaca pesan sambil menyetir, tapi kondisinya saat ini tidak memungkinkan. Pikirannya sedang semrawut karna terbagi-bagi.

Juna sudah merogoh ponsel dari saku celananya dan membuka pesan yang ternyata dari Jasmine.

'Mas Juna di mana.?'

'Aku akan menginap di rumah Mama selana seminggu ke depan, boleh.?'

'Mas, are you oke.?'

Juna membaca dua pesan teratas yang di Terima sejak 15 menit lalu. Terakhir adalah pesan yang baru masuk. Di akhir kata, Jasmine menambahkan emoticon dengan wajah sendu yang menggambarkan suasana hatinya saat ini.

Hati Juna seperti di remas-remas. Di saat dia tau bahwa Jasmine tidak baik-baik saja, tapi Jasmine malah masih sempat mengkhawatirkannya.

Kalau sudah seperti ini, Juna jadi semakin di lema. Apakah dia harus mempertahankan wanita sebaik baik setulus Jasmine agar tetap di sampingnya.? Atau justru melepaskannya karna merasa tidak cukup baik untuk istrinya sendiri.

"Mas, kamu bikin aku khawatir." Jasmine berjalan cepat menghampiri Juna dari dalam rumah. Dia tadi tidak sengaja melihat mobil Juna sudah terparkir di halaman rumah ketika keluar ke balkon kamar. Jadi Jasmine buru-buru turun dan mendapati Juna sedang bengong sambil memegang ponsel.

"Maaf tidak sempat membuka pesan, aku sedang di jalan." Kata Juna seraya menyodorkan paper bag pada Jasmine.

"Aku keluar sebentar ke kafe, sekalian beli ini buat kamu. Ayo masuk." Ajak Juna.

Jasmine menerima paper bag itu dengan senyum lebar, lalu masuk ke dalam rumah.

Selama di dalam, Juna tidak bertanya apapun pada Jasmine mengenai obrolan sang istri dengan Mama mertuanya. Juna tidak mau memprovokasi Jasmine untuk tetap bertahan dengannya, dia akan membiarkan Jasmine menentukan pilihan sesuai kata hatinya.

...*****...

"Sayang, aku pulang ya." Juna mengusap-usap pipi Jasmine untuk membangunkannya. Tadi mereka sedang mengobrol santai di kamar setelah makan siang, tiba-tiba Jasmine tidur begitu saja dan terlihat sangat kelelahan. Jadi Juna membiarkan Jasmine tidur dan baru berani membangunkan setelah Jasmine sudah tidur selama 3 jam.

Jasmine menggeliat sebelum matanya benar-benar terbuka dan kesadarannya terkumpul.

Juna sempat tersenyum melihat wajah bantal sang istri yang justru terlihat menarik dan menggemaskan ketika baru bangun tidur. Bulu matanya yang lentik menjadi tidak beraturan posisinya. Jasmine sedikit aktif ketika sedang tidur.

"Mas Juna kenapa senyum-senyum.?" Jasmine menyipitkan mata, menatap Juna dalam posisi masih berbaring di ranjang.

Bukannya menjawab, Juna malah mencium sekilas bibir Jasmine. Lalu mengacak gemas pucuk kepalanya.

"Aku pulang dulu, harus siap-siap bertemu klien nanti malam. Tadi sudah sempat mengobrol dengan Papa, tapi sebentar. Tidak masalah kalau aku pulang sekarang.?" Tanyanya.

Juna membatu Jasmine yang akan bangun.

"Hum. Hati-hati di jalan. Maaf karna harus LDR seminggu." Ucap Jasmine seraya bergelayut di lengan besar Juna.

Juna mengangguk paham."Kabari kalau sudah ingin pulang. Jangan pulang sendiri, biar aku jemput." Ujarnya.

Jasmine tiba-tiba memeluk Juna, hanya sekilas namun mampu menenangkan perasaan Juna yang sedang berkecamuk.

...*****...

Sudah 4 hari Juna tinggal sendiri dengan pekerja rumah, suasana di rumah terasa sunyi bagi Juna. Tidak ada yang mengajaknya bercerita, tidak ada yang mendengar keluh kesahnya setelah seharian bekerja. Selain itu, Juna juga melakukan apa-apa sendiri. Biasanya Jasmine menyiapkan baju kerja atupun baju gantinya. Sekarang harus melakukannya sendiri. Makan pun ambil sendiri. Kalau ada Jasmine, sudah pasti di ambilkan.

Juna berjalan ke arah balkon kamar dan duduk di sana. Dia mengirimkan beberapa pesan pada Jasmine.

'Kamu sedang apa.?'

'Jangan menginap lebih dari seminggu ya, aku sudah rindu.'

Juna membaca ulang pesan yang baru di kirim pada Jasmine. Kalau sedang meratapi rindu seperti ini, Juna jadi ingat bagaimana dulu Jasmine selalu mengatakan rindu padanya. Sekarang Juna paham bagaimana rasanya merindukan seseorang, tapi tidak bisa bertemu.

Tak kunjung mendapat balasan dari Jasmine, Juna lantas meletakkan ponsel di atas meja. Pria itu kedapatan melamun. Sejak 4 hari yang lalu, Juna jadi punya kebiasaan baru, yaitu melamun di rumah sebelum tidur.

Suara dering ponsel membuat Juna reflek menerima panggilan tanpa melihat dulu siapa yang menelponnya.

"Sayang,, kamu tidak rindu padaku.? Bagaimana kalau pulang malam ini saja.?" Cecar Juna sedikit memohon.

"Ehemm,," Suara deheman di seberang sana jelas bukan milik istrinya. Juna langsung menjauhkan ponsel dari telinganya dan membaca nama kontak yang tertera pada layar ponselnya. Seketika Juna mendengus kesal karna bukan Jasmine yang menelfon.

"Aku pikir bukan kamu." Kata Juna dengan suara acuh.

Di seberang sana, Vierra malah terdiam dengan memikirkan ucapan lembut Juna yang berputar-putar di kepalanya. Suara Juna langsung berubah 180 derajat saat tau bahwa dia yang menelponnya. Mengetahui hal itu, Vierra jadi tau kalau Juna benar-benar sudah mengubur dalam-dalam kisah masa lalu mereka.

"Joshua ingin sesuatu.?" Tanya Juna karna Vierra masih diam tanpa kata di seberang sana.

"Dia bertanya lagi, kapan kamu akan pulang." Sahut Vierra.

"Dua minggu lagi, aku akan datang bersama Jasmine. Joshua harus tau kalau aku memang tidak bisa tinggal bersamanya karna memiliki keluarga." Ujar Juna tegas.

"Pelan-pelan saja memberi tau Joshua, aku khawatir dia tidak bisa menerima kenyataan itu."

Juna tersenyum kecut mendengar perkataan Vierra.

"Kamu juga punya kewajiban menjelaskan pada Joshua. Kamu yang paling tau alasannya kenapa semua ini terjadi." Juna tampak sedikit sewot, sebab Vierra tidak ada inisiatif memberi pengertian pada Joshua. Yang ada malah membuat Joshua salah paham dengan mengatakan pada Joshua kalau Daddynya kerja di luar negeri.

1
Hariaini Har
Luar biasa
Eti Alifa
ya Alloh sesabar itu jasmine.Mlm pertama pke pengaman hanya dan baru pertama kali di dunia pernovelan🤭
Eti Alifa
baru baca kok nyesek thor, si juna kebangetan😬
Wiwit
wkwkwkwkwkwk
Yelly _16
Luar biasa
momo2
ceritanya ringan tapi bikin nyesek dada
Awey
Kenapa Vie manggil mama sich,ke mama Dewi . kenapa tidak Tante aja.
Awey
Ich nyesek bnget di bab ini,😭😭😭
Rswt Slv
Biasa
Nissa Zafa
kasihan Jasmin. tpi kasihan Juna juga. 7 th terpisah dari anak dan wanita yg di cintai. walaupn itu juga bukan smua slh Juna.
Yani Mulyani
Biasa
Datu Zahra
malem pertama, pake pengaman. asli kalau gue ogah sih, enggak mau bikin bini hamil ada cara lain. penghinaan sumpah
Dee
Luar biasa
Dee
Ucapan adalah do'a kalau jadi berarti baby nya made in rumah sakit 🤭
Elicia Yeung
Luar biasa
Rina Rina
Alhamdulillah akhirnya
Shisiel Afwan
Kecewa
Shisiel Afwan
Buruk
Rina Rina
aduh Juna gk jentel bgt sih
Rina Rina
Thor tega bgt sih Ama Jasmine kasian Lo dia
berbaik hati la sama dia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!