Fasyin Syafania adalah seorang gadis yang berusia 18tahun. Ia harus menanggung beban selama 9bulan akibat ulah pria yang tidak bertanggung jawab. Selama hidupnya hanya dipenuhi dengan siksaan dan juga tangisan yang begitu pilu. Sampai suatu hari ia bertemu dengan seorang pria yang mau menerima nya dengan tulus tapi fasyin Syafania justru menolak cinta pria tersebut. Karna merasa dirinya tak pantas untuk pria tersebut. Gimana? Apakah kehidupan fasyin Syafania akan berubah setelah bertemu dengan pria yang sudah ia tolak? Yuk lanjut simak ceritanya hanya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 29
"Aku ingat kak! Beberapa bulan lalu aku melakukan kesalahan yang besar. Aku... Aku sudah menghamili nya kak. " Jawab gevandra jujur pada akhirnya
Deg!
Mereka semua terkejut dengan jawaban gevandra. Apakah mereka tidak salah mendengarnya? Inikah didikan yang Tomi dan Indri ajarkan pada anaknya, hingga membuat anak orang hamil. Bahkan dirinya juga tidak berniat untuk, bertanggung jawab.
Benar benar memalukan nama besar keluarga Dwipangga saja. Bahkan fasyin sendiri saat ini sudah terdiam seribu bahasa. Bahkan tubuhnya saja tegang, setelah mendengar penuturan dari gevandra.
Diri nya tak mengira, pria yang berada dihadapan nya inilah yang telah menghamili nya. Fasyin memang tidak begitu kenal pria ini, tapi ia masih ingat dengan wajah pria itu. Cairan bening kembali jatuh membasahi wajahnya. Arya yang melihat fasyin kembali menangis pun, memeluknya dengan erat untuk menenangkan nya.
"Apa yang kau katakan gevandra! Kau pasti berbohong bukan? Mana mungkin kau menghamili wanita kampung seperti dia. " Ucap Indri menunjuk fasyin
Karna penampilan fasyin yang begitu sederhana. Tentu Indri berpikir jika fasyin bukanlah dari keluarga yang kaya raya. Mana mungkin putranya mau menggauli wanita miskin seperti fasyin.
"Jaga bicaramu Indri! Jangan pernah kau menjelekkan calon menantu ku. " Bela mega seraya berdiri dari duduknya.
Enak saja calon menantu nya dikatakan wanita seperti itu. Tentu mega tidak Terima.
Semua yang berada disana menatap mega dengan pandangan bingung. Fakta mengejutkan apa lagi ini? Kenapa mega mengatakan wanita lusuh itu calon menantunya. Seperti nya mereka benar benar banyak sekali ketinggalan berita.
"Ap-apa yang kau katakan mbak? Apa aku tidak salah dengar? " Ulang Indri lagi
"Tidak. Kau tidak salah mendengarnya! Dia adalah calon menantu ku. Jadi jaga bicaramu, agar tidak mengatai calon menantu ku lagi. " Jawab mega dengan nada datarnya.
Semua tercengang dengan penuturan mega. "Apa kau tidak salah mbak? Kenapa wanita susah yang kau pilih untuk menjadi menantumu? Banyak diluaran sana yang mengantri untuk menjadi, calon istri dari seorang Arya Dwipangga. " Jawab Indri lagi
"Perempuan mana yang ingin kami jadikan menantu, itu adalah urusan kami. Kenapa malah menjadi bahas hal yang bukan menjadi urusan kalian. Lihat perlakuan anak mu, itu? Sudah menghamili anak orang tapi tidak berniat untuk bertanggung jawab. Kalian tidak tau bagaimana kehidupan nia selama ini!! Apa yang kalian ajarkan dengan anak kalian ha! Percuma sekolah jauh jauh tapi memiliki sifat yang seperti ini. Benar benar membuat malu nama keluarga besar Dwipangga. " Bukan mega yang menjawab melainkan bramantyo.
Awalnya dirinya juga kaget dengan jawaban gevandra. Mereka semua bukannya fokus demgan prilaku gevandra, malah membicarakan soal latar belakang dari fasyin Lagi. Mereka dibuat bungkam oleh bramantyo,
"Jadi maksud mas tyo, aku dan istri ku tidak bisa mendidik anak dengan baik begitu? Bisa saja ini hanya akal akalan anak mu saja mas. Mana mungkin anak ku berbuat hal rendahan seperti ini. " Ucap Tomi membuka suara
"Jadi, maksud kalian ini semua atas dasar paksaan begitu? Dasar manusia tidak memiliki otak. " Sarkas Arya membuka suara
Tomi menggeram. "Apa maksud mu Arya. "
"Kau masih bertanya dengan maksud ku? Bukankah kalian semua mendengarkan sendiri jika gevandra mengakui kesalahan nya. " Ucap Arya sambil melirik pada gevandra yang masih setia menundukkan kepalanya
"Ck! Mana buktinya. Kalian jangan menyalahkan anak saya seenaknya seperti itu ya. Aku yakin anak ku tidak akan berbuat hal rendahan seperti ini. Bisa saja perempuan itu hamil dengan lelaki lain bukan? "Kata Tomi masih kekeuh dengan pendirian nya
Dirinya masih percaya, ini hanyalah akal akalan fasyin saja agar anak yang dia kandung memiliki seorang ayah, dari keluarga yang terpandang
"Heh kau! Apa kau yakin anak ku yang telah menghamili mu. " Kata Tomi lagi
Fasyin mendongak menatap wajah mereka semua satu persatu. Ia bingung harus menjawab seperti apa. Dirinya memang tidak tau siapa pria yang sudah menghamili nya. Meskipun gevandra sudah mengaku dan mengatakan bahwa dirinya lah yang telah menghamili, tapi kedua orang tua gevandra yakin, bahwa bukan anaknya lah yang telah berbuat hal seperti itu.
"Kenapa kau diam? Kau tidak bisa menjawab? Lihat! Kalian lihat. Bahkan wanita miskin itu saja tidak bisa menjawab. Berarti perkataan aku benar dong, kalo gevandra nggak melakukan hal itu. " Ucap Indri dengan nada sedikit angkuh
Fasyin tersentak lalu menatap Arya. Arya hanya mengangguk saja seolah memberi izin agar fasyin membuka suara.
"Sa-saya juga tidak tau siapa ay-ayah dari anak, yang saya kandung. Ka-karna saat itu saya tidak ingat apa apa lagi tuan, nyonya! " Jawab fasyin jujur
Memang seperti itu kejadian nya. Setelah ia mengantarkan makanan dan minuman untuk teman teman kedua kakak tirinya. Dirinya sudah tidak ingat apa apa lagi? Karna bangun bangun dirinya sudah berada di dalam kamar nya.
Saat Indri ingin membuka suaranya, tiba tiba saja Arya langsung memotong nya. "Sudah jelas? Kalian masih tidak percaya? Sudah jelas jelas gevandra sudah mengakui semuanya, tapi kalian masih saja membantah nya. Oke baiklah, kalo begitu kalian lihat ini baik baik, dan aku rasa setelah melihat ini kalian semua akan percaya. "
Arya langsung saja mengkode edwin agar menunjukan video rekaman CCTV yang edwin dapatkan dari kediaman milik fasyin. Edwin maju dan memperlihatkan isi dari video tersebut.
Namun sebelum itu Arya menutup mata fasyin menggunakan tangannya. Karna mau bagaimana pun juga, fasyin tidak diperbolehkan untuk Melihat video tersebut. Meskipun dirinya dapat mendengar dan menebak. Tapi Arya takut jika fasyin melihat video itu, maka akan menimbulkan trauma bagi dirinya sendiri.
Kenapa Arya berpikir seperti itu karna yang menggauli fasyin bukan hanya gevandra seorang, melainkan ada sekitar enam orang. Namun lima diantara menggunakan pengamanan yang memang selalu mereka sediakan didalam dompetnya. Sedangkan gevandra? Ia tidak memakai pengamanan apapun itu.
Semua yang ada disana kembali dibuat tercengang dengan video tersebut. Mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri betapa ganasnya fasyin dikeroyok oleh mereka. Terlebih lagi gevandra yang dapat paling akhir. Meski terakhir tapi gevandra melakukan nya berulang ulang kali. Seolah sekali saja tidak cukup baginya.
"Edwin cukup! Hentikan video itu sekarang juga, " Perintah mega tidak sanggup melihat nya
Edwin melirik Arya, yang dibalas anggukan kepala darinya. Edwin pun mematikan video tersebut dan kembali pada tempatnya. Arya membuka mata fasyin dan sedikit menjauh dari sana.
"Apa kalian masih ingin mengelaknya? " Tanya Arya dingin
"Tidak! Ini tidak mungkin. Gevandra, cepat kasih tau mereka kalo Ini semua nggak bener. Kasih tau kemereka kalo video itu cuma editan. " Ucap Indri menatap sang putra
Gevandra melihat kearah ibunya. Dapat ia lihat tersirat wajah kekecewaan dan juga tidak Terima dengan dari wajah ibunya. Kemudian tatapan nya beralih pada fasyin yang masih menangis ditempatnya.
"Video itu benar, mah! Itu bukan editan melainkan itu sebuah fakta. " Jawab gevandra akhirnya membuka suara
"Ap-apa, "
"Iya mah. Aku memang melakukannya, video itu asli. Aku adalah laki laki brengsek dan laki laki yang tidak bertanggung jawab karna sudah menghamili nia mah. Aku pantas dihukum untuk kesalahan aku ini. "
"Kak Arya boleh hukum apapun untuk aku kak. Aku pantas menerima ini. " Gevandra menjeda kalimat nya sebentar lalu pandangan nya beralih pada fasyin.
"Nia! Maafkan aku. Aku lah laki laki bodoh dan tidak bertanggung jawab itu. Aku tau bagaimana kehidupan mu sebelum nya. Tapi aku justru semakin menambah masalah dalam hidup mu, sampai sampai kau diusir dari rumah mu sendiri. Maaf kan aku nia" Ucap gevandra bersujud dihadapan fasyin.
Fasyin sendiri hanya diam. Tidak tau harus menjawab apa, yang bisa ia lakukan hanyalah menangis dan menangis. Sakit hati? Marah? Tentu fasyin merasakan itu. Ia sakit hati karna gevandra tidak mau bertanggung jawab dan hilang bak ditelan bumi, tanpa memikirkan bagaimana keadaan fasyin. Sedangkan marah? Tentu dirinya marah dengan ini semua, terutama pada gevandra. Si laki laki brengsek yang lari pergi meninggalkan nya begitu saja. Apakah dirinya tidak sadar atau bagaimana fasyin juga tidak tau. Yang jelas saat ini fasyin tidak memiliki kata kata untuk pria yang ada dihadapan nya saat ini. Kata maaf? Fasyin rasa kata maaf saja tidak akan cukup untuk tindakan yang telah dilakukan oleh gevandra.
"Berdiri! Mungkin nia tidak tau hukuman apa yang pantas untukmu. Maka untuk itu aku yang akan memutuskan hukuman apa yang pantas kau dapatkan" Jawab Arya datar membuat kedua orang tua gevandra menatap nya.
Pikiran mereka saat ini sudah mengarah ke hal hal yang negatif. Arya jika sudah mengucapkan kata hukuman, maka dapat dipastikan hidup anak mereka diambang kematian.
"Aku akan menghukummu terlebih dahulu, sebelum nanti aku menyerahkan mu ke pihak yang berwajib. Dan kau akan tinggal di dalam sel yang sama, dengan ke lima teman mu itu. " Lanjut Arya lagi pergi meninggalkan mereka semua. Tak lupa ia juga membawa fasyin bersama nya.
Sedangkan Edwin. Seperti biasa akan mengekor kemana pun bos nya itu pergi. Lagipun ia sudah tidak memiliki urusan apapun itu lagi.
matikah thor??🤭🤭