Sudah tiga bulan Kinara merasakan perubahan pada sang suami. Suaminya seperti tak berhasrat ketika bersama-nya. Merasakan perubahan sang suami yang sangat signifikan, diam-diam Kinara pun mencari tahu apa yang menyebabkan suami-nya berubah. Dan ternyata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DLHS 29
Setelah Rangga memberikan air minum untuk Erika, Mama Rena pun mengajak Rangga untuk pulang.
"Ga, ayo kita pulang. Ingat, hari ini kamu dan Nara harus pergi ke Singapura." ucap Mama Rena.
"Mas Rangga mau ke Singapura sama Mbak Nara? Kok gak bilang aku Mas?" tanya Erika.
"Ngapain juga Rangga bilang sama kamu, memangnya kamu siapanya Rangga?!" sahut Mama Rena.
Rangga hanya menghela nafasnya kasar.
"Iya, aku sama Nara mau pergi ke Singapura." jawab Rangga.
"Sebentar lagi lah Ma, sampai perut Erika gak sakit lagi, lagian ini kan masih jam setengah sebelas, nanti jam dua belas kita pulang." jawab Rangga.
Erika tersenyum dalam hati mendengar Rangga menolak ajakan Mama-nya.
"Oh... kalau gitu kita bawa aja perempuan ini ke rumah sakit sekalian, kan dirumah sakit banyak perawat yang ngurus perempuan ini nanti." balas Mama Rena.
Dan nampaknya saran Mama Rena masuk diakal Rangga.
"Kamu mau kerumah sakit? Biar kita periksa keadaan kandungan kamu." tanya Rangga.
"Gak usah Mas, udah baikan kok sekarang." tolak Erika.
"Tuh kamu denger kan, dia udah baikan sekarang. Jadi sekarang kita pergi dari sini! Daripada kamu disini mending kamu bantu istri kamu siap-siap!" sahut Mama Rena kemudian berdiri dari duduknya.
"Ayo." ajak Mama Rena sambil menarik tangan Rangga.
"Tapi Ma..." kata-kata Rangga menggantung karena langsung mendapat pelototan tajam oleh Mama Rena.
Mau tidak mau Rangga pun harus menuruti perintah Mama Rena.
"Aku pulang dulu yah. Kalau ada apa-apa hubungi aja nomor Mama. Jangan hubungi aku dulu, karena ke Singapura aku gak bawa ponsel aku yang kedua. Kamu ngerti kan!" pamit Rangga.
"Mmm... iya Mas." jawab Erika.
Rangga pun berdiri dari duduknya.
"Kamu gak usah nganter, istirahat aja." ucap Rangga saat Erika hendak beranjak dari sofa.
"Tapi Mas-"
"Ayo Rangga cepetan! Mama udah sesak disini, apartemen ini bau-bau kemunafikan!" desak Mama Rena sambil menarik tangan Rangga.
Mama Rena dan Rangga pun keluar dari unit apartemen Erika.
"Mama kok gitu banget sih sama Erika? Erika lagi hamil loh, Ma!" protes Rangga.
"Ngapain perempuan kayak gitu di baik-baikin?! Buka mata kamu Rangga! Perempuan itu perempuan licik! Mama yakin banget kalau anak yang ada di kandungan perempuan itu bukan anak kamu! Cepetan deh kamu tes DNA!" jawab Mama Rena.
"Resiko-nya besar Ma!" balas Rangga.
"Ya biar aja! Kalau pun janinnya nanti keguguran setelah tes DNA dan hasil tes DNA-nya memang anak kamu, yah bagus dong jadi kamu gak usah punya hubungan sama perempuan itu lagi! Cukup kasih kompensasi aja! Jadi pernikahan kamu dan Nara baik-baik saja." balas Mama Rena.
"Terus kalau hasilnya nanti Rangga dan Nara gak bisa punya karena Nara yang bermasalah gimana?" tanya Rangga.
"Jadi maksud kamu, kamu mau menikahi perempuan itu kalau Nara yang bermasalah?" Mama Rena malah balik bertanya.
"Ya gak Ma, maksud Rangga, kita biarkan saja anak itu lahir dulu Ma. Kalau memang itu adalah anak Rangga, kita bisa pura-pura mengadopsi-nya nanti. Rangga dan Erika sudah buat perjanjian kalau anak itu lahir dan anak itu memang anak Rangga, Erika janji akan memberikan anak itu pada Rangga dan Rangga akan kasih kompensasi untuk Erika." jawab Rangga.
Mama Rena menghela nafasnya kasar.
"Terserah kamu ajalah Ga! Tapi tetap aja kamu harus berhati-hati dan jangan terlalu perhatian sama dia! Dia itu perempuan licik!" ucap Mama Rena.
💋💋💋
Bersambung...
cepet sehat nara... biar ada tenaga buat benyek2in suami kamu...