"Tolong jangan perkosa aku."
Suketi kembang desa rawa jinten, Banyak pemuda yang tergila gila pada nya. Bukan hanya kalangan anak muda, Pria lanjut usia yang masih berduit pun mengingin kan tubuh suketi.
Hingga akhir nya kepala desa tersebut gelap mata karena di tolak oleh suketi dan memperkosa nya beramai ramai.
Sebulan setelah kejadian naas tersebut, Arwah suketi menghantui warga desa jinten. Karena kematian nya yang tragis secara di mutilasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali
Dalam kegelapan malam untung berlari menyusuri pingiran sungai karena takut jika sampai terpergok dengan para warga yang ronda, Tujuan nya adalah rumah mbah karso sang dukun sakti yang menjanjikan ilmu setan pada nya.
Dok, Dok.
Dengan kasar untung menggedor rumah nya mbah karso, Jika tidak karena terpaksa. Maka untung tidak akan mau berhubungan dengan dukun ini.
"Enek opo untung?" Tanya mbah karso dengan suara berat.
"Bagaimana ini mba?! Maulana tadi sempat melihat wajah ku." Cemas untung.
"Sudah ku bilang pada mu jangan sampai ketahuan! Ilmu itu sudah hampir sempurna di tangan mu." Sentak mbah karso.
"Mereka semua sudah waspada karena banyak ternak yang sudah ku makan, Jadi mereka melakukan jaga malam." Desis untung.
Mbah karso tampak berpikir untuk menyelamat kan untung dari para warga, Ia memang merawat untung semenjak pak lurah lama meninggal.
Sebagai sahabat nya lurah seno, Mbah karso tidak tega membiar kan untung terjerat bayangan suketi. Dan ia berhasil membujuk untung meninggal kan arwah itu dengan sebuah janji ilmu sakti yang bisa membangkit kan suketi seutuh nya.
"Apa mereka tidak curiga mbah?" Tanya untung tidak yakin dengan saran mbah karso.
"Kenpaa harus curiga, Harta peninggalan bapak mu kan masih banyak tanpa ada yang ngurus." Ucap mbah karso.
"Benar! Besok aku akan kembali kerumah seperti biasa nya saja." Tekad untung.
"Rubah semua penampilan mu itu, Agar tidak ada yang curiga." Saran mbah karso.
Keesokan hari nya ada warga yang lewat depan rumah mantan lurah, Mereka kaget karena pintu rumah terbuka setelah sekian lama di biar kan kotor tidak terurus.
"Loh mas untung!" Kaget ustad amir yang kebetulan lewat.
"Assalamualaikum ustad." Sapa untung ramah seperti biasa nya.
"Waalaikum salam." Balas ustad amir.
"Bagai mana kabar ustad? Lama kita tidak bertemu." Ujar untung basa basi.
"Alhamdulilah baik, Mas untung sendiri kok lama baru kelihatan lagi." Tanya ustad amir.
"Iya ustad, Saya sebenar nya merantau kekota namun gagal." Dusta untung.
"Nama nya juga usaha mas, Yang penting jangan putus asa! Allah pasti memberikan kita jalan yang terbaik." Nasihat ustad amir.
Untung tersenyum manis mendengar ucapan ustad amir, Jauh dalam hati nya ia memcemoh sinis.
"Saya permisi dulu mas untung, Mau gotong royong dengan warga lain." Pamit ustad amir.
"Iya ustad, Nanti saya juga akan kesana." Sahut untung.
Ustad amir pun berlalu dengan hati yang gundah, Ia bisa melihat jika sekarang untung sangat berbeda dari yang dulu. Entah apa yang telah ia temui selama di perantauan.
"Ustad datang juga." Sapa maulana selaku lurah pun turut hadir di sana.
"Iya dong mas, Saya kan juga sering lewat di sini." Jawab ustad amir.
Maulana tersenyum memdengar jawaban ustad amir, Mereka memang rutin mengadakan gotong royong membersih kan jalan. Lalu di lanjut nanti sholat jumat.
"Teman pak lurah sudah datang sekarang." Beritahu ustad amir.
"Teman? Yang mana ustad." Tanya maulana bingung.
"Itu mas untung, Sebentar lagi dia kesini." Sahut ustad amir.
"Untung pulang kerumah nya?!" Lurah maulana terkejut bukan main mendengar ucapan ustad amir.
"Kok kaget gitu aku udah pulang." Sahut suara dari belakang maualan dan menepuk pundak nya.
Maulana menoleh kebelakang, Mata nya mendelik karena untung jauh berbeda dari yang ia lihat tadi malam. Tidak mungkin ia salah lihat, Jelas tadi malam itu adalah untung.
kalau Suketi bangkit maunya mereka semua dapat balasan setimpal menyakitkan.
sungguh biadab sekali kau pak lurah , tidak pantas kau menjadi lurah, kelakuanmu seperti binatang
lurah kok seperti itu .
semua rasa jadi satu
meski sad ending 😱😭