NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda

Istri Kecil Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: NG STORY

Shaerin seorang gadis cantik yang berusia 18 tahun, hidupnya yang tidak berkecukupan dan sederhana kadang-kadang menjadi ejekan di sekolahnya.

Dia memiliki kekasih dan sahabat yang selalu menyemangatinya dan membantu kerap jika Shaerin sedang dalam masa sulit.

Tapi tanpa disangka, mereka berdua justru telah mengkhianati Shaerin dengan hubungan gelapnya, hal itu membuat Shaerin kecewa dan sakit hati.

Suatu hari dirinya diharuskan menikah oleh sang Ibu untuk melunasi semua hutangnya kepada keluarga Algio, Shaerin di nikahkan dengan anak tengah dari keluarga Algio.

Sifat laki-laki itu berbanding balik dengan Shaerin. Cuek, kasar dan keras kepala. tapi jauh dari itu semua ternyata ia memiliki trauma masa kecil yang membuatnya menjadi sangat menderita.

Akankah Shaerin dapat membantu laki-laki itu untuk menghilangkan rasa trauma masa kecilnya? Karena mau bagaimanapun mereka menikah tanpa di dasari cinta dan hanya di atas kertas saja. ataukah mereka akan saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NG STORY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

"Terakhir mantan pacarmu mengirimkan pesan kepada Naera saat dua hari yang lalu, apakah mereka sedang bertengkar?" tanya Alan.

"Jika dilihat-lihat Naera yang selalu mengirimkan pesan spam kepada Karel tetapi laki-laki itu sama sekali tidak menjawabnya bahkan melihatnya saja tidak." imbuh Granesia.

"Sepertinya mereka sedang bertengkar, aku bisa memanfaatkan waktu ini untuk membuat mereka berpisah, jika Naera bisa membuatku berpisah dengan Karel maka aku juga harus bisa untuk membuat hubungan mereka renggang." lirih Shaerin

Granesia tersenyum lalu kembali menatap kearah layar laptop yang sedang memperlihatkan pesan teks antara Karel dan juga Naera.

.

.

.

Suara ketukan pintu seketika membuat Revana yang hendak memakai baju mengurungkan niatnya, ia kembali memakai handuk kimononya lalu berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang datang untuk menemuinya.

Terlihat seorang laki-laki paruh baya tengah mengulas senyuman kepadanya, dengan sopan ia membungkukan badannya lalu masuk kedalam kamar setelah Revana menyuruhnya untuk masuk.

"Bukankah kau seharusnya pergi ke perusahaan bersama suamiku? kenapa kau disini?" tanya Revana sambil menatap bayangan tubuhnya di cermin.

"Saya datang kesini bukan sebagai sekretaris ataupun sahabat Tuan Axton." ucap laki-laki paruh baya itu sambil menyunggingkan senyuman misteriusnya.

"Sudah delapan belas tahun kau mengabdi kepada suamiku, tapi ternyata kau mengincar sesuatu darinya, aku sangat suka sekali dengan permainanmu. apakah kau sudah menghubungi Anna?"

"Aku sudah mengenalmu lebih lama dibanding dengan laki-laki itu, meskipun kau sudah menikah dengan Axton tapi kau tetap milikku!" kata Adrian yang langsung menarik tubuh Revana ke dalam pelukannya.

"Aku sudah menghubungi Anna dan empat hari lagi dia akan datang ke sini, kau tenang saja rencana kita sejak awal pasti akan berhasil." lanjutnya.

"Untung saja Axton sudah tidak ada di rumah ini dan Tiara pergi ke pasar, apa yang kau inginkan dariku?"

Adrian menatap Revana dengan penuh gairah, ingin rasanya laki-laki itu mencium bibir wanita yang ada di hadapannya, wanita yang selama ini dicintainya.

"Selama ini aku sudah membuat Jayendra membenci Ziel, apakah kau tahu gadis yang sudah dinikahi oleh Ziel sekarang?"

"Gadis miskin itu?" tanya balik Revana.

"Dia adalah gadis masalalu Ziel, dulu saat kematian Anin, Jayendra ingin sekali mencari keberadaan gadis itu dan membunuhnya agar Ziel merasakan penderitaannya juga, tapi aku cukup pintar dan lebih dulu mengetahui tempat tinggal gadis itu,"

"Lalu apa yang kau lakukan kepadanya?"

"Aku menyuruhnya untuk menjauhi Ziel dan mengancamnya."

"Tapi kenapa kau malah mempertemukannya lagi dengan anakku?" tanya Revana merasa sangat penasaran.

"Aku sengaja mengikat keluarganya dengan keluarga Algio, aku pergi ke bar yang diyakini sebagai tempat kerja Delvya, saat itu dia sangat kebingungan untuk mendapatkan uang dan aku menyuruhnya untuk meminjam uang kepada Axton dan hal itu mampu mengikat Delvya dan juga Axton,"

"Dan beberapa minggu yang lalu aku yang menyarankan perjodohannya, kau tahu bukan aku juga tidak ingin perusahaan jatuh ke tangan Ziel, aku sudah menyusun semua rencana ini dari jauh hari dan aku yakin pasti akan berhasil." kata Adrian dengan suara yang berat.

Revana terdiam lalu sesaat kemudian tersenyum lebar, ia mendekap kedua pipi Adrian lalu mengecup bibirnya sekilas.

***

Saat jam menunjukan pukul 16.26 Shaerin dan Granesia masih bersantai-santai di halaman belakang rumah milik Granesia, rasanya udara sangat itu sangat segar sekali ditambah cuaca yang cerah.

"Habiskan minumannya, cemilannya juga enak kok!" kata Granesia.

Shaerin manggut-manggut sambil terkekeh, ia pun mengeluarkan ponsel dari tas selempangnya lalu memberikannya kepada Granesia.

"Aku ingin meminta nomormu." ujar Shaerin.

"Wah handphone ini keluaran terbaru, kau hebat sekali karena sudah memilikinya!" ucap Granesia dengan mata yang berbinar-binar.

"Itu diberikan oleh Om ku, kebetulan dia memiliki uang jadi membelikanku handphone baru."

"Om mu sangat hebat sekali Shaerin, begitu melihat handphone keponakannya yang sudah rusak dia langsung membelikannya yang baru." timpal Granesia yang masih melihat-lihat handphone keluaran terbaru itu dan yang pastinya handphone itu mahal.

"Laki-laki tinggi dan tampan yang bersamamu itu adalah Om mu?" tanya Granesia lalu diangguki demgan cepat oleh Shaerin.

Granesia tersenyum lalu membuka ikon 'telepon' yang ada di layar handphonenya, baru saja mengetikan satu angka keningnya sudah mengerut.

"Pria berengsek dan menyebalkan? siapa dia Shaerin?" tanya Granesia sambil menunjukan nama tersebut kepada temannya.

"I-itu Om ku, hahaha benar. aku menamainya seperti itu karena dia sangat menyebalkan sekali walaupun terkadang dia selalu baik kepadaku."

Granesia menganggukan kepalanya lalu mulai mengetik nomornya di handphone Shaerin setelah selesai gadis itu pun menamai nomornya sendiri dengan nama 'Sahabatku yang cantik sekali'.

Shaerin terkekeh melihat itu, saat Granesia memberikan kembali handphonenya, tepat di saat itu juga Ziel menelponnya.

Shaerin menatap heran layar handphonenya yang terpampang jelas nama 'Pria berengsek dan menyebalkan', dengan cepat Shaerin mengangkatnya.

'Kenapa lama sekali mengangkat teleponnya?!' teriak seorang laki-laki disebrang sana sehingga membuat Shaerin menjauhkan handphone dari telinganya untuk beberapa saat.

"Handphoneku dalam mode silent, ada apa?" tanya balik Shaerin.

'Aku sudah ada di depan rumah temanmu, cepat keluar jika dalam sepuluh menit kau belum keluar juga, aku akan langsung meninggalkanmu!' ancam Ziel sehingga membuat Shaerin beranjak dari tempat duduknya.

"Kenapa Shaerin?" tanya Granesia yang terkejut.

"A-aku pulang dulu Nes, Om ku sudah menungguku di depan rumahmu dan jika aku tidak keluar dari rumah ini dalam sepuluh menit aku akan ditinggalkan." kata Shaerin dengan wajah yang memelas.

'Apa maksud Om yang kau bicarakan itu? enak sekali kau memanggilku dengan sebutan Om?!'

Shaerin tidak menanggapi Ziel yang sedang marah-marah di sebrang sana, gadis itu dengan terburu-buru berlari kearah halaman depan rumah, diantar juga oleh Granesia.

"Om mu juga ternyata sangat merepotkan sekali, kau pantas menamainya sebagai Pria berengsek dan menyebalkan." imbuh Granesia.

'Apa?!' teriak Ziel di sebrang sana, rahangnya sudah mengeras karena menahan emosi.

Kaivan yang ada di mobil itu hanya bisa menutup kedua telinganya, membiarkan Tuan mudanya berbicara sendiri.

"Kaivan kau dengarkan? dia menggelariku sebagai pria berengsek dan menyebalkan, apakah pantas?" tanya Ziel yang sudah menggertakan gigi-gigi putihnya.

"Mungkin Nona kecil memanggil Tuan dengan sebutan itu karena selama ini Tuan selalu memaksakan kehendaknya." timpal Kaivan pelan tapi masih bisa terdengar oleh Ziel.

"Kau bosan bekerja denganku rupanya? kau mau aku pecat Kaivan? sekarang kau lebih memilih untuk membelanya?"

Kaivan memilih diam karena takut berbicara lagi, beberapa menit kemudian Shaerin sudah masuk kedalam mobil, seperti biasa gadis itu akan duduk di depan, lebih tepatnya di samping Kaivan yang sedang menyetir.

"Turun!" titah Ziel dingin.

Shaerin yang baru saja memasang sabuk pengamannya pun merasa kebingungan, ia pun menoleh sedikit kebelakang.

"Untuk apa?"

"Duduk di sebelahku!" titah Ziel lagi tanpa menatap kearah Shaerin.

Gadis itu menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal, begitu bingung melihat sifat Ziel yang tiba-tiba seperti itu.

"Sepertinya Tuan muda dalam kondisi mood yang buruk Nona, lebih baik Nona kecil pindah kebelakang saja." bisik Kaivan.

"Aku masih bisa mendengarnya." timpal Ziel menatap kesal kearah Asistennya itu.

Kaivan langsung mengatupkan bibirnya dan lebih memilih untuk diam lagi. setelah Shaerin pindah kebelakang, mobilpun langsung melaju dengan kecepatan sedang.

Di setiap perjalan Ziel selalu memperhatikan istrinya yang sedang asik memainkan handphonenya, Ziel hanya memperhatikan Shaerin melalu ekor matanya tapi hal itu tak luput dari pandangan Kaivan.

"Kaivan." panggil Shaerin sedikit memajukan badannya agar lebih dekat dengan Kaivan yang sedang fokus menyetir.

"Ya, Nona kecil?"

"Nomormu berapa? aku akan menyimpannya di handphoneku." tanya Shaerin.

Ziel membulatkan kedua matanya, bagaimana bisa istrinya itu meminta nomor Asistennya dengan begitu santai apalagi ada dirinya disana.

Kaivan pun mulai memberitahukan angka-angka yang diyakini itu adalah nomornya, setelah selesai Shaerin pun kembali menyenderkan punggungnya di kursi mobil tanpa memperdulikan Ziel yang terus menatap kearahnya.

"Aku menamai kontak Kaivan apa ya?" gumam Shaerin sambil memutar kedua bola matanya kearah kanan.

Mata Shaerin membulat sempurna ketika sudah mendapati ide nama untuk kontak Kaivan.

'Kaivan tampan dan baik hati.'

Dengan santainya Shaerin mengatakan itu di depan Ziel, walaupun demikian tapi Shaerin tidak benar-benar menamai kontak Kaivan dengan nama seperti itu, dia hanya ingin menggoda suaminya yang sedang dalam mood kurang baik itu.

"Cih, kontakku saja dinamai sebagai pria berengsek dan menyebalkan." lirih Ziel sambil membuang muka.

Kaivan hanya diam saja mendengar perdebatan dingin yang terjadi di kursi belakang, laki-laki itu mengusap tengkuk lehernya yang sudah meremang.

"Aku akan meminta nomor Kenan deh, aku sudah kepikiran untuk menamai kotaknya, lalu aku juga akan meminta nomor Papah Axton." kata Shaerin sambil menyimpan kembali handphonenya di tas selempang miliknya sendiri.

"Dasar bocah!" cibir Ziel.

Like dan hadianya banyakin ya guyss, gimana nih lanjut gakk? bagaimanakah jika Anna datang ke kehidupan Ziel dan Shaerin? like nya dulu dong😘😘😘

1
Enitritrieni trieni
Luar biasa
Cherry Bloosem
cerita nya muter2 situ aja,,kapan si ziel ngaku mereka suami istri..lama banget,,dri awal smpai episode ini berantem terus..
s
menggendongnya
Fahri Surbakti Fahri
Lumayan
Fahri Surbakti Fahri
Kecewa
Erna Wati
menarik sekali, memang bagus banget alur cerita Nya,suka /Drool/
Erna Wati
Kecewa
Erna Wati
Buruk
jangganim
kenan bukan boti kann
Idha Giatno
Luar biasa
Amaliyyah Aini
Biasa
Amaliyyah Aini
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
nesya
ya ampun Thor... masa papa yg baik hati itu hrs meninggal semudah itu sih...? jgn kejam gitu dhong Thor..!
nesya
naera ini siluman ular berkepala dua.
nesya
awas aja Jay, nanti km jg jatuh cinta sm shaerin br tahu rasa kamu ya
nesya
bnr kan... kata" sarkasme yg di ucapkan naera kl dia menyukai apa pun yg di sukai sm shaerin, itu scr tdk langsung menunjukkan kl dia menyukai pacar shaerin jg. cm di sini shaerin aja yg terlalu polos dan lugu, jd tdk menyadari gelagat aneh dr sahabat dan pacarnya itu.
nesya
jangan" kebaikan naera pd shaerin slm ini Krn punya maksud tertentu, mgkin naera ada hubungan dgn Karel di belakang shaerin.
Yuyun Hidayati
hiaaaa tibakny tmny suami😅
Yuyun Hidayati
kapok karel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!