NovelToon NovelToon
Makin Benci, Makin Cinta

Makin Benci, Makin Cinta

Status: tamat
Genre:CEO / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Kata orang, beda antara cinta dan benci itu sangat tipis. Kita bisa begitu mencintai dan sangat mudah berubah menjadi benci, begitu pula sebaliknya.

Begitupun kisah Cinta Arjuna, dimana benci mengalahkan logika. Namun, berubah menjadi cinta yang tidak terkira dan sangat pas rasanya disebut budak Cinta.

Zealia Cinta yang harus menderita dengan mengorbankan hidupnya menikah dengan Gavin Mahendra agar perusahaan yang dirintis oleh Omar Hasan (ayahnya) tetap stabil. Hidupnya semakin kacau saat dia menggugat cerai Gavin dan menjadi kandidat pengganti CEO di perusahaan tempatnya bekerja.

Arjuna Kamil, putra pemilik perusahaan menuduh Zea ada main dengan Papanya. Berusaha mendekati Zea untuk membuktikan dugaannya.

Siapa dan bagaimana rasa benci dan cinta mereka akhirnya berbalik arah? Simak terus kelanjutan kisah Zea, Arjuna dan Gavin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikut Saya

“Dasar gila,” ujar Zea lalu meninggalkan Gavin. Pengacara Zea sudah pergi lebih dulu karena masih ada sidang yang harus diikuti.

“Zea,” panggil Gavin lalu menahan tubuh Zea saat berhasil mengejarnya. “Tinggal sidang terakhir dan kita dipastikan akan bercerai, kamu yakin dengan keputusanmu?”

“Tentu saja. Saat aku berniat menggugat cerai Mas Gavin itu sudah keputusan akhir dan tekad yang kuat,” ungkap Zea. “dan jangan memberikan ancaman lain untuk aku merubah keputusan, aku lelah Mas.”

Gavin menatap wajah Zea yang sudah menunjukan tanda akan menangis.

“Aku sudah berusaha menjadi istri yang baik tapi tidak pernah dianggap. Pernikahan kita memang bukan karena cinta tapi Mas Gavin menyakitiku seakan aku ini bukan manusia,” keluh Zea lirih karena tidak ingin pertengkaran mereka menjadi bahan tontonan.

“Inilah yang aku benci, aku benci karena kamu wanita yang kuat. Aku tidak suka melihat itu, bagiku wanita seharusnya lemah bukan sepertimu yang sok hebat bisa menanggung segalanya.”

“Sudahlah,” ujar Zea sambil mengusap air matanya yang sudah mulai menetes. “Aku nggak paham maksud Mas Gavin.” Zea menuju mobilnya dan meninggalkan pengadilan.

Awalnya Zea berencana kembali ke kantor setelah dari pengadilan tapi urung karena hatinya tidak baik-baik-baik saja. Asyik menonton film sambil makan makanan berat dan cemilan yang dia pesan online. Bahkan tidak menyadari bahwa hari sudah sore dan Arjuna sudah berada di apartemennya.

“Ck, jadi begini kelakuan buruk Zea.”

“Astaga,” pekik Zea. “Juna, kamu bikin kaget aja. harusnya kasih salam kek,tekn bel biar aku nggak kaget begini.”

“Ngapain pake bel kalau sudah tahu passwordnya.” Arjuna duduk di samping Zea menatap meja sofa yang berantakan dengan bungkus makanan.

“Kamu makan ini semua?”

“Hm.” Zea kembali fokus pada layar tv. Sedangkan Arjuna mengambil plastik yang ada di lantai dan memasukkan semua kemasan makanan ke dalam plastik, bahkan membersihkan kaca meja dengan tisu lalu membawa sampah ke dapur dan menyimpannya di keranjang sampah.

“Bagaimana sidang hari ini?”

“Biasa aja,” jawab Zea.

“Dasar perempuan, lain dimulut lain dihati. Kalau biasa aja, nggak mungkin kamu makan sebanyak tadi.”

“Itu karena aku lapar.”

“Karena kamu stress,” ejek Arjuna.

“Kamu ngapain kesini sih, ganggu aja,” keluh Zea.

“Kangenlah,” jawab Arjuna sambil merangkul pundak Zea.

Zea bergeming, entah karena fokus pada film yang sedang ditonton atau karena perhatian Arjuna. Bahkan saat ini Arjuna menepukkan tangannya di pundak Zea membuat wanita itu mendadak mellow. Dia memang sedang rapuh dan membutuhkan tempat untuk bersandar.

Arjuna tidak menduga kalau Zea malah memeluknya, tubuh wanita itu berguncang karena isak tangis. Ya, Zea menangis dalam pelukan Arjuna.

Arjuna menghela nafasnya lalu mengusap punggung wanita yang selama dia kenal terlihat kuat dan tegar. Merasakan kalau Zea sudah tidak menangis, Arjuna pun menggoda Zea.

“Sudah belum? Kayaknya kamu nyaman ya.”

Zea berdecak lalu kembali duduk seperti posisi sebelumnya.

“Nyebelin,” pekik Zea.

“Eh, kenapa udahan. Maksud aku kamu boleh kok lebih dari sekedar peluk.”

“Idih, omesnya mulai. Sudah sana pulang, kelamaan bisa bahaya apalagi otak kamu rada mesum.”

“Ada apa di pengadilan? Apa kamu ragu untuk cerai dengan si gopin,” tanya Arjuna.

“Nggak, aku nggak ragu. Bagaimana mungkin aku bertahan dengan suami yang suka main perempuan bahkan sering berganti teman tidur,” ungkap Zea.

Pernyataan Zea tadi cukup menohok hati Arjuna, karena dia pun hidup seperti Gavin meskipun masih lebih baik karena tidak separah suami Zea. Apalagi sejak mengenal dan ada ketertarikan dengan Zea, Arjuna benar-benar menahan keinginannya dengan wanita.

“Lalu?”

 “Tinggal tunggu panggilan sidang berikutnya, kami resmi bercerai,” jawab Zea.

“Jadi aku bisa go public dong”

Zea menatap Arjuna yang sedang menaik turunkan alisnya. Mengerti maksud dari Arjuna tapi tidak percaya apakah pria yang bersamanya ini benar-benar jatuh cinta kepadanya.

“Jangan ngarang kamu. Masa baru saja ketuk palu aku sudah pamer kemana-mana dengan laki-laki.”

“Ya nggak masalah dong, kalau perlu kita langsung menikah. Masa iddah itu tiga bulan tapi kalau kamu dan Gavin belum pernah bersatu ya nggak perlu ada masa iddah,” tutur Arjuna.

“Aku sudah nggak sabar segera ketemu Ayah kamu,” ujar Arjuna lagi

“Mau ngapain?”

“Minta makan. Melamar kamu dong, masa minta kerjaan.”

Zea merubah posisinya menjadi berhadapan dengan Arjuna. “Kamu serius?”

“Ck, apa wajahku ini terlihat bercanda?”

“Iya,” jawab Zea.

“Beneran minta dimakan ya. Aku serius Zealia Cinta, kalau perlu sekarang juga aku buat hubungan kita sah. Biar bisa ngapa-ngapain, kecuali kamu udah siap diapa-apain,” goda Arjuna. “Atau kamu ragu, karena aku hanya OB dan kamu ….”

“Nggak usah lebay, aku nggak suka kalau pembicaraan bawa-bawa status sosial. Kamu pikir aku anak sultan. Kalau orang tuaku orang kaya raya, nggak mungkin aku sekarang kerja jadi bawahannya Pak Abraham.”

“Kenapa nggak ambil jalan pintas kalau niatnya hanya hidup senang?”

“Jalan pintas,” ucap Zea.

“Misalnya dekati Pak Leo, atau jadi simpanan Pak Abraham.”

“Aku masih waras untuk nggak lakukan hal itu. Bagaimana bisa aku jadi simpanan Pak Abraham, dia udah baik banget sama bawahannya dan aku belum gila untuk melakukan hal serendah itu.”

Penuturan Zea dengan penuh keyakinan, benar-benar membuat Arjuna berkesimpulan kalau Zea dan Papinya benar-benar tidak ada hubungan diluar pekerjaan.

Kenapa Papi menunjuk Zea sebagai penggantinya kalau tidak ada hubungan dan untuk kompetensi, Zea sendiri mengaku tidak siap, batin Arjuna.

“kalau Pak Leo?”

“Nggaklah, sepertinya dia bukan tipe laki-laki idaman aku,” jawab Zea.

“Terus idaman kamu kayak gimana? Seperti Ucup atau sepertiku?”

“Seperti Lee Min Ho,” jawab Zea lalu beranjak berdiri.

“Mau kemana?”

“Mandi.”

“Aku ikut dong.”

“Pulang sana!”

Arjuna pulang setelah dibuatkan makan malam oleh Zea. Hanya mie instan dengan telur dan sayuran karena stok makanan Zea yang sudah menipis.

...***...

Pagi ini Zea bangun lebih lambat dari biasanya, sehingga tiba di kantor berbarengan dengan karyawan lain. Agak heran karena saat dia berjalan di lobby terlihat karyawan saling berbisik termasuk saat berada di lift.

“Ada apa sih?” Gumam Zea ketika melangkah keluar dari lift menuju ruang kerjanya.

Dia belum membuka ponselnya, dimana grup chat kantor sedang ramai membicarakan masalah Zea. Ada pemberitaan mengenai perceraian Zea dan Gavin, dimana sebab perceraiannya karena Zea memiliki hubungan dengan pemilik perusahaan tempat Zea bekerja dalam hal ini berarti Abraham.

Zea baru saja duduk di kursi kerjanya sambil menghidupkan komputer saat Arjuna datang bahkan sempat membanting pintu.

“Mana ponselmu?’

“Juna, kamu apa-apan sih, ini kantor jangan kurang ajar.”

“Ponsel!”

Zea pun mengeluarkan ponsel dari tasnya dan memberikan pada Arjuna.

“Belum buka ponsel kamu?”

“Belum.”

“Bagus,” jawab Arjuna.

Tanpa diduga, ada Leo sudah berdiri di tengah pintu ruangan Zea.

“Kalian berdua, ikut saya!” 

1
슈가
Luar biasa
74 Jameela
Mulute Mirna&Lea betul"comberan peceren..got..menjijikan..gk ngotak.. siap"ajja jantungny pindah lokasi
74 Jameela
awas lhooo arjuna ntar kena sindrom bucin akut gk ada obatnya💃💃💃
74 Jameela
apik ceritanya♥️
Mimos Silalahi
👍👍
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Indra Ardiansyah
Luar biasa
Olvin Lontoh
cerita yg bagus singkat padat dan jelas.
Anna Nurjati
mantap thor! cerita yang bagus! sukses selalu...
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
lucu mereka berdua ini klo ketemu /Joyful/
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ceritanya seru
Siti Masitah
nih..tua tua keparat..mwnya stroke aj
Siti Masitah
ya wes men ke wae..paling kena penyakit kelamin si juna
Anonymous
qu suka kegigihanmu juna.../Facepalm/
Siti Masitah
thor..napa pemeran lk2nya suka celap celup sih..kasian pemeran pr nya dpat seken..
Lin Frie
kamu memang gentelman sesuai namamu arjuna...☺☺☺
Lin Frie
arjuna🤣🤣🤣
Lin Frie
kasihan zea sungguh sulit..
Lin Frie
😔😔😔😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!