"Itu di kulkas banyak bahan makanan, lo masak lah. Tugas lo sebagai istri itu masak, ngerti lo!" Ucap Raka dan masih berusaha merebut HP nya dari tangan Ryana.
"Gue gak bisa masak!" Kata Ryana langsung mendengus, "Bukannya lo yang bilang kalau lo bisa masak. mending sekarang lo aja yang masak, gue gak mau tau. Lo masak atau HP lo gue buang!"
Setelah mengatakan itu, Ryana pun langsung pergi kembali menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
"Istri gak becus lo!" Teriak Raka dengan kesal.
"Bodo amat!" Balas Ryana tak perduli.
Dua manusia yang berbeda sifat, selalu bertengkar dan tidak pernah akur, namun saling perduli dan peka satu sama lain di kala masa sulit. akankah rumah tangga mereka bertahan sampai akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bintang
...~Happy Reading~...
Jam istirahat telah tiba. Ryana memilih untuk pergi ke kantin seorang diri untuk menikmati makan siang nya. Ia masih belum memiliki teman baru dan selalu menyendiri di sekolah barunya.
Ya, mereka pada akhirnya masuk ke Gaharu bersama dengan Ryan. Namun, meski begitu mereka tidak bisa berada dalam satu kelas. Dan seperti kesepakatan dari awal, bahwa hubungan keduanya tidak akan di publish, agar keduanya bisa menjalani hari hari atau masa masa putih abu abu dengan tenang.
“Hay!” sapa seorang gadis cantik tiba tiba menghampiri Ryana yang sedang sibuk berbalas pesan dengan para sahabat nya.
“Oh hay,” balas Ryana tersenyum dan membalas jabatan tangan dari gadis tersebut.
“Kamu anak baru itu kan? Boleh aku duduk disini?” tanya gadis itu yang langsung di balas anggukan kepala oleh Ryana.
“Silahkan, lagian bangkunya juga kosong,” ujar Ryana tersenyum.
“Oh iya, nama gue Bintang. Kalau lo—“
“Nama gue Ryana,” balas Ryana memperkenalkan dirinya.
“Ryana...” Bintang tersenyum, “Hemm, boleh aku bertanya sesuatu?” tanya nya sedikit pelan.
“Tanya apa? Silahkan, gak ada yang larang kok.”
“Kamu ada hubungan apa sama Bima?” tanya Bintang sedikit gugup, namun mampu membuat dahi Ryana berkerut bingung, “Apa kamu sadar, kalau kedekatan kamu sama Bima sudah ramai di perbincangkan di sekolah ini. Aku—“
“Bima?” Ryana menatap Bintang semakin bingung.
Entah siapa yang di maksud oleh Bintang, karena dirinya tidak mengenal siapa yang bernama Bima. Lagipula, Ryana juga tidak sedang dekat dengan siapa siapa. Apalagi dengan yang namanya Bima. Ryana hanya tahu, Bima adalah tokoh atau pemeran film horor yang sedang Viral, yang dimana sosok Bima menjadi simpanan ratu ular. Namun, Ryana yakin bahwa Bima yang di maksud Bintang, bukanlah Bima yang itu.
“Iya, waktu itu ka—“
“Na!” suara seorang laki laki yang memanggil nama Ryana seketika menghentikan ucapan Bintang.
Kedua gadis itu langsung menoleh menatap ke arah sumber suara. Dimana ternyata Raka sedang berjalan ke arah Ryana dan juga Bintang.
Deg!
Tinggal beberapa langkah lagi Raka tiba di meja tempat Ryana dan Bintang duduk. Tiba tiba langkah kaki nya terhenti, saat matanya tanpa sengaja menatap pada mata gadis di depan Ryana. Mata yang pernah ia lihat beberapa kali, namun tidak seintens saat ini.
Entah mengapa kini tiba tiba ia merasakan getaran yang sedikit aneh di hatinya. Jantung nya berdebar, namun ia bukan sedang jatuh cinta, karena ia tau dan sadar bahwa hatinya, cinta nya hanya untuk Ryana. Hanya saja mulut nya yang belum siap untuk berkata jujur.
“Apaan?” tanya Ryana dengan ketus, hingga membuat lamunan kedua anak manusia yang baru saja bertemu secara langsung itu ambyar.
“G—gue, itu," Raka nampak begitu gugup dan menjadi bingung sendiri terlebih saat gadis di depan Ryana itu terus menatap nya.
“Apaan sih? Gaje banget deh,” kata Ryana lagi berdecak, ia segera bangkit dari tempat duduk nya, “Sorry ya Bin, kayaknya gue harus cabut dulu. Next kita ngobrol lagi, sorry banget.”
Ryana segera menarik tangan Raka dan mengajak nya pergi. Entah mengapa, ia tidak menyukai tatapan Raka kepada Bintang. Dan dengan perasaan yang begitu kesal, Ryana mengajak Raka untuk pergi ke taman belakang, dimana ternyata taman itu terdapat begitu banyak bunga mawar.
“Wooww!” Ryana merasa langsung terpana ketika melihat pemandangan di depan nya, “Gue gak tau kalau ternyata disini ada taman sebagus ini,” imbuh nya.
Sementara itu, berbeda dengan Ryana yang masih terpesona akan keindahan di depan nya. Raka, laki laki itu entah mengapa malah masih memikirkan pertemuan nya dengan Bintang beberapa saat yang lalu. Ia begitu penasaran siapa gadis itu, dan entah mengapa hatinya selalu berdenyut ketika memikirkan nya.
‘Kenapa rasanya sangat aneh?’ gumam nya pelan seraya memegang dada nya, dimana jantung itu memompa dengan lebih cepat dari biasanya.
...~To be continue .......