Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dafa Emosi
Pagi hari Dafa bangun jam 5 ,karena mengejar waktu agar tidak macet,Ajeng di dapur sedang membuatkan kopi dan roti isi coklat,Dafa setelah rapih keluar dari kamarnya.
"Tuan ini kopi di minum dulu,Rotinya masih Saya kasih coklat,tunggu bentar ya Tuan,"Dafa duduk lalu meminum kopinya dengan pelan.
"Kamu ngga boleh turun ke bawah kalau ngga ada yang perlu di beli,tetap di dalam rumah saja,ini uang buat belanja,nanti kalau kamu sudah punya no rekening temanmu,kamu wa aja,nanti saya akan tranfer gajih kamu,"sambil meletakan uang seratusan lima lembar.
"Iya tuan, trimakasih,,apa Tuan akan lama di Bogor,?"
"Saya belum tau mau lama atau ngga,kamu hati hati dan jaga rumah yah,"Ajeng mengangguk.
Dafa selesai sarapan,lalu siap untuk berangkat,Ajeng mengantarnya sampai pintu.
"Berapa jam dari sini ke Bogor Tuan,,?"Ajeng bertanya saat Dafa sedang pakai sepatu.
"Kalau ngga macet cuman satu jam setengah,kalau macet bisa dua jam lebih,tapi kalau pergi pagi begini ngga akan kena macet,"
"Ya sudah saya pergi dulu,,"sambil Dafa mengusap kepala Ajeng,"hati hati yah,,kalau ada apa apa telfon saya aja,"Ajeng mengangguk,Dafa tiba tiba mencium kening Ajeng ,Ajeng justru memejamkan matanya seakan akan menikmati ciuman itu.
Setelah itu Dafa buka pintu dan langsung keluar,Ajeng menutup pintunya kembali.
Ajeng mengusap dadanya yang masih merasakan getaran aneh.
"Kenapa rasanya aneh gini ,kenapa jadi sedih lihat Tuan pulang ke Bogor,biasanya aja tuan kan pulang ke Bogor,,"Ajeng lalu duduk di sofa.
Setelah tenang,Ajeng lanjut mau beres beres,setelah dapur beres Ajeng lanjut ke kamar Dafa.
Ajeng sangat suka bau kamar Dafa,kamarnya harum minyak wangi yang selalu Dafa pakai,Ajeng menciumi bantal juga guling nya.
Dafa sampai Bogor dan langsung ke kantor,Karena masih pagi jadi belum banyak orang yang datang,Dafa menuju ruangannya .
Dafa memeriksa semua laporan,walau ini perusahaan keluarga istrinya,tapi Dafa masih tanggung jawab karena masih setatus suami Meta,dan Dafa sebenarnya memikirkan nasib Jeje,setidaknya nanti Jeje besar bisa menggantikannya,makanya saat ini walau Dafa benci dan sudah tidak peduli dengan Meta,tapi kalau untuk perusahaanya,Dafa masih tanggung jawab.
Jam sembilan akan di adakan rapat pemegang saham,karena kerugian cukup banyak,Dafa dan sekertaris nya bersiap.
"Jangan lupa bawa semua yang di butuhkan,"
"Iya pak,,"
Keduanya masuk ke ruang rapat,di dalam sudah banyak orang,dan semua pemegang saham.
Di rapat itu semua memojokkan Dafa karena sudah dua Minggu tidak datang ke kantor,tapi Dafa juga bilang kalau dirinya tidak datang ke kantor juga masih ikut memantau.
"Kalau kamu sudah ngga bisa kerja mending mundur saja,,"
Masih banyak lagi kata kata yang keluar dari pemegang saham lainya.
"Baik,,kalau menurut kalian saya di sini sudah tidak bisa bekerja dan tidak pantas,saya akan serahkan saham ini ke pemiliknya ya itu ke Meta,"
Rapat selesai setelah satu jam setengah,Dafa memutuskan pulang dan akan bicara pada Meta tentang masalah ini.
Sampai di rumah Dafa mencari Jeje karena Jeje telfon kemarin bilangnya sedang sakit,tapi ternyata kamarnya kosong,Dafa memanggil Mba.
"Mba Jeje mana,,?"
"Jeje sekolah Tuan,,"
"Sekolah,,bukanya dia sakit,,"
"Tidak sakit tuan,,Non Jeje sehat,dari kemarin juga non Jeje sekolah,,"Dafa langsung bisa menebak ulah siapa ini.
"Istri saya ada mba,,"
"Nyonyah tadi barusan pergi Tuan,katanya mau ke salon,,"
"Oh ya udah makasih Mba,,"Dafa lalu naik ke atas menuju kamarnya,Dafa langsung tiduran di kasur dan mengambil hpnya.
"Ajeng lagi ngapain yah,,kenapa Aku jadi ingat dia,,"Dafa sambil melihat ke kontak Ajeng,dan ternyata belum ada fotonya.
Dafa lalu menelfon nya,"Halo,,lagi apa kamu Jeng,,"
"Tuan,,saya sedang menyetrika baju,Tuan sudah sampai yah,,sukurlah,,"
"Kenapa emangnya,saya baru pulang dari kantor,ini lagi di rumah,,"
"Oh udah di rumah,, Tuan kalau sedang ada di rumah jangan telfon saya,saya ngga enak sama istri Tuan dan anak Tuan,,"Dafa tersenyum.
"Kenapa ngga enak,Anak saya lagi sekolah dan istri saya lagi ngga ada kok,,"
"Oh gitu,Anak tuan sudah sembuh, Shukur lah"
"Iya,,ya udah yah,hati hati di rumah,"
"Iya Tuan,"
Telfon pun mati,Dafa lalu meletakan hpnya di meja ,dan tidur.
Seperti biasa,Meta kalau melihat Dafa seperti harimau yang kelaparan,Meta langsung menindih Dafa dan menciuminya.
"Mas,,aku kangen kamu,kenapa kamu lama ngga pulang,,"sambil terus menciuminya.
"Awas,,kamu lagi ngapain sih,,"Dafa mendorong badan Meta,dan Meta pun jatuh ke samping .
"Aku kangen Mas,,kamu tuh sibuk terus sih,,Aku itu istrimu yang butuh kasih sayang dan belaiyanmu,,"Dafa tersenyum sinis dan berdiri.
"Kangen,kamu bilang kangen ,bukanya kamu selalu sibuk sama teman temanmu dan selalu asik dengan brondongmu itu,!"nada suara Dafa sangat kencang,Meta yang dengar Dafa bicara seperti itu langsung kaget.
"Apa,,!!kamu kaget kenapa Aku bisa tau,,aku tau semua kelakuanmu di luar,jadi jangan sok bilang kangen padaku,karena Aku tidak percaya itu,,"Dafa emosi.
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭