Aku Ayu Wulandari, putri tunggal ibu Sarah dan pak Harto, terlahir dari keluarga tak mampu membuat diri ku harus menjadi jaminan hutang orang tua ku.
di usia ku masih lima belas tahun ayah ku kecelakaan saat dia berangkat bekerja sebagai kuli bangunan,
karena musibah itu ibu ku berhutang kepada pak Yasir juragan ikan kaya raya di kampung sebelah.
karena hutang itu aku menikah dengan Farhan Yasir Maulana, putra tunggal pak Yasir yang sekaligus teman SMA ku dulu.
dia adalah laki-laki tampan dan berasal dari keluarga kaya raya hingga dirinya di sukai banyak wanita di sekolah ku.
meski dia adalah laki-laki kaya raya dan juga tampan tidak membuat ku jatuh hati kepadanya.
bagaimana kisah rumah tangga ku? dengan suami yang tidak aku cintai dan sangat aku benci............
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Malam ini aku akan melayani suami ku, laki-laki sombong yang terus saja merendahkan aku. jam menunjukan pukul 9 malam, aku berbaring menunggu Farhan yang masih duduk di ruang tengah bersama ayah mertua.
Tak lama Farhan datang.
"apakah malam ini jadi?" tanya Farhan
"Iyah" jawab ku
Aku duduk dan mulai membuka satu persatu pakaian, hingga aku telanjang bulat. Farhan yang sudah penuh hawa nafsu, tak lama membuka pakaiannya dan naik ke atas perut ku.
Tangannya mulai bergerak, dia mulai meremas payudara ku dan mengecup ****** susu ku. rasa nikmat dan geli bercampur, aku berbaring, menikmati setiap gerakan yang farhan lakukan.
Tidak seperti ketika aku berhubungan badan dengan Ayah Mertua ku, dimana aku hanya diam dan tak melakukan apa-apa. aku mulai bergerak, mengarahkan tangan ku, dan memegang burung milik Farhan.
"ahhhhhhh" desa* ku yang merasa kenikmatan ketika ****** **** ku digigit secara halus
Aku terus mengocok burung suami ku, tak lama Farhan mulai beranjak untuk melakukan hubungan intim. perlahan dia memasukan burungnya ke dalam lubang ****** ku.
Meski aku sudah tak perawan, ****** ku masih terasa sempit dan masih terasa nikmat. Farhan tak bertanya apakah aku masih perawan atau tidak, dia fokus menikmati ****** ku dengan melakukan gerakan secara perlahan.
"ahhh,ahhh" desa* yang keluar dari mulut suami ku
Farhan bermain santai dan tak mau buru-buru mengeluarkan maninya, gerakan yang pelan di padu tangan yang meremas kedua payudaraku. tentu saja bagi ku sangat berbeda ketika berhubungan dengan ayah mertua.
Kini aku sangat menikmati, setiap gerakan yang Farhan lakukan. karena aku merasa senang melayani suami yang sudah menafkahi aku.
"ahhh,mm,ahhhh" desa* ku sembari menggigit bibir ku
Tangan ku mulai tak bisa diam, mata ku merem melek, rasa nikmat yang aku rasakan. membuat jantung ku berdetak kencang.
"ahhhh,ahhh" desah Farhan yang mulai dengan cepat menggerakkan pinggulnya
"ahhhh,ahhhhh" desah ku dengan tubuh yang tak bisa diam
Perlahan Farhan mendekati wajahnya ke arah telinga ku, sambil menggerakkan pinggulnya dia juga mulai mengecup bagian leherku.
"ahhhhh" suara yang terus terdengar di telinga ku
Sekitar 9 menit kami berhu***** badan, Farhan dan juga aku sudah berada di puncak kenikmatan. kini Farhan semakin cepat memainkan pinggulnya.
"ahhhhh,ahhhh,ahhhhhhhh" Farhan yang sudah mengeluarkan mani*, kini terbaring lemas di atas badan ku
"hahh,mm" desah ku yang juga merasakan kenikmatan karena hubungan itu
Perlahan Farhan mulai mencabut burungnya dari dalam vag*** ku, dia membaringkan diri dan memeluk ku.
Laki-laki sombong itu kini sedang terbaring lemas di sampingku, dengan tubuh yang sudah telanj*** dan keringat yang membasahi tubuhnya.
Aku mulai beranjak dari kasur untuk mengambil pakaian ku yang tergeletak di lantai, satu persatu aku mulai memakai pakaian ku sembari melihat ke arah Farhan yang sedang terkapar lemas di atas kasur.
Hati ku sangat senang telah melayani suami ku, dengan kondisi ku yang sedang hamil muda, aku mencoba untuk memuaskan hawa nafsunya.
Setelah aku memakai pakaian, aku kembali naik ke atas kasur dan berbaring di samping suami ku.
Jam menunjukan pukul setengah 9 malam, aku merasa haus dan berniat untuk pergi ke dapur mengambil minum. perlahan aku beranjak keluar dari kamar ku, meninggalkan Farhan yang masih terkapar lemas di atas kasur.
Di dapur aku mengambil gelas kosong, dan mengambil air dari galon. setelah aku minum dan ingin menaruh gelas, tiba-tiba aku di kejutkan dengan kehadiran ayah mertua yang datang dan memeluk ku dari belakang.
"aaaaa" teriak ku yang kaget
Dengan sigap ayah mertua menyumpal mulut ku dengan tangannya.
"ustttttt" ayah mertua menyuruh ku untuk diam
"lepas yah" ujar ku yang bergerak untuk melepaskan pelukan ayah mertua
Ayah mertua semakin erat memeluk ku, dia mengecup bagian belakang leher ku yang tertutup rambut panjang ku.
"lepas yah" ujar ku yang meminta ayah mertua untuk melepas pelukannya
Namun laki-laki tua itu mengacuhkan aku, dia terus meraba bagian kemalu** ku dengan tangannya.
"ahhh" desah ku ketika tangan ayah mertua memegang area vag*** ku
Laki-laki tua itu terus saja meraba tubuh ku, perlahan dia baikan tangannya dan meremas payu****.
"ahhhhh, lepas yah" aku terus berusaha untuk melepaskan pelukannya
"yuu" teriak Farhan dari ruang tengah
Seketika ayah mertua langsung melepaskan pelukannya, aku merasa cemas dan berharap Farhan tak datang ke dapur.
Aku langsung bergegas untuk pergi ke ruang tengah menemui suami ku.
"iyaa" sahut ku
Di ruang tengah Farhan duduk dengan kaki yang di angkat satu, aku menghampirinya dan bertanya ada apa dia memanggil ku.
"ada apa?" tanya ku yang beranjak duduk di sampingnya
"aku haus" jawabnya
"mau aku ambilkan minum?" tanya ku
"Iyah" jawabnya lagi
Aku yang baru saja duduk, kembali berdiri dan beranjak ke dapur lagi. setelah aku sampai dapur ayah mertua tiba-tiba hilang, entah kemana dia pergi.
Setelah aku kembali dari dapur, tiba-tiba ayah mertua sudah duduk bersama Farhan. laki-laki tua itu sangat cepat dalam masalah apapun, sudah seperti jelangkung yang muncul tiba-tiba dan hilang seketika.
Aku menaruh gelas itu di depan tempat duduk suami ku.
"ini minum" ujar ku yang menaruh gelas berisi air itu
Farhan yang merasa haus, langsung dengan cepat mengambil gelas dan meminumnya hingga habis.
"kamu haus malam-malam begini, memang apa yang sudah kamu kerjakan sampai kamu terlihat lelah begitu?" tanya ayah mertua kepada Farhan
"mm, enggak ada yah" jawab Farhan
Ayah mulai mengalihkan pandangannya ke arah ku, tatapan lelaki tua itu membuat ku risih. aku berniat untuk masuk ke dalam kamar, karena aku tak ingin berada dekat dengan laki-laki bejat itu.
"aku duluan ke kamar" ungkap ku yang beranjak dari tempat duduk ku
"Iyah" sahut Farhan
Di dalam kamar aku bermain ponsel sembari menunggu suami ku, membayangkan kejadian di dapur tadi membuat ku merasa semakin takut dengan ayah mertua ku.
Laki-laki itu sudah tak punya hati, dia sudah menghamili aku namun masih saja mau menyetubuhi ku. jika dia ingin di layani oleh seorang wanita kenapa dia tak menikah saja, duitnya banyak, akan sangat mudah mendapatkan wanita di luar sana. kenapa dia tega menodai menantunya.
huuhhh, aku semakin merasa takut tinggal di rumah ini, hampir setiap hari ayah mertua melecehkan aku. rasanya aku ingin tinggal pisah dengan laki tua itu.
Ibarat kata, aku sedang tinggal di sebuah hutan yang di penuhi binatang buas.
Jadi, penulisan yg benar adlh Farhan bin Abdul Yasir.