***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Datang Bersama
Dalam perjalanan ke Gedung Graha, Jakarta selatan.
Mobil audi putih, melaju dengan kecepatan sedang. Walaupun beberapa kali bertemu dengan kemacetan, namun Fatir dapat melaluinya dengan mudah.
Maya yang mengetahui teknik mengemudi Fatir hanya bisa tercengang. Dia menduga jika Fatir secara diam - diam telah belajar mengemudikan mobil. Namun tidak pernah berharap akan sebaik ini.
Mungkin lebih baik dari teknik mengemudi Maya sendiri. Dengan kemacetan yang mereka temukan beberapa kali, Pastinya akan menghambat perjalanan. Jika Maya sendiri yang mengemudikan mobil, pastikan tidak akan sebaik dan secepat Fatir.
Sesekali dia melirik Fatir yang duduk di tempat pengemudi, Entah mengapa sosok suami yang dia abaikan selama tiga tahun ini. Terlihat begitu baik.
"Apakah ada yang salah denganku?!..." Tanya Fatir, karena dia menyadari. Jika Maya mencuri pandang terhadap dirinya.
"Tidak ada..." Jawab Maya dengan langsung mengalihkan tatapan matanya ke tempat lainnya.
Maya sendiri, tidak merendahkan Fatir seperti yang mertuanya lakukan. Hal tersebut tidak membuat Fatir membencinya. Hanya saja Dia tidak di perlakuan Fatir layaknya seorang suami pada umumnya sehingga membuat Fatir tidak berdaya.
Awalnya, Fatir tidak terlalu peduli. Namun dia memiliki sedikit perasaan terhadapnya. Fatir tidak dapat mengakuinya namun hal tersebut adalah kebenarannya.
Tiga tahun lalu, saat dia di putuskan oleh pacarnya. Tawaran kontrak pernikahan Maya, seperti meyelamatkan hidupnya yang terpuruk dan menyedihkan.
Seseorang yang sedang terpuruk, akan selalu mengingat sesuatu yang menyelamatkannya dari kondisi keterpurukan tersebut. Inilah yang Fatir alami sejak tiga tahun ini. Dan menjadi alasan mengapa dirinya bisa bertahan begitu lama dengan sikap egois istrinya.
Apa yang Fatir pikirkan selama ini, hanyalah suatu bentuk penebusan atas tindakan Maya yang menyelamatkannya dari kondisi terburuk yang pernah Fatir miliki.
Walaupun, keduanya akan benar - benar berpisah. Namun hal tersebut adalah yang terbaik untuk keduanya menjalani kehidupan mereka masing - masing.
Fatir selamanya mengingatnya, kedatangan Maya saat itu membuatnya terpesona. Dia akan berbohong jika tidak mengalami cinta pada pandangan pertama setelah di putuskan pacarnya.
Karena itulah, Dia langsung menandatangani kontrak pernikahan palsu tanpa terlebih dulu membaca isinya. Di tambah, senyuman manis Maya saat itulah yang membuat Fatir mendapatkan kembali kekuatan untuk tetap melangkah ke depan.
"Huuu..." Fatir menghela nafa panjang. Mengapa dia mengingat kembali momen terburuk dalam hidupnya.
Dia hanya perlu melupakan Maya dalam perceraian yang akan datang dan menjalani kehidupan damainya sebagai pewaris kedua Angkasa Grup.
Fatir menutup kenangan masa lalu di benaknya, kemudian dia fokus dengan mengemudikan mobil audi putih.
Tanpa di sadari keduanya sudah sampai dan Fatir memarkirkan mobil istrinya tersebut dengan aman.
"Kita sampai!..." Kata Fatir dengan mematikan mobil. Dia keluar lebih awal kemudian membukakan pintu untuk istrinya.
Maya yang masih linglung dengan perlahan keluar dari mobil, dia menerima kunci mobil dari Fatir dan dengan canggung menatap suaminya tersebut.
"Bukannya kita harus masuk kedalam, mengapa kamu menatapku seperti itu?!..." Kata Fatir dengan heran.
"Bukan apa - apa kok!..." Maya dengan merona mengulurkan tangannya dan memeluk lengan Fatir.
Fatir terkejut dengan tindakan Maya, mengapa istrinya berinisiatif untuk memeluknya?!
"Jangan salah faham, di depan teman - tamanku. Aku hanya ingin terlihat jika kita suami dan istri sungguhan..." Maya memberikan penjelasan.
"Teman - teman! Mungkinkah kamu sedang melakukan pertemuan?!..." Fatir tidak menyangka jika istrinya akan menggunakan dirinya lagi.
Di masa lalu, Fatir beberapa kali menemani istrinya dan dia berulang kali mendapatkan hinaan dari beberapa teman istrinya.
Walaupun hal tersebut bukan pengalaman yang menyenangkan, Fatir hanya sedikit senang karena istrinya datang bersama dirinya, dari pada bersama pria lain.
Inilah alasan mengapa Maya memilih untuk melakukan kontrak pernikahan. Sehingga dia bisa mengandalkan Fatir sebagai suami palsu di depan teman - temannya.
"Itu benar, Aku sedang melakukan reuni seperti sebelumnya..." Jawab Maya.
Dengan hubungan keduanya yang semakin renggang. Maya tidak langsung jujur dengan acara reuni yang akan dia hadiri. Jika tidak. Fatir akan menolak permintaan dirinya.
"Aku mengerti..." Yang harus Fatir lakukan hanya melakukan sandiwara suami istri seperti tahun - tahun sebelumnya.
Tepat ketika keduanya berjalan bersama dari tempat parkir. Pasangan muda - mudi berpapasan dengan keduanya.
"Bukannya ini Bunga universitas kita?!..." Wanita riasan tebal berkata dengan menghina, "Dan dia sedang bersama dengan suami sampahnya..."
"Wati..." Tentunya Maya dapat mengenalinya secara langsung.
Di depannya adalah salah satu teman satu universitas yang sama. Sedangkan pria kurang tampan di sampingnya, mungkin pacar barunya.
Wati dengan senyuman menghina, tidak lupa untuk memamerkan pacar barunya yang kaya raya.
"Perkenalkan, dia pacar baruku. Justin Panadol..." Kata Wati dengan nada sombong.
"Halo..." Justin menyapa, dia menatap Maya yang cantik dengan terpesona. Namun, harus di sesalkan karena Maya sudah menikah dengan Fatir.
Maya sangat terkejut, Dia tidak menyangka jika Wati akan memiliki pacar dari keluarga konglomerat.
Tentunya, semua orang tahu. Justin adalah tuan muda dari keluarga panadol. Yang memiliki salah satu perusahaan besar di kota jakarta.
"Maya... Dan dia suamiku Fatir..." Dengan memeluk lengan Fatir, Maya bertindak seperti seorang istri yang seharusnya.
"Haha, jika aku tidak salah ingat. Kamu menolak Bro Farhan dan lebih memilihnya..." Justin berkata dengan menghina. Tentunya, dia ingin membandingkan teman baiknya dengan Fatir.
Farhan adalah tuan muda dari keluarga Kalpanak. Tentunya keduanya menjadi teman baik. Justin mengetahui temannya tersebut mengejar Maya cukup lama, namun tidak berhasil mendapatkannya.
"Haha, Sayang... Maya itu buta, Dengar - dengar suaminya tidak memiliki apa - apa dan tidak bisa melakukan apa - apa. Sungguh wanita bodoh karena menolak tuan Farhan dan lebih memilih suami sampah..." Wati menambahkan dengan penuh ejekan.
"Itu benar, Bro Farhan kurang apa coba! kaya raya, punya perusahaan besar, mobil mahal, rumah mewah. Sedangkan dia, tidak memiliki apapun! mungkinkah karena dia hanya bisa pekerjaan rumah?!..." Justin tertawa terbahak - bahak.
Menurut sebagian orang, sosok Maya adalah bunga cantik yang layak mendapatkan segalanya. Dan sangat layak memiliki pasangan dari generasi kedua kaya raya. Namun Sekarang, Bunga cantik tersebut berada di tempat sampah. Sungguh pemborosan yang hakiki.
Fatir mengerutkan kening, dia memiliki tatapan mata yang begitu dingin. Jika tahun lalu dia menerima hinaan tersebut tanpa bisa berbuat apapun. Maka sekarang Fatir harus membalasnya.
Memang benar keluarga Kalpanak dan Panadol cukup kaya raya. Namun di depan Pewaris Angkasa Grup. Kekayaan mereka tidak layak di sebutkan.
Sayangnya, sebelum Fatir berbicara. Maya yang memeluk lengannya sedikit menariknya sambil menggeleng.
"Fatir, Jangan pedulikan mereka berdua..."
Wajah cantik Maya memucat, Dia masih ingat konsekuensi dari menyinggung Farhan.
Sejak Maya menolaknya, tiga tahun yang lalu. Perusahaan miliknya mengalami kemunduran. Tidak hanya itu, banyak mitra bisnis menghentikan kerja sama tanpa sebab.
Maya sangat yakin, jika pelakunya adalah Fathan. Bahkan memperdaya ibunya sendiri untuk membujuk Maya menceraikan Fatir.
Tiga tahun ini, tidak ada yang mengetahui kondisinya, selain dirinya sendiri, tantang seberapa besar beban di pundaknya.
Bersambung...