"Sudah sedari dulu, aku memang hanya pemuas nafsu di ranjang mu, jadi jangan meminta lebih untuk menikahiku, karna aku tak ingin berurusan dengan istrimu!"
Itulah kalimat yang sering keluar dari mulut gadis cantik bernama Diana, ia ikhlas menjadi selir dari seorang Mafia berdarah dingin padahal keduanya sudah menjalin cinta sedari masih duduk di bangku SMA.
Lalu apa alasan yang membuat Diana bisa menjadi simpanan dari pria yang amat mencintainya itu?
Mampukah ia bertahan dengan hubungan yang selalu disembunyikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SCSM 29
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Ya, aku akan pulang untukmu saat urusanku selesai"
Diana langsung memutar tubuhnya untuk menghadap Adam, pria yang kini akan bertanggung jawab atas dirinya yang serasa sendiri.
"Tanpa membawaku?" tanya Diana.
"Tidak, kamu tetap disini, aku akan bawa surat kelulusanmu nanti" ucap Adam tegas.
"Hey! aku gak mau" tolak Diana, ia mengurai pelukannya dan berjalan menuju ranjang tempat tidur.
Adam yang tahu jika kekasihnya itu sedang merajuk, tentu langsung merayunya dengan cara berjongkok dihadapan Diana, hal manis yang paling gadis cantik itu sukai.
"Aku harus melakukanya, maaf untuk kali ini aku egois, sayang"
"Tapi bagaimana hidupku disini tanpamu, aku lebih baik tetap tinggal dikota meski dengan bapak asal dekat denganmu" protes Diana kesal.
"Kamu akan aman disini, kamu bisa kuliah dirumah"
Diana menggelengkan kepalanya, saat ini ia tak memikirkan tentang hal itu, ia cukup tahu diri untuk tidak banyak bergantung pada Adam, sudah bisa mengisi perutnya sehari dua kali saja ia sudah sangat bersyukur.
"Kenapa?" tanya Adam, ia terlihat sedih saat gurat wajah kekasihnya itu berubah menjadi murung.
"Apa aku boleh bekerja?"
Adam langsung tertawa kecil mendengar permintaan konyol Diana, mengizinkan gadisnya itu bekerja otomatis ia akan banyak berinteraksi dengan orang lain ternasuk lawan jenis sedangkan Adam tak suka hal itu, ia tak ingin miliknya di lihat orang lain.
"Kita bicarakan lagi nanti ya".
.
.
.
Satu hari di tempat Eyang ternyata Diana sudah merasa betah, keduanya mengobrol sampai lupa waktu jika saja Adam tak merengek di pangkuan kekasihnya itu.
"Ayo tidur, Dee"
Diana melirik kearah jarum jam yang menggantung di dinding, ia tersenyum saat mengetahui jika kini sudah hampir jam sebelas malam.
"Istirahatlah, kita mengobrol besok lagi"
Diana mengangguk dan meminta Adam untuk bangun dari di atas pahanya.
"Loh, kamu mau apa?" tanya Diana saat Adam meringsek naik keatas ranjangnya.
"Tidur, kamu gak denger dari tadi aku bilang ngantuk" jawabnya yang sudah berada di balik selimut.
"Hey, tidur dikamar mu" usir Diana menarik tangan Adam agar bangun dan keluar dari kamarnya karna rumah ini memiliki tiga kamar tidur yang begitu luas.
"Ssstt.. diem!" bisik Adam saat Diana justru jatuh kedalam pelukannya.
"Aku ingin tidur memelukmu, aku janji tak akan berbuat hal di luar batas malam ini" Adam mengucapnya dengan mata sudah terpejam setelah mencium kening Diana begitu lembut.
"Janji untuk tidak melakukan apa apa malam ini?' tanya Diana lagi memastikan, karna tentunya ia tak akan percaya begitu saja pada pemuda yang kini mendekap tubuhnya, mengingat begtu banyak yang keduanya lakukan meski sampai tak terlalu jauh dan intim.
"Iya, aku tak akan melakukannya malam ini, mungkin di malam yang lain" kekeh Adam yang merasa sangat gemas dengan raut wajah Diana yang kaget bercampur kesal.
"Nah kan, Pemuda mesum sepertimu memang tak bisa di percaya"
"Tapi suka, 'kan? hahaha" goda Adam yang langsung mendapat cubitan panas di bagian dadanya.
"Tugasmu hanya menikmati kerja kerasku, Dee"
"Apa yang keras?' tanya Diana polos.
"Jangan memancingku dengan pertanyaan konyolmu itu, cepat tidur. Jangan sampai aku berubah pikiran karna rasa kantukku hilang "
"Ya, aku tidur, jangan terlalu erat memelukku nafasku bisa sesak"
Adam kembali mencium kening Diana, ciuman selamat tidur yang tadinya hanya bisa ia berikan lewat panggilan video call setiap malam.
Keduanya larut dalam mimpi indah di atas ranjang yang sama dan di balik selimut yang sama pula, sampai akhirnya Diana terjaga saat rasa dingin begitu menusuk bagai ke tulangnya, ia terlonjak kaget saat melihat tubuhnya sendiri.
.
.
.
.
.
kenapa kancing bajuku terbuka semua!
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Phyton nyari sarang 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
like komennya yuk