NovelToon NovelToon
Jennaira (The Real Princess)

Jennaira (The Real Princess)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / TKP / Menyembunyikan Identitas / Putri asli/palsu
Popularitas:230.4k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Jennaira adalah putri kandung dari keluarga bangsawan Bakari. Ia terlahir dari rahim istri kedua Aston Bakari yang bernama Jenny. Ibu kandung Jennaira tersebut adalah cinta pertama Aston. Jenny terlahir dari trah rakyat jelata, bukan berdarah bangsawan.

Kebahagiaan Aston hancur setelah kematian Jenny secara mendadak.

Suatu malam, Jennaira (21 tahun) sedang berjalan kaki menuju ke sebuah klub malam terbaru di kotanya. Ia punya pekerjaan gelap yakni mencuri dompet-dompet orang kaya.

Jennaira terkejut melihat sebuah sedan mewah mengalami kecelakaan tunggal di depan kedua matanya. Ia berlari ke TKP untuk menolong.

Akan tetapi, Jennaira begitu terkejut melihat wajah seorang wanita muda yang ditolongnya itu ternyata mirip sekali dengan wajahnya.

"Kenapa wajahnya mirip sekali dengan wajahku? Apa aku punya saudara kembar?" batin Jenna.

Bagaimana bisa Jennaira, putri kandung dari putra mahkota Keluarga Bakari bisa tinggal berjauhan dari keluarga aslinya yang kaya raya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Jenna Semakin Berani Beraksi

"Jen, kamu di sana baik-baik saja kan?" sapa Max yang justru balik bertanya pada Jenna. Terdengar dari nada suara Max kentara cemas.

"Aku baik-baik saja, Max." Jawab Jenna. "Apa kamu malam-malam begini telepon karena cemasin kondisiku di sini?" sungutnya.

"Kamu harus hati-hati, Jen."

"Iya, aku tau. Kamu enggak perlu khawatir soal itu,"

"Pasalnya beberapa waktu lalu ada orang yang mencari pasien atas nama Sovia Bakari. Karena di sini tak ada yang namanya Sovia Bakari, ujungnya semua pasien atas nama depan Sovia didatangi oleh orang tersebut untuk dilihatnya. Untung waktu itu kita ubah nama Sovia atas namamu. Jadi orang itu tak menemukannya,"

"Terus sekarang kondisi Sovia gimana, Max? Apa dia udah sadar dari komanya?" cecar Jenna.

"Dia belum sadar. Sejak kejadian itu terpaksa aku bawa Sovia pergi dari rumah sakit. Aku bilang pada dokter bahwa kita enggak bisa lagi membayar tagihan rumah sakit, jadi pakai jalan pengobatan tradisional. Awalnya dokter memberi keringanan biaya tapi aku tolak karena ada orang tua yang harus dijaga di rumah," tutur Max sengaja berbohong pada dokter di rumah sakit yang merawat Sovia.

Sejatinya uang tabungan Jenna dan Max masih sangat mencukupi untuk perawatan Sovia. Dunia hitam sebagai mafia kecil di bidang pencopetan yang sudah lama dilakoni Jenna, tentu menghasilkan banyak uang.

Terlebih Jenna tetap memilih hidup sederhana sesuai saran Bik Ema agar tidak terlihat menc0lok di mata orang lain yang akan berbuat jahat pada mereka. Otomatis uang dalam tabungannya masih aman terkendali.

"Good job, Max." Puji Jenna. "Lantas, sekarang Sovia tinggal di mana?"

"Ada di tempatku," jawab Max.

"Apa di sana aman?"

"Tenang saja gudangku ini aman dan enggak ada yang tau kecuali kamu. Lagi pula anak-anak yang lain taunya aku tinggal di kosan kumuh tempat biasa kita kumpul-kumpul," jelas Max menenangkan Jenna.

"Syukurlah kalau begitu,"

"Setelah aku cari tau, pria yang mencari Sovia itu bernama James."

"Paman James," batin Jenna.

"Di sana apa ada keluargamu yang namanya James?"

"Ada. Dia-pamanku,"

"Paman kandungmu?"

"Boleh dibilang begitu. Daddyku dan Paman James seayah tapi beda ibu,"

"Sebaiknya kamu hati-hati dengannya, Jen. Bisa jadi dia musuh dalam selimut. Kenapa dia sampai mencari Sovia Bakari palsu? Padahal di catatan ibumu, hanya kamu anaknya. Otomatis ibumu tidak melahirkan anak kembar,"

"Aku memang sudah curiga ke arah sana. Bisa jadi Paman James yang memasukkan Sovia palsu itu ke keluarga Bakari," ucap Jenna. "Terima kasih atas perhatianmu, Max. Aku akan selalu menjaga diri di sini," imbuhnya.

"Ya sudah, kabari aku jika sesuatu terjadi di sana."

"Oke, Bos." Jenna pun tertawa kecil menyahutinya sebelum panggilan berakhir.

Seketika membuat senyuman tipis muncul di wajah Max. Namun Jenna tak bisa melihatnya karena mereka melakukan panggilan biasa bukan panggilan video.

"Aku merindukanmu, Jen. Love you..." batin Max.

☘️☘️

Pukul tujuh pagi, Jenna sudah dalam kondisi rapi dan bersih seusai mandi. Hampir setiap pagi di jam yang sama, ia selalu mendengar teriakan Ares.

"Pergi Lusi! Pergi !!" teriak Ares yang terdengar sedang mengusir Lusi.

Jenna merasa jengah hampir setiap hari mendengar Ares yang terus membentak Lusi, bahkan pelayan lain. Kebetulan pagi ini Daddy, Aston, Della dan Oma Ruby pergi ke luar negeri untuk menghadiri acara para bangsawan selama tiga hari. Otomatis suasana Mansion Tropical tampak lebih sepi.

Seketika Jenna berdiri dari kursi meja riasnya.

"Enggak bisa dibiarkan. Aku harus bertindak!" desis Jenna seraya bermonolog sendiri.

Entah mengapa sejak Ares melihat kedekatan akhir-akhir ini antara Daddy Aston dan Jenna, ia merasa tak suka. Padahal sejatinya sikap Jenna yang meminta disayang dan diperhatikan oleh sang ayah adalah hal wajar sebagai seorang anak.

Daddy Aston setiap ingin mendekat pada Ares, selalu ditolak. Bahkan jika Daddy Aston berusaha mengajaknya bicara, Ares lebih banyak diam.

Kesibukan pekerjaan dan urusan yang lain sehingga Daddy Aston pun memilih menyerah karena tak ingin semakin membuat Ares marah padanya atau melakukan hal-hal yang tak diinginkan semisal bun_dir.

BRAKK !!

Jenna membuka lebar, bahkan membanting pintu kamar Ares yang sebelumnya sudah sedikit terbuka. Sontak bibir Ares yang sedang memarahi Lusi pun terhenti karena melihat kedatangan Jenna.

"Kamu tuli atau pikun! Sudah ku bilang jangan pernah masuk lagi ke kamarku!!" bentak Ares.

Jenna tak menggubris ucapan Ares. Ia menatap Lusi yang berdiri tak jauh dari ranjang Ares.

"Apa persiapan mandi untuk Kak Ares sudah siap?" tanya Jenna secara tiba-tiba pada Lusi.

"Su_dah No_na," jawab Lusi secara spontan dengan suara terbata-bata. Ia cukup terkejut mendengar pertanyaan dari Jenna barusan.

"Cepat pergi dari sini! Kenapa kau malah ikut campur urusan pribadiku, hah!" usir Kak Ares pada Jenna.

Langkah kaki Jenna seketika berjalan ke arah lemari pakaian milik Ares.

SRAKK !!

Jenna membuka dengan cepat dan sedikit kasar pintu lemari tersebut.

"Apa yang kamu lakukan di depan lemari bajuku, hah?" teriak Kak Ares kembali.

Dengan cepat tangan Jenna berhasil mengambil sebuah dasi. Lalu, ia membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju ke arah ranjang.

"Kenapa kamu mengambil dasiku? Cepat kembalikan!" seru Kak Ares.

"Waktunya mandi," ucap Jenna seraya tersenyum penuh makna.

"Maksudmu?"

Dengan kecepatan tangan Jenna yang seorang pencopet handal, tak perlu diragukan lagi jam terbangnya. Kedua tangan Ares kini sudah terikat kencang dengan dasi yang diambil Jenna tadi dari lemari.

"Brengsek kau, Sovia! Lepasin aku!" pekik Kak Ares.

"Lusi, ambilkan kursi rodanya dan bantu aku bawa Kak Ares ke kamar mandi."

"Ba_ik, No_na." Jawab Lusi dengan suara terbata-bata karena terkejut melihat aksi Jenna tersebut. Dengan sigap Lusi melakukan perintah Jenna.

"Apa yang akan kau lakukan padaku, Sovia?" sungut Ares dengan nada suaranya yang sudah naik beberapa oktaf.

"Tentu saja memandikan kakakku tersayang yang k0lokan," jawab Jenna seraya tersenyum tipis dengan nada suara menyentil Ares.

"APA ??"

"Jangan teriak-teriak! Aku enggak bu_dek!" bentak Jenna membalas Ares. "Kalau kakak sampai teriak lagi atau enggak bisa diajak kerjasama yang baik di dalam kamar mandi, nanti aku lakban mulutmu!"

"Mulutmu yang akan aku lakban duluan! Dasar brengsek!!" balas Kak Ares tak terima.

"Jangan mempersulitku! Dasar putra mahkota bau aseeemm !!" maki Jenna sengaja.

"SOVIA !!" pekik Ares di mana tubuhnya telah didudukkan secara paksa oleh Sovia dan Lusi di atas kursi roda lalu masuk ke dalam kamar mandi secara bersama-sama.

Di dalam kamar mandi, Ares terus berteriak hingga tubuhnya ikut berontak. Bahkan ia memaki Jenna secara frontal.

"Diam !! Kalau masih bandel juga, terong masa depanmu akan aku pangkas jadi anak kecambah!" ancam Jenna.

"Berani-beraninya kau mengancamku!" desis Kak Ares menatap tajam Jenna.

"Lusi, segera ambilkan gunting besar!" titah Jenna dengan tegas.

Deg...

Seketika Ares menelan ludahnya kasar mendengar ucapan Jenna barusan.

"Gunting besar buat apa, Nona?" tanya Lusi yang merasa heran dan didera penasaran.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Tuti Tyastuti
ahhh jenna daddy jadi malu kan🤭😂😂
Marta Meilinda
oalaah max... penasaran sama hal tersembunyi. sabar max... setelah mendapat amukan jenna, baru km boleh lihat.
Mira Hastati
mungkin itu mia
Upi Raswan
max jangan penasaran yaaa...hihi
makasih thooor ..ayo semangat teruuus untuk up..semangat demangaat semangaaat
As Lamiah
cie cie yg kepo nih dengan tanda sepesial Jenna dan jeny
ceuceu
jangan jangan max yang kepo 🤭
Ema
next ka/Grin/
Sugiharti Rusli
hadeh apa itu si Max yang akhirnya tiba di mansion Tropical yah, dia penasaran sama tanda lahir sang pujaan hati pasti tuh😊😁
Sugiharti Rusli
pasti dalam diary peninggalan Jenny juga disebutkan hal itu, dan tidak disangka ternyata Jenna juga memilikinya
Sugiharti Rusli
yah tanda lahir yang dimiliki seseorang, apalagi di tempat yang tersembunyi bagi sang pemiliķ, pasti ga akan bisa dipalsukan yah, karena ga akan tahu kalo dia bukan orang yang sangat mengenal dekat
Yusni
aku kasi secangkir kopi biar byk up nyaaaaaaa
dyah EkaPratiwi
hayoo siapa yang datang
Sugiharti Rusli
sepertinya barang yang disuruh Jenna bawa berhubungan dengan Sovia palsu deh itu, beruntung dia bertemu dengan si Max di jalan melalui insiden hampir tabrakan yah
Sugiharti Rusli
si Mia kan belum tahu kalo yang dulu terakhir dia temui adalah si Jenna dan bukan Sovia palsu yah,,,
Sugiharti Rusli
apa Jenna yah yang memanggil si Mia itu buat datang ke kediaman Bakari
Sugiharti Rusli
walo Jenna memiliki bukti dari sang mommy, dia tetap harus berhati-hati, semoga ayah si Max aka Rayyan mau membiarkan putranya membantu sang calon menantu yah mereka,,,
Sugiharti Rusli
semoga Jenna punya siasat tuk menghadapi keculasan paman dan juga oma Ruby yah, karena mereka pasti akan menggagalkan tes DNA terhadap si Sovia palsu,,,
Sugiharti Rusli
wah ternyata ada mata" si James rupanya dalam mansion itu selama ini yah
Ilfa Yarni
waduh max km pengen tau aja sih rahasia tau
Oma Gavin
ayo jena segera kuliti persekongkolan James, oma ruby dan sovia palsu biar segera dibongkar juga perselingkuhan dela dan james gimana reaksi ares saat tau ibunya ternyata jalang murahan dari dulu
Herlina: lanjut thor... sehat"selalu semangat dalam berkarya❤❤❤
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!