Gavin terpaksa harus menelan Pil pahit,ketika ia tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk menikahi sang kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun.karna orang tua seila sang kekasih meminta mahar yang besar yang tidak bisa dipenuhi oleh Gavin.
ditengah kegalauannya orang tua Gavin malah semakin mendesak anaknya untuk menikahi anak dari sang sahabat karna merasa berhutang janji.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab28
" Ini pesanan kalian."
" Terimakasih ya lin.kamu gabung yah sama kita disini."
Alina melempar pandangannya kesegala arah.memastikan Lisa tidak memantau dirinya.
Setelah dirasanya cukup aman.dia duduk disamping seila.ardi yang merasa tidak senang dengan kehadiran alina.mengangkat makanannya dan pindah kemeja sebelah.
" Aku pindah kemeja sebelah ya vin.disini udaranya panas banget."
" Dasar anak itu tidak berubah masih nyebelin seperti dulu."
" Hahaha kalau dilihat lihat kalian berdua sangat cocok."
" Apaan sih Vin."
" Udah udah jangan pada berantem."
" Hmmm"
Alina langsung berdiri saat mendengar suara deheman dari Lisa.
" Aku permisi dulu ya seila.selamat menikmati."
Alina buru buru melangkah menjauh dari Alina dan gavin.ia takut Lisa akan memarahinya.
Alina melangkahkan kaki kearah dapur.
" Kamu kenapa alina.kok wajah kamu panik gitu seperti dikejar setan.?"
" Aku ketemu sama temen SMA aku
Baru saja aku mau ngobrol dengan mereka setelah sekian lama ngak ketemu tapi nenek sihir itu tiba tiba muncul."
" Padahal aku mau ngobrol banyak sama mereka mengenang masa masa itu."
" Ya wajarlah jika bulisa marah sama kamu alina.kamu ngobrol diwaktu jam kerja.itu namanya kamu nggak profesional."
" Ia juga sih."
Gavin dan Seila berjalan melewati yuna dan Alina yang memandang mereka dari cermin satu arah.
Gavin terlihat begitu bahagia tangan mereka saling mengengam membuat hati Yuna berdenyut sakit.
" Nah itu mereka.teman aku waktu SMA.mereka sudah bersama sejak SMA sebentar lagi mereka akan menikah.mereka sangat manis bukan?"
Tidak ada jawaban dari Yuna
Yuna kembali mencuci piringnya.
" Semoga suatu hari nanti aku dan tuan Jeff bisa seperti Gavin dan Seila."
yuna diam pura pura sibuk. Dengan cuncian piringnya tidak satupun perkataan Alina yang ia tanggapi.
Sedangkan Ardi melangkahkan kakinya mengikuti Gavin dan Seila dengan kesal.ditambah lagi Gavin menyuruhnya pulang dengan mengunakan ojek online karna ia ingin mengantar seila pulang.
" Tahu gini aku tidak akan membantunya mencari jam untuk sidodi Dodi itu."
Disaat Ardi sedang kesal disaat itulah Alina berjalan dengan sebuah jus diatas nampang yang ada ditangannya.
Tanpa sengaja Ardi menyengol jus yang ada diatas nampang itu hingga jus itu terjatuh.
" Astaga bisa ngak sih kalau jalan itu pakai mata."
"Kamu tuh yang jalan ngak pakai mata." Serga Ardi dengan nada yang lebih tinggi dari Alina.
Tanpa membantu Alina Ardi segera melangkahkan kaki menjauh dari alina.membuat darah Alina mendidih.
" Aku sumpahin kamu menikah dengan wanita yang paling kamu benci."
Ardi menoleh mendengar sumpah serapah yang diucapkan alina.tapi ia tidak peduli terlalu tidak peduli dengan omong kosong yang diucapkan oleh alina.ia hanya menanggapi ucapan Alina dengan tatapan tajam lalu kembali melanjutkan langkahnya.
" Astaga Alina hampir tiap hari kamu membuat masalah.sebenarnya kamu bisa kerja ngak sih."
Buluk kudu Alina berdiri kala mendengar suara yang cempreng itu namun terdengar begitu menakutkan.
Ia mendongah menatap Lisa dengan tatapan yang begitu takut.
" Maafkan saya Bu."
" Kamu sudah minta maaf seribu kali alina.cepat bereskan pecahan kaca itu atau kamu saya pecat kamu."
" Ia ia ini juga lagi dibereskan kok." Ucap Alina berbisik pada dirinya sendiri namun sialnya pendengaran Lisa terlalu tajam untuk mendengarkan perkataan Alina.
" Apa kamu bilang.kamu makin hari makin berani membatah saya yah."
Tidak ada lagi jawaban dari Alina ia memilih diam untuk menghindari kemarahan Lisa yang terdengar semakin membara.
Tuan Jeff turun dari mobil sport mobilnya.melihat itu Lisa langsung menghampiri jefff dengan wajah yang berbinar.
Begitu juga Alina ia menatap Jeff tanpa berkedip sama sekali sampai ia tidak fokus kalau saat ini ia sedang memunguti sebuah beling.
" Auuuuu."
Ringkasnya saat darah segar mengalir dari tanganya karna tusukan beling yang dia punguti.
semangat thor 💪💪💪👍👍👍♥️♥️♥️
lanjut thor 👍👍👍♥️♥️♥️♥️
semangat thor 👍👍👍💪💪💪