Bagian Kedua Kembar Pratomo dari Generasi Ke Delapan
Mandaka Pratomo adalah seorang arsitek jenius yang hobi berpetualang ke daerah konflik untuk membangun rumah sakit sesuai permintaan Opanya, Mamoru Bradford. Hingga suatu hari, Mandaka hendak menyelesaikan satu tugas lagi di pinggiran negara Sudan, mobilnya terkena tembakan roket. Mandaka dan pengawalnya dari Black Scorpio, Carole Laurent selamat dan mereka harus berjibaku untuk bisa kembali ke markas. Perjalanan keduanya tidak mudah apalagi mereka tidak pernah akur dari awal bertemu. Siapa sangka, lama-lama mereka saling tergantung satu sama lainnya.
Generasi Kedelapan Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasport Naya
"Naya, dengarkan aku," ucap Yagami sambil melongok ke arah jendela. Dia melihat mobil Mandaka sudah berada di bawah. "Kamu turun ke bawah."
CLING
Yagami melihat ada hook terkait di jendela dan menunduk ke arah bawah. Tampak Carole berdiri di bawah jendela lantai dua itu.
"Kamu turun lewat tali ini, oke?" perintah Yagami. "Yang di bawah itu calon adik ipar aku."
"Apakah tidak berbahaya?" tanya Naya.
"Sini aku bantu pasang." Yagami membantu Naya memakai pengaman. "Kamu turun dan aku akan mencari paspor kamu. Disimpan di ruang boss kan?"
Naya mengangguk.
"Oke, kamu turun pelan-pelan." Yagami memberikan kode. "Princess, Naya hendak turun," ucapnya via earpiece.
"Siap Gami," balas Carole.
Naya pun melangkah keluar dari jendela lantai dua itu. Kedua tangannya menggenggam erat tali tambang yang biasa dipakai untuk naik gunung.
"Kaitkan kedua kakimu di tali tambang, dua tangan kamu perlahan bergerak ke bawah. Ya macam gitu," ucap Yagami sambil melihat Naya bisa turun. Naya menatap wajah pria yang ada di jendela. "Be strong Naya."
Naya mengangguk dan mulai turun perlahan-lahan. Yagami menunggu sampai Naya tiba di tanah. Mandaka yang berdiri di pintu mobil, mengawasi sekelilingnya dengan dua Glock di tangannya.
"Oke aman!" ucap Carole sambil melepaskan pengaman di pinggang Naya.
"Berikan aku waktu sepuluh menit! Tunggu kalian disana!" ucap Yagami.
"Bagaimana kalau lebih?" tanya Mandaka.
"Pergilah ke rumah sakit terlebih dahulu!" Yagami pun menghilang dari jendela itu dan Carole memasukkan Naya ke dalam mobil.
Mandaka dan Carole sama-sama mensetting jam tangannya timer sepuluh menit. Mereka sekarang hanya bisa menunggu.
Carole mengambil Glocknya dan seperti halnya Mandaka, dia bersiaga di gang kecil di belakang gedung bordil itu.
"Sepertinya situasinya ramai jadi tidak banyak orang yang berjaga di belakang," gumam Carole dengan sikap waspada.
"Ini kan weekend, Chagiya dan banyak orang yang datang kan?" sahut Mandaka.
"Kita harus waspada, Manda. Apapun bisa terjadi." Carole menatap jendela-jendela lain yang tertutup rapat. "Untung mobil ini mobil listrik jadi tidak ada suaranya."
***
Yagami memasang rekaman film bokep lewat MP3 player biar dikira mereka sedang indehoy. Pria itu mengintip dari balik pintu dan melihat ada dua penjaga sedang berjalan. Dia menunggu sampai mereka pergi dan Yagami menyelinap keluar setelah menutup pintu kamar Naya.
Yagami memasang jammer hingga CCTV tidak berfungsi. Dia pun masuk ke dalam kantor Boss dan tampak si Boss sedang menghitung uang yang diberikan Yagami.
"Idris ... Apa ada yang salah pada Naya?"
Yagami hanya mendekati Boss itu dan menusukkan ampul yang dibawanya ke leher gemuk si mucikari. Tak lama pria itu pun pingsan dan Yagami dengan leluasa mencari pasport Naya di brankas. Yagami mencari dan mencari sembari melihat jam tangan digitalnya yang sudah di setting sepuluh menit dan sekarang tinggal empat menit.
"Brengseeekkkkk! Dimana paspor itu!" desis Yagami sambil membuka satu box paspor disana. Akhirnya dia menemukan paspor Vietnam dan membukanya. "Gotcha!"
Yagami memasukkan pasport itu ke dalam saku dalam jaketnya lalu dia keluar dari ruangan si Boss. Yagami merasa bersyukur dirinya tidak terlihat dan bergegas dia masuk ke dalam kamar Naya. Yagami mengunci pintu dari dalam, meninggalkan rekaman suara ah uh ah uh lalu dia pun turun dari tali tambang itu. Carole pun masuk ke dalam mobil begitu juga dengan Yagami dan Mandaka. Putra Adrianto Pratomo itu langsung menyalakan mobilnya dan mereka pun segera pergi meninggalkan rumah maksiat itu.
Mandaka menginjak gas dalam-dalam dan mobil listrik itu melaju kencang menuju rumah sakit dan begitu masuk langsung masuk ke dalam parkiran. Mereka berempat bergegas keluar dari mobil dengan Naya dibantu Mandaka dan Yagami sebab gadis itu terasa lemas.
Mereka pun menuju tangga darurat agar tidak terlihat menuju lantai paling atas di lantai lima. Carole langsung duduk di kursi pilot bersama dengan Mandaka sementara Yagami membantu Naya untuk duduk di kursinya dengan memasangkan sabuk pengaman.
Tiba-tiba Naya mencium bibir Yagami membuat Carole dan Mandaka melongo.
"Terima kasih," ucap Naya setelah melepaskan ciumannya.
"Terima kasih nya nanti saja. Yang penting sekarang kita ke Sudan Selatan dulu. Go, Princess!" ucap Yagami.
Helikopter canggih itu langsung naik ke udara dan melesat meninggalkan rumah sakit yang baru saja direnovasi Mandaka. Mereka akan melakukan perjalanan dua setengah jam yang cukup menegangkan. Carole mengaktifkan anti radar dan menerbangkan di bawah radar manapun hingga mereka berada di perbatasan Sudan dan Sudan Selatan. Baru Carole menonaktifkan anti radar helikopternya.
Naya yang melihat pemandangan menjelang pagi di area Sudan Selatan, baru bisa menangis lega karena dia benar-benar sudah lepas dari rumah terkutuk itu. Dia tahu di Hanoi belum tentu kedua orangtuanya mau menerima dirinya yang kabur tapi setidaknya, dia sudah berada di negaranya. Naya bertekad bisa mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya, bukan menjadi wanita pemuas hawa nafsu.
"Kita kemana ini Idris?" tanya Naya yang terkejut saat Yagami melepaskan topengnya dan dia tidak mengira jika pria itu seperti orang Jepang.
"Kita akan berada di markas aku. Kamu sampai sana mandi dan kita bersiap-siap akan berangkat ke Vietnam." Yagami menatap serius ke Naya.
"Ka ... Kamu ... Bukan ... Idris?" bisik Naya.
"Idris hanya samaran aku."
"Siapa nama kamu sebenarnya?" tanya Naya yang bingung dengan semuanya.
"Thousand Faces," jawab Yagami.
Mandaka dan Carole hanya saling berpandangan. Jangan sampai memanggil nama Yagami dengan nama aslinya!
***
Tim pun tiba di markas Black Scorpio dengan selamat dan Naya langsung dibawa Eagle Eye untuk mandi dan memakai baju bersih sementara Yagami, Mandaka dan Carole menghadap Snake dan Bear.
"Kamu akan berangkat ke Kamboja malam ini?" tanya Snake. "Bersama Tiger?"
"Ke Vietnam dulu, Boss," jawab Yagami.
"Baiklah. Berhati-hatilah."
Yagami mengangguk dan berjalan keluar dari ruang kerja Snake.
"Aku keluar dulu Oom Snake," ucap Mandaka. "Mau memeriksakan kakiku ke Dokter Heaven."
"Tunggu!" potong Snake dan menatap tajam ke Mandaka dan Carole.
"Papa?"
"Kalian berdua ... Duduk!"
Mandaka merasa ini bakalan panjang dan lama!
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
didikannya memang VOC tapi mengedepankan adab dan manner apalagi sama orang yang lebih tua👍👍👍
Hhhmmm....spa y kira2????spupunya manda kah????atw sm pmrntah sngja d rtakn....🤔🤔🤔
gabut bgt sih daka.....🤦♀🤦♀🤦♀....