Setelah kematian Dean anak tiri Alika yang juga merupakan cinta pertama Alika dia menjadi sangat terpukul. Johan memilih untuk meninggalkan Alika dan pergi dengan wanita lain, Alika sendiri merawat ketiga putra angkatnya yang dimana salah satu dari mereka sebenarnya adalah anak Johan mantan suami Alika dengan kekasih gelapnya.
Hans putra angkat tertua Alika ternyata menyimpan cinta untuknya. Hans ragu untuk menyatakan cinta pada ibu angkat yang selalu menjaganya dengan kasih sayang seorang ibu yang tulus hingga sebuah keadaan memaksa mereka untuk menikah dan membuat keduanya terjebak didalam hubungan yang rumit.
novel ini sempat dihentikan penulisannya karena satu dan lain hal tapi novel ini akan dilanjutkan sesuai dengan rencana awal.
selamat membaca semuanya♥ jangan lupa Like, favotite and Vote. O(≧▽≦)O jangan lupa juga tinggalkan jejak dikolom komentar ya, supaya aku juga bisa mampir ke karya kalian happy reading all and thanks semua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ane Agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Selanjutnya
"Maafkan aku nek, aku tidak membenci mu meski kau sering hampir melenyapkan ku. Tapi aku tidak bisa membiarkan rencana ku ini hancur dalam sekejap nek, anggaplah semua yang aku lakukan adalah balasan akan kejahatan mu kepada ku selama ini" Ucap Dean dalam hati.
"Ayah akan mencari wanita itu dan memberinya pelajaran!" Ucap Johan yang terbawa emosi.
"Ayah yah tunggu" sahut Dean sembari Meraih tangan Johan.
"Ku mohon biarkan saja ayah, lagi pula nenek tidak sepenuhnya bersalah dalam hal ini" Ucap Dean dengan lirih.
"Dean katakan ada bunda. Apakah selama ini nenek mu adalah alasan kenapa kau selalu berfikir jika dirimu akan segera tiada?" Tanya Alika dengan lembut sembari membelai wajah Dean.
Dean hanya menganggukan kepalanya mengiyakan ucapan Alika. "Aku akan memberi wanita itu pelajaran!" Ucap Johan sembari melepaskan tangan Dean dengan kasar.
"Ayah jangan!" Ucap Dean dengan sekuat tenaganya menghentikan langkah Johan.
"Nenek dia tidak bersalah, nenek hanya marah saja kelak jika dia sudah tidak marah lagi dia pasti bisa menyayangi ku" Ucap Dean kepada Johan dan Alika.
Alika yang terpengaruh dengan ucapan Dean menarik tangan Johan keluar dari kamar Dean dan mengajaknya bicara secara empat mata.
"Aku tidak perduli pada apa yang dikatakan Dean. Aku akan tetap mencari wanita itu dan memberinya pelajaran karena sudah menyakiti anakku!" Ucap Johan yang sudah terlanjur marah.
Alika mencoba untuk menenangkan Johan dan membuatnya bisa berfikir jernih. "Jika kau pergi dengan amarah apa yang bisa kau lakukan? kau hanya akan menambah masalah dan beban hati Dean... setidaknya pikirkanlah dia" Ucap Alika meredam amarah Johan.
"Aku akan tetap menghancurkan wanita itu bagaimanapun caranya, apapun resikonya!" Ucap Johan sembari berlalu pergi meninggalkan Alika.
"Tunggu!" Ucap Alika menghentikan langkah Dean, dan berjalan kearahnya kemudian berdiri dihadapanya.
"Dean tidak ingin kau menyakiti neneknya, karena dia percaya pada keajaiban jika suatu hari nanti neneknya bisa mencintai dirinya. Kau boleh marah pada wanita itu, akupun juga sama dengan mu aku marah padanya tapi tolong jangan ambil keputusan bodoh disaat Dean dalam keadaan seperti ini" Ucap Alika menasehati Johan.
"Lalu apa yang harus aku lakukan?!" Tanya Johan sembari menahan emosi.
"Cari informasi tentang ibu Sarah, cari tau semua tentang dia dan beri dia hukuman yang setimpal dengan cara yang manusiawi. Ingatlah jika kau mengotori tangan mu dengan nyawa penjahat sepertinya maka disana ada seorang anak yang akan terluka karena mu" Sahut Alika yang seakan mengerti isi pikiran Johan.
Sementara itu disisi lain Dean sudah merencanakan taktik baru untuk mengalihkan semua kesalahan pada Sarah. "Kalian ada dimana?" Ucap Dean berbicara ditelfon.
"Sesuai perintah kami ada dilift tuan" Sahut pria ditelfon itu.
"Cepat jemput aku, jangan hanya diam saja" Ucap Dean sembari melepas semua alat kesehatan yang terasang ditubuhnya.
"Baik tuan"
"Rencana pengalihan, segera lakukan. Jangan sampai ayah dan ibu ku masuk ke kamar ini sebelum rencana kita berjalan" ucap Dean dengan nada datar.
"Tuan saya sudah berada didepan kamar anda."
"Kalau begitu masuklah aku juga sudah siap" sahut Johan sembari beranjak dari tempat tidurnya.
Saat pria berpakaian serba hitam itu masuk ke kamar Dean dia langsung bertatap muka dengan Dean. Keduanya saling beradu pandangan dan Dean pun tersenyum, kemudian keduanya meninggalkan ruangan itu. Sebelum pergi Dean sempat meminta pria itu untuk merobek buku yang tadi ditunjukan Dean kepada ayahnya.
"Rencana ini adalah rencana yang tidak boleh gagal, jika gagal kalian yang akan menjadi korbanya" ucap Dean sembari berjalan mendahului pria itu.
"Baik tuan. Tapi tuan luka tuan bagaimana?"
"Tembakan kecil seperti ini tidak akan membunuh ku, memang sedikit menyakitkan tapi sayangnya aku tidak akan mati karena ini" Sahut Dean sembari tersenyum sinis.
"Tuan tapi saya dengar anda sudah beberapa kali pingsan"
"Jika kau terluka karena operasi dan kau menyemprotkan obat bius Chlorophyll pada dirimu sendiri maka kau pasti akan pingsan bukan?" Sahut Dean nada bicara yang sangat tenang.
sehat²kn dirimu?
Semangat sllu ya Thor, jaga kesehatan.🥰🥰😍❤️❤️