NovelToon NovelToon
Noda Pernikahan

Noda Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:33.2k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Pernikahan antara Ayyana Betari dan Prasetya Wiguna berjalan begitu harmonis bahkan keduanya mendapat julukan sebagai couple goals

Namun, pernikahan kedua Prasetya bersama seorang wanita atas permintaan sang ayah menjadi awal dari kehancuran biduk rumah tangga yang sudah berjalan empat tahun itu

Akankah Betari menerima pernikahan kedua suaminya dan menerima Sabrina sebagai madu? ataukah pernikahan atas dasar balas budi itu akhirnya menjadi noda dalam pernikahan antara keduanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Bersalah

"Kejutan!" Saat pintu kaca itu didorong, Tari terkejut dengan apa yang ia lihat. Semua karyawan berdiri menyambut kedatangannya, bunga serta balon menjadi dekorasi indah di toko

"Kalian nyiapin ini semua?" Tari memandang sekelilingnya. Benar-benar indah, semua favoritnya mulai dari bunga serta warna yang dipilih

"Tentu saja bukan, ini dari orang yang spesial" Jawab Latifah, lalu memberi kode agar orang spesial itu menampakkan diri

"Zayyan?" Tari semakin terkejut, Zayyan datang dengan seikat bunga Camelia yang dirangkai indah

"Untuk orang yang istimewa!" Zayyan menyerahkan buket bunga Camelia tersebut dan disambut oleh Betari dengan senyum yang merekah

"Terima kasih"

"Gimana kalau kita tiup lilin dulu, Dewi udah nggak sabar" Ucapan Dewi jelas mengganggu suasana romantis yang tersaji

Tari menoleh, sebuah red Velvet cake sudah tersedia dimeja yang diatasnya ditaburi bunga mawar, begitu indah

Setelah selesai menyanyikan lagu selamat ulang tahun serta tiup lilin, Wanita cantik itu memotong cake tersebut dan mulai membagikannya. Orang yang pertama jelas Latifah, lalu disusul Dewi, dan beberapa karyawan bahkan Jefan sudah mendapat bagian, lalu terakhir barulah Zayyan

"Terima kasih untuk semuanya Zayyan!" Ucap Betari tulus, bahkan cairan bening luruh dari sudut matanya

"Teman juga berhak untuk membahagiakan temannya kan" Zayyan mengusap lelehan air mata dari pelupuk wanita cantik itu

"Kita berteman?"

"Tentu"

"Terima kasih"

"Sama-sama dan selamat ulang tahun"

"ZAYYAN!" Tari berteriak saat pipinya terdapat krim dari cake yang tadi ia berikan pada pria itu

Zayyan terkekeh, begitupun semua orang yang hadir. Latifah tersenyum, menjadi teman adalah idenya, jika seperti ini Tari tentu akan mudah akrab dengan Zayyan dibandingkan terus mengganggu dan berakhir dengan kebencian

"Hari ini toko kamu tutup!" Ucap Zayyan

"Kok gitu?"

"Mas ganteng udah booking tempat ini spesial untuk acara ulang tahun kamu" Ujar Latifah membuat Tari semakin tidak percaya. Pria lain sampai melakukan ini dan suaminya? Ah sudahlah, Tari melupakan sejenak kesedihannya, menikmati pesta yang sudah disiapkan untuknya

Semua orang memberinya hadiah, lalu terakhir Zayyan. Pria itu menyodorkan sebuah kotak kecil yang dibungkus kertas kado berwarna biru dan pita berwarna merah muda

"Ini hadiah titipan dari mama"

"Mama?"

"Iya, waktu itukan kamu kasih mama cheesecake, dan mama kasih kamu ini sebagai hadiah ulang tahun kamu" kata Zayyan

"Aku boleh buka?" Tanya Tari antusias

"Tentu"

Tari membuka kotak tersebut, didalamnya sebuah gelang dari emas putih serta terdapat hiasan berbentuk huruf B, Bianca memang pernah mengatakan kepada sang putra bahwa ia ingin melihat gelang ini melingkar pada pergelangan tangan calon menantunya kelak

Entah kebetulan atau memang sudah takdir, wanita yang dicintai memilih inisial yang sama dengan sang mama dan hal itu memudahkan Zayyan untuk memberikan gelang pemberian Bianca pada Betari

"Ini indah sekali Zayyan!" Ucap Betari dengan mata yang mengembun "Apa aku boleh ketemu sama mama kamu?"

"Suatu saat nanti aku akan bawa kamu ketemu sama mama" Tari mengangguk dengan ucapan Zayyan dan gelang indah itu telah melingkar di pergelangan tangannya

Sebelum kekantor, Prasetya memilih untuk kembali dulu kerumah guna untuk membersihkan diri. Sang istri pasti sudah ke toko saat ini, jadi Prasetya terbebas dari pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh istrinya

"Den Pras baru pulang?" Jika bukan Tari, maka masih ada Ida yang akan bertanya

"Iya bik"

Ida hanya mengangguk saja, lalu menyambut jas mahal yang diberikan oleh Prasetya, sementara pria itu lekas kekamar untuk membersihkan diri

Prasetya melihat sekeliling, ia sedikit merindukan saat-saat indah bersama Tari sang istri, dulu saat pagi hari seperti ini keduanya akan bermesraan dulu, mengecup kening sembari Tari memasangkan dasi, atau apa saja yang membuat keduanya bahagia

Sekarang, suasana kamar terasa sepi dan dingin. Setelah menikah lagi dengan Sabrina, Prasetya bisa menghitung berapa kali dirinya bersama Tari dikamar ini. Tak ingin larut dengan kerinduan, Prasetya segera membersihkan diri lalu mengenakan pakaian yang sudah disiapkan Tari untuknya

Saat tengah bersiap, pintu kamar tiba-tiba diketuk dan suara Ida terdengar dari luar

"Ada apa bik?" Tanya Prasetya saat melihat wanita paruh baya itu berdiri didepan pintu

"Oh ini! Tadi bibi mau nyuci tapi ketemu ini di kantung jas den Pras, mungkin punya aden" Ucap Ida seraya memberikan sebuah kotak beludru pada Prasetya

Prasetya terbelalak, bagaimana ia bisa lupa tentang hari istimewa bagi sang istri. Kotak ini sudah ia siapkan sejak siang hari dan akan ia serahkan pada sang istri pada malam harinya, kejadian yang menimpa Sabrina membuatnya melupakan perayaan ulang tahun dari wanita yang begitu ia cintai

"Bi apa semalam Tari?"

"Iya den, semalaman neng Tari nungguin aden sampe ketiduran dimeja makan, makanannya juga sampe dingin" Belum selesai ucapan Prasetya, Ida sudah memotong, sebenarnya wanita paruh baya itu juga kesal atas apa yang menimpa Tari namun tak bisa melakukan apapun

"Kalau begitu bibi permisi dulu den" Ida berlalu dari hadapan majikannya, sementara itu Prasetya kembali ke kamar dengan segala rasa bersalahnya

"Sial! Kenapa aku bisa lupa! Kamu memang brengsek Pras" Prasetya marah pada dirinya sendiri, dirinya sudah menyiapkan hadiah ini sejak jauh-jauh hari, benda ini telah ia pesan khusus sesuai keinginan sang istri

Bukannya membuat Tari tersenyum dirinya malah memberikan rasa kecewa pada sang istri tepat dihari ulang tahunnya

Prasetya melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya, tidak ada waktu lagi untuk menemui sang istri untuk sekedar meminta maaf, dirinya memang ada meeting pagi ini, bahkan Joshua sudah menghubunginya sejak tadi

Dering telepon membuyarkan lamunan Prasetya, gegas ia ambil benda pipih tersebut dan melihat nama sang papa tertera pada layar

"Halo pah"

"Kamu dimana Pras?" Tanya Alvian dari seberang sana

"Dirumah" Jawab Prasetya singkat, entah kenapa hatinya jadi tidak karuan

"Kenapa kamu ninggalin Sabrina sendirian dirumah sakit!" Prasetya memejamkan mata. Lagi-lagi tentang Sabrina, kenapa sejak menikahi wanita itu Alvian selalu meletakkan Sabrina diatas segalanya

"Ada Mirna yang jagain Sabrina hari ini pah, Pras lagi ada meeting penting" Prasetya sedang malas jika harus berdebat

"Tapi sebagai suami, kamu harusnya ada disamping dia Pras"

"Papa ada disana kan? Yaudah, papa bisa temani Sabrina" Prasetya benar-benar dibuat kesal oleh Omelan Alvian sang ayah

"Karena kecerobohan wanita itu, aku sampai melupakan hari istimewa istri aku pah. Papa  memang nggak mau peduli lagi sama Tari kan? Bahkan dihari ulang tahun Tari, papa nyuruh aku buat temenin Sabrina!" Sambungnya

"Apa maksud kamu Pras? Papa hanya.."

1
Hanipah Fitri
Zayyan otw ada anakmu diperut Tari
Hanipah Fitri
lucu ha ha ha
Hanipah Fitri
akhirnya menikah juga Tari dan Zayyan
Hanipah Fitri
hancur deh hidup keluarga Pras
Hanipah Fitri
makanya jadi org tua jangan egois, balas Budi Bokeh dan banyak cara yg dilalui bukan dgn mengorbankan rmh tangga anak nya
Hanipah Fitri
tari sok jual mahal padahal mau
Hanipah Fitri
makanya nikah tari dgn zayyan
Hanipah Fitri
Tari sama Zayyan aja ya Thor
Hanipah Fitri
ego banget sih di Tari, gak mau nikah sama Zayyan
Hanipah Fitri
sedih dgn tari berakhir dgn duka
Hanipah Fitri
zayyan jangan nyesal ya kalau tari terjadi apa apa
Hanipah Fitri
waduh kasihan ni tari jadi sebatang kara.
Hanipah Fitri
lanjut kan lagi ya
Hanipah Fitri
lanjut
Hanipah Fitri
lanjutkan
Hanipah Fitri
lanjutkan tari, jangan lagi dihiraukan biru papanya Prasetyo karna dia lah biang keladinya
Hanipah Fitri
cinta sama tari tapi mengkhianati, gak cinta dgn Sabrina tapi menikmati malah ketagihan
Hanipah Fitri
sedih dengar kisah ibi nya Zayyan
Hanipah Fitri
lanjut
Hanipah Fitri
baru tau kan kamu tari, apa yg dikatakan zayyan benar adanya'
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!