"kau iblis yang menyedihkan"
"ah bukan lebih tepatnya manusia berwajah malaikat dan bersifat iblis yang kejam, sangat menyedihkan"
"apa kau percaya tuhan"
"berhenti mengoceh dan ketuk saja pintu neraka mu" pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kening sang lawan.
"baik lah sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal"
"apa kau pernah jatuh cinta"
"ucapan omong kosong apa ini"
"HAHAHAA bahkan sang iblis dan malaikat pun akan kalah oleh perasaan itu"
"aku dan manusia yang nyawanya telah kau renggut, mengutukmu"
"JATUH CINTA LAH KEPADA GADIS YANG AKAN MENJADI MALAPETAKA NYAWAMU SENDIRI" teriak pria yang tersenyum sinis.
"sudah mengoceh" pria itu menarik ujung pistol membuat sang lawan tertembak tepat di kepala dengan mata merah menatap benci kepada sang iblis.
"bawak saja kutukan mu itu ke alam baka"
"karena aku memang sudah jatuh cinta kepadanya" tawanya mengelegar di tengah hutan, para bawahannya memalingkan wajah takut menjadi sasaran sang iblis.
manusia adalah mahkluk paling menjijikn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ancan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sen kiri belok kanan
"bisa kah kau menatap ku sedikit lebih menghangat_lucano
"Otak gue sakit di hantam tugas" rengek bia kepada gadis cantik yang sedang fokus kepada twitternya
"Loraa"
"Eh sorry lu ngomong apa tadi" tanya lora menatap bia yang raut wajahnya sudah masam.
"Ga ada skip"
"Yaa merajuk nih bocah" senggol lora mencubit gemas kepada sahabat perempuan tersayangnya.
"Apaan sih lu" hentak bia menghempaskan tangan lentik lora.
"Loh loh kok marah" ejek lora menyuapin cake coklat kesukaan bia.
Baru saja bia mau angkat bicara eh dua tamu tak di undang datang duduk di meja mereka.
"Abang ngapain ke sini" tanya sewot bia.
"Suka-suka gue lah" bales kairen menarik segelas coffe latte milik bia.
"Lu juga ngapain ngikutin sih aneh ini" ucap bia kepada lucano.
"Di mana ada kairen di situ ada gue" ucap lucano.
"Yakin diks" goda kairen membuat lucano menyikut kuat pria tampan di sebelahnya.
"Setia teman banget perasaan lu dulu ga kaya gini deh" ucap bia.
"Masa sih diks" bales lucano dengan tersenyum ramah kepada gadis di depannya.
"Iyakan raa dia dulu ga ke begini"
"Terus kaya mana" tanya lora.
"Ih dia ngeselin, yang buat gue langganan ke ruang bk mulu sama aidil kan ulah dia" tunjuk bia kepada lucano.
"Ya terus" bales lora meneguk kopi americano menatap lekat salah satu pria yang berada di depan mereka.
"Abang ga sama kak hazel" tanya bia.
"Ngga"
"Kenapa"
"Hazel lagi sibuk"
"Oh" bia mengangguk paham memakan cake coklatnya.
"Lu kapan ke jepang raa" tanya kairen.
"Lora mau ke jepang" tanya bia menatap lora.
"Tanggalnya belum tau, soalnya rapat suka di undur tiba-tiba" bales lora.
"Lu can" kairen menatap lucano yang sedang menatap lora dalam diam.
"Ah apannya"
"Kapan lu balik ke bandung" ucap kairen.
"Lusa"
"Lu mau balik ke bandung terus lu balik ke sini lagi" tanya bia heboh.
"Iya pulang kok, lagian gue cuman ngurus hal kecil masalah keluarga" ucap lucano.
Lora masih menatap fokus salah satu pria di depannya, sedangkan pria itu hanya cuek di tatap lekat oleh gadis cantik di depannya.
Siapa yang tidak tau arti tatapan lekat itu, angin saja mungkin sudah mengetahui lebih dulu, ada hal aneh di antara mereka.
"Abang ayok" ajak bia membuat fokus mereka semua berubah.
"Kemana" tanya kairen menatap sang adik.
"Temanin bia pilih kado untuk senior bia" ucap bia merengek pada kairen.
"Cewek or cowok" tanya lora.
"Cewek" ucap bia membuat mereka bertiga mengangguk paham.
"Ya uda ayok bang" tarik bia mengajak kairen.
"Gue cabut deluan" ucap kairen berpamitan kepada dua sahabatnya.
"Oke hati-hati" bales lucano.
kedua pria tampan itu saling melempar pandangan.
"najis anjg" umpat kairen mengacungkan jari tengah kepada lucano, sedangkan pria berdarah sunda itu hanya memuter bola mata males.
"Ayok gue anter" ajak lucano.
"Ga usah" bales lora bangkit berdiri.
"Lora" tahanan lucano.
"Lepas" lora menatap tajam kepada lucano pria tampan yang berhasil membuat mood bagusnya hancur.
"Gue ga mau ada yang tau tentang ki
"Woy" teriak kairen menghampiri dua sahabatnya.
"Buruan sih bia uda tantrum, mau gue tinggal lu berdua" ucap kairen berjalan kembali meninggalkan dua manusia yang hanya menatap diam ke arahnya.
"Raaa" panggil lirih lucano membuat kaki jenjang itu terhenti.
"Mau sampai kapan ada jarak antara kita?"
"Selamanya" tekan lora dengan tatapan mata dingin.
Gadis cantik itu kembali melangkahkan kaki jenjangnya tanpa berniat menoleh kebelakang, sedangkan lucano menatap getir kepada punggung yang semakin menjauh darinya.
"Bahkan kau masih seperti dulu bersikap seolah-olah kau tidak mengetahuinya"
"Aku yang bodoh raa, namun akal sehat ku selalu tidak berfungsi jika menyangkut tentang mu"
"Mana lucano" tanya kairen kepada lora.
"Belangkang" ucap lora membanting kasar mobil hitam milik kairen.
"Setan, belum lunas mobil gue anjg" umpat kairen membuat bia tertawa sedangkan lora hanya menatap sinis ke arah kairen.
Prak..
"Anjingggg" teriak kairen kepada pria yang baru masuk ke dalam mobil nya.
"Lu berdua emang yaaa" tunjuk kairen kepada wajah tampan lucano namun kairen malah memukul kemudi saat menatap manik mata lucano yang memerah.
Kairen melajukan mobil dengan merek bmw m5 f90, membela cepat di tengah jalan lintas kota X.
"Kok suasana mendadak ke gini ya" beo bia membuat kairen melirik kepada sang adik melalui kaca depan.
"Biasalah" bales kairen mengejek lucano.
"Biasa kenapa?" Tanya bia bingung.
"Anak kecil ga boleh tau"
"Abanggg ih" bia menatap kesel kepada kairen.
Tinnnnnn.....
Tlekson panjang kairen, kaki jenjangnya menginjak rem dengan secara mendadak membuat mereka tersungkur maju kedepan.
"Lu bisa nyetir ga sih anjg" maki lora menendang kursi depannya.
"Ya salahkan ibu-ibu yang belok sembarangan" jawab kairen menurunkan kaca mobilnya, menatap ibu-ibu yang sedang melotot ke arah mereka.
Siapa yang tidak terkejut saat kendaraan sepeda dua di depannya yang juga sedang melaju kencang memasang sen ke arah kanan namun membelokan motornya ke arah kira.
"Bu ini bukan jalan nenek moyang ibu, ya bu" teriak bia mengeluarkan kepalanya ke jendela mobil.
"Bukan salah saya mobil kalian saja yang melaju kencang ga tau apa ini jalan raya bukan area balapan" ucap ibu itu menatap nyalang kepada empat muda mudi di dalam mobil mewah.
"Loh sen ibu itu di liat, bisa bawak motor ga" bales bia dengan pedas
"Loh kalian itu" ibu-ibu itu tidak mau kalah berdebat membuat bia juga tidak ingin kalah dari orang tua egois.
"Ra raaa" panggil kairen membuat lora paham, dengan cepat gadis itu menarik kepala bia agar masuk ke dalam mobil.
"Maaf ya bu" ucap kairen menurunkan kaca mobil sepenuhnya menunduk hormat, sedangkan ibu itu menunjuk-nunjuk ke arah mobil kairen, membuat bia mengeluarkan jari tengah ke arah ibu songong yang masih mau aduh bacot.
"Dasar anak-anak orang kaya tidak ada sopan santu" teriak ibu itu.
"Uda tua di kasih nasihat belagu ngaca" teriak bia membuat kairen melajukan mobilnya kencang.
